Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Tata cara pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan hak milik atas tanah. Proses perjanjian kredit dengan hak milik atas tanah pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Adapun tahapannya adalah:1 Tahap pendaftaran permohonan menjadi anggota. 2 Tahap pengajuan kredit bagi debitur dengan jaminan sertifikat tanah 3 Tahap pemeriksaan kredit. 4 Tahap penilaian agunan 5 Tahap kesepakatan dalam kredit b Setelah perjanjian kredit dilakukan maka dilanjutkan dengan pelaksanaan pemasangan hak tanggungan sebagai jaminan kredit.. Pengikatan jaminan atau dikenal dengan pembebanan hak tanggungan dilakukan melalui 2 tahap. Tahap pertama pemberian hak tanggungan yang dilakukan oleh debitur sendiri atau yang mewakili lewat Surat Kuasa Memberikan Hak Tanggungan SKMHT bersama pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe menghadap PPAT untuk menandatangani Akta Pemberian Hak Tanggungan APHT. Pemasangan SKMHT diberikan apabila plafon kredit dibawah Rp. 50.000.000,00. apabila debitur mengalami keterlambatan dalam pembayaran, maka pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe dan notaris menaikkan status dengan pemasangan hak tanggungan. Untuk pinjaman diatas Rp. 50.000.000,00 langsung dilakukan pemasangan Hak Tanggungan. Tahap Universitas Sumatera Utara kedua pendaftaran hak tanggungan yang dilakukan dengan mengirimkan APHT beserta kelengkapan dokumen lainnya kekantor pertanahan. Selanjutnya kantor pertanahan membuat buku tanah hak tanggungan dan menerbitkan sertifikat hak tanggungan. Catatan tersebut di atas biasanya dilakukan oleh notaris. Pihak PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe dan debitur hanya melakukan penandatanganan perjanjian di depan notaris. 2. Kendala yang dihadapi PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe dalam pelaksanaan perjanjian kredit dengan jaminan hak tanggungan adalah sebagai berikut: a Adanya tunggakan kredit dimana debitur yang dalam pembayaran pokok dan bunga kredit tidak berjalan dengan baik sesuai ketentuan-ketantuan yang ditetapkan. b debitur tidak dapat memenuhi kreditnya sehingga terjadi penunggakan dalam batas waktu yang ditentukan setelah jaruh tempo atau kredit yang mengalami kemacetan. 4. Penyelesaian kredit yang dilakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabanjahe sudah baik yaitu dengan penjadwalan dalam jangka waktu angsuran, besarnya angsuran dan masa tenggang, persyaratan kembali tentang penjadwalan kredit, penataan kembali yaitu penambahan kredit dan konversi tunggakan bunga namun pihak kreditur perlu melakukan penyelesaian kredit yaitu : Pendekatan kredit yang bermasalah : mendeteksi adanya kredit bermasalah, tidak melakukan penyelesaian kredit bermasalah dengan cara menambah plafond kredit atau tunggakan bunga. Kredit dalam pengawasan khusus: menyusun daftar kolektibilitas kredit. Penyelesaian kredit bermasalah yang tidak dapat ditagih Pengusulan penghapusbukuan kredit kepada direksi Universitas Sumatera Utara dengan mencantumkan alasan penghapusbukuan daftar nama, agunan dan penjelasan singkat. Penghapusbukuan kredit bersifat rahasia sehingga hanya diketahui oleh bank saja. Penghapusbukuan kredit tidak membatalkan perjanjian sehingga bank masih berhak menagih dan kreditur wajib membayar sampai lunas. Agunan yang diambil alih wajib dilakukan penjualan segera sesuai kesepakatan dengan debitur.

B. Saran