Karakteristik MRP Tujuan MRP

3.4.3 Fungsi MRP

Terdapat tiga fungsi yang terkait langsung dengan metode Material Requirment Planning, yaitu: 1. Pengendalian persediaan, yaitu menjaga agar tingkat persediaan berada pada batasan minimum. 2. Penjadwalan produksi, yaitu menentukan jadwal pembuatanpengerjaan part- part untuk membentuk produk akhir berdasarkan jadwal induk produksi. 3. Pembelian, yaitu menentukan jadwal pembelian part yang selanjutnya akan diproses untuk membentuk produk akhir.

3.4.4 Karakteristik MRP

Terdapat 4 karakteristik perencanaan kebutuhan material, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. MRP berorientasi produk yaitu menggunakan BOM sebagai dasar perhitungan kebutuhan komponen dan sub assembly. 2. MRP berorientasi masa depan yaitu menggunakan informasi JPI untuk menghitung komponen dimasa yang akan datang. 3. MRP meliputi manajeman waktu, kapan suatu komponen dibutuhkan berdasarkan perhitungan ekspektasi waktu siklus atau lead time. 4. MRP meliputi perencanaan prioritas, yang menghasilkan apa saja yang diperlukan untuk mencapai JPI dan kendala material dan kapasitas.

3.4.5 Tujuan MRP

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari MRP adalah menghasilkan informasi persediaan yang mampu digunakan untuk mendukung melakukan tindakan secara tepat dalam berproduksi. Sehingga sistem MRP pada dasarnya bertujuan untuk merancang suatu sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk mendukung aksi yang tepat baik berupa pembatalan pesanan, pesan ulang, atau penjadwalan ulang. Aksi ini sekaligus merupakan suatu pegangan untuk melakukan pembelian danatau produksi. Ada 4 macam yang menjadi ciri utama MRP, yaitu: 1. Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan suatu pekerjaan akan selesai material harus tersedia untuk memenuhi permintaan produk yang dijadwalkan berdasarkan MPS yang direncanakan. 2. Menentukan kebutuhan minimal setiap item, dengan menentukan secara tepat sistem penjadwalan. 3. Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan, dengan memberikan indikasi kapan pemesanan atau pembatalan suatu pesanan harus dilakukan. 4. Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan. Apabila kapasitas yang ada tidak mampu memenuhi pesanan yang dijadwalkan pada waktu yang dikehendaki, maka MRP dapat memberikan indikasi untuk melaksanakan rencana penjadwalan ulang jika mungkin dengan menentukan prioritas pesanan yang realistis. Seandaniya penjadwalan ulang ini masih tidak memungkinkan untuk memenuhi pesanan, maka pembatalan terhadap suatu pesanan harus dilakukan. 5. Meminimalkan persediaan. Dengan MRP, pengadaan pembelian atas komponen-komponen yang diperlukan untuk suatu rencana produksi dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga dapat meminimalkan biaya persediaan. 6. Mengurangi resiko keterlambatan produksi atau pengiriman. MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan dengan jumlah dan waktu yang tepat sesuai dengan jadwal produksi maupun pengadaanpembelian komponen, sehingga dapat memperkecil resiko tidak tersedianya bahan yang akan diproses. 7. Komitmen yang realistik. Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen pengiriman barang lebih realistik. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan konsumen. 8. Meningkatkan efisiensi. Hal ini karena jumlah persedian, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan dengan lebih baik sesuai dengan jadwal produksi induk.

3.4.6 Input MRP