Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakta ke Perpustakaan Umum Kota Pematamg Siantar

(1)

i

FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAN RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN MASYARAKAT KE PERPUSTAKAAN UMUM

KOTA PEMATANG SIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Dalam Bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH RENTI RUMAPEA

090709027

100709073

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ii

ABSTRAK

Rumapea, Renti. 2015. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yang beralamat di Jalan Merdeka No. 3. Komplek taman bunga, Pematang Siantar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar tahun 2013/2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota aktif yang terdaftar di perpustakaan dari april 2013 hingga april 2014 sebanyak 529 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin. Maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 84 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan ke perpustakaan adalah karena sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sebagaian besar responden memberikan jawaban bahwa sarana dan prasarana perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting yang dapat menentukan keberhasilan suatu perpustakaan. Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar masih kurang beragam, kurang mencukupi dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna, kurang mutakhir (up to date), kondisi fisik koleksi yang kurang baik sehingga pengguna enggan untuk berkunjung ke perpustakaan. Ruangan atau gedung yang nyaman, jauh dari kebisingan baik dari dalam perpustakaan maupun dari luar perpustakaan sangat mempengaruhi kenyamanan pengungguna ketika berada dalam perpustakaan.


(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakta ke Perpustakaan Umum Kota Pematamg Siantar” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun serta terdapat penelitian yang lebih baik pada masa yang akan datang.

Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa restu kedua orang tua penulis. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya khususnya kepada Ayah A. Rumapea dan Ibunda N.Situmorang yang telah memberikan doanya, motivasinya, kasih sayangnya serta dukungan moral maupun materil kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Dalam usaha menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, saran, arahan, nasehat serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat diiringi ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Ibu Dra. Zurni Zahara M.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta memberikan bimbingan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.


(4)

iv

2. Bapak Drs. Belling Siregar, M.Lib selaku dosen pembimbing II yang juga telah banyak meluangkan waktu dan senantiasa membantu serta memberikan masukan yang berguna didalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ibu Dr. Irawaty Kahar, M. Pd selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

4. Bapak Drs. Jonner Hasugian, M. Si. selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Himma Dewiyana, ST. M. Hum. selaku Dosen Penguji II yang telah banyak memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah mendidik penulis selama perkuliahan.

7. Bapak Dr. Syahron Lubis M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU. 8. Bang Yudi (by) sebagai staf pegawai Program Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Buat keluarga besar penulis, Ka Evi, Ka Lilis, Bang Andre, Ka Nova, Bang Kardo, Bang Ipar (Bang Ricard, Bang Hite, Bang Roy), Ka Ipar ( Ka Lenny) trimakasih banyak buat doa dan dukungannya.

10. Buat Dian Utami, terima kasih telah menjadi sahabat terbaik yang selalu setia mendukung dan menyemangati penulis.

11. Kepada semua teman-teman stambuk 2009, yang telah bersama-sama selama masa perkuliahan yang tidak mungkin Penulis sebutkan namanya satu persatu.


(5)

v

12. Kepada seluruh keluarga besar IMPUS yaitu kakanda beserta adik-adik Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU yang telah berbagi dengan penulis selama ini.

Semoga Tuhan membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal baik kalian semua. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi orang yang membutuhkan dan dapat memperluas wawasan dimasa yang akan datang.

Medan, Januari 2015 Penulis

Renti Rumapea 090709027


(6)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 TujuanPenelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 6

2.1 Perpustakaan Umum ... 6

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2 Misi Perpustakaan Umum ... 7

2.1.3 Tujuan Perpustakaan Umum ... 8

2.1.4 Fungsi Perpustakaan Umum ... 10

2.1.5 Tugas Perpustakaan Umum ... 11

2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan Perpustakan ... 12

2.2.1 Lokasi Perpustakaan ... 12

2.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 14

2.2.3 Layanan Perpustakaan ... 21

2.2.4 Promosi Perpustakaan ... 33


(7)

vii

3.1 Jenis penelitian ... 45

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

3.3 Populasi ... 45

3.4 Sampel ... 46

3.5 Teknik Penentuan Kriteria Sampel ... 47

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 48

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 48

3.8 Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Karakteristik responden ... 50

4.2 Analisis Deskriptif ... 50

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Lokasi Perpustakaan. ... 50

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 52

4.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Perpustakaan ... 61

4.2.4 Promosi Perpustakaan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jarak perpustakaan dengan tempat tinggal pengguna ... 51

Tabel 4.2 Akses ke lokasi perpustakaan ... 52

Tabel 4.3 Koleksi yang beragam ... 53

Tabel 4.4 Koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan pengguna ... 54

Tabel 4.5 Jumlah koleksi perpustakaan ... 54

Tabel 4.6 Koleksi referensi ... 55

Tabel 4.7 Koleksi yang mutakhir ... 56

Tabel 4.8 Kondisi fisik koleksi ... 57

Tabel 4.9 Perpustakaan yang nyaman ... 58

Tabel 4.10 Ketersediaan fasilitas umum yang memadai ... 59

Tabel 4.11 Ventilasi udara yang baik ... 59

Tabel 4.12 Alat penerangan ... 60

Tabel 4.13 Syarat peminjaman buku ... 61

Tabel 4.14 Syarat pengembalian buku ... 62

Tabel 4.15 Pelayanan yang mempermudah pemanfaatan koleksi... 63

Tabel 4.16 Pelayanan terbuka ... 64

Tabel 4. 17 Jam buka perpustakaan ... 65

Tabel 4.18 Sikap pustakawan ... 66

Tabel 4.19 Sikap pustakawan memberikan layanan ... 67

Tabel 4.20 Kesediaan pustakawan dalam memberikan bantuan ... 68

Tabel 4.21 Informasi yang diberikan pustakawan ... 69

Tabel 4.22 Brosur perpustakaan ... 70

Tabel 4.23 Iklan perpustakaan ... 71


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner...78 Lampiran 2 Tabulasi Jawaban responden...82


(10)

ii

ABSTRAK

Rumapea, Renti. 2015. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yang beralamat di Jalan Merdeka No. 3. Komplek taman bunga, Pematang Siantar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar tahun 2013/2014.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota aktif yang terdaftar di perpustakaan dari april 2013 hingga april 2014 sebanyak 529 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin. Maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 84 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan ke perpustakaan adalah karena sarana dan prasarana yang kurang memadai. Sebagaian besar responden memberikan jawaban bahwa sarana dan prasarana perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting yang dapat menentukan keberhasilan suatu perpustakaan. Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar masih kurang beragam, kurang mencukupi dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna, kurang mutakhir (up to date), kondisi fisik koleksi yang kurang baik sehingga pengguna enggan untuk berkunjung ke perpustakaan. Ruangan atau gedung yang nyaman, jauh dari kebisingan baik dari dalam perpustakaan maupun dari luar perpustakaan sangat mempengaruhi kenyamanan pengungguna ketika berada dalam perpustakaan.


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, keberadaan perpustakaan umum ditengah lingkungan masyarakat sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu kebutuhan utama yang harus dimiliki semua orang supaya dapat menghadapi segala tantangan. Untuk memperoleh pendidikan tersebut ada banyak cara yang harus dilakukan misalnya dengan mendayagunakan perpustakaan termasuk perpustakaan umum sebagai sumber informasi dan pengetahuan.

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang didirikan pemerintah agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh berbagai sumber pengetahuan. Keberadaaan perpustakaan umum ditengah- tengah masyarakat tentunya mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dan digunakan sebagai wahana belajar sepanjang hayat. Perpustakaan umum dapat digunakan oleh semua golongan masyarakat dari segala umur, pendidikan, agama, ras, dan suku bangsa apapun. Oleh karena itu masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan umum dengan leluasa. Perpustakaan umum juga dapat dijadikan sebagai tempat pelestarian kekayaan budaya bangsa yang fungsi utamanya melestarikan hasil budaya masyarakat dan menyebarluaskan gagasan, pemikiran, pengalaman dan pengetahuan sebagai hasil budaya manusia kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan utama di perpustakaan umum adalah melayani


(12)

2

masyarakat sebagai pengguna perpustakaan. Perpustakaan sangat penting bagi kehidupan, kebudayaan dan kecerdasan bangsa.

Perpustakaan dikatakan berhasil salah satunya dapat dilihat dari statistika pengunjung perpustakaan dari tahun ketahun. Apakah tingkat kunjungan meningkat atau menurun. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tingkat kunjungan masyarakat keperpustakaan dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu faktor Lokasi, Sarana dan Prasarana Perpustakaan, Layanan Perpustakaan, dan Promosi Perpustakaan. Lokasi menjadi hal yang paling penting dalam keberhasilan sebuah perpustakaan, kesalahan dalam pemilihan letak atau lokasi dapat berarti menurunkan akses atau penggunaan. Selain lokasi, sarana dan prasarana perpustakaan juga sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu perpustakaan dimana jika sarana dan prasarana perpustakaan tidak memenuhi dan tidak memadai sehingga pengunjung tidak betah berada di perpustakaan tersebut maka akan semakin rendah jumlah pengunjung yang akan datang ke perpustakaan tersebut. Layanan pengguna perpustakaan juga sangat berpengaruh. Adapaun layanan perpustakaan di Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan pendidikan pemakai. Sistem layanan yang digunakan dalam perpustakan ini adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat mencari langsung koleksi yang mereka butuhkan. Apabila pengguna kesulitan menemukan koleksi yang mereka cari, maka mereka dapat meminta bantuan kepada pustakawan.

Selain ketiga faktor di atas faktor promosi juga sangat berpengaruh dalam perpustakaan. Dimana promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan


(13)

3

manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan secara lebih terperinci. Dengan adanya promosi perpustakaan diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai perpustakaan akan meningkat dan masyarakat menjadi tertarik untuk datang berkunjung ke perpustakaan. Berbagai cara promosi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perpustakaan antara lain melalui: publikasi, iklan, kontak perorangan, insentif, penciptaan suasana dan lingkungan perpustakaan, poster, brosur dan web perpustakaan. Melalui promosi tersebut, diharapkan masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan perpustakaan.

Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar sudah ada sejak tahun 1991, berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pematang Siantar No. 4 tahun 2001 yang merupakan gabungan dari Kantor Perpustakaan Umum dan Kantor Arsip Daerah Kota Pematang Siantar yang merupakan salah satu pusat informasasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi utama untuk menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat kota Pematang Siantar. Jumlah anggota yang terdaftar bulan April tahun 2013 hingga tahun 2014 yang sampai saat ini berjumlah 529 orang. Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar memiliki koleksi sebanyak 18.277 judul dan 38.995 eksemplar. Adapun rata-rata jumlah pengunjung setiap hari adalah 173 orang dan jumlah buku yang dipinjam setiap hari adalah 7 eksemplar, sedangkan jumlah pengunjung yang meminjam berkisar 4 orang perhari. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Pematang Siantar ±249.985 jiwa maka tingkat kunjungan ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar masih


(14)

4

rendah. (sumber: laporan kinerja di perpustakaan umum kota pematang siantar tahun 2013)

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan masyarakat Kota Pematang Siantar ke Perpustakaan. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Faktor – faktor yang Menyebabkan Rendahnya Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan

Umum Kota PematangSiantar”. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

1.3 TujuanPenelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yaitu dapat menjadi masukan atau dapat mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan.


(15)

5

2. Peneliti yaitu dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan tingkat kunjungan pengguna ke Perpustakaan.

3. Peneliti selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang tingkat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar yang meliputi Lokasi, Sarana dan Prasarana Perpustakaan, Layanan Perpustakaan dan Promosi Perpustakaan.


(16)

6

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas.

Perpustakaan umum (public library menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 77) adalah “A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a

given community, district, or geographic region, supported wholly or in part

publics funds”. Dalam pengertian yang sederhana defenisi di atas menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).

Sedangkan menurut Sutarno (2003, 43) menyatakan bahwa:

Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya.

Pendapat di atas mengemukakan bahwa perpustakaan umum adalah lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai


(17)

7

macam informasi yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layana gratis kepada warga masyarakat tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belkang dan tingkat social, umur dan tingkat pendidikan serta perbedaan lainnya yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).

2.1.2 Misi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai sebuah lembaga yang menjadi pusat untuk memperoleh informasi memiliki misi yang terkait dengan informasi, melek huruf, pendidikan dan budaya yang menjadi budaya yang menjadi inti layanan perpustakaan umum.

Adapun misi dan perpustakaan umum menurut Santoso (2006, 160) adalah sebagai berikut :

1. Menciptakan dan menguatkan kebiasaan membaca sejak usia dini. 2. Mendukung pelaksanaan bagi pendidikan formal maupun bagi

perorangan yang belajar mandiri.

3. Memberikan peluang bagi pemgembangan kreativitas perorangan. 4. Merangsang imajinasi serta kreativitas perorangan.

5. Mempromosikan warisan budaya, penghargaan atas seni penemuan ilmiah dan inovasi.

6. Menyediakan akses pada ekspresi budaya dan semua pertunjukan seni.

7. Membina dialog antar budaya dan mendukung keanekaragaman budaya.

8. Membantu budaya lisan.

9. Menjamin akses atas semua jenis informasi kemasyarakatan bagi semua warga.

10. Menyediakan cukup informasi bagi perusahaan, asosiasi dan kelompok pemerhati setempat.

11. Member kemudahan dalam pengembangan keterampilan akan ketidak butaan informasi dan computer.

12. Membantu dan aktif dalam kegiatan pemberantasan buta huruf pada semua tingkatan umur, dan akan memulainya apabila diperlukan.


(18)

8

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum mempunyai beberapa misi yaitu menciptakan kebiasaan membaca, memberikan peluang pengembangan kreativitas, mempromosikan warisan budaya, menyediakan berbagai informasi sesuai kebutuhan, memberikan keterampilan mengakses informasi melalui komputer, membantu dan aktif dalam pemberantasan butahuruf pada semua tingkatan umur.

2.1.3 Tujuan Perpustakaan Umum

Secara umum tujuan setiap perpustakaan adalah agar tercipta masyarakat terdidik, terpelajar, terbiasa membaca dan berbudaya tinggi. Secara teknis, tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masayarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda - bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma - cuma bagi umum.

Dalam Manifesto Perpustakaan Umum UNESCO yang dikutip oleh Sulistyo-Basuki (1993,46) menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah untuk masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dikalangan masyarakat.

3. Membantu warga belajar untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

4. Bertindak sebagai agen cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya dengan tugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat dengan cara: menyelenggarakan pameran budaya,


(19)

9

menyelenggarakan pemutaran film, seminar yang dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan dan menyediakan informasi yang berguna bagi kehidupan masyarakat

Sehubungan dengan uraian di atas Sulistyo–Basuki (1993, 48) merumuskan tujuan perpustakaan umum sebagai berikut :

1. Pendidikan, perpustakaan umum bertugas memelihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan atau kelompok pada semua tingkat kemampuan pendidikan.

2. Informasi, perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses yang cepat terhadap informasi yang tepat mengenai seluruh jutaan pengetahuan manusia.

3. Kebudayaan, perpustakaan merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromosikan partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni.

4. Rekreasi, perpustakaan memainkan peran penting dalam mendorong penggunaan secara aktif rekreasi dan waktu senggang dengan menyediakan bahan bacaan.

Selain pendapat di atas dalam buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Umum (1992, 6) tujuan perpustakaan umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang perkembangan nasional.

2. Tujuan fungsional perpustakaan umum adalah:

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengnolah serta memanfaatkan informasi.


(20)

10

c. Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna.

d. Meletakkan dasar - dasar ke arah belajar mandiri. e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif. g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tangguna jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

3. Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan dievaluasi keberhasilannya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan umum bertujuan untuk mengembangkan minat baca dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan mereka.

2.1.4 Fungsi Perpustakaan Umum

Fungsi dari suatu perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis dan misi perpustakaan. Dalam buku peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI7495-2009) fungsi perpustakaan umum kabupaten/kota adalah:

a. Mengembangkan koleksi

b. Menghimpun koleksi muatan lokal c. Mengorganisasi materi perpustakaan d. Mendayagunakan koleksi

e. Menyelenggarakan pendidikan pengguna

f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi


(21)

11

Sedangkan menurut Yusuf (1996, 23) fungsi perpustakaan umum adalah:

a. Fungsi informatif

Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat. Sumber informasi berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkan. b. Fungsi edukatif

Segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum sempat menggunakannya. c. Fungsi rekreasi

Koleksi yang disediakan perpustakaan umum banyak yang berisi informasi ringan, srtinys tidak mendalam seperti halnya pada perpustakaan khusus. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat yang dilayanisangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan, pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang disediakanpun harus disesuaikan dengan keragaman kondisi masyarakat.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa fungsi perpustakaan umum adalah membantu masyarakat umum untuk memberikan informasi, mendidik segenap anggota masyarakat yang membutuhkan.

2.1.5 Tugas Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum mempunyai tugas untuk menyediakan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat. Secara teknik tugas perpustakaan umum adalah melayani masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilme pengetahuan.

Dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1999,6) tugas pokok perpustakaan umum adalah “Menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.


(22)

12

Sedangkan menurut Sutarno (2006,53) menyatakan bahwa:

Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai/pelanggannya. Tugas pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih besifat teknis.

Urain di atas memberi makna bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagubakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya serta melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.

2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kunjungan Perpustakan Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan perpustakaan dapat dilihat dari: lokasi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan dan promosi perpustakaan.

2.2.1 Lokasi Perpustakaan

Lokasi merupakan variabel penting yang dapat mengungkapkan berbagai hal tentang gejala atau fenomena yang dipelajari. Suatu gejala yang mempunyai nilai guna yang tinggi jika suatu lokasi berada ditempat yang menguntungkan.

Menurut Siregar (2011, 93) “lokasi adalah letak perpustakaan yang berkaitan dengan jarak dan tempat tinggal, tempat bekerja/ sekolah/ kampus, dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi”.


(23)

13

Sedangkan Prihadi (2009, 1) menyatakan bahwa

Lokasi dapat diartikan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan layanan perpustakaan bagi seluruh lapisan masyarakat dengan menyediakan berbagai sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat diketahui bawa lokasi adalah letak dimana berlangsungnya kegiatan layanan perpustakaan yang berkaitan dengan jarak tempat tinggal bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pertimbangan-pertimbangann yang cermat dalam menentukan lokasi Perpustakaan menurut Tjiptono ( 2002, 41 ) antara lain:

a. Kemudahan ( Akses ) atau kemudahan untuk dijangkau dengan sarana transportasi umum.

b. Visibilitas yang baik yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

c. Lokasi berada pada lalu lintas ( Traffic ). Di mana ada dua hal yang perlu di pertimbangkan yaitu :

1) Banyaknya orang lalu lalang bisa memberikan peluang terjadinya impulse Buying ( hasrat/ dorongan untuk membeli).

2) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya pelayanan polisi, pemadam kebakaran atau ambulan. d. Tempat parkir yang luas dan aman.

e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di kemudian hari.

f. Lingkugan, yaitu daerah sekitar yang mendukung barang dan jasa yang ditawarkan.

g. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. h. Peraturan pemerintah.

Menurut Sutarno (2003, 80 ) aspek yang perlu diperhatikan pada unsur gedung adalah :

1) Lokasi, harus di tempat yang mudah dan ekonomis didatangi masyarakat pemakainya.

2) Luas tanah (jika perpustakaan menempati gedung tersendiri ), diusahakan cukup menampung bangunan gedung, dengan kemungkinan perluasan dalam kurun waktu 10 – 15 tahun mendatang.

3) Luas gedung atau ruangannya harus cukup menampung ruang koleksi bahan pustaka, ruang baca dengan kapasitas minimal 10%


(24)

14

dari jumlah masyarakat yang akan dilayani, ruang layanan, ruang kerja pengolahan dan administrasi.

4) Ruangan-ruangan lain yang diperlukan, seperti gudang dan kamar kecil.

5) Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan. 6) Cahaya di dalam ruang harus terang.

7) Kesejukan di dalam ruangan dan pertukaran udara / ventilasi harus baik.

8) Lingkungan yang tenang.

9) Tempat parkir kendaraan secukupnya. 10) Taman, dan lain-lain.

Dari uraian di atas menyatakan bahwa lokasi perpustakaan harus strategis, memberikan ketenangan dan nyamanan bagi pengunjung.

2.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda dan barang dan fasilitas yang ada di perpustakaan yang digunakan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006, 108) Pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan adalah :

Kegiatan untuk mengadakan, menggunakan, memelihara, menata, menambah dan mengembangkan baik mengenai jumlah, jenis, kualitas, maupun volumenya. Sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, mudah dan enak dipergunakan, menarik bentuk, warna dan ukuran, secara langsung dan tidak langsung, akan meningkatkan perhatian, citra dan kesan yang baik oleh masyarakat terhadap perpustakaan. Oleh karena itu pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal perpustakaan.

Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa pembinaan sarana dan prasarana perpustakaan merupakan suatu kegiatan untuk mengadakan, menggunakan, memelihara, dan mengembangkan baik jumlah, jenis, kualitas maupun volumenya dengan mempertimbangkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal perpustakaan.


(25)

15 2.2.2.1 Gedung dan Ruangan perpustakaan.

Penataan gedung dan ruangan perpustakaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan perpustakaan yang baik dan semakin berkembang ditinjau dari segi keamanan, keteraturan, ketertiban, kenyamanan, kemanfaatan/ keterpakaian, dan keefektifan dan keefisienan, baik bagi pengelola maupun masyarakat pemakai. Berdasarkan Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1993,35) Pembinaan gedung dan ruangan perpustakaan meliputi:

a. Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

b. Gedung dan ruangan yang menarik dan menjadi kebanggan masyarakat disekelilingnya.

c. Semua ruang dimanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna (efektif dan efesien).

d. Tercipta suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih, sejuk (memiliki alat pendingin ruangan seperti AC).

e. Ruangan terasa longgar, tidak sempit.

f. Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, sinkron, dan saling berkaitan satu sama lainnya.

g. Terciptanya suasana membaca/ belajar yang tenang, dan tidak gaduh.

h. Tersedia ruang diskusi/ pertemuan, baik bagi kepentingan pengelola pengguna perpustakaan dan pengunjung perpustakaan. i. Adanya lingkungan yang tertib dan teratur.

j. Ada tempat parkir kendaraan, kantin, dan lain sebagainya. k. Ada tempat kemungkinan pengembangan kemasa depan. l. Adanya akses dan kemudahan transportasi untuk masyarakat. m. Berada dilokasi yang strategis, bebas banjir dan mudah dikenal

masyarakat.

Sedangkan menurut Siregar (2011, 95) Spesifikasi fisik perpustakaan adalah hal-hal yang menyangkut keadaan fisik gedung perpustakaan umum seperti:


(26)

16

Kondisi gedung adalah hal-hal yang berkaitan dengan keadaan dan bentuk fisik perpustakaan umum seperti luas lantai, keadaan luas bangunan, dan sebagainya.

a. Kapasitas ruangan

Kapasitas ruangan adalah daya tampung ruangan untuk mengakomodasi kegiatan dan pelayanan perpustakaan yang mencakup: kapasitas ruang baca, ruang diskusi, ruang koleksi, ruang referensi dan ruang akses internet.

b. Tata letak ruangan

Tata letak ruangan adalah penataan peralatan perpustakaan dan perabotan yang terdapat pada perpustakaan sehingga sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pengguna.

c. Perabotan

Perabotan adalah segala peralatan dan perabotan yang digunakan oleh perpustakaan dan pengguna dalam melakukan kegiatan perpustakaan.

d. Taman dan halaman

Taman dan halaman adalah areal diluar gedung yang termsuk lingkungan yang mendukung kegiatan perpustakaan.

e. Parkir

Parkir dalaha areal untuk pengguna menempatkan kendaraannya. f. Lobby

Lobby perpustakaan adalah ruangan didalam gedung yang letakknya sebelum memasuki ruang pelayanan perpustakaan. g. Fasilitas umum

Fasilitas umum adalah fasilitas perpustakaan yang dapat digunakan oleh pengguna untuk kegiatan di luar kegiatan perpustakaan seperti kantin, toilet, tempat ibadah, ATM bank, dan sebagainya. h. Fasilitas bagi keterbatasan fisik

Fasilitas bagi keterbatasan fisik adalah fasilitas yang memungkinkan seseorang dengan keterbatasan fisik dapat menggunakan perpustakaan seperti orang lainnya yang tidak memiliki keterbatasan fisik.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa gedung dan ruangan perpustakaan harus menarik dan memadai, suasana yang nyaman, dan lokasi yang strategis.

2.2.2.2 Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan

Perabotan dan perlengkapan di perpustakaan sangat penting untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di perpustakaan.


(27)

17

Menurut Sulistyo Basuki (1993, 309) “perabotan dan perlengkapan bergerak mencakup barang-barang untuk umum, ruang kerja, pemberian jasa serta barang tambahan lainnya”.

Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Umum (2006, 13) adalah :

1. Rak bahan pustaka: buku, majalah, surat kabar, pandang dengar (audio visual).

2. Lemari katalog; ukurannya disesuaikan dengan kartu katalog 3. Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca, bentuknya dapat

bermacam-macam. 4. Meja sirkulasi/layanan.

5. Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog dan surat-surat. 6. Meja kerja pengelolahan untuk pegawai.

7. Lemari penitipan tas/barang. 8. Papan pamer (display).

9. Alat baca khusus untuk koleksi tertentu. 10. Lemari arsip untuk tata usaha.

11. Papan pengumuman. 12. Telpon/Faximili 13. Kotak saran. 14. Jam dinding.

15. Troli pembawa bahan pustaka. 16. Tangga Injakan

17. Komputer dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perabotan dan perlengkapan perpustakaan adalah brang-barang yang memiliki fungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku dan lain-lain.

2.2.2.3 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan, karena koleksi yang memadai maka pengguna perpustakaan akan terbantu untuk memenuhi kebutuhan informasi.


(28)

18 A. Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik ,mengenai jumlah, jenis, dan mutunya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan. Oleh sebab itu perpustakaan perlu memiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

Menurut Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pada pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah

Semua informasi dalam dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. Koleksi perpustakaan tidak berdayaguna tanpa adanya pemustaha maupun pengolah/ penghimpun/pelayan.

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000, 19) menyatakan bahwa ”koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain.” Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari bahan pustaka tercetak, bahan pustaka terekam, dan bahan pustaka elektronik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi.

B. Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna. Perpustakaan umum harus menyediakan berbagai koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi untuk semua lapisan masyarakat.


(29)

19

Menurut Darmono (2001, 52) beberapa jenis koleksi perpustakaan sebagai sumber belajar yang mungkin dapat dijangkau perpustakaan adalah:

1. Buku

Buku merupakan koleksi yang paling umum yang dihimpun perpustakaan. Pengertian buku adalah terbitan yang membahas informasi tertentu, disajikan secara tertulis sedikitnya setebal 64 halaman tidak termasuk hal sampul.

2. Koleksi Referensi.

Koleksi referensi sebenarnya juga dalam bentuk buku, yang membedakan dengan buku adalah isi dan cara penyusunanya. Contoh buku referensi: Kamus, Ensiklopedi, Almanak, Direktori, Buku Tahunan.

3. Sumber Geografi

Jenis koleksi ini berisi informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian tempat, bahan tambang, hutan, hasil pertanian daerah tertentu, laut, hasil laut, gunung, gurun, curah hujan untuk daerah tertentu. Bentuk sumber geografi pada umumnya adalah atlas, globe, peta.

4. Jenis Serial (Terbitan Berkala)

Pada umumnya terbitan berkala berupa majalah dan koran. Majalah dan koran diperlukan sebagai koleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia.

5. Bahan Mikro

Bahan mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari buku ke dalam bentuk mikro seperti mikro film dan mikrofis.

6. Bahan Pandang Dengar (Audio Visual)

Bahan pandang dengar memuat informasi yang dapat ditangkap secara bersamaan oleh indera mata dan telinga. Contoh: Video, Kaset, CD-ROM, VCD, Film.

Sedangkan menurut Yusup (1995, 29) koleksi perpustakaan terdiri dari : 1. Buku Teks

Buku teks adalah buku yang membahas suatu bidang ilmu tertentu yang ditulis dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian proses belajar mengajar antara murid dan guru, termasuk juga antara dosen dengan mahasiswa.

2. Buku Referensi

Buku referensi adalah buku yang isinya maupun penyajiannya bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bersifat spesifik atau khusus. Adapun yang tercakup pada buku referensi sebagai berikut:

a. Kamus b. Ensiklopedia


(30)

20 c. Buku Tahunan

h. Buku Pedoman i. Direktori j. Almanak k. Bibliografi l. Katalog m. Indeks n. Abstrak o. Atlas

p. Dokumen Pemerintah q. Laporan Hasil Penelitian

r. Sumber informasi geografis, Biografis, dan petunjuk perjalanan. 3. Koleksi Media Cetak Bukan Buku

Yang dimaksud dengan karya media cetak bukan buku adalah segala macam penerbitan yang dicetak, tetapi tidak berbentuk buku. Untuk lebih jelasnya termasuk pada koleksi media cetak bukan buku, yaitu :

a. Terbitan Berkala b. Pamflet

c. Brosur

d. Guntingan surat kabar e. Gambar atau Lukisan f. Globe

4. Koleksi Media Elektronik

Yang dimaksud media elektronik adalah jenis koleksi yang bukan hasil cetakan, melainkan hasil teknologi elektronik. Produk teknologi yang sering dijadikan media pandang dengar (Audio Visual), mikrofis, mikroreader dan komputer.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa jenis koleksi perpustakaan terdiri dari beberapa kelompok yaitu koleksi buku teks, referensi, koleksi media cetak bukan buku, koleksi media elektronik dan audio visual. Setiap koleksi juga memiliki informasi yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

C. Fungsi Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dengan terpenuhinya kebutuhan pengguna maka pengguna akan merasa puas atas tersedianya koleksi diperpustakaan. Untuk itu maka koleksi yang diadakan di perpustakaan umum harus relevan dengan kebutuhan pengguna. Menurut Siregar (2002, 3) koleksi perpustakaan perfungsi sebagai berikut:


(31)

21

1. Fungsi Pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkannya.

2. Fungsi Penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat atau pengguna.

3. Fungsi Referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat/ pengguna perpustakaan.

4. Fungsi Umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini berhubungan dengan pendidikan kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta budaya manusia lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan umum berfungsi sebagai pendidikan, penelitian, referensi, dan umum. Dengan demikian perpustakaan berfungsi dalam membantu masyarakat/ pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.

2.2.3 Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila semakin baik layanan di perpustakaan maka akan semakin meningkat penggunaan perpustakaan. Oleh karena itu, dalam merencanakan layanan di perpustakaan harus diperhatikan indikator-indikator pendukung operasional seperti sistem pelayanan, jenis-jenis layanan, peraturan layanan, dan sistem temu kembali informasi.

2.2.3.1 Sistem pelayanan

Perpustakaan mempunyai 2 (dua) sistem layanan yang lazim digunakan, yaitu sistem layana terbuka (Open Accass) dan sistem layanan tertutup (clossed access). Pemilihan sistem layanan perpustakaan perlu mempertimbangkan


(32)

22

beberapa hal karna sangat berpengaruh terhadap mekanisme kerja sebuag perpustakaan.

a. Sistem Pelayanan Terbuka (Open Access)

Menurut menurut Darmono (2001, 139) pengertian sistem layanan terbuka adalah “sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendakinya dari jajaran koleksi perpustakaan”.

Sedangkan menurut Soeatminah (2000, 135)

Sistem pelayanan terbuka merupakan suatu sistem pelayanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa Sistem Pelayanan terbuka adalah sistem layanan diamana para pengguna perpustakaan dapat secara langgu melihat-lihat atau langsung memoloh pustaka apa yang dikehendakinya.

Menurut Darmono (2001,139) Penerapan sistem layanan terbuka memiliki keuntungan dan kerugian yaitu :

Keuntungan:

1. Pemakai dapat melakukan pengembalian sendiri bahan pustaka yang dikenhendaki dari jajaran koleksi.

2. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki perpustakaan. 3. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam

menentukan bahan pustaka dan alternative jika yang dicari tidak ditemukan.

4. Dalam sistem tenaga perpustakaan untuk mengembalikan bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab dibagian lain.

Kerugian:

1. Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau ketika melakukan browsing, buku yang sudah


(33)

23

dicabut dan jajaran tidak dikembalikan lagi oleh pengguna secara tidak tepat.

2. Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang bersifat tertutup.

3. Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas pengguna lebih leluasa.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik karena kemungkinan buku hilang relatif lebih besar.

b. Sistem Pelayanan Tertutup (clossed access)

Kebalikan dari sistem pelayanan terbuka adalah sistem pelayanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk ke ruangan koleksi, tetapi yang koleksi yang dibutuhkannya harus diambilkan oleh petugas. Penelusuran/pencarian koleksi harus melalui katalog. Petugas selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga mengambilkan dan mengembalikan koleksi ke rak.

Menurut Soeatminah (2000, 137)

Sistem pelayanan tertutup adalah suatu sistem pelayanan yang tidak memperbolehkan pengunjung masuk ke ruangan koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui catalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat meminta kepada petugas untuk mengambilnya.

Penerapan sistem layanan tertutup menurut Rahayuningsih (2007,94) memiliki keuntungan dan kerugian yaitu:

Keuntungan:

1. memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi. 2. Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena


(34)

24

3. Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. Kerugian:

1. Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjam. 2. Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran

dilayani bila antrian panjang).

3. Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

4. Peminjaman sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan, akan tetapi melalui bantuan petugas perpustakaan.

2.2.3.2 Jenis layanan Pengguna

Dalam memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan memiliki beberapa jenis pelayanan. Diantaranya pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, pelayanan audiovisual, pelayanan terbitan berseri dan layana bimbingan pengguna.

Menurut Rahayuningsih (2007,87) jenis-jenis layanan pengguna dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Layanan locker b. Layanan sirkulasi c. Layanan referensi

d. Layanan penelusuran informasi

e. Layanan koleksi, tebagi atas: layanan koleksi umum/sirkulasi, layanan koleksi cadangan, layanan terbitan berkala, layanan koleksi digital, layanan koleksi referensi, layanan koleksi khusus, layanan koleksi tugah akhir.

f. Layanan ruang baca g. Layanan foto copy

h. Layanan workstation dan multimedia

i. Layanan lain-lain, termasuk: pengawasan keluar masuknya koleksi, penataan koleksi, layanan informasi perpustakaan, pendidikan pengguna, sosialisasi peraturan.


(35)

25

Sedangkan menurut Siregar (2011, 97) jenis pelayanan pengguna adalah

Ragam pelayanan yang diberikan perpustakaan kepada pengguna. Layanan ini terdiri dari:

a. Lelayanan sirkulasi

b. Lelayanan referensi/ rujukan c. Lelayanan akses internet d. Lelayanan audiovisual e. Lelayanan foto kopi

f. Dan layanan bantuan pengguna

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa jenis layanan pengguna perpustakaan adalah layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan audio visual, layanan foto kopi, layanan bantuan pengguna atau pendidikan pemakai sehingga pengguna memperoleh informasi yang optimal

a. Layanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa Inggris circulation yang mempunyai arti perputaran dan pengedaran. Dalam ilmu perpustakaan kata sirkulasi dikenal sebagai kegiatan pertukaran peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan. Bagian sirkulasi merupakan bagian yang termasuk unit readers service yang bertugas memberikan service kepada pembaca. Sehingga bagian sirkulasi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan pengguna atau pengunjung yang selalu terus berkembang.

Menurut Lasa (2005, 213) menyatakan bahwa layanan sirkulsi bertujuan untuk:

1. Agar para pemakai mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan secara optimal.

2. Agar mudah diketahui identitas peminjaman buku yang dipinjam dan waktu pengembalian.

3. Untuk menjamin pengembalian dalam waktu yang ditentukan. 4. Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu

perpustakaan.


(36)

26

Pendapat di atas dapat kita ketahui bahwa layanan sirkulasi dapat bertujuan untuk mengetahui identitas peminjam dan waktu pengembalian, untuk mengetahui data kegiatan pemanfaatan koleksi dan untuk mengontrol jika terjadi pelanggaran.

Menurut Sulistyo-Basuki (2004, 257) layanan sirkulasi mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Pengawasan pintu masuk dan keluar perpustakaan.

b) Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri dari anggota perpustakaan.

c) Mengurusi keterlambatan pengembalian koleksi yang dipinjam seperti denda.

d) Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya.

e) Tugas berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku hilang atau rusak.

f) Bertanggungjawab atas segala berkas peminjam. g) Pembuatan statistik peminjaman.

h) Peminjaman antar perpustakaan.

i) Mengawasi urusan penitipan, tas, jas, mantel, dan sebagainya milik pengunjung perpustakaan.

Layanan sirkulasi bertugas untuk melakukan pengawasan kepada pengguna baik dalam peminjaman maupun pengembalian. Pengawasan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam peminjaman mauapun pengembalian koleksi. b. Layanan Referensi / Rujukan

Salah satu layanana yang ada di perpustakaan adalah layanan referensi. Layanan ini menitikberatkan pada pelayanan individu agar mereka dapat memanfaatkan sumber-sumber rujukan yang dimiliki perpustakaan.

Menurut Rahayuningsih (2007,103)

Layanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.


(37)

27

Sedangkan Darmono (2001,141) menyatkan bahwa:

Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca ditempat.

Dari pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa layanan referensi adalah layanan perpustakaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan koleksi-koleksi yang ada di layanan referensi seperti kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat dan koleksi ini hanya untuk dibaca ditempat.

Tujuan pelayanan referensi menurut Lasa, H.S (2005, 34) sebagai berikut :

a) Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar dapat memanfaatkan semaksimal mungkin koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mampu dalam menggunakan sumber informasi tersebut.

b) Memilih sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu.

c) Memberikan pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan pengguna dalam suatu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda.

d) Mendayagunakan sumber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


(38)

28 c. Layanan Audiovisual

Selain layanan sirkulasi dan layanan referensi, pelayanan audiovisual juga dapat digunakan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka audiovisual.

Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan tinggi (2004, 71) dinyatakan bahwa, “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjamkan bahan perpustakaan kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapan di dalam perpustakaan”.

Dalam pelaksanaan audiovisual ada tujuan yang harus dicapai. Tujuan penyelenggaraan audiovisual menurut Sulistyo-Basuki (1993,180) adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan media untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan rekreasi.

2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pendidikan. 4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka

audiovisual disamping bahan bacaan.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjamkan bahan perpustakaan kepada pengguna yang digunakan khusus ditempat dengan bantuan perlengkapan di dalam perpustakaan dengan tujuan untuk pendidikan, pengajaran, penelitian, rekreasi dan untuk memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

d. Fotokopi

Hampir semua jenis perpustakaan memerlukan jenis layanan ini. Apalagi perpustakaan yang tidak meminjamkan koleksinya keluar perpustakaan,


(39)

29

maka perpustakaan tersebut wajib menyediakan layanan ini. Hal ini karena seringkali pemakai tidak memiliki cukup waktu untuk membaca di perpustakaan. Banyak juga pemakai perpustakaan yang datang yang lokasinya jauh dari perpustakaan itu. Bagi pemakai seperti ini biasanya hanya diperbolehkan membaca ditempat. Padahal seringkali pemakai yang datang dari jauh memiliki waktu yang sangat terbatas. Maka tidak ada jalan lain untuk menghemat waktu ia akan meminta jasa fotokopi untuk mendapatkan artikel yang sudah ditemukannya. e. Bantuan pengguna (pendidikan pemakai)

Dalam menyelenggarakan perpustakaan, salah atau hal yang utama adalah mengupayakan agar semua koleksi bahan pustaka dan layanan perpustakaan dapat berjalan baik. Di dalam pepustakaan tidak semua pengguna perpustakaan dapat menggunakan perpustakaan dengan baik dan benar. Banyak pengguna perpustakaan tidak mengetahui fungsi katalog, cara penyusunan buku di rak, penggunaan bahan referensi, alat-alat baca seperti alat baca mikro dan pada perpustakaan masa kini komputer. Karena itu perpustakaan perlu menyelenggarakan pendidikan pemakai.

Menurut Sutarno NS (2006, 95), “Bimbingan pemakai adalah suatu kegiatan yang bermaksud memberikan pedoman, penjelasan tentang penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan”.

Tujuan bimbingan pengguna menurut Depdikbud (2004, 95) adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri.

2. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan subjek tertentu.

3. Meningkatkan pemanfaatan sumber informasi dan pelayanan pustaka.


(40)

30

4. Mempromosikan layanan perpustakaan.

5. Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu

6. pengetahuan dan teknologi.

7. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

1. Petugas harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya dan fasilitas perpustakaan secara optimal.

2. Materi dan metode pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna

3. Petugas perlu melibatkan dosen, jurusan atau fakultas.

4. Pendidikan dilakukan baik secara terprogram mupun sewaktu waktu.

Layanan bimbingan pengguna diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna dalam menggunakan layanan yang disediakan perpustakaan. Dengan demikian layanan bimbingan pengguna adalah pelayanan yang diselenggarakan perpustakaan dengan tujuan agar pengguna dapat lebih mengenal koleksi dan layanan perpustakaan serta mampu memanfaatkan layanan dan koleksi tersebut dengan sebaik-baiknya.

2.2.3.3 Peraturan Layanan Perpustakaan

Peraturan perpustakaan merupakan pedoman bagi pengguna dalam memanfaatkan fasilitas dan layanan perpustakaan . Menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:88) “Peraturam perpustakaan dimaksudkan untuk memelihara ketertiban di perpustakaan dan hendaknya dituangkan secara tertulis dalam bentuk surat keputusan pimpinan perguruan tinggi”.

Menurut sulistyo-Basuki (1994:282) Peraturan perpustakaan hendaknya memberikan informasi cukup mengenai:

1. Jam buka, meliputi hari dan jam buka perpustakaan 2. Hari libur

3. Peraturan mengenai keanggotaan, yang meliputi persyaratan, han dan kewajiban anggota perpustakaan.


(41)

31 a. Syarat peminjaman

b. Macam bahan perpustakaan yang dipinjamkan

c. Batas waktu peminjaman dan jumlah eksemplar bahan perpustakaan yang boleh dipinjamkan.

5. Peraturan pengembalian bahan perpustakaan, yang berisi syarat pengembalian.

6. Perpanjangan waktu peminjaman, yang meliputi persyaratan dan jangka waktunya.

7. Macam kesalahan pengguna dan sanksinya. 8. Tatatertib yang meliputi ketentuan mengenai:

a. Penitipan barang

b. Sopan santun di perpustakaan 2.2.3.4 Sistem Temu Kembali Informasi

2.2.3.4.1 Pengertian Sistem Temu Balik Informasi

Sistem Temu Balik Informasi (Information Retrieval System) merupakan salah satu tipe sistem informasi yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Sistem temu balik informasi berfungsi sebagai perantara kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia.

Menurut Hasugian (2006:73)

Dasar dari sistem temu balik informasi (STBI) adalah proses untuk mengidentifikasi kecocokan (match) diantara permintaan (query) dengan representasi atau indeks dokumen, kemudian mengambil (retrieve) dokumen dari suatu simpanan (file) sebagai jawaban atas pemintaan tersebut STBI pada prinsipnya bekerja berdasarkan ukuran antara istilah query dengan istilah yang menjadi representasi dokumen. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sistem temu kembali informasi merupakan sebuah sistem yang berguna dalam memanggil dan


(42)

32

menempatkan dokumen dari/dalam basis data sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu kembali informasi memiliki tujuan akhir, yaitu memberikan kepuasan informasi bagi pengguna sistem. Jadi, temu kembali informasi merujuk pada keseluruhan kegiatan yang meliputi pembuatan wakil informasi (representation), penyimpanan (storage), pengaturan (organization) sampai kepada pengambilan (access).

2.2.3.4.2 Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi

Sistem temu balik informasi digunakan untuk menemukan kembali informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan/pangkalan informasi secara otomatis. Sistem temu balik informasi ini terutama berkaitan dengan pencarian/penelusuran informasi yang efektif dan efisien. Menurut Chowdhury (1999:3) fungsi utama sistem temu balik informasi adalah antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi sumber informasi yang relevan kepada masyarakat pengguna.

2. Untuk menganalisis isi dari sumber-sumber informasi tersebut. 3. Untuk mewakili isi dari sumber-sumber informasi dengan cara

menganalisa mana yang cocok atau sesuai dengan pengguna. 4. Untuk menganalisa permintaan query dalam pencarian informasi

oleh pengguna dan sebagai wakil terhadap penelusuran sumber-sumber informasi yang sesuai terhadap pengguna.

5. Untuk mencocokkan pencarian informasi yang ada pada penyimpanan database.

6. Untuk mengambil informasi yang relevan, dan

7. Untuk membuat penyesuaian yang diperlukan dalam sistem yang didasarkan pada umpan balik dari pengguna.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa fungsi dari sistem temu balik informasi adalah untuk mengidentifikasi informasi yang relevan kepada pengguna, untuk meneliti query dari pengguna dan untuk menghadirkannya di


(43)

33

dalam suatu format yang akan menghasilkan temuan dokumen/informasi yang sesuai pada database, serta dapat mencari informasi yang relevan pada pengguna. 2.2.4 Promosi Perpustakaan

2.2.4.1 Pengertian Promosi Perpustakaan

Promosi merupakan salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan strategi pemasaran. Suatu produk tidak akan dibeli apabila konsumen tidak mengetahui atau mengenal apa manfaat, keunggulan dan dimana produk tersebut dapat diperoleh. Untuk itu promosi diperlukan untuk memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

Promosi perpustakaan merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan berbagai fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan, dimana dengan mempromosikan sebuah perpustakaan maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada pengguna. Pengguna menjadi tahu berbagai fasilitas dan layanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau yang sudah tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan akan mengenal dan kemudian tertarik untuk datang memanfaatkan perpustakaan.

Menurut Kotler (2000:18) “Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk menyakinkan konsumen sasaran agar membelinya”.

Sedangkan William (1985:17) menyatakan bahwa :

Promotion is the deliberate attempt on the part of an individual,business or other institution to communicate appropriate information in a manner persuasive enough to induce the kind of acceptance, reaction, or response desired. Thus promotion is communication-and its effectiveness depends upon the talent and skill of those who design it.


(1)

81

18.Apakah sikap pustakawan yang ramah mempengaruhi Saudara untuk berkunjung ke Perpustakaan?

a. Sangat mempengaruhi b. Mempengaruhi

c. Kurang mempengaruhi d. Tidak mempengaruhi 19.Apakah pustakawan memberikan layanan secara tepat dan cepat?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 20.Apakah pustakawan bersedia membantu Saudara apabila Saudara

mengalami kesulitan dalam mencari informasi yang Saudara butuhkan? a. Sangat bersedia

b. Bersedia

c. Kurang bersedia d. Tidak bersedia

21.Menurut saudara apakah informasi tentang layanan yang diberikan oleh pustakawan kepada saudara cukup jelas?

a. Sangat jelas b. Jelas

c. Kurang jelas d. Tidak jelas

Promosi Perpustakaan:

22.Apakah Saudara berkunjung ke perpustakaan setelah melihat brosur perpustakaan?

a. Ya b. Tidak

23.Apakah Saudara tertarik berkunjung ke Perpustakaan setelah melihat iklan Perpustakaan?


(2)

82 a. Ya

b. Tidak

24.Apakah sosialisasi yang diberikan oleh pustakawan membuat Saudara lebih cepat mengenal dan memahami setiap fasilitas dan layanan Perpustakaan?

a. Ya b. Tidak


(3)

83 Lampiran 2

Tabulasi Jawaban Responden No.

Respond en

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24

1 B A A B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

2 B A A B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

3 B A C C D B C C B B B B B B B B B B B B B B B B

4 B A C B B A A B A B A B A A B B B B B B B B B A

5 B A A B C A B B B B B B B B A B B B B B B B B B

6 C A B B B B B A B A B B A A B B C D D B B B B B

7 B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

8 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D B B

9 C B C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D B B

10 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

11 D A B C C B C C B B B B B A B B B B A B B B B B

12 D A C D C B B A A A A A A A A A A B B A B A A A

13 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D B B

14 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

15 C B C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D A A

16 D B B B C B B B A B B A B B B B B B A B B B B B

17 C A B B A B A B B B B B B B B B B C B D B D B B

18 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D B A

19 D A B B C A B C A A A A A C C B A B B A C B B B

20 D B B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A


(4)

84

22 D B C C C B C B B B B B B B B B B B B B B C B B

23 D A C C C B C B B B B B B B B B B C B B B B B B

24 B A A B C B B B B B B B B B B B B B B B B B B B

25 C B C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D B B

26 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

27 D B B B B B B B B B C B B C B B B A B A A A B A

28 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

29 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

30 B A B B C C C C B B B B B B A A A B B B B B B B

31 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

32 C A B C C B C C B B B B B B B B B B B B B B B B

33 D A C C C C D D C C B B B B B B B B B B B B B B

34 D B C C C C C C A B B B B B B B B B B B B B B B

35 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A A

36 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

37 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

38 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

39 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

40 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

41 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

42 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

43 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

44 D B B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

45 C B B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

46 C B C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

47 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B


(5)

85

49 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

50 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

51 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

52 C B C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D A B

53 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

54 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

55 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D C D

56 C A C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D C C

57 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B C

58 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

59 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

60 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

61 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

62 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B

63 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

64 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

65 C B C C C B C C C C D C B C B B B C A C D D A B

66 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

67 C B C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

68 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

69 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

70 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

71 D A B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B A

72 D A C C C B C C B B A B A A B B B B B B B B B B

73 C B C C C B C C B B B B B A B B B B B B B B B B

74 C B C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B


(6)

86

76 C B C C C B C C C B A A A A B B B B B B B B B B

77 C B C C C B C C C B B B A A B B B B B B B B B B

78 D B C C C B C C C B B B B B B B B B B B B B B B

79 C A C D C B C C C C C D C A C D B C B D D D A B

80 D B B B B B D C C B B B B B B B B B B A B B B B

81 D A C C C B C C C B B B B B B B B A B B B B B B

82 D A B C C B C C B B B B B A B B B B A B B B B B

83 D B B B C B C B C B C B C B B B B B D B A B B B