9. Efisiensi termal
Kerja berguna yang dihasilkan selalu lebih kecil dari pada energi yang dibangkitkan piston karena sejumlah enegi hilang akibat adanya rugi-rugi mekanis
mechanical losses. Dengan alasan ekonomis perlu dicari kerja maksimum yang dapat dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan bakar. Efisiensi ini disebut juga
sebagai efisiensi termal thermal efficiency, η
b
. Jika daya keluaran P
b
dalam satuan KW, laju aliran bahan bakar m
f
dalam satuan kgjam, maka untuk mencari efisiensi termal ditunjukkan pada persamaan
2.14 di bawah ini η
b
=
P
b
m
f . CV
x 3600 ................................................................................................. 2.14
10. Efisiensi Termal Aktual
Efisiensi termal aktual adalah perbandingan antara daya aktual dengan laju panas rata-rata yang dihasilkan bahan bakar, yang dapat dihitung dengan persamaan
berikut: η
a
=
�
�
�
� . ���
� 3600 ............................................................................................... 2.15
dimana: n
b
= efisiensi termal LHV = nilai kalor pembakaran kJkg
Danuntuk efisiensi termal break aktual dapat dicari denganmenggunakanrumus:
�
�ℎ,�
=
η
� 2
� �
�
� �
�
10
4
........................................................................................ 2.16
11. Heat loss in Exhaust
Heat loss in exhaust atau dapat dikatakan sebagai besar kehilangan energi yang terjadi akibat adanya aliran gas panas buang dari exhaust manifold ke lingkungan.
Gas buang ini berupa aliran gas panas. Besarnya Heat loss dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.17 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Heat loss = ma + mfx Te – Ta ...................................................................... 2.17 dimana:
Te = suhu gas keluar exhaust manifold Ta = Suhu lingkungan 27
o
C Untuk mengetahui persentase heat loss, maka dilakukan perbandingan antara
besarnya heat loss dengan energi yang dihasilkan dalam pembakaran bahan bakar dimana ditunjukkan pada persamaan 2.18.
Heat loss =
ma x mf x Te – Ta �� � ���
.............................................................................. 2.18
12. Persentase Heat loss