2. Reliabilitas
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data
yang reliabel. Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang dianggap
sudah cukup memuaskan jika nilai Alpha Cronbach
0,700. Azwar, 1996 Nilai Alpha Cronbach diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ Keterangan:
= nilai koefisien Alpha Cronbach = banyaknya variabel penelitian
∑ = jumlah varians variabel penelitian
= varians total
2.6 Analisis Faktor
2.6.1 Pengertian Analisis Faktor
Analisis faktor adalah sebuah analisis yang mensyaratkan adanya keterkaitan
antar variabel. Pada prinsipnya analisis faktor menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau
dimensi yang saling berhubungan atau mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru yang mempunyai set faktor lebih kecil. Data-data yang dimasukkan pada
umumnya data metrik dan terdiri dari variabel-variabel dengan jumlah yang besar. Ada tiga fungsi utama analisis faktor, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Mereduksi banyaknya variabel penelitian dengan tetap mempertahankan
sebanyak mungkin informasi data awal. Banyaknya variabel awal dapat dikurangi menjadi beberapa variabel yang jumlahnya lebih sedikit dengan
tetap mempertahankan sebagian besar variasi data. 2.
Mencari perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam data, dalam situasi dimana terdapat jumlah data yang sangat besar.
3. Data digunakan pula untuk menguji hipotesis tentang perbedaan kualitatif dan
kuantitatif dalam data penelitian.
Adapun kelebihan dari metode analisis faktor adalah : 1.
Dapat mengungkapkan karakteristik dominan yang dimiliki unit data operasi. 2.
Dapat menganalisis sejumlah variabel awal penelitian dan menganalisis korelasi antar variabel awal tersebut.
3. Dapat menggabungkan atau mengagresikan sejumlah variabel awal yang
diteliti menjadi sejumlah variabel laten yang lebih sedikit.
Asumsi dasar dalam menggunakan analisis faktor adalah : 1.
Tingginya korelasi antar variabel Korelasi antar variabel yang kuat dapat diindikasikan oleh nilai determinan
matriks korelasi yang mendekati nol. Nilai determinan dari matriks korelasi yang elemen-elemennya menyerupai matriks identitas akan memiliki nilai determinan
sama dengan satu. Hal ini dapat diuji dengan Bartlett’s test of sphericity.
Universitas Sumatera Utara
2. Indeks perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsial secara
keseluruhan adalah kecil. Jika jumlah kuadrat koefisien korelasi parsial untuk seluruh pasangan variabel
tidak banyak berbeda, maka ini menunjukkan perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsialnya secara keseluruhan adalah kecil.
Perbandingan ini dapat diidentifikasi berdasarkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin. 3.
Indeks perbandingan antara koefisien korelasi dengan korelasi parsial untuk setiap variabel adalah kecil.
Analisis faktor dapat dilanjutkan, jika nilai measure of sampling adequacy MSA berkisar antara 0,5
– 1,0. Apabila ada beberapa variabel memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan satu persatu secara
bertahap.
2.6.2 Model Analisis Faktor