TIPOLOGI DESA DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG.
TIPOLOGI DESA DI KECAMATAN BERINGIN
KABUPATEN DELI SERDANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ATIKA HANDAYANI MANULLANG
NIM. 3123131008
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
vii ABSTRAK
ATIKA HANDAYANI MANULLANG. NIM 3123131008. Tipologi Desa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipologi desa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh desa di Kecamatan Beringin yang terdiri dari 11 desa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan adalah dskripstif kualitatif.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 7 desa (64,64%) dari 11 desa berada pada Desa Swasembada (nilai 17-21) yaitu Desa Tumpatan, Desa Emplasmen Kuala Namu, Desa Sidodadi Ramunia, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Desa Karang Anyar, Desa Beringin, Desa Sidoarjo dan Desa Dua Ramunia dan desa 4 desa lainnya (36,36%) yaitu Desa Aras Kabu, Desa Serdang, Desa Sidourip dan Desa Pasar VI Kuala Namu berada pada kategori desa swakarya (nilai 12-16). Dari keseluruhan indikator dalam tipologi desa, capaian tertinggi dari keseluruhan desa terdapat pada indikator pendidikan dan terendah terdapat pada indikator mata pencaharian penduduk desa di Kecamatan Beringin. Adanya Relokasi Bandara Kuala Namu memberikan pengaruh terhadap perkembangan pada desa-desa di Kecamatan Beringin.
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
viii
DAFTAR ISI
TERSETUJUAN UJIAN MEJA HIJAU ... i
LEMBAR TERSETUJUAN DAN TENGESAHAN ... ii
KATA TENGANTAR ... iii
TERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMTIRAN ... xii
BAB I. TENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 5
C.Pembatasan Masalah ... 5
D.Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan ... 6
F. Manfaat ... 6
BAB II. KAJIAN TUSTAKA ... 7
A.Kerangka Teorotis ... 7
B.Penelitian yang Relevan ... 16
C.Kerangka Berpikir ... 19
BAB III. METODOLOGI TENELITIAN ... 21
A.Lokasi Penelitian ... 21
B.Populasi dan Sampel ... 21
C.Variabel Penelitian ... 21
D.Defenisi Operasional ... 22
E. Teknik Pengumpulan Data ... 23
(10)
ix
BAB IV. DESKRISTSI DAERAH TENELITIAN ... 25
A.Kondisi Fisik ... 25
B.Kondisi Non Fisik ... 29
BAB V. HASIL TENELITIAN DAN TEMBAHASAN ... 44
A.Hasil Penelitian ... 44
B.Pembahasan ... 46
BAB VI. KESIMTULAN DAN SARAN ... 58
A.Kesimpulan ... 58
B.Saran ... 59
DAFTAR TUSTAKA ... 60
(11)
x
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
Tabel 1. Penilaian Indikator Penentu Dalam Tinologi Desa ... 15
Tabel 2. Klasifikasi Tinologi Desa ... 24
Tabel 3. Orbitase Desa di Kecamatan Beringin ... 27
Tabel 4. Penggunaan Lahan di Kecamatan Beringin ... 28
Tabel 5. Kenadatan Penduduk di Kecamatan Beringin ... 29
Tabel 6. Komnosisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 30
Tabel 7. Komnosisi Penduduk Menurut Umur ... 32
Tabel 8. Komnosisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 34
Tabel 9. Komnosisi Penduduk Menurut Pendidikan ... 35
Tabel 10. Produksi Desa di Kecamatan Beringin ... 36
Tabel 11. Adat-Istiadat di Kecamatan Beringin ... 37
Tabel 12. Jenis Lembaga di Kecamatan Beringin ... 38
Tabel 13. Prasarana Perhubungan di Kecamatan Beringin ... 39
Tabel 14. Prasarana Produksi di Kecamatan Beringin ... 40
Tabel 15. Prasarana Pemasaran di Kecamatan Beringin ... 41
Tabel 16. Canaian Nilai Prasarana Desa di Kecamatan Beringin ... 41
(12)
xi
DAFTAR GAMBAR
Uraian Hal
Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir ... 20
Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Deli Serdang ... 42
Gambar 3 Peta Administrasi Kecamatan Beringin ... 43
Gambar 4 Lahan Pertanian Desa ... i9
Gambar 5 Perkebunan Desa ... i9
Gambar i Lembaga Ketahanan Masarakat Desa ... i9
Gambar 7 Lembaga Pendidikan Desa ... 70
Gambar 8 Puskesdes Desa ... 70
Gambar 9 Lembaga Keagamaan Desa ... 71
Gambar 10 Prasarana Perhubungan Desa ... 71
Gambar 11 Saluran Irigasi Sawah Desa ... 72
(13)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Uraian Hal
Lampiran 1 ... 62
Lampiran 2 ... 65
Lampiran 3 ... 66
Lampiran 4 ... 68
(14)
1
BABBIB PENDAHULUANB
A. LatarBBelakangB
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan karakteristik keberadaan jumlah penduduk yang lebih banyak tinggal di desa dan jumlah desa yang lebih banyak daripada kota. Indonesia memiliki jumlah desa sebanyak 79.075 yang tersebar pada 6.793 kecamatan (BPS, 2010). Keberadaan jumlah desa yang begitu banyak tidaklah memiliki karakteristik yang sama pada setiap desa. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.
Tipologi desa merupakan salah satu cara untuk mengenal desa berdasarkan karakteristik yang terdapat pada desa. Dalam tipologi desa adanya perbedaan karakteristik desa terjadi akibat adanya perkembangan desa yang tidak serentak. Suatu wilayah pada dasarnya akan mengalami perkembangan baik secara fisik maupun nonfisik begitu pula dengan desa. Pada umumnya yang mendasari terjadinya perkembangan adalah adanya pembangunan yang terjadi di wilayah desa. Pembangunan secara umum bertujuan untuk menaikkan taraf atau mutu kehidupan penduduk, karena mutu hidup dapat diartikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar rakyat dengan lebih baik (Soemarwoto, 1983).
Salah satu ciri pembangunan adalah terjadinya perubahan di kawasan suatu objek misalnya kawasan yang sebelumnya adalah kawasan hutan, pertanian, perkebunan, ruang terbuka hijau dan sebagainya berubah menjadi kenampakan perumahan pemukiman penduduk, perkantoran, perdagangan, sekolah, pusat kesehatan, bandara dan berbagai sarana-prasarana yang merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur. Semakin pesat dinamika pembangunan di suatu
(15)
2
kawasan semakin cepat pula proses perubahan yang terjadi di kawasan tersebut. Pembangunan infrastruktur merupakan kajian dasar dalam pengembangan wilayah dan merupakan bagian dari suatu in.estasi. Keberadaan infrastruktur adalah satu faktor yang penting dalam mendukung kegiatan sektoral ataupun regional wilayah.
Infrastruktur sektor transportasi termasuk dalam kategori pembangunan infrastruktur yang berfungsi dalam mendukung seluruh aspek dan kegiatan pembangunan. Keberadaan sektor transportasi berperan penting dalam akti.itas arus distribusi barang dan jasa yang menyangkut perekonomian negara. Pada dasarnya ada tiga jenis transportasi yang dikenal yaitu: (1) transportasi darat yakni mobil, kereta api, sepeda motor, becak dan sepeda, (2) transportasi laut yakni sampan, speed boat dan kapal (3) transportasi udara yakni pesawat.
Pembangunan infrastruktur transportasi seperti bandara merupakan bagian dari penempatan suatu akti.itas yang akan mengakibatkan suatu kawasan berkembang. Bandara merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting bagi kehidupan. Keberadaan bandara umumnya memberikan dampak terhadap terjadinya pemusatan pembangunan di sekitar bandara baik permukiman dan pertokoan dan gedung-gedung lainnya bagi kawasan bandara dan ini akan mengganggu terhadap kinerja suatu bandara. Sama halnya dengan bandara yang terdapat di Kota Medan yaitu Bandara Internasional Polonia yang akhirnya mengalami relokasi menjadi Bandara Internasional Kuala Namu yang ditempatkan pada bagian dari kawasan Kecamatan Beringin yang letaknya berada dekat dengan kawasan pesisir pantai.
(16)
3
Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah Bandara internasional yang melayani kota Medan dan sekitarnya, bandara ini terletak 39 km dari kota Medan dan bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lokasi bandara ini merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan bandara ini merupakan bagian dari MP3EI, untuk menggantikan Bandara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun.
Bandara Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera dan sekitarnya. Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli2013. Pemindahan Bandara Polonia ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1992. Persiapan pembangunan bandara ini diawali pada 1 Agustus1997, namun krisis moneter juga terjadi sehingga rencana pembangunan ditunda.
Ada beberapa yang menjadi alasan sehingga terjadinya relokasi Bandara Internasional Polonia yang berubah menjadi Bandara Internasional Kuala Namu yaitu penempatan bandara di kota akan mengakibatkan aglomerasi penduduk yang tidak merata dimana akan terjadi peningkatan pembangunan di sekitar bandara dan keberadaan bandara yang merupakan transportasi massal membutuhkan ruang yang luas dalam pengoperasiannya sementara pada bandara polonia luas lahan (kapasitas) pada landasannya sangatlah terbatas untuk menampung penerbangan dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu alasan utama terjadinya relokasi bandara ini adalah demi keselamatan penerbangan. Seperti halnya peristiwa yang terjadi pada 5 september 2005, terjadi kecelakaan pesawat Mandala Airlines yang
(17)
4
menewaskan Gubernur Sumatera UtaraTengku Rizal Nurdin beserta penumpang lainnya dan juga beberapa warga yang berada di sekitar wilayah tempat kejatuhan pesawat tersebut yakni di daerah Padang Bulan.
Relokasi Bandara Internasional Kuala Namu pada Kecamatan Beringin memberikan perubahan terhadap karakteristik desa di Kecamatan Beringin yang terdiri dari 11 desa. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada penelitian pendahuluan relokasi bandara pada wilayah ini memicu terjadinya pembangunan-pembangunan di sekitar bandara seperti hotel, ruko dan pembangunan-pembangunan rumah yang semakin banyak sehingga menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.
Berkurangnya lahan pertanian mengakibatkan terjadi perubahan mata pencaharian penduduk dan perubahan ini akan berpengaruh terhadap karakteristik lainnya pada desa-desa di Kecamatan beringin ini yang dapat dilihat berdasarkan tipologi perkembangan desa yang terdiri dari 3 jenis yaitu desa swadaya, swakarya dan swasembada. Menentukan tipologi desa di Kecamatan Beringin ini dilakukan agar mengetahui perbedaan tipe-tipe desa berdasarkan tingkat perkembangannya. Dimana tipologi desa dalam kaitannya dengan pembangunan merupakan indikasi tahap pembangunan desa, sehingga penelaahan tipologi desa menjadi hal yang penting untuk mengetahui keadaan desa bagi keperluan pengembangan wilayah.
Menurut Yuliati (2003) dalam penentuan jenis tipologi desa menurut perkembangannya dapat ditinjau dari aspek fisik yang bersifat relatif tetap dan aspek non-fisik yang bersifat relatif tidak tetap. Aspek fisik yang bersifat relatif tetap terdiri dari keadaan alam dan orbitase dan pada aspek non-fisik terdiri dari kepadatan penduduk, jenis mata pencaharian, tingkat pendidikan, adat-istiadat,
(18)
5
produksi barang dan jasa dari semua jenis mata pencaharian (output desa), kelembagaan, gotong-royong dan jumlah sarana-prasarana. Berdasarkan kondisi diatas maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui karakteristik yang terdapat pada wilayah kecamatan ini berdasarkan tipologi desa menurut perkembangannya sebagai dampak adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
B. IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi dalam penelitian ini adalah terjadi perkembangan karakteristik desa yang mempengaruhi tipologi desa di Kecamatan Beringin, yang dilatar belakangi oleh adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
C. PembatasanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti pada Tipologi Desa di Kecamatan Beringin berdasarkan perkembangannya yang dilihat dari aspek fisik yang bersifat relatif tetap, yang terdiri dari keadaan alam dan orbitase dan pada aspek non-fisik terdiri dari kepadatan penduduk, jenis mata pencaharian, tingkat pendidikan, adat-istiadat, produksi barang dan jasa dari semua jenis mata pencaharian (output desa), kelembagaan, gotong-royong dan jumlah sarana-prasarana.
D. RumusanBMasalahB
Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tipologi desa berdasarkan perkembangannya di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang dilatarbelakangi oleh adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
(19)
6
E. TujuanBPenelitianB
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi desa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berdasarkan perkembangannya.
F. ManfaatBPenelitianB
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak yang memiliki kepentingan dengan masalah yang diteliti, yaitu :
1. Menambah pengetahuan khususnya mengenai tipologi perkembangan desa di
Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan pada disiplin ilmu geografi, khususnya bidang geografi sosial.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
Kecamatan Beringin dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam pengembangan dan pembangunan wilayah desa di Kecamatan Beringin.
B B
(20)
58
BABBVIB
KESIMPULANBDANBSAEANB
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada pengklasifikasian tipologi desa berdasarkan perkembangannya terdapat sebanyak 7 desa (64,64%) dari 11 desa berada pada Desa Swasembada (nilai 17-21) yaitu Desa Tumpatan, Desa Emplasmen Kuala Namu, Desa Sidodadi Ramunia, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Desa Karang Anyar, Desa Beringin, dan Desa Desa Sidoarjo Dua Ramunia dan desa 4 desa lainnya yaitu Desa Aras Kabu, Desa Serdang, Desa Sidourip dan Desa Pasar VI Kuala Namu berada pada kategori desa swakarya (nilai 12-16). Dari keseluruhan indikator dalam tipologi desa, capaian tertinggi dari keseluruhan desa terdapat pada indikator pendidikan dan terendah terdapat pada indikator mata pencaharian penduduk desa di Kecamatan Beringin. Adanya Relokasi Bandara Kuala Namu memberikan pengaruh terhadap perkembangan pada desa-desa di Kecamatan Beringin pada keseluruhan aspek.
B. SaranB
Sesuai dari uraian pada kesimpulan maka diperoleh beberapa saran yakni :
1. Kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Beringin diharapkan agar dapat
senantiasa bersama-sama meningkatkan perannya dalam upaya pembangunan desa dalam hal swadaya dan gotong-royong dengan berpartisipasi secara terbuka dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan desa. Diharapkan kepada
(21)
59
pemerintah pada tingkat kecamatan dan kabupaten agar lebih memperhatikan desa-desa di Kecamatan Beringin dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan secara merata pada setiap desa, seperti pada penyediaan lembaga pendidikan pada Desa Pasar VI Kuala Namu agar masyarakat khususnya anak-anak dapat mengenyam pendidikan dengan baik khususnya pada tingkat pendidikan dasar, tanpa harus ke desa lain untuk mendapatkan pendidikan dan penyediaan lembaga ekonomi pada desa lainnya.
(22)
60
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pembangunan Perdesaan: Pendekatan Partisipatif,
Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anonim. 2015. Bandara Kualanamu, (Online),
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Kualanamu diakses 10 april 2016).
Anonim. 2008. Desa dan Kota, (Online),
(http://geografi161.blogspot.com/2008/10/desa-dan-kota.html diakses10 april’16).
Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya.Yogyakarta:Ghalia Indonesia.
B:S. 2016. Beringin Dalam Angka 2016. Deli Serdang:B:S.
B:S. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Beringin 2015. Deli Serdang:B:S. Daldjoeni, N. 1986. Geografi Desa dan Kota. Salatiga:Alumni.
Gede Astra dan Ida Bagus. 2013. Kajian Tingkat Kekotaan Desa Berdasarkan Struktur Ekonomi :enduduk Desa Kalibukbuk.Skripsi. FIS. UNDIKSHA.Bali.
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara.
Koestoer, Raldi Hendro. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: :enerbit Universitas Indonesia (UI- :ress).
Lingga, Sri Hartati. 2011. Dampak :embangunan Bandara Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa :asar VI Kuala Namu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.Skripsi. FIS. UNIMED. Medan.
Lumbantoruan, Dkk. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan
Geografi. Medan : FIS UniversitasNegeri Medan.
Manurung, Dewi Ariska.2015. Analisis Klasifikasi Tipologi Desa di Kecamatan Buntu :ane, Kabupaten Asahan. Skripsi.FIS.UNIMED.Medan
Rahmalia, Evi. 2003. Analisis Tipologi dan :engembangan Desa-Desa :esisir Kota Bandar Lampung. Tesis. Bogor: Institut :ertanian Bogor.
(23)
61
Sitinjak, Fernando. 2012. Klasifikasi Tipologi Desa di Kecamatan Medan Tembung: suatu Kajian untuk :engembangan Wilayah. Skripsi. FIS. UNIMED. Medan.
Soetomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan Morfologi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Vebriana, Sesilia vania. 2015. :engertian Tipologi, (Online),
(http://documents.tips/documents/pengertian-tipologi.html diakses 10 april2016).
Yuliati Yayuk, Mangku :oernomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta:
(1)
produksi barang dan jasa dari semua jenis mata pencaharian (output desa), kelembagaan, gotong-royong dan jumlah sarana-prasarana. Berdasarkan kondisi diatas maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui karakteristik yang terdapat pada wilayah kecamatan ini berdasarkan tipologi desa menurut perkembangannya sebagai dampak adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
B. IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi identifikasi dalam penelitian ini adalah terjadi perkembangan karakteristik desa yang mempengaruhi tipologi desa di Kecamatan Beringin, yang dilatar belakangi oleh adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
C. PembatasanBMasalahB
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti pada Tipologi Desa di Kecamatan Beringin berdasarkan perkembangannya yang dilihat dari aspek fisik yang bersifat relatif tetap, yang terdiri dari keadaan alam dan orbitase dan pada aspek non-fisik terdiri dari kepadatan penduduk, jenis mata pencaharian, tingkat pendidikan, adat-istiadat, produksi barang dan jasa dari semua jenis mata pencaharian (output desa), kelembagaan, gotong-royong dan jumlah sarana-prasarana.
D. RumusanBMasalahB
Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tipologi desa berdasarkan perkembangannya di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang yang dilatarbelakangi oleh adanya relokasi Bandara Internasional Kuala Namu.
(2)
E. TujuanBPenelitianB
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tipologi desa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang berdasarkan perkembangannya.
F. ManfaatBPenelitianB
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak yang memiliki kepentingan dengan masalah yang diteliti, yaitu :
1. Menambah pengetahuan khususnya mengenai tipologi perkembangan desa di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada disiplin ilmu geografi, khususnya bidang geografi sosial. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah
Kecamatan Beringin dalam mengambil suatu kebijaksanaan dalam pengembangan dan pembangunan wilayah desa di Kecamatan Beringin.
B B
(3)
BABBVIB
KESIMPULANBDANBSAEANB A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa:
Pada pengklasifikasian tipologi desa berdasarkan perkembangannya terdapat sebanyak 7 desa (64,64%) dari 11 desa berada pada Desa Swasembada (nilai 17-21) yaitu Desa Tumpatan, Desa Emplasmen Kuala Namu, Desa Sidodadi Ramunia, Desa Pasar V Kebun Kelapa, Desa Karang Anyar, Desa Beringin, dan Desa Desa Sidoarjo Dua Ramunia dan desa 4 desa lainnya yaitu Desa Aras Kabu, Desa Serdang, Desa Sidourip dan Desa Pasar VI Kuala Namu berada pada kategori desa swakarya (nilai 12-16). Dari keseluruhan indikator dalam tipologi desa, capaian tertinggi dari keseluruhan desa terdapat pada indikator pendidikan dan terendah terdapat pada indikator mata pencaharian penduduk desa di Kecamatan Beringin. Adanya Relokasi Bandara Kuala Namu memberikan pengaruh terhadap perkembangan pada desa-desa di Kecamatan Beringin pada keseluruhan aspek.
B. SaranB
Sesuai dari uraian pada kesimpulan maka diperoleh beberapa saran yakni : 1. Kepada seluruh masyarakat di Kecamatan Beringin diharapkan agar dapat
senantiasa bersama-sama meningkatkan perannya dalam upaya pembangunan desa dalam hal swadaya dan gotong-royong dengan berpartisipasi secara terbuka dalam perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan desa. Diharapkan kepada
(4)
pemerintah pada tingkat kecamatan dan kabupaten agar lebih memperhatikan desa-desa di Kecamatan Beringin dengan melakukan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan secara merata pada setiap desa, seperti pada penyediaan lembaga pendidikan pada Desa Pasar VI Kuala Namu agar masyarakat khususnya anak-anak dapat mengenyam pendidikan dengan baik khususnya pada tingkat pendidikan dasar, tanpa harus ke desa lain untuk mendapatkan pendidikan dan penyediaan lembaga ekonomi pada desa lainnya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pembangunan Perdesaan: Pendekatan Partisipatif,
Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anonim. 2015. Bandara Kualanamu, (Online),
(https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Kualanamu diakses 10 april 2016).
Anonim. 2008. Desa dan Kota, (Online),
(http://geografi161.blogspot.com/2008/10/desa-dan-kota.html diakses10 april’16).
Bintarto. 1983. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya.Yogyakarta:Ghalia Indonesia.
B:S. 2016. Beringin Dalam Angka 2016. Deli Serdang:B:S.
B:S. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Beringin 2015. Deli Serdang:B:S. Daldjoeni, N. 1986. Geografi Desa dan Kota. Salatiga:Alumni.
Gede Astra dan Ida Bagus. 2013. Kajian Tingkat Kekotaan Desa Berdasarkan Struktur Ekonomi :enduduk Desa Kalibukbuk.Skripsi. FIS. UNDIKSHA.Bali.
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta: Bumi Aksara.
Koestoer, Raldi Hendro. 1997. Perspektif Lingkungan Desa-Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: :enerbit Universitas Indonesia (UI- :ress).
Lingga, Sri Hartati. 2011. Dampak :embangunan Bandara Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa :asar VI Kuala Namu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.Skripsi. FIS. UNIMED. Medan.
Lumbantoruan, Dkk. 2016. Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Pendidikan
Geografi. Medan : FIS UniversitasNegeri Medan.
Manurung, Dewi Ariska.2015. Analisis Klasifikasi Tipologi Desa di Kecamatan Buntu :ane, Kabupaten Asahan. Skripsi.FIS.UNIMED.Medan
Rahmalia, Evi. 2003. Analisis Tipologi dan :engembangan Desa-Desa :esisir Kota Bandar Lampung. Tesis. Bogor: Institut :ertanian Bogor.
(6)
Sitinjak, Fernando. 2012. Klasifikasi Tipologi Desa di Kecamatan Medan Tembung: suatu Kajian untuk :engembangan Wilayah. Skripsi. FIS. UNIMED. Medan.
Soetomo, Sugiono. 2009. Urbanisasi dan Morfologi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Vebriana, Sesilia vania. 2015. :engertian Tipologi, (Online),
(http://documents.tips/documents/pengertian-tipologi.html diakses 10 april2016).
Yuliati Yayuk, Mangku :oernomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: