51
dapat melestarikan budaya kesenian asli Kunden dan menjadikan kesenian barong menjadi ciri khas kota Blora.
C. Makna Tradisi
Lamporan
1. Makna Tradisi
Lamporan
dalam bidang religi agama Masyarakat kuno atau masyarakat Jawa pada dasarnya merupakan
orang yang percaya akan roh-roh nenek moyang. Hal ini juga dipercayai oleh masyarakat Kunden.
Makna adalah
arti atau
maksud dari
sesuatu kata.
Poerwadarminta, W. J. S. 1976: 624. Pada hakekatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat komplek, dan berkembang
atas berbagai tempat di dunia. Semua manusia tahu bahwa akan adanya suatu alam dunia yang tak nampak, yang ada di luar batas pancaindranya
dan diluar batas akal. Dunia supranatural menurut kepercayaan manusia adalah dunia gaib yang memiliki kekuatan yang sehingga ditakuti
manusia. Koentjaraningrat, 1977: 228-229. Kepercayaan adanya roh-roh jahat yang akan datang mengganggu
membuat masyarakat Kunden melestarikan budaya leluhur terdahulu yang percaya dengan mengadakan ritual dapat mengusir roh-roh jahat.
Masyarakat Kunden sendiri menjadikan tradisi
Lamporan
sebagai wujud nyata ritual
tolak bala
. Kecenderungan pelaksanan tradisi ini merupakan bagian suatu tradisi yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya yang
merupakan warisan dari leluhur terdahulu.
52
Masyarakat Kunden sendiri mayoritas beragam Islam, dalam pelaksanaan tradisi masyarakat tidak membeda-bedakan satu dengan
yang lannya. Justru dengan pelaksanaan tradisi ini masyarakat memanfaatkannya untuk silahturahmi antar warga guna menjaga
hubungan antar tetangga. 2.
Makna Tradisi
Lamporan
dalam bidang sosial Desa Kunden merupakan masyarakat yang cukup padat
penduduknya. Setiap tahunnya banyak penduduk yang datang dan pergi, sehingga banyak warga yang tidak saling mengenal satu dengan yang
lain. Kependudukan yang semakin meningkat membuat masyarakat menjadi sulit membedakan mana yang warga asli ataupun pendatang.
Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial yang hidup di dalam lingkungan alam. Dalam kaitannya dengan pembicaran
tentang kebudayaan manusia dipandang sebagai makhluk sosial. Suwaji Bostami, 1992: 4. Maka dengan pelaksanaan tradisi
Lamporan
dapat membuat masyarakat yang tadinya tidak saling mengenal menjadi tahu
satu sama lain. Mengenal dan berkumpul dalam tradisi
Lamporan
ini menambah nilai kerukunan dan solidaritas dalam masyarakat sebagai
wujud makhluk sosial. Tradisi
Lamporan
membuktikan bahwa selain untuk tujuan
tolak bala
juga sebagai pemersatu kekerabatan antar warga untuk menjalin suatu hubungan sosial. Masyarakat pun menjadi semakin disatukan
53
dalam pelaksanakan tradisi
Lamporan
ini, karena dalam tradisi ini persaudaraan antar masyarakat terjalin dengan sangat baik.
3. Makna Tradisi
Lamporan
dalam bidang ekonomi Tradisi
Laporan
setiap tahun rutin diadakan dan dimanfaatkan masyarakat Kunden sebagai bentuk
tolak bala
. Ritual tradisi
Lamporan
bertujuan agar roh-roh jahat tidak akan datang menggangu dan mata pencaharian masyarakat akan stabil. Hal ini karena mata pencaharian
masyarakat sebagian besar warga Kunden adalah petani. Para petani di masyarakat Kunden sangat berharap dengan adanya tradisi
Lamporan
ini pertanian akan subur dan hasil panen melimpah dan terhindar dari
pageblug.
Dalam artikelnya yang berjudul
The Dynamics of Religious
Economies,
Roger Finke dan Rodney Stark menjelaskan bahwa frase ekonomi religius tersebut berarti s
uatu subsistem yang mengandung seluruh aktivitas religius yang berlangsung dalam masyarakat apapun, sekumpulan
dari satu atau lebih organisasi yang mencoba untuk menarik atau mempertahankan pengikut-pengikut, dan kultur religius yang ditawarkan
oleh organisasi.
http:muhammadsaingblog.blogspot.com201110teori- ekonomi-religius-rodney-stark-dan.html.
Kepercayaan masyarakat terhadap Dewi Sri sebagai yang digambarkan sebagai simbol Dewi Kesuburan, membuat tradisi
Lamporan
semakin diminati sebagai ritual
tolak bala
untuk pengusiran roh-roh jahat. Pelaksanaan ritual
Lamporan
ini membuat masyarakat
54
menjadi tenang karena terhindar dari segala gangguan roh-roh jahat baik yang tidak nampak ataupun yang nampak yang berupa hama pertanian.
Harapan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi
Lamporan
sangat besar, hal ini nampak pada animo masyarakat yang datang untuk
mengikutinya secara langsung. Besarya harapan masyarakat akan hasil panen yang melimpah terhadap pelaksanaan tradisi
Lamporan
membuat ritual tradisi ini menjadi semakin hikmat dan sakral. Dengan demikian
adanya tradisi
Lamporan,
khususnya bagi masyarakat Desa Kunden mempunyai peranan yang besar dalam menunjang perekonomian.
4. Makna tradisi
Lamporan
dalam bidang pendidikan Pelaksanaan tradisi
Lamporan
sendiri banyak menarik perhatian tidak hanya dari Desa Kunden tetapi juga dari luar desa lainnya.
Masyarakat yang datang pun dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari kalangan orang dewasa atau orang yang sudah bekerja saja, namun tak
sedikit juga para pelajar yang datang untuk sekedar menyaksikan saat acara berlangsung.
Begitu banyaknya masyarakat dari berbagai kalangan membuat tradisi
Lamporan
menjadi semakin dikenal. Hal itu membuat masyarakat
terdorong untuk ikut melestarikan budaya lokal yang merupakan ciri khas Desa Kunden di Kabupaten Blora.
Menurut Koenjtraningrat 1974: 19 mendefinisikan kebudayaan sebuah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
55
dengan belajar. Maka para pelajar yang datang dalam pelaksanaan tradisi
Lamporan
dapat menjadikan tradisi ini masukan dalam mata pelajaran IPS khususnya sejarah mengenai kebudayaan lokal. Dengan begitu
masyarakat dan para pelajar dapat memahami nilai-nilai kerukunan dan solidaritas dalam meningakatkan persatuan antar warga Kunden.
D. Pergeseran Makna