Makna Tradisi Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Tradisi Lamporan Bagi Masyarakat Desa Kunden di Kabupaten Blora T1 152009023 BAB IV

51 dapat melestarikan budaya kesenian asli Kunden dan menjadikan kesenian barong menjadi ciri khas kota Blora.

C. Makna Tradisi

Lamporan 1. Makna Tradisi Lamporan dalam bidang religi agama Masyarakat kuno atau masyarakat Jawa pada dasarnya merupakan orang yang percaya akan roh-roh nenek moyang. Hal ini juga dipercayai oleh masyarakat Kunden. Makna adalah arti atau maksud dari sesuatu kata. Poerwadarminta, W. J. S. 1976: 624. Pada hakekatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat komplek, dan berkembang atas berbagai tempat di dunia. Semua manusia tahu bahwa akan adanya suatu alam dunia yang tak nampak, yang ada di luar batas pancaindranya dan diluar batas akal. Dunia supranatural menurut kepercayaan manusia adalah dunia gaib yang memiliki kekuatan yang sehingga ditakuti manusia. Koentjaraningrat, 1977: 228-229. Kepercayaan adanya roh-roh jahat yang akan datang mengganggu membuat masyarakat Kunden melestarikan budaya leluhur terdahulu yang percaya dengan mengadakan ritual dapat mengusir roh-roh jahat. Masyarakat Kunden sendiri menjadikan tradisi Lamporan sebagai wujud nyata ritual tolak bala . Kecenderungan pelaksanan tradisi ini merupakan bagian suatu tradisi yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya yang merupakan warisan dari leluhur terdahulu. 52 Masyarakat Kunden sendiri mayoritas beragam Islam, dalam pelaksanaan tradisi masyarakat tidak membeda-bedakan satu dengan yang lannya. Justru dengan pelaksanaan tradisi ini masyarakat memanfaatkannya untuk silahturahmi antar warga guna menjaga hubungan antar tetangga. 2. Makna Tradisi Lamporan dalam bidang sosial Desa Kunden merupakan masyarakat yang cukup padat penduduknya. Setiap tahunnya banyak penduduk yang datang dan pergi, sehingga banyak warga yang tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Kependudukan yang semakin meningkat membuat masyarakat menjadi sulit membedakan mana yang warga asli ataupun pendatang. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang hidup di dalam lingkungan alam. Dalam kaitannya dengan pembicaran tentang kebudayaan manusia dipandang sebagai makhluk sosial. Suwaji Bostami, 1992: 4. Maka dengan pelaksanaan tradisi Lamporan dapat membuat masyarakat yang tadinya tidak saling mengenal menjadi tahu satu sama lain. Mengenal dan berkumpul dalam tradisi Lamporan ini menambah nilai kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat sebagai wujud makhluk sosial. Tradisi Lamporan membuktikan bahwa selain untuk tujuan tolak bala juga sebagai pemersatu kekerabatan antar warga untuk menjalin suatu hubungan sosial. Masyarakat pun menjadi semakin disatukan 53 dalam pelaksanakan tradisi Lamporan ini, karena dalam tradisi ini persaudaraan antar masyarakat terjalin dengan sangat baik. 3. Makna Tradisi Lamporan dalam bidang ekonomi Tradisi Laporan setiap tahun rutin diadakan dan dimanfaatkan masyarakat Kunden sebagai bentuk tolak bala . Ritual tradisi Lamporan bertujuan agar roh-roh jahat tidak akan datang menggangu dan mata pencaharian masyarakat akan stabil. Hal ini karena mata pencaharian masyarakat sebagian besar warga Kunden adalah petani. Para petani di masyarakat Kunden sangat berharap dengan adanya tradisi Lamporan ini pertanian akan subur dan hasil panen melimpah dan terhindar dari pageblug. Dalam artikelnya yang berjudul The Dynamics of Religious Economies, Roger Finke dan Rodney Stark menjelaskan bahwa frase ekonomi religius tersebut berarti s uatu subsistem yang mengandung seluruh aktivitas religius yang berlangsung dalam masyarakat apapun, sekumpulan dari satu atau lebih organisasi yang mencoba untuk menarik atau mempertahankan pengikut-pengikut, dan kultur religius yang ditawarkan oleh organisasi. http:muhammadsaingblog.blogspot.com201110teori- ekonomi-religius-rodney-stark-dan.html. Kepercayaan masyarakat terhadap Dewi Sri sebagai yang digambarkan sebagai simbol Dewi Kesuburan, membuat tradisi Lamporan semakin diminati sebagai ritual tolak bala untuk pengusiran roh-roh jahat. Pelaksanaan ritual Lamporan ini membuat masyarakat 54 menjadi tenang karena terhindar dari segala gangguan roh-roh jahat baik yang tidak nampak ataupun yang nampak yang berupa hama pertanian. Harapan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Lamporan sangat besar, hal ini nampak pada animo masyarakat yang datang untuk mengikutinya secara langsung. Besarya harapan masyarakat akan hasil panen yang melimpah terhadap pelaksanaan tradisi Lamporan membuat ritual tradisi ini menjadi semakin hikmat dan sakral. Dengan demikian adanya tradisi Lamporan, khususnya bagi masyarakat Desa Kunden mempunyai peranan yang besar dalam menunjang perekonomian. 4. Makna tradisi Lamporan dalam bidang pendidikan Pelaksanaan tradisi Lamporan sendiri banyak menarik perhatian tidak hanya dari Desa Kunden tetapi juga dari luar desa lainnya. Masyarakat yang datang pun dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari kalangan orang dewasa atau orang yang sudah bekerja saja, namun tak sedikit juga para pelajar yang datang untuk sekedar menyaksikan saat acara berlangsung. Begitu banyaknya masyarakat dari berbagai kalangan membuat tradisi Lamporan menjadi semakin dikenal. Hal itu membuat masyarakat terdorong untuk ikut melestarikan budaya lokal yang merupakan ciri khas Desa Kunden di Kabupaten Blora. Menurut Koenjtraningrat 1974: 19 mendefinisikan kebudayaan sebuah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia 55 dengan belajar. Maka para pelajar yang datang dalam pelaksanaan tradisi Lamporan dapat menjadikan tradisi ini masukan dalam mata pelajaran IPS khususnya sejarah mengenai kebudayaan lokal. Dengan begitu masyarakat dan para pelajar dapat memahami nilai-nilai kerukunan dan solidaritas dalam meningakatkan persatuan antar warga Kunden.

D. Pergeseran Makna