46
4.3.2 Perbandingan Sebelum dan Sesudah menggunakan metode
EOQ
Dari hasil analisis pengendaliaan persediaan dapat diketahui perbandingan biaya yang dapat diminimalkan sebelum dan sesudah
menggunakan metode EOQ:
1. Perbandingan Biaya pesan dengan Biaya pesan optimum
Membandingkan biaya pesan perusahaan dengan biaya pesan dengan menggunakan metode EOQ adalah seperti berikut:
Tabel 11 Pebandingan Biaya Pesan serta Biaya Pesan Optimum
Tahun 2013 N
o Jenis Bahan
Biaya Pesan Rp
Biaya pesan optimum Rp
Selisih Rp 1. Terigu
2.160.000,00 2.280.394.70
120.394,70 2. Mentega
480.000,00 438.862,17
41.137,83 3. Gula Pasir
960.000,00 1.013.508,76
53.508,76 4. Gula halus
720.000,00 650.937,79
69.062,21 5. Sp Pengembang
36.000,00 240.374,71
119.625,29 6. Rum Butter
210.000,00 233.602,23
23.602,23 7. Rum
408.000,00 240.374,71
167.625,29 8. Emulsifier
408.000,00 240.374,71
167.625,29
Sumber: Fanny Bakery yang diolah 2014
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa biaya pesan tanpa menggunakan metode EOQ jumlahnya lebih besar dibandingkan
dengan biaya pesan menggunakan metode EOQ sehingga terjadi penghematan biaya persediaan. Dari data diatas terlihat bahwa biaya
pesan untuk terigu penambahan sebesar Rp 120.394,70. Untuk mentega penghematan sebesar Rp 41.137,83, untuk gula pasir
penambahan sebesar Rp 53.508,76 untuk gula halus penghematan sebesar Rp 69.062,21, untuk Sp pengembang penghematan sebesar
47 Rp 119.625,29, untuk rum buter penambahan sebesar Rp 23.602,23 ,
untuk rum penghematan sebesar Rp 167.625,29, untuk emulsifier penghematan sebasar Rp 167.625,29. Dengan menggunakan metode
EOQ dapat diketahui bahwa biaya pesan dengan menggunakan metode EOQ lebih efisien jika dibandingkan dengan tanpa
menggunakan metode EOQ yang selama ini dipakai oleh perusahaan.
2. Perbandingan biaya simpan dengan biaya simpan optimum
Membandingkan biaya simpan perusahaan dengan biaya simpan optimum dengan menggunakan metode EOQ adalah sebagai berikut
Tabel 12 Perbandingan Biaya simpan serta Biaya simpan Optimum
Tahun 2013
Sumber data Fanny Bakery yang diolah 2014
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa biaya simpan tanpa menggunakan metode EOQ jumlahnya lebih besar dibandingkan
dengan biaya pesan menggunakan metode EOQ sehingga terjadi penghematan biaya persediaan. Dari data diatas terlihat bahwa biaya
simpan untuk terigu penghematan sebesar Rp 127.105,30 , Untuk mentega penghematan sebesar Rp 96.137,83, untuk gula pasir
No Jenis Bahan Biaya simpan
Rp Biaya simpan
optimum Rp Selisih Rp
1. Terigu
2.407.500,00 2.280.394.70
127.105,30 2.
Mentega 535.000,00
438.862,17 96.137,83
3. Gula Pasir
1.070.000,00 1.013.508,76
56.491,24 4.
Gula halus 588.500,00
650.937,79 62.437,79
5. Sp Pengembang
160.500,00 240.374,71
79.874,71 6.
Rum Butter 267.500,00
233.602,23 33.897,77
7. Rum
160.500,00 240.374,71
79.874,71 8.
Emulsifier 160.500,00
240.374,71 79.874,71
48 penghematan sebesar Rp56.491,24, untuk gula halus penambahan
sebesar Rp 62.437,79 , untuk Sp pengembang penambahan sebesar Rp 79.874,71 untuk rum buter penghematan sebesar Rp33.897,77,
untuk rum penambahan sebesar Rp 79.874,71 sedangkan untuk emulsifier penambahan sebasar Rp 79.874,71. Dengan menggunakan
metode EOQ dapat diketahui bahwa biaya simpan dengan menggunakan metode EOQ lebih efisien jika dibandingkan tanpa
menggunakan metode EOQ yang selama ini dipakai oleh perusahaan.
3. Perbandingan frekuensi pemesanan dengan frekuensi