36
Penolakan Kepala Kantor Pertanahan dilakukan secara tertulis dengan menyebut alasan-alasan penolakan itu, surat penolakan tersebut
disampaikan kepada yang berkepentingan, disertai pengembalian berkas permohonannya, dengan salinan kepada PPAT A.P.Parlindungan, 1999:
146. Apabila
akta PPAT,
dokumen-dokumen, data-data
yang bersangkutan lengkap, dan benar serta tidak disengketakan, maka
diterbitkan Surat Tanda Bukti Hak berupa sertifikat. Penerbitan sertifikat dimaksudkan agar pemegang hak dapat dengan mudah membuktikan
haknya, serta sebagai alat bukti yang mempunyai kekuatan hukum yang berlaku terhadap pihak ketiga Adrian Sutedi, 2007: 142.
B. Kerangka Pemikiran
Agar penelitian ini bisa dilaksanakan secara lancar, dan mengarahkan analisisnya pada tujuan, di sini perlu dikembangkan kerangka berpikir yang
akan digunakan dalam penelitian ini. Secara singkat kerangka berpikir bagi penelitian ini, dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut :
37
Gambar 2 Kerangka Pemikiran
Dari bagan di atas kita bisa melihat bahwa dengan adanya kebutuhan akan tanah, menimbulkan upaya manusia untuk mendapatkannya dengan
melakukan pengalihan penguasaan hak atas tanah khususnya melalui jual beli tanah. Berdasarkan Hukum Agraria Nasional, masyarakat yang melakukan
peralihan hak atas tanah harus dilakukan dihadapan pejabat yang berwenang, yakni Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah
Sementara PPAT Sementara, apabila suatu daerah Kecamatan belum
Jual Beli Tanah
Akta PPAT Kebutuhan
Akan Tanah
Pelaksanaan Pendaftaran di Kantor Pertanahan
Data-Data Lengkap Benar
Data-Data Palsu
Surat Tanda Bukti Hak
Keberatan Pihak Ketiga
Akibat Hukum
Kepastian Hukum
PPATPPAT Sementara
Tanggung Jawab
Pemeriksaan Status Tanah
38
diangkat seorang PPAT. Kemudian Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT atau Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara PPAT Sementara mengeluarkan
akta sebagai dasar bagi pendaftaran atau perubahan data pendaftaran tanah ke Kantor Pertanahan.
Selama proses pemeriksaan status tanah dan pelaksanaan pendaftaran tanah di Kantor Pertanahan, tidak menghadapi masalah dalam pengertian data-
data lengkap dan benar, serta tidak adanya keberatan pihak ketiga maka Kantor Pertanahan akan mengeluarkan Surat Tanda Bukti Hak berupa
sertifikat yang mempunyai jaminan kepastian hukum. Namun kebalikannya, apabila pada waktu pemeriksaan status tanah,
diketahui bahwa terdapat data-data yang dipalsukan, sebab data-data yang diajukan oleh penghadap tidak sama dengan data-data dalam buku tanah,
maka akan terjadi masalah atau sengketa yakni adanya keberatan pihak ketiga. Selain itu, kemungkinan diketahui data-data sudah lengkap serta benar, dan
sudah didaftarkan ke Kantor Pertanahan akan tetapi bisa terjadi masalahsengketa apabila adanya keberatan pihak ketiga terhadap sertifikat
tersebut. Dengan
adanya permasalahan-permasalahan
tersebut akan
menimbulkan akibat hukum tertentu dan PPATPPAT Sementara akan bertanggungjawab.
39
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1.
Letak Geografis
Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu Kabupaten di wilayah Propinsi Jawa Tengah, letaknya diapit oleh enam KabupatenKota, yaitu
disebelah Utara berbatasan dengan Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar,
disebelah Timur
berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung
Kidul DIY, dan Kabupaten Wonogiri, serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.
Letak wilayah Kabupaten Sukoharjo dihitung dari meredian Greenwich adalah sebagai berikut:
a. Bagian ujung sebelah Timur : 110° 57¢ 33.70² BT
b. Bagian ujung sebelah Barat : 110° 42¢
6.79² BT c. Bagian ujung sebelah Utara
: 7° 32¢ 17.00² BT
d. Bagian ujung sebelah Selatan : 7° 49¢
32.00² BT Sumber: Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo
Kecamatan Nguter merupakan salah satu Kecamatan dari 12 Kecamatan di wilayah Kabupaten Sukoharjo, secara administrarif
disebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bendosari, dan Kecamatan Sukoharjo, disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar,
sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, dan Kecamatan Bulu serta sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sukoharjo,
Kecamatan Tawangsari, dan Kecamatan Bulu.