Tuntutan Kesesuaian Peruntukan Lahan Konsep Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan Perbandingan Antar Wilayah Terbangun Build Up Area Dengan

commit to user 18 Jika koefisien dasar bangunan 50, maka rumus luas kaveling minimum untuk keluarga dengan anggota 5 orang : Luas kaveling minimum = 51 m 2 = 100 m 2 .................. 2.4 1 kel. = 5 orang Keterangan : 100 = Ketetapan prosentase 50 = Koefisien dasar bangunan 51 = Total luas lantai

2.2.3. Tuntutan Kesesuaian Peruntukan Lahan

Berdasarkan Peraturan Menteri No.32PERMEN2006 tentang petujuk teknis kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun yang berdiri sendiri, penetapan lokasi lahan yang sesuai didasarkan kriteria berikut : 1. Jarak tempuh lokasi menuju pusat kegiatan dan pelayanan selama kurang lebih 30 menit. 2. Ketersediaan jalan penghubung dengan kawasan sekitarnya. 3. Keadaan topografi lapangan datar. 4. Daya dukung tanah untuk bangunan sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 5. Drainase alam yang baik. 6. Kemudahan memperoleh air minum. 7. Sambungan listrik dan sambungan telepon. 8. Kedekatan dengan fasilitas pendidikan tinggi. 9. Kesehatan dan pusat perbelanjaan. 10. Kemungkinan pembuangan sampah yang layak.

2.2.4. Konsep Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan

Tindakan antisipasi untuk pembangunan perumahan yang berwawasan lingkungan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan mendudukan obyek lokasi aktivitas dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, misalnya penanganan masalah air bersih, pengadaan sumur resapan, sanitasi jamban commit to user 19 keluarga, maupun penanganan untuk hal-hal yang berhubungan dengan lingkungan hidup yang dapat berdampak akibat perumahan dan permikiman.

2.2.5. Perbandingan Antar Wilayah Terbangun Build Up Area Dengan

Wilayah Terbuka Open Space Sebesar 70 : 30 Menurut Program Pembangunan Perumahan PROPERNAS dan sesuai dengan RTRW dan RUTRK Kabupaten Klaten, peraturan yang harus dipenuhi oleh pengembang dalam membangun suatu perumahan adalah pengembang harus membagi daerah peruntukan dan wilayah terbuka 70 : 30. Realisasasi dari aturan ini adalah pembagian antara luasan hunian total sebesar 70 dan luas wilayah terbuka jalan dan ruang terbuka sebesar 30. Tujuan dari ketentuan luasan total hunian sebesar 70 adalah untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Dampak yang dirasakan paling nyata dalam hal ini adalah terkait dengan pasokan air bersih di lahan kita. Semakin kecil luasan hunian, berarti semakin luas lahan yang tidak terbangun, yang berarti semakin luas permukaan lahan lokasi yang berpotensi untuk meresapkan air ke dalam tanah. Banyaknya air yang meresap pada tanah tersebut akan mempengaruhi pasokan air bersih di sumur yang berada di kawasan tersebut.

2.2.6. Prasarana, Sarana dan Utilitas lingkungan Perumahan