Jenis Penelitian Subjek Penelitian Jenis Instrumen Pengumpul Data Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pelaksanaan penelitian melalui 2 tahap yaitu ujicoba instrumen untuk mendapatkan instrumen non-tes yang valid dan reliabel dan penggunaan instrument non-tes untuk menilai hasil gambar imajinatif siswa. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk menentukan reliabilitas instrumen non-tes, sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan untuk menentukan hasil penilaian gambar imajinatif siswa sekolah dasar dengan instrumen non-tes yang terdiri dari instrumen penilaian diri dan instrumen penilaian kelompok.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari subjek uji coba instrumen yaitu pendidik dan peserta didik kelas III Sekolah Dasar MIN Tempel dengan 60 siswa dan 3 guru, dan subjek untuk pengambilan hasil penilaian gambar imajinatif dengan instrumen non tes yaitu SD Bhayangkari Yogyakarta dengan 40 siswa dan seorang guru.

C. Jenis Instrumen Pengumpul Data

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar penilaian gambar imajinatif siswa yang terdiri dari lembar penilaian diri dan lembar penilaian kelompok. Kedua lembar penilaian tersebut masing-masing terdiri dari 4 buah pertanyaan pilihan ganda dan 1 buah pertanyaan terbuka untuk mengungkapkan pendapat siswa secara bebas tentang gambar yang dinilainya.

D. Teknik Analisis Data

Pengujian konstruk instrumen dilakukan melalui pendapat para pakar bidang seni lukis, pakar bidang penilaian pendidikan, dan para praktisi lapangan. 17 2 , : 2 2 , : , e i r p e i r p      Pertemuan dengan kelompok yang berbeda dilakukan tiga kali untuk memperoleh masukan yang lebih banyak sehingga diperoleh hasil yang dapat diandalkan. Penentuan koefisien keandalan instrumen penilaian dilakukan dengan menggunakan paket program komputer Genova berdasarkan teori generalizeability yang dikembangkan oleh Crick dan Brennan pada tahun 1983 yang disebut dengan A Generalized Analysis of Variance System. Pada teori ini ada G generalized study dan D decision study. Pada G-study dilakukan estimasi sejumlah varians komponen. Banyaknya komponen ditentukan oleh model yang digunakan. Hasil dari G-study digunakan pada D-study. Menurut Brennan 1983: 3, D-study menekankan estimasi, penggunaan, dan interpretasi dari varians komponen untuk membuat keputusan, dengan prosedur pengukuran yang baik. Hal yang penting pada D-study adalah spesifikasi dari generalisasi universe, yaitu universe berlakunya generalisasi D-study dengan suatu prosedur pengukuran tertentu. Penelitian ini menggunakan GENOVA yang komponen variansnya adalah person, rater, item, interaksi person dan rater, dan kesalahan. G study-nya menggunakan rancangan bersarang nested design dan D-study-nya juga menggunakan rancangan bersarang nested design. Penelitian ini menggunakan satu facet p xi: r G- study yang bersarang untuk mengestimasi varians komponen, varians kesalahan, generalizeability dan koefiesien phi untuk one-facet, nested, i: r D-study. Varians komponen yang berbaur pada rancangan bersarang p, r:i,e adalah jumlah varians komponen dalam G-study bersarang yang dapat ditulis sebagai berikut. Keterangan: p = person r = gururater 18 i = item r:i = rater bersarang pada item e = kesalahan Setelah varians komponen diperoleh, termasuk varians kesalahan, maka dapat diestimasi varians sebenarnya true variance. Selanjutnya dapat diestimasi besarnya indek keandalan hasil pengukuran, yaitu rasio varians sebenarnya terhadap varians keseluruhan komponen. Estimasi varians setiap komponen dan besarnya indeks keandalan hasil pengukuran dengan instrumen yang dikembangkan peneliti menggunakan paket program GENOVA. Rancangan yang digunakan untuk G-study adalah pxi:r, yaitu item bersarang pada rater, penilai dalam menilai hasil karya lukis anak berinteraksi dengan anak yang bersarang pada item. Cara penilai rater dalam menilai karya lukis anak p tergantung pada pendapat penilai terhadap item yang dinilai, sehingga dikatakan rater bersarang pada item. Rancangan pxr:i ini berdasarkan analisis varians efek random memiliki efek utama: p, r, r:i dan efek interaksinya adalah pi, pr bersarang pada i. Jadi ada varians person, varians rater, dan varians penilai bersarang pada i untuk efek utama, sedang untuk efek interaksinya adalah varians person item, varians rater yang bersarang pada item. Besarnya varians r bersarang pada i dapat ditulis sebagai berikut. σ²r : i = σ²r, ri= σ²r + σ²ri Besarnya koefisien keandalan instrumen penilaian adalah: σ²p Eρ² = —————— σ²p + σ²δ Eρ² adalah nilai harapan koefisien keandalan instrumen, 19 σ²p adalah varians person peserta didik, σ²δ adalah varians kesalahan. Varians kesalahan terdiri atas varians rater, varians item, dan varians interaksi rater item. Besarnya varians ini diestimasi dengan menggunakan teknik analisis varians rancangan efek random. Untuk melihat reliabilitas dari kriteria instrumen penilaian seni lukis anak hasil uji coba, digunakan analisis koefisien interrater. Koefisien interrater adalah salah satu sarana untuk melihat tingkat konsistensi atau keajegan antar rater dalam memberikan rating terhadap unjuk kerja karya seni lukis siswa. Untuk keperluan ini, digunakan koefisien Cohen’s Kappa. Setelah instrumen penilaian diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya melalui serangkaian uji statistik, kemudian instrumen tersebut digunakan untuk menilai gambar imajinatif siswa di SD Bhayangkari Yogyakarata. Untuk melihat adanya perubahan penilaian gambar imajinatif siswa, maka dilakukan uji beda t-test. Sebelum melakukan Uji Beda t-Test, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hal ini dikarenakan uji beda t-test mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi nrmal. Uji statistik yang dilakukan untuk normalitas adalah dengan melihat kurtosis dan skewness dari residual. Nilai z untuk skewness dan nilai z untuk kurtosis dihitung dengan rumus: N Skewness Zskewness 6  N Kurtosis Zkurtosis 24  20 Dengan N menyatakan jumlah sampel. Jika Z hitung Z tabel, maka distribusi tidak normal. Untuk taraf singnifikansi 5 nilai Z tabel=1.96. Imam Ghazali, 2009: 147- 150. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Dalam hal ini, kedua rata-rata yang akan dibandingkan adalah rata-rata nilai tanpa menggunakan instrumen non-tes dan rata-rata nilai dengan instrumen non-tes. Menurut Imam Ghazali 2009: 60 uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara umum dapat ditulis sebagai berikut: Rata-rata sampel pertama – rata-rata sampel kedua t = Standar error perbedaan rata-rata kedua sampel Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah H = Rata-rata nilai gambar imajinatif siswa tanpa dan menggunkan instrumen sama 1 H = Rata-rata nilai gambar imajinatif siswa tanpa dan menggunkan instrumen sama 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN