Budaya Pernikahan Dini di Indonesia dan Dampaknya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id untuk melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. Selain itu, menurut para ahli, kapasitas kognitif dewasa muda ini tergolong masa operasional formal, bahkan kadang- kadang mencapai masa post-operasi formal yang menyebabkan seorang pribadi dewasa mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. 40 Pernikahan dini sebagaimana yang dijelaskan pada subbab sebelumnya, adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang belum dewasa. Jika ditinjau dari segi psikologis, pernikahan ini dapat menghambat proses belajar dan menimbulkan banyaknya perceraian karena kurang siapnya mental dari kedua belah pihak. Namun tidak dengan Muhammad Faudzil Adhim dalam bukunya berjudul “Indahnya Pernikahan Dini” yang menjelaskan bahwa pernikahan bukanlah penghambat untuk meraih prestasi yang lebih cemerlang. Usia bukan ukuran dalam menentukan kesiapan mental dan kedewasaan seseorang. Bahkan menikah merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi kenakalan remaja masa kini. 41 Sebagaimana yang dikatakan Maslow, bahwasannya pernikahan yang sebenarnya dimuali padasaat menikah. Pernikahan akan mematangkan seseorang sekaligus memnuhi separuh dari kebutuhan-kebutuhan psikologis 40 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003, 4-5. 41 Muhammad Fauzhil Adhim, Indahnya Pernikahan Dini Jakarta: Gema Insani, 2002, 123. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id manusia yang pada gilirannya akan menjadikan manusia mencapai puncak pertumbuhan kepribadian yang mengesankan. 42 42 Bety, “Hubungan Pernikahan Dini dengan Perceraian Studi Kasus Pengadilan Agama Bengkulu” Disertasi tidak diterbitkan, Fakultas Adab dan Budaya Islam IAIN Raden Fatah Palembang, 2013, 29. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 36

BAB III TELAAH TENTANG PERNIKAHAN DINI DALAM ALQURAN

A. Penafsiran Ayat Alquran Tentang Pernikahan Dini

Dalam Alquran tidak ada ayat yang secara jelas membahas mengenai pernikahan dini. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwasannya pernikahan dini adalah istilah yang digunakan orang zaman sekarang dalam menyebut pernikahan anak. Sebelum membahas lebih dalam mengenai pernikahan dini dalam Alquran, akan dibahas mengenai usia menikah sebagai tolok ukur batasan minimal usia dianjurkannya untuk menikah. D alam Alquran surat Al Nisa’ ayat 6:                                            Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas pandai memelihara harta, Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan janganlah kamu tergesa-gesa membelanjakannya sebelum mereka dewasa. barang siapa di antara pemelihara itu mampu, Maka hendaklah ia menahan diri dari memakan harta anak yatim itu dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi tentang penyerahan itu bagi mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas atas persaksian itu. 1 1 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya Bandung: Sygma Examedia Arkanleema, 77