PENUTUP HADITS MAUDHU’ PERSPEKTIF IBN AL-JAWZI (510-597 H. /1116-1200 M) ( STUDI ANALISIS TERHADAP MANHAJ IBN AL-JAWZI DALAM MENETAPKAN KEPALSUAN HADITS PADA KITAB AL-MAUDHU’AT).
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
meriwayatkan dalam kitab Tarikh al-Awsat dari Umar ibn Subh ibn Imran al-
Tamimi ia berkata: “Saya telah memalsukan khutbah Nabi SAW.” 2.
Seorang pemalsu hadis menyitir perkataan sahabat, tabi’in, orang bijak, atau riwayat
isra’iliyat dan lain sebagainya, lalu menyandarkannya kepada Nabi SAW menggunakan penyandaran langsung sanad al-
marfu’. Hal itu ia lakukan agar ucapannya diterima. Seperti riwayat yang menyatakan
bahwa “lambung adalah pangkal penyakit, dan masakan yang matang adalah utamanya obat”. al-Qari berkata bahwa ungkapan tersebut berasal
dari Harith ibn Kaldat, seorang tabib Arab, bukan dari Nabi SAW.
5
Istilah pemalsuan hadis terjadi karena hadis didefinisikan sebagai segala sesuatu yang disandarkan pada Rasulullah SAW, baik berupa ucapan, perbuatan,
ketetapan, sifat-sifat jasmani dan rohani, maupun sejarah hidup beliau, bukan disandarkan pada yang lain. Seandainya hadis didefinisikan sebagai segala sesuatu
yang juga berasal dari selain Rasulullah SAW maka istilah pemalsuan hadis tidak berkonotasi hanya pada hadis Nabi SAW.
Menurut Muhammad Ajjaj al-Khatib w. 2013 H. bahwa istilah hadis sama dengan istilah sunnah, hanya saja sunnah
lebih umum dari pada hadis.
6
Pendapat seperti itu juga dikatakan oleh Imam al- Jaza’iri yang dikutip oleh ‘Umar ibn H{asan Uthman Falatah w. 1419 H. dalam
5
Ibid., 61-62.
6
Karena menyangkut kehidupan Nabi Muhammad sebelum diutus dan sesudahnya. Lihat, Muhammad Ajjaj al-Khatib,
Us}ul al- H{adith ‘Ulumuh wa Mus{talah{}}uh
Beirut: Dar al-Fikr, 1989,14.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
karyanya al-
Wad}’u fi al-H}adith.
7
Hal tersebut didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW:
َّق َّلا
َّرُّس ّ وُّل
ِّلا َّصّ
َلى ِّلا
َّعَّل ّ يِّه
َّوَّس َّلَّم
: َّ تَّرّ ك
ُّت ِّفّ ي
ُّك ّ م ّ
َأّ مَّر ّ يِّن
َّلّ ن َّت
ِّض ّ لّ وا
َّما َّتَّم
َّس ّ كُّت
ّ م ّ ِبِّه
َّما ,
ِّكَّت َّبا
ِّلا َّو
ُّسَّ َّة ّ
َنِّبّ ي ِّه
َّرَّ و
ُّها َّأ
ّ ح َّمُّد
َّّو َّمِّلا
ّ ك َّو
ّ لا َّح
ِّكا ُّم
8
Rasulullah SAW bersabda: “telah aku tinggalkan kepada kalian dua hal yang
kalian tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya; kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya
. ”
Sunah dapat dipahami sebagai seluruh kepribadian Nabi SAW dan akhlak beliau baik sesudah diutus atau sebelumnya. Kepribadian dan akhlak beliau
digambarkan oleh al- Qur’an sebagai teladan yang baik, sebagaimana firman Allah
dalam surat al-Ahzab ayat 21
ةََسَحّ ةَو سُأِّهَللاِّلوُسَرّيِفّ مُكَلَّناَكّ دَقَل
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.
9
Juga dalam surat al-Qalam ayat 4,
َّوِّاَّن َّك
َّّلَّع َّل
ُّخّى ُّلّ ق
َّّع ِّظّ ي
ّ م
7
Umar ibn Hasan Uthman Falatah,
al-Wad} ’u fi al-H}}adith
Beirut: Mu’assasat Manahil al- Irfan,1981 M. 1410 H., 43.
8
Abi Abdillah al-Hakim al-Naisaburi,
al- Mustadrak ‘ala al-S{ah{ih{ayn
, Vol. 1 Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2009, 176, kitab al-
‘ilmVol. 3, 118, kitab Ma’rifat
al-S}ahabah
.; Malik ibn Anas,
Muwat}}t} a’
,Vol.2 Beirut: Dar al-Fikr, t.th,899 549 no indeks 1662, Bab al-N ahy ‘an al-Qaul bi
al-Qadr; Ahmad ibn Hanbal, Musnad, Vol 3,26 Riwayat Abi Sa’id al-Khudri dan
Vol.5,181riwayat Zaid.; al-Zarqani,
Sharh{ al-Zarqani ‘ala Muwat{t{a’ Malik
Beirut: Dar al-Fikr, 1992, 246.
9
DEPAG, al- Qur’an dan Tafsirnya, Vol. 7 Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1990, 726.