1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada kurikulum pendidikan nasional terdapat sejumlah mata pelajaran, yang salah satunya adalah mata pelajaran Seni dan Budaya. Jika
diamati uraian bahasannya, mata pelajaran Seni dan Budaya ini terdiri atas bahan ajaran pendidikan seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater. Mata
pelajaran ini disajikan mulai dari kelas 1 SD sampai dengan kelas III SMA, dengan alokasi waktu sekitar 2 jam pelajaran. Dengan alokasi waktu yang
disediakan dan bahan ajar yang beragam, pada umumnya para guru tidak dapat menyelenggarakan pembelajaran sebagaimana mestinya. Apalagi kalau di
sekolah tersebut hanya terdapat guru pendidikan seni musik saja, maka kemungkinan pelajaran seni yang lain akan ditinggalkan dan sebaliknya. Di
samping itu, ada di antara mereka yang berpendapat bahwa pendidikan musik merupakan pelajaran yang tidak penting, karena mata pelajaran pendidikan seni
musik tidak disertakan dalam ujian nasional. Menurut Wicaksono 2009: 1, pada dasarnya tujuan pendidikan
musik pada semua jenjang pendidikan sama. Pembelajaran musik di sekolah mempunyai tujuan untuk:
1 Memupuk rasa seni pada tingkat tertentu dalam diri tiap anak melalui perkembangan kesadaran musik, tanggapan terhadap
musik, kemampuan mengungkapkan dirinya melalui musik, sehingga memungkinkan anak mengembangkan kepekaan terhadap
dunia sekelilingnya.
2 2 Mengembangkan kemampuan menilai musik melalui intelektual
dan artistik sesuai dengan budaya bangsanya. 3
Dapat dijadikan bekal untuk melanjutkan studi ke pendidikan musik yang lebih tinggi.
Menurut Ali 2006: 3, seni merupakan ekspresi jiwa, ide dan perasaan manusia. Dikatakan juga, seni terwujud melalui keterampilan atau
daya kreativitas manusia dalam bentuk karya-karya yang bersifat indah dan simbolis. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa seni memiliki fungsi
sebagai sarana ekspresi jiwa, sarana ritual, sarana hiburan, maupun sebagai sarana ekonomi. Seni dapat dikatakan pada apa saja yang telah dibuat oleh
manusia, yakni segala hasil karya tangan manusia yang mempunyai nilai keindahan.
Secara umum musik memang berfungsi sebagai media hiburan untuk menghilangkan segala macam kepenatan dan keletihan dalam aktivitas sehari-
hari. Pada seni musik media yang digunakan adalah suara. Suara tersebut bisa berasal dari vokal nyanyian maupun alat musik. Musik adalah suatu bunyi
yang ditangkap oleh indera pendengar. Seni musik dapat diartikan sebagai suatu wujud karya dalam bentuk nada, serta tempo yang dapat diikuti oleh
pendengarnya. Pada intinya, bunyi merupakan unsur utama dalam seni musik. Menurut Ali 2006: 5, seni musik adalah ungkapan gagasan atau
perasaan yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melaui media nada suara manusiavokal ataupun alat-alat musik yang ditata dengan prinsip-
prinsip tertentu. Hal senada dikatakan Jamalus 1988: 15 yaitu : ”Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau
komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi,
3 harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu
kesatuan susunan tinggi-rendahnya nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari notasi musik yang menggambarkan
besarnya waktu dalam arah horisontal dan tinggi-rendahnya nada dalam vertikal”
Musik sebagai suatu seni merupakan salah satu kebutuhan batiniah manusia yang universal dan menjadi bagian yang perlu dilengkapi dalam
kehidupan manusia. Musik menjadi suatu kebutuhan karena musik mempunyai peranan dan fungsi bagi manusia. Efek yang didapatkan dalam mendengarkan
musik sangat berbeda–beda, tergantung pada usia, contoh apabila musik diterapkan pada anak usia dini akan menghasilkan kemampuan berkreatifitas
yang lebih baik, sedangkan pada anak remaja, musik dapat memberikan dan memperkuat model untuk identitas diri ataupun kelompok. Musik ataupun
bermusik juga dapat meningkatkan sensitivitas dan kemampuan mereka untuk mengekspresikan diri, biasanya menjadikan mereka sebagai seorang pendengar
yang baik. Contoh lain seperti musik dapat membantu untuk mengembangkan bakat dan keterampilan dalam bersosialisasi.
Kegiatan belajar seni musik di kelas tidaklah semudah yang dibayangkan siswa. Hal ini karena kegiatan belajar tidak hanya secara teori,
tetapi juga diperlukan praktik secara langsung. Kegiatan yang berupa materi hanya memerlukan waktu sedikit. Kegiatan berupa praktik memerlukan lebih
banyak waktu dan siswa diharapkan tidak hanya berlatih pada saat pelajaran berlangsung saja, tetapi siswa perlu berlatih secara mandiri di rumah atau di
saat ada waktu luang.
4 Seperti yang diungkapkan oleh Wicaksono 2009: 2 :
“Dalam proses belajar mengajar musik di sekolah, siswa harus memperoleh
pengalaman bermusik,
yaitu melalui
kegiatan mendengarkan, bermain musik, bernyanyi, membaca musik, dan
bergerak mengikuti musik, sehingga siswa dapat memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh tentang ungkapan lagu
tersebut”.
Dari uraian-uraian yang diterangkan dapat dikatakan bahwa musik mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, baik secara
internal maupun secara eksternal. Peran secara internal seperti musik berguna sebagai sarana mengekspresikan emosi manusia dan pengalaman-pengalaman
manusia. Musik juga dapat membantu watak dan tabiat manusia. Peranan
secara eksternal adalah musik dapat berfungsi bagi orang lain bukan hanya bagi penciptanya. Selain itu musik juga digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, memenuhi kebutuhan ekonomi dan mengekspresikan peradaban suatu bangsa.
Setelah diadakan observasi pendahuluan terhadap pembelajaran ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir, diketahui bahwa para siswa
belum pernah diberikan pengenalan serta pembelajaran tentang alat musik gitar. Hal ini karena SMP Negeri 1 Sekadau Hilir belum pernah mengadakan
ekstrakurikuler gitar serta kurangnya sosialisasi tentang pembelajaran gitar terhadap siswa yang menyebabkan siswa beranggapan gitar merupakan
instrumen yang sulit dimainkan, sehingga anak-anak yang mempunyai kemampuan untuk memainkan alat musik gitar dapat dikatakan lebih sedikit
dibandingkan dengan
anak-anak yang mempunyai
kemampuan dalam
bernyanyi karena selama ini hanya baru ada ekstrakurikuler paduan suara.
5 Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil studi pendahuluan yang
dilakukan, maka peneliti merasa tertarik untuk dikaji lebih lanjut tentang bagaimana pengaruh pengenalan bermain gitar terhadap minat siswa bermain
gitar di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir.
B. Identifikasi Masalah