Karakteristik Vermikompos KETERSEDIAAN N DAN Ca SERTA HASIL TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L ) PADA ANDISOLS TAWANGMANGU YANG DIBERI VERMIKOMPOS DAN PUPUK P

29 K andungan C organik tinggi dan kandungan bahan organik yang tinggi, serta KTK sedang . Duxbury et al. 1989 mengemukakan bahwa dekomposisi bahan organik juga menghasilkan residu yang berupa humus atau fraksi koloid organik yang mampu menggabungkan mineral-mineral tanah menjadi agregat, dan memiliki daya jerap kation yang lebih daripada koloid liat, sehingga penambahan bahan organik pada tanah akan meningkatkan nilai KTK-nya. Ca tersedia tanah rendah 4,28 me serta ketersediaan P dalam tanah rendah 1,47 ppm P 2 O 5 . Menurut Darmawijaya 1990, kadar P rendah karena terfiksasi kuat dan sukar mengalami peptisasi sehingga Andisols disebut dengan tanah yang bermuatan tidak tetap. Kadar Al-dd sangat berhubungan dengan pH tanah. Makin rendah pH tanah, makin tinggi Al-dd dan sebaliknya. Nilai Al-dd yang terkandung dalam tanah yaitu 0,80 me .

B. Karakteristik Vermikompos

Pupuk organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vermikompos. Kandungan hara dalam Vermikompos disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.2 Kandungan hara Vermikompos Parameter Satuan Kadar pH - 6,40 Kadar air 55,33 C-Organik 27,34 Bahan Organik 47,14 N total 1,40 P total P 2 O 5 2,61 K total K 2 O 1,39 Ca total CaO 0,67 KPK me 27,81 CN Rasio - 19,53 Sumber: Hasil analisis Laboratorium Ilmu Tanah FP UNS Surakarta 2007 Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa Vermikompos mempunyai N total 1,40 , bahan organik 47,14 , C organik 27,34 , dan CN 19,53. Kualitas pupuk organik ditentukan oleh perbandingan antara karbon dan nitrogen CN 30 ratio. Pupuk organik yang mempunyai ratio CN 20 berarti pupuk tersebut langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya Roesmarkam dan Yuwono, 2002. Dari Tabel 4.2 diketahui bahwa CN ratio Vermikompos 19,53, jadi Vermikompos ini sudah matang sehingga dapat langsung diaplikasikan ke tanah. Vermikompos memiliki berbagai manfaat lebih dibanding kompos konvensional. Vermikompos umumnya lebih matang bila dibandingkan dengan kompos. Sehingga aman dan cocok untuk pembibitan menghilangkan efek bibit terbakar yang sering terjadi bila menggunakan pupuk kimia atau kompos yang belum sempurna. Aplikasi Vermikompos umumnya tidak mengganggu ketersediaan nitrogen, dibandingkan dengan penggunaan kompos yang belum matang dapat terjadi immobilisasi selama proses penguraian bahan organik Anonim a , 2007. Selanjutnya, Zahid 1994 dan Mashur 2001 mengemukakan bahwa kandungan N Vermikompos berasal dari perombakan bahan organik yang kaya N dan ekskresi mikroba yang bercampur dengan tanah dalam sistem pencernaan cacing tanah. Peningkatan kandungan N dalam bentuk Vermikompos selain disebabkan adanya proses mineralisasi bahan organik dari cacing tanah yang telah mati, juga oleh urin yang dihasilkan dan ekskresi mukus dari tubuhnya yang kaya N.

C. Pengaruh Perlakuan Terhadap Variabel Tanah