h Gunakan hanya antena pengganti yang sudah disediakan atau direkomendasikan.
Berdasarkan penjelasan teori di atas, kesimpulannya adalah tahap pemeliharaan penting dalam manajemen laboratorium.
Pemeliharaan ini dimaksudkan untuk pengurusan dan pengaturan agar sarana dan prasarana tetap dalam kondisi baik dan siap pakai.
Pemeliharaan alat dan bahan terdiri dari pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan secara berkala. Laboratorium harus dijaga
kebersihannya, caranya adalah dengan menyapu, mengepel, dan membersihkannya dari debu secara rutin. Mesin-mesin yang berada
di laboratorium juga harus dirawat dengan baik. Perawatan mesin- mesin kantor harus berdasarkan teknik tertentu, jika tidak
mengikuti prosedur maka mesin-mesin tersebut akan cepat rusak sehingga
mengganggu keefektifan
siswa dalam
proses pembelajaran praktik.
e. Pengawasan
Tahapan dari manajemen laboratorium yang terakhir adalah pengawasan. Kekurangan atau kegagalan sering terjadi dalam
pelaksanaan prgram
kerja laboratorium,
sehngga terjadi
penyimpangn-penyimpangan yang tidak diinginkan dalam usaha pencapaian tujuan. Oleh karena itu pengawasan perlu dilakukan
oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah. Terdapat beberapa sebutan bagi pengawasan controlling, antara lain evaluating,
appraising, atau correcting. Sebutan “controlling lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup
penetapan standar, pengukuran kegiatan, dan pengambilan keputusan” Hani Handoko, 2003: 359. Menurut Didin Kurniadin
Imam Machali 2013: 367 Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan
kepastian tentang
pelaksanaan program
atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan.
Kegiatan pengawasan pada dasarnya untuk membandingkan kondisi yang ada dengan yang seharusnya terjadi. George R. Terry
mengemukakan 2000: 166 pengawasan adalah proses penentuan apa yang harus
dicapai, yaitu standar apa yang sedang dilakukan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-
perbaikan sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar.
Menurut Murdick yang dikutip oleh Fattah 2000: 101 pengawasan merupakan “proses dasar yang secara esensial tetap
diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu organisasi”. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap: a menetapkan standar
pelaksanaan, b pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar, dan c menentukan kesenjangan deviasi antara
pelaksanaan dengan standar dan rencana.
Pengawasan dilaksanakan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Pengawasan juga terdapat berbagai jenis. Menurut
Manullang 2006: 177 jenis pengawasan berdasarkan waktu dibedakan menjadi 2
yaitu pengawasan preventif dan repressif. Preventif adalah pengawasan
yang dilakukan
sebelum terjadinya
penyelewengan atau kesalahan, sedangkan pengawasan repressif
adalah pengawasan setelah rencana sudah dijalankan.
Pendapat tersebut juga senada dengan pendapat dari Djati Julitriarsa dan John Suprihanto 2001: 106 bahwa jenis
pengawasan dilihat dari waktu pengawasan terbagi menjadi 2, yaitu:
a Pengawasan preventif, dilakukan pada waktu sebelum terjadinya penyimpangan atau kesalahan.
b Pengawasan repressif, dilakukan pada waktu sudah terjadi penyimpangan atau kesalahan.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa jenis pengawasan berdasarkan waktu terbagi menjadi 2 yaitu preventif dan repressif.
Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan dan repressif adalah pengawasan yang dijalankan
ketika sudah terjadi penyimpangan. Pengawasan preventif pada laboratorium dapat dilakukan dengan pemasangan tata tertib
laboratorium. Pemasangan tata tertib ini akan membantu siswa dalam mengetahui yang boleh dan tidak boleh dilakukan di
laboratorium administrasi perkantoran.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat dirumuskan bahwa pengawasan secara umum adalah suatu
kegiatan untuk mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan program atau pekerjaankegiatan yang sedang atau telah dilakukan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan serta menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan
sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar. Sedangkan dapat dirumuskan secara khusus bahwa
pengawasan laboratorium adalah suatu usaha untuk mengontrol sarana dan prasarana dalam kegiatan belajar mengajar di
laboratorium supaya dapat mencegah dan melakukan perbaikan apabila terjadi permasalahan, sehingga dapat memperlancar
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang manajer dilakukan dengan tujuan mengendalikan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang telah diformat suatu program. Pengawasan preventif dapat
dilakukan dengan cara menempelkan tata tertib di laboratorium administrasi perkantoran. Tata tertib ini akan membantu siswa
dalam mengetahui sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama di laboratorium administrasi perkantoran.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Ratna Dwi Sulanjari 2012 berjudul “Manajemen laboratorium ilmu pengetahuan alam IPA di sekolah menengah pertama negeri se-