Pengertian Merek Tinjauan Merek

li budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, kita bisa meningkatkan pendapatan petani sambil melestarikan sumber daya lahan, serta memelihara budaya maupun teknologi lokal indigenous knowledge yang umumnya telah sesuai dengan kondisi lingkungan. Usaha agrowisata bersifat jangka panjang dan hampir tidak mungkin sebagai usaha jangka pendek. Untuk itu segala usaha perlu dilakukan dalam prespektif jangka panjang. Sekali konsumenwisatawan mendapatkan kesan buruknya kondisi sumber daya wisata dan lingkungan, dapat berdampak jangka panjang untuk mengembalikannya. Dapat dikemukakan bahwa agrowisata merupakan usaha agrobisnis yang membutuhkan keharmonisan semua aspek lingkungan alaminya.

E. Tinjauan Merek

1. Pengertian Merek

Brand Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Fandy Tjiptono, 2005 : 2 De Chernatony Segal-Horn 2003 mendefinisikan merek sebagai mata rantai antara aktivitas pemasaran perusahaan dan persepsi konsumen terhadap unsur-unsur fungsional dan emosional dalam pengalaman mereka lii dengan produk tertentu dan cara produk tersebut dipresentasikan kepada mereka. Sementara dalam holistic view atau inclusive approach , merek diartikan sebagai janji berupa serangkaian atribut rasional dan emosional yang dibeli konsumen dan memberi kepuasan pelanggan. Sebuah merek adalah rancangan unik perusahaan atau merek dagang trade mark , yang membedakan penawarannya dari kategori produk pendatang lain. Banyak eksekutif pemasar menganggap penamaan merek sebagai salah satu aspek manajemen pemasaran yang paling penting. Terence A. Simp, 2003 : 298 Menurut UU merek No 15 tahun 2001, ada beberapa ketentuan pokok menyangkut praktek branding di Indoneia. Antara lain berkaitan dengan pengertian merek dagang dan merek jasa. Pasal 1 ayat 2, merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Pasal 1 ayat 2, merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Profesor Brand marketing dari University of Birmingham, Lislie de Chernatony mengidentifikasikan setidaknya ada 14 interpretasi terhadap merek, yang dikelompokkannya menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut : a. Prespektif Input branding dipandang sebagai cara para manajer mengalokasikan sumber dayanya dalam rangka meyakinkan konsumen liii 1. Merek sebagai logo : merek didefinisikan sebagai “nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau kombinasi diantaranya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari suatu penjual atau sekelompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa sejenis lainnya” definisi American Marketing Association Philip Kotler, 2004 : 407 Definisi ini menekankan peranan merek sebagai identifier dan deferentiator. 2. Merek sebagai instrument hukum : merek mencerminkan hak kepemilikan yang dilindungi secara hukum. 3. Merek sebagai perusahaan : merek mempresentasikan perusahaan, di mana nilai-nilai korporat diperluas ke berbagai macam kategori produk. 4. Merek sebagai shorthand , merek memfasilitasi dan mengakselerasi pemrosesan informasi konsumen. 5. Merek sebagai penekan resiko risk reducer : merek menekan persepsi konsumen terhadap resiko misalnya resiko kinerja, risiko finansial, risiko waktu, risiko sosial, dan resiko psikologis 6. Merek sebagai positioning : merek diinterpretasikan sebagai wahana yang memungkinkan pemiliknya untuk mengasosiasikan penawarannya dengan manfaat fungsional tertentu yang penting bisa dikenali dan dinilai penting oleh para konsumen. 7. Merek sebagai kepribadian : merek memiliki nilai-nilai emosional atau kepribadaian yang bisa sesuai dengan citra diri konsumen baik citra liv aktual, citra aspirasional maupun citra situasional. Jenifer Aker mengidentifikasikan lima dimensi kepribadian merek : sincerity, excitement, competence, shopistication, dan rudgedness . 8. merek sebagai serangkaian nilai : merek memiliki serangkaian nilai yang mempengaruhi pilihan merek. Nilai-nilai tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam beraneka ragam produk. 9. Merek sebagai visi : merek merupakan visi para manajer senior dalam rangka membuat dunia ini semakin baik. Dengan kata lain, merek mencerminkan apa yang ingin diwujudkan dan ditawarkan oleh para manajer senior pada masyarakat luas. 10. Merek sebagai penambahan nilai : merek merupakan manfaat ekstra fungsional dan emosional yang ditambahkan pada produk atau jasa inti dan dipandang bernilai oleh konsumen. 11. Merek sebagai identitas : merek memberikan makna pada produk dan menentukan identitasnya, baik dalam hal ruang maupun waktu. b. Prespektif Output interpretasi dan pertimbangan konsumen terhadap kemampuan merek memberikan nilai tambah bagi mereka 12. Merek sebagai citra : merek merupakan serangkaian asosiasi yang dipersepsikan oleh individu sepanjang waktu, sebagai hasil pengalaman langsung maupun tidak langsung atas sebuah merek. 13. Merek sebagai relasi : oleh karena merek bisa dipersonifikasikan, maka para pelanggan bisa menjalin relasi dengannya. Merek lv membantu pelanggan melegitimasi pandangan atau pikirannya terhadap dirinya sendiri. c. Prespektif waktu menekankan branding sebagai proses yang berlangsung terus menerus 14. Merek sebagai evolving antity : merek tumbuh seiring perubahan permintaan pelanggan dan persaingan. Akan tetapi, yang berubah adalah peripheral values , sementara core values jarang berubah. fandy Tjiptono, 2005 :9 Menurut Terence A. Simp nama merek yang bagus harus memenuhi syarat-syarat berikut : · Membedakan merek dari penawaran-penawaran kompetitif · Menggembarkan merek dan atributmanfaatnya · Mencapai kecocokan dengan citra merek yang diinginkan dan desain atau kemasan produk · Dapat dikenang, mudah diucapkan, dan dieja. Menurut Kotler pemilihan merek yang efektif harus memenuhi sejumlah kriteria, diantaranya : a. mencerminkan manfaat dan kualitas produk b. mudah diucapkan, dikenal dan diingat c. bersifat unik d. mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa lain e. memungkinkan perlindungan hukum dan regristrasi merek. fandy Tjiptono, 2005 : 11 lvi Kaitanya dengan merek brand , branding merupakan suatu proses pembentukan dan pemeliharaan serangkaian atribut dan nilai-nilai produk yang saling berhubungan secara logis, tepat, khusus, dapat dilindungi serta dapat menarik konsumen. Dick Syamsurizal, 1992 : 15 Branding adalah upaya menjamin klien bahwa dengan segala kualitas yang membuat sebuah produk unik, kepuasan sang klien pasti tercapai. Illo Djeer, majalah BB, September 2005 :13 Ada beberapa unsur penting dari branding yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu : a. Merek Brand adalah kombinasi nama, kata, symbol , atau desain yang menjadi ciri khas sebuah produk yang membedakannya dari produk- produk saingan. b. Nama merek Brand name adalah tanda pengenal produk yang membedakannya dari produk lain. Nama merek bisa terdiri atas sebuah kata, huruf atau sekelompok kata maupun huruf. c. Tanda merek Brand mark adalah bagian dari merek yang dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan. d. Merek dagang Trade mark adalah identitas pembuat produsen produk dalam bentuk tulisan nama, tanda, atau logo e. Hak cipta Copyright adalah undang-undang yang melindungi hak yang dimiliki pengarang teks tulisan, pengarang musiklagu, pengerjaan dramatik maupun artistik lainnya. lvii f. Desain Design adalah elemen visual yang dikembangakan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan.

2. Manfaat Merek