Temuan PANDANGAN MAHASISWI PASCA SARJANA

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sendiri yang harus merubahnya salah satunya dengan pendidikan. Dan jika melihat pada jaman dahulu, dimana perempuan tidak mendapatkan akses pendidikan dengan baik dibandingkan dengan laki-laki. Hal itu berimplikasi pada tindakan sosial yang dilakukan oleh para perempuan jaman sekarang. Hal yang menarik dari dan yang ditemukan selama peneltitian adalah suatu pernyataan atau pendapat yang ditemukan dari hasil wawancara mendalam bahwa mereka setuju terhadap kesetaraan gender, namun tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan dalam kehidupan sehari-hari maupun yang akan datang. Jika di aplikasikan melalui teori feminism liberal dapat dilihat bahwa upaya perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gender masih dalam proses panjang untuk mencapai kondisi ideal berupa individu yang dapat bertindak sebagai agen bermoral yang bebas dan bertanggung jawab, yang dapat memilih gaya hidup yang sesuai bagi dirinya serta memiliki pilihan untuk diterima dan dihargai dengan sebenar-benarnya. 116 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB V PENUTUP

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti diatas maka dalam penelitian yang berjudul Pandangan Mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tentang Pernikahan dalam Perspektif Gender dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dengan tema Pandangan Mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Tentang Pernikahan Dalam Perspektif Gender ada dua kesimpulan penting : Pertama ; Pandangan mahasiswi S2 Universitas Airlangga dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya berpendapat pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Untuk mencapai kesakralan tersebut mendorong mahasiswi untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan menundah pernikahan demi masa depan rumah tangga, memiliki kesadaran mandiri dan memperoleh pekerjaan yang lebih layak dan mudah. Kedua; Mahasiswi S2 di Universitas Airlangga dan UIN Sunan Ampel Surabaya tidak memiliki perbedaan pandangan secara signifikan. Mereka