Asuhan Keperawatan Pada An.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di RS. dr. Pirngadi Medan
Asuhan Keperawatan Pada An.M Dengan
Perioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di
RS.dr.Pirngadi Medan
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
Mona Liza
102500003Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Asuhan Keperawatan Pada An.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi di RS. dr. Pirngadi Medan. Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk mencapai derajat DIII pada program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, penulis tidak dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa adanya bimbingan dan arahan dari semua pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara.
2. Ibu Erniyati, S.Kp,MNS, selaku Pembantu Dekan I, ibu Evi Karota Bukit,
S.Kp,MNS, selaku Pembantu Dekan II dan bapak Ikhsanuddin A. Harahap, S.Kp,MNS, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara.
3. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep sebagai ketua program studi DIII
keperawatan dan sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik penulis selama berada di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns M.Kep yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan keempat saudara
tersayang saya yang selalu mendoakan, memberikan motivasi dan memberikan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan didikan dan petunjuk
kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
(4)
7. Kepala Ruangan dan Staf Pegawai Rumah Sakit dr. Pirngadi Medan yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis dalam memberikan asuhan keperawatan kepada An. M selama di rawat di Rumah sakit.
8. Terima kasih kepada Nisa yurida, Muflahul husna, Aan Maidah NST,
Mashita Alawiyah HRP yang telah membantu saya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Teman sejawat yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, dan diharapkan ada kritikan yang membangun. Penulis berharap kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua.
Medan,8 Juli 2013 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Tujuan ... 2
C.Manfaat ... 2
BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 3
A.Konsep dasar ... 3
1.Defenisi oksigenasi ... 3
2.Etiologi ... 4
3.Patofisiologi ... 5
4.Manifestasi klinis ... 5
5.Pemeriksaan diagnostik ... 6
6.pengkajian... 6
7.diagnosa keperawatan ... 7
8.Rencana keperawatan ... 8
B .Asuhan keperawatan ... 11
1.Pengkajian ... 11
2.Analisa data ... 23
3.Rumusan masalah ... 24
4.Perencanaan keperawatan ... 25
5.Implementasi ... 29
6.Evaluasi ... 29
BAB.III PENUTUP ... 31
A.Kesimpulan ... 31
B.Saran ... 31
DAFTAR PUSTAKA ... 32
(6)
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kita menganggap bahwa pernapasan yang baik sebagai sesuatu yang wajar sehingga kita menyadari kita secara tarus menerus bernapas. Jika ada gangguan dalam pernapasan baru kita mengingat bahwa oksigen sangatlah penting. Kekurangan oksigen dalam beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi organ-organ pernapasan didalam tubuh kita, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Oksigen (O2) merupakan komponen gas yang sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh secara normal. Oksigen diperoleh dengan cara menghirup udara bebas dalam setiap kali bernafas. Dengan bernafas setiap sel tubuh menerima oksigen, dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan proses metabolismenya, oksigen hasil buangannya dalam bentuk karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Terapi oksigen adalah memasukkan oksigen tambahan dari luar ke paru melalui saluran pernafasan dengan menggunakan alat sesuai kebutuhan. Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1 atmosphir sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah Terapi oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang ditemukan dalam atmosfir lingkungan. Pada ketinggian air laut konsentrasi oksigen dalam ruangan adalah 21 %, ( Brunner & Suddarth,2001 )
Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan O2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup berbahaya terhadap aktifitas sel (Wahit Iqbal Mubarak, 2007).
(7)
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dari proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas (Wartonah Tarwanto, 2006).
B.Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai syarat kelulusan mahasiswa DIII keperawatan Universitas Sumatra Utara.
C.Manfaat
Manfaat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
a. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan perbandingan antara tinjauan teori dengan studi kasus yang ditemui di lapangan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan asuhan keperawatan yang telah dipelajari di lembaga pendidikan.
c. Bagi Institusi Rumah Sakit
Sebagai bahan dan informasi bagi para perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan oksigenasi. d. Bagi Pasien/klien
Dapat membantu klien dalam memperoleh informasi penting tentang gangguan kebutuhan oksigenasi bagaimana usaha pencegahan, pengobatan dan perawatan.
(8)
BAB II
PENGOLAHAN KASUS
A. Konsep dasar asuhan keperawatan pada An.M dengan perioritas masalah kebutuhan dasar Oksigenasi di RS.dr.Pirngadi Medan
1. Konsep dasar
1.1. Defenisi oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam
sistem (kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel. (Wahit Iqbal Mubarak ,2007)
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dari proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas. Oksigen membutuhkana transportasi dari paru-paru ke jaringan dan karbon dioksida dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% oksigen larut dalam plasma. Setiap sel darah merahmengandung 280 juta molekul HB dan setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan
satu molekul oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2).reaksi pengikatan Hb
dengan O2 adalah Hb + O2 < ‒> HbO2. Afinitas atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, pH, konsentrasi 2, 3 difosfogliserat dalam darah merah. Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan mempengaruhi transpor gas. (Wartonah Tarwoto, 2006).
Oksigen (O2)merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup
(9)
tubuh secara terus-menerus. Oksigen diperoleh dari admosfer melalui proses bernafas. Di atmosfer, gas selain oksigen juga terdapat karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium. (Wartonah tarwoto, 2007)
1.2. Etiologi
A. Faktor Fisiologi
1. Menurunnya kemampuan mengikatO 2 seperti pada anemia
2. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada Obstruksi saluran pernafasan bagian atas
3. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun yang mengakibatkan terganggunya oksigen(O2)
4. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam luka, dll
5. kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskulur sekeletal yang abnormal, penyakit kronis seperti TBC paru. (Wartonah Tarwoto, 2007)
B. Faktor Perilaku
1. Nutrisi, misalnya gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang.
2. Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan Oksigen.
3. Merokok, nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan koroner
4. Alkohol dan obat-obatan menyebankan intake nutrisi /Fe mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi pusat pernafasan.
5. kecemasan ; menyebabkan metabolisme meningkat. (Wartonah Tarwoto, 2007)
(10)
1.3. Patofisiologi 1.Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena kecemasan, infeksi, keracunan obat-obatan, keseimbangan asam basa seperti osidosis metabolik Tanda-tanda hiperventilasi adalah takikardi,nafas pendek,nyeri dada,menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinnitus.
2.Hipoventilasi
Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaaan atelektasis (Kolaps Paru). Tanda-tanda dan gejalanya pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran,,disorientasi, ketidak seimbangan elektrolit.
3.Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi
O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh menurunnya hemoglobin, kerusakan gangguan ventilasi, menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok, berkurangnya konsentrasi O2 jika berada dipuncak gunung. Tanda tanda Hipoksia adalah kelelahan, kecemasan menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernafasan cepat dan dalam sianosis, sesak nafas. (Wartonah Tarwoto, 2007)
1.4. Manifestasi klinis
• Suara napas tidak normal.
• Perubahan jumlah pernapasan.
• Batuk disertai dahak.
• Penggunaan otot tambahan pernapasan.
• Dispnea.
• Penurunan haluaran urin.
• Penurunan ekspansi paru.
(11)
1.5. Pemeriksaan diagnostik
Selain melalui pemeriksaan fisik, ada tidaknya gangguan pemenuhan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen juga dapat diketahui melalui pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dimaksud antara lain pemeriksaan gas arteri darah, pemeriksaan laboratorium darah, mantoux test, dan sputum. (Wahit Iqbal Mubarak , 2007)
1.6. Pengkajian
Pengkajian untuk status oksigenasi meliputi riwayat keperawatan, pemerisaan fisik.
Riwayat keperawatan
Riwayat keperawatan untuk status oksigenasi meliputi pengkajian tentang masalah pernafasan dulu dan sekarang, gaya hidup, adanya batuk, sputum, nyeri, medikasi, dan adanya faktor resiko untuk gangguan status oksigenasi.
Pemeriksaan fisik
Mata
• Konjungtiva pucat (karena anemia)
• Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia)
Kulit
• Sianosis perifer (pasokontriksi dan menurunnya
aliran darah perifer)
• Sianosis secara umum (hipoksemia)
• Edema
Jari dan kuku
• Sianosis
Mulut dan bibir
• Membran mukosa kering
Hidung
• Pernafasan dengan cuping hidung
Vena leher
(12)
Dada
• Retraksi otot bantu pernafasan (karena peningkatan
aktivitas pernafasan, dispnea, atau obstruksi jalan pernafasan).
• Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada
kanan .
• Premitus taktil (getaran pada dada karena udara/
suara melewati saluran/ rongga pernafasan.)
• Suara nafas normal (vesikular, bronkopesikular,
bronkial).
• Suara nafas tidak normal (ronki, wheezing) • Bunyi perkusi (resonan, hiperresonan, dullness)
Pola pernafasan
• Pernapasan normal (eupnea)
• Pernapasan cepat (takipnea)
• Pernapasan lambat (bradipnea). (Wartonah Tarwoto,
2007)
1.7. Masalah keperawatan • Pola nafas tidak efektif • Perubahan perfusi jaringan
• Nutrisi kurang dari kebutuhan.
(13)
1.8. RENCANA KEPERAWATAN No.
Dx
Tujuan/kriteria hasil Intervensi Implementasi
1 Perfusi jaringan adekuat/
• Tanda-tanda vital
normal
• Membran
mukosa merah
• Akral hangat
• Awasi tanda tanda vital ,kaji
pengisian kapiler ,warna kulit atau membrane mukosa , dasar kuku
• Awasi upaya
pernafasan • Selidiki keluhan
nyeri dada • Catat adanya
keluhan rasa dingin , pertahankan suhu Tubuh dan lingkungan hangat sesuai indikasi • Berikan Trasfusi
drah sesuai indikasi
• Berikan Oksogen
Tambahan sesuai indikasi. (Doenges 2002)
• Mengwasi tanda
tanda vital ,kaji pengisian kapiler ,warna kulit atau membrane mukosa , dasar kuku
• Mengawas upaya
pernafasan
• Selidiki keluhan
nyeri dada
• Mencatat adanya
keluhan rasa dingin , pertahankan suhu Tubuh dan lingkungan hangat sesuai indikasi • Memberikan Trasfusi drah sesuai indikasi • Memberikan Oksogen Tambahan sesuai indikasi. (Doenges 2002)
2 kebutuhan nutrisi
terpenuhi/
• menunujukkan
• Kaji riwayat
nutrisi, termasuk makan yang
• Mengkaji
riwayat nutrisi termasuk
(14)
peningkatan/me mpertahankan berat badan dengan nilai laboratorium normal.
• tidak mengalami
tanda mal nutrisi. • Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang sesuai. (Doenges 2002)
disukai
• Observasi dan
catat masukan makanan pasien
• Timbang berat
badan setiap hari
• Berikan makan
sedikit dan frekuensi sering • Konsul pada ahli
gizi
• Berikan obat sesuai indikasi. (Doenges 2002) makanan yang disukai • Mengobservasi dan catat masukan makanan pasien • Menimbang berat badan setiap hari • Memberikan makan sedikit dan frekuensi sering
• Konsul pada
ahli gizi • Memberikan obat sesuai indikasi. (Doenges 2002)
3 pasien mengerti dan
memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic dan rencana pengobatan./ • pasien menyatakan pemahamannya • Berikan informasi mengenai anemia secara spesifik
• Jelaskan kepada
keluarga mengenai program • Memberikan informasi mengenai anemia secara spesifik • Menjelaskan kepada keluarga
(15)
proses penyakit dan
penatalaksanaan penyakit
• mengidentifikasi
factor penyebab.
• Melakukan
tiindakan yang perlu/perubahan pola hidup. (Doenges 2002).
perawatan
• Intruksikan pasien atau orang
terdekat tentang pemberian obat. (Doenges 2002)
mengenai program perawatan
• Mengintruksik
an pasien atau orang terdekat tentang
pemberian obat. (Doenges 2002)
(16)
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 6 tahun
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Taman kanak-kanak
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Denai gg jati No.38
Tanggal Masuk RS : 18 Juni 2013
No. Register : 00. 88.71. 30
Ruangan / Kamar : Ruang III anak
Golongan Darah : O
Tanggal Pengkajian : 19 Juni 2013
Tanggal Operasi : -
Diagnosa Medis : Anemia
II. KELUHAN UTAMA :
Pucat, kelemahan otot, mudah lelah, sesak nafas (+), pasien akan semakin sesak nafas jika pasien tidur terlentang dan pasien akan sedikit dapat terbantu jika posisi tidur pasien ½ duduk ( semi fawler ) dan memakai 02 1 l/i. Sesak nafas timbul 1 minggu yang lalu dan pasien pun semakin pucat pasien langsung dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit pada tanggal 18 juni 2013
(17)
III.RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative / palliative
1. Apa penyebabnya :
Ibu pasien mengatakan tidak tau apa penyebab anaknya sesak dan pucat.
2. Hal – hal yang memperbaiki keadaan :
Ibu pasien membawa anaknya ke klinik dekat rumahnya.
B. Quantity / Quality
1. Bagaimana dirasakan :
Pasien merasa sesak nafas, Dan terkadang nyeri dada dirasakan oleh pasien.
2. Bagaimana dilihat :
Pasien sesak nafas ketika tidur terlentang atau posisi kepala sama dengan badan dan juga ketika duduk.
C. Region
1. Dimana lokasinya : Pada bagian dada
2. Apakah menyebar : Pasien mengatakan
tidak ada rasa nyeri dimanapun kecuali di bagian dada saja.
D. Severity :
Pasien mengatakan ia akan merasa nyaman apabila posisi tidurnya denga ½ duduk ( semi fawler ) dan memakai O2.
E. Time :
Pasien mengatakan ia sesak nafas dan dengan bantuan O2 pasien dapat sedikit terbantu.
IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami :
Ibu pasien mengatakan pasien pernah menderita demam sebelumnya
(18)
B. Pengobatan yang dilakukan :
Ibu pasien mengatakan pasien dibawa ke klinik dekat rumahnya C. Pernah dirawat / dioperasi :
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat dirumah sakit ataupun di operasi.
D. Lama dirawat :
Ibu pasien mengatakan tidak dirawat
E. Alergi :
Ibu pasien mengatakan pasien tidak ada alergi pada apapun baik makanan, minuman, obat, dll.
F. Imunisasi :
Ibu pasien mengatakan imunisasi pasien tidak lengkap. pasien di imunisasi 2x tetapi ibu pasien mengatakan sudah lupa imunisasi apa yang diberikan.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua :
Orang tua pasien tidak pernah menderita sakit parah
B. Saudara kandung :
Ibu pasien mengatakan kakak pasien pernah menderita DBD dan dirawat di RSUP
C. Penyakit keturunan yang ada :
Ibu pasien mengatakan mereka tidak memiliki penyakit keturunan apapun.
D. Anggota keluarga yang meninggal :
Ibu pasien mengatakan belum ada kelurga mereka yang meninggal.
(19)
VI.HUBUNGAN SOSIAL
A. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah keluarganya terutama ibunya yang sangat dekat dengannya dan ibunyalah yang selalu ada untuknya.
B. Hubungan dengan keluarga :
Ibu pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya sangat baik terutama dengan sepupunya
C. Hubungan dengan orang lain :
Ibu pasien mengatakan hubungan dengan temannya baik dan tidak ada masalah apapu.
D. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Ibu pasien mengatakan tidak ada hambatan saat berteman, bermain dan bercengkrama dengan orang lain, semua baik – baik saja.
VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum
GCS pasien 15 E : 4 V : 5 M : 6
Kesadaran : compos mentis B. Tanda – Tanda Vital
• Suhu Tubuh : 36,7 oC
• Tekanan Darah : -
• Nadi : 100 x / menit
• Pernapasan : 32 x / menit
• Skala Nyeri : Ringan
• TB : 100 cm
• BB : 17 kg
• BB Ideal : 20 kg
(20)
C. Pemeriksaan Head to toe Kepala Dan Rambut
- Lingkar kepala : 52 cm
- Bentuk : oval
- Ubun – Ubun : baik dan normal,tidak ada cekungan
- Kulit Kepala : bersih
Rambut
- Penyebaran Dan Keadaan Rambut : Merata
- Bau : tidak ada bau, bersih
- Warna rambut : hitam
Wajah
- Warna Kulit : sawo matang / pucat
- Struktur Wajah : oval
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris kiri
dan kanan
- Palpebra : tidak ada perdarahan
- Konjungtiva Dan Sklera : pucat dan putih
- Pupil : isokor (mengecil saat diberi
respon cahaya)
- Cornea Dan Iris : pucat dan hitam
- Visus : mata berfungsi dengan baik
ketika pasien di tes melihat gambar
- Tekanan Bola Mata : lemah saat diberi tekanan
Hidung
- Tulang Hidung Dan Posisi Sputum Nasi : normal, tidak ada
kelainan
- Lubang Hidung : lengkap dan simetris
(21)
Telinga
- Bentuk Telinga : letak telinga kanan kiri
simetris.
- Ukuran Telinga : normal (tidak ada kelainan
sesuai postur tubuh )
- Lubang Telinga : ada dalam batas normal
- Ketajaman Pendengaran : baik, anak menoleh ketika
dipanggil
Mulut Dan Faring
- Keadaan Bibir : pucat
- Keadaan Gusi dan Gigi : baik, tidak ada perdarahan
- Keadaan Lidah : baik
- Orofaring :orofaring tidak ada kelainan
- Jumlah gigi : 32 buah, giginya bersih dan
tidak ada karang gigi.
Leher
- Posisi Trachea : posisi trakhea anatomis
berada pada posisi medial
- Thyroid : tidak ada pembesaran pada
kelenjar tyroid
- Suara : suara pasien normal
- Kelenjar Limfe : kelenjar limfe tidak ada
penonjolan
- Vena Jugularis : tidak ada peningkatan
- Denyut Nadi Karotis : ada dan teraba
Pemeriksaan Integrumen
- Kebersihan : bersih
- Kehangatan : hangat
(22)
- Turgor : kembali cepat
- Kelembaban : lembab
- Kelainan Pada Kulit : tidak ada kelainan pada kulit
Pemeriksaan Payudara Dan Ketiak
- Ukuran Dan Bentuk : simetris kiri dan kanan
- Warna Payudara Dan Aerola : sawo matang,dan hitam
- Kondisi Payudara Dan Puting : payudara belum menonjol
trdapat puting susu, kiri kanan simetris.
- Produksi ASI :tidak ada
- Aksila Dan Clavikula : aksila bersih, clavikula tidak
ada kelainan
Pemeriksaan Thoraks / Dada
- Inspeksi Thoraks : simetris kiri dan kanan
- Pernapasan : 32 x/i
- Tanda Kesulitan Bernafas : memakai selang O2 1 l/i
Pemeriksaan Paru
- Palpasi Getaran Suara : getaran suara simetris kiri
dan kanan
- Perkusi : terdengar suara resonan
- Auskultasi : wheezing
Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi : tidak ada pembengkakan
jantung,tidak ada pulsasi.
- Palpasi : bunyi jantung normal SI/SII
- Perkusi : dullnes
(23)
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : bentuk simetris, soepel,
terlihat pulsasi aorta abdominalis.
- Auskultasi : bunyi peristaltik usus 7
x/menit, tidak ada bunyi bruit pada aorta abdominalis.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada
daerah suprapubik, tidak ada benjolan/ tidak teraba massa abnormal, tidak ada asites, permukaan hepar regular, dengan pinggir tajam,dan ukuran normal.
- Perkusi : tymphani
Pemeriksaan Kelamin Dan Sekitarnya
- Genitalia : ada lubang uretra tidak ada
kelainan saat BAK, nyeri tidak ada
- Anus Dan Perineum : ada lubang anus
Pemeriksaan Muskuloskeletal / Ekstremitas :
- Kesimstrisan otot : simetris antara kiri dan kanan.
- Edema : tidak edema
- Kekuatan otot : gerakan penuh yang normal melawan
gravitasi dan menahan tahanan minimal
- Kelainan pada ekstremitas dan kuku : tidak ada kelainan.
Pemeriksaan Neurologi
- N I : penciuman pasien masih normal
ditandai dengan tes penciuman minyak kayu putih.
- N II : penglihatan pasien masih normal
ditandai dengan pasien masih bisa melihat dengan jarak 1m
- N III, IV,VI : pupil isokor bila diberi cahaya bola
mata mengecil, gerakan bola mata normal ketika pasien disuruh melihat ke atas, ke samping dan kebawah
(24)
- N V : motorik dan sensorik tidak dijumpai kelainan karena pasien masih bisa mebedakan panas dan dingin.
- N VII : sudut mulut simetris
- N VIII : pendengaran baik pasien langsung
melihat ketika namanya di panggil
- N IX, X : platum lunak sedikit terangkat dan
letak uvula relatif di tengah
- N XI : mengangkat kedua bahu simetris
- N XII : lidah baik dan jalur medial.
Fungsi Motorik :
Fungsi motorik pasien masih normal di uji dengan pasien disuruh
menggerakkan bagian ekstermitas atau badannya dan pemeriksa menahan
gerakan ini pasien masih bisa melawan atau menahannya.
Fungsi Sensorik :
Fungsi sensorik pasien masih normal ketika di uji dengan Rasa raba. Rasa raba dapat dirangsang dengan menggunakan sepotong kapas, kertas atau kain dan ujungnya diusahakan sekecil mungkin. Pasien masih bisa merasakannya.
Refleks :
Bisep (stimulus : ketokan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon M. biseps brachii, posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku. Respon : fleksi lengan pada sendi siku).
(25)
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI
A. Pola Makan Dan Minum
- Frekuensi makan / hari : 3x / hari
- Nafsu / selera makan : kurang baik(tidak selera
makan)
- Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati
- Alergi : pasien tidak ada riwayat
alergi
- Mual dan muntah : tidak ada mual muntah
- Waktu pemberian makan : pagi 08.00 wib, siang 12.00
wib, malam 20.00 wib.
- Jumlah dan jenis makanan : 180 kalori dan MB
- Waktu pemberian cairan / minum : pada saat selesai makan dan
ketika os haus
- Masalah makan dan minum : tidak ada masalah
B. Perawatan Diri / Personal Hygiene
- Kebersihan tubuh : bersih tiap hari di bersihkan
- Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut kelihatan
bersih
- Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan bersih C. Pola Kegiatan / Aktivitas
- os mandi 2x sehari, makan 3 x/hari, BAB 2 x/hari, BAK 5-7 x/hari, os menggati pakaian dibantu oleh orang tuanya.
- os tidak pernah beribadah selama dirumah sakit D. Pola Eliminasi
1. BAB
- Pola BAB : 2x/hari
- Karakter feses : lembek
- Riwayat perdarahan : tidak ada pendarahan
- BAB terakhir : 1 hari yang lalu
(26)
- Penggunaan laktasif : tidak ada penggunaan laktatif
2. BAK
- Pola BAK : 5-7 x/hari
- Volume : ± 300 cc
- Karakter urine : cair dan berwarna kuning
- Nyeri / rasa terbakar / kesulitan BAK : tidak ada nyeri
- Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih :tidak ada riwayat
penyakit ginjal
- Penggunaa diuretik : tidak ada penggunaan
diuretik
Upaya mengatasi masalah : tidak ada
IX.Tumbuh kembang anak
Motorik : ibu pasien mengatakan kalau pasien sering pergi bermain sama teman-teman didekat rumahnya, dan pasien sering bermain sepeda bersama temannya.
Sosial emosi : ibu pasien mengatakan setelah pulang sekolah pasien sering pergi dari rumah hanya untuk bermain dengan temannya.
Pertumbuhan fisik : ibu pasien mengatakan berat badan pasien 20 kg dan tinggi badan pasien 100 cm sebelum menderita anemia.dan sekarang berat badan pasien menjadi 17 kg.
(27)
X.Hasil laboratorium (19 Juli 2013)
Hasil Normal
• Leukosit :8900 µl • Eritrosit : 1,51 µl • Hb : 4,7 gr/dl
• Trombosit : 14,6 %
• MCV : 46,7 FL
• MCH : 31,1 pg
• MCHC : 32.2 dl
• PLT 37.000
• 4000 – 10.000 µl
• 4 – 5 µl
• 12 – 14 gr/dl
• 36,0 ‒ 42,0 %
• 80,0 ‒ 97,0 FL
• 27,0 ‒ 33,7 pg • 31,5 ‒ 35,0 dl
• 150.000 ‒ 440.000 µl
Riwayat transfusi darah.
Selama lima hari pasien dirawat di RS dr.Pirngadi Medan pasien melakukan transfusi darah dengan golongan darah O dan menghabiskan 2 kantong darah. Pertama transfusi dilakukan pada hari rabu tanggal 19 juni 2013 pukul 00.45 – 03.00. tranfusi kedua dilakukan pada hari kamis tanggal 20 juni 2013 pukul 15.00 – 17.20.
(28)
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 DS : -
DO :
- RR = 36 x/i - HR = 120 x/i - Suhu = 38,3oc
(demam)
- Pernafasan cuping
hidung ( +)
- Bunyi nafas
wheezing (+) - Hb = 4,7 gr/dl - Terpasang O2 2 L/i
- Pasien terpasang
transfuse darah (golongan darah O, no.bag
5-594P401D, 50 cc)
Anemia
tingkat Hb menurun
Suplai O2 ke sel darah menurun
Pernafasan cuping hidung
Bunyi nafas wheezing
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas tidak efektif
(29)
2 DS: - DO :
- TB = 100 cm
- BB = 17 kg
- BBI = 20 kg
- IMT = 17 (kurus)
- CRT = < 3 detik
- Pasien hanya
menghabiskan ½ porsi nasi (MB)
Anemia
Hb menurun
Defisiensi zat besi
Nafsu makan menurun
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Nutrisi kurang dari kebutuhan
MASALAH KEPERAWATAN • Pola nafas tidak efektif
(30)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Pola nafas tidak efektif berhubungan denga kurangnya suplay oksigen ke
sel darah
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan absrpsi Nutrien yang di perlukan oleh tubuh
PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari / tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan Rabu/ 19 juni 2013
1 Tujuan : pola nafas pasien
kembali normal
kriteria hasil : mempertahankan pola pernafasan normal, bebas dispnea, sianosis
Rencana tindakan Rasional
Kaji / awasi frekuensi pernafasan, kedalaman, irama.perhatikan laporan dispnea atau penggunaan otot bantu. Pernafasan cuping hidung, gangguan
pengembangan dada.
Tempatkan pasien pada posisi nyaman, biasanya dengan kepala tempat tidur tinggi atau duduk tegak ke depan (beban berat pada tangan) kaki digantung.
Perubahan (seperti takipnea, dispnea,
penggunaan otot aksesori) dapat mengindikasikan berlanjutnya keterlibatan / pengaruh pernafasan yang membutuhkan upaya intervensi
Memaksimalkan ekspansi paru, menurunnya kerja pernafasan, dan
menurunkan resiko aspirasi
(31)
Anjurkan / bantu dengan teknis nafas dalam atau pernafasan bibir
Kaji respons pernafasan terhadap aktivitas
Berikan lingkungan yang tenang
Meningkatkan difusi gas dan ekspansi jalan nafas kecil
Penurunan oksigenasi selular menurunkan toleransi aktivitas
Meningkatkan relaksasi, penyimpanan energi dan enurunkan kebutuhan oksigen
(32)
Perencanaan keperawatan dan rasional Hari/tanggal No.
Dx
Perencanaan keperawatan
19 juni 2013 2 Tujuan: kebutuhan nutrisi
terpenuhi Kriteria hasil :
• menunujukkan
peningkatan/mempertaha nkan berat badan dengan nilai laboratorium normal.
• tidak mengalami tanda
malnutrisi.
• Menununjukkan perilaku,
perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan yang sesuai
Rencana tindakan Rasional
Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
Observasi dan catat masukan makanan pasien
Timbang berat badan setiap hari
Berikan makan sedikit dan
Mengidentifikasi defisiensi menduga kemungkinan intervensi
Mengawasi masukan kadar kalori atau kualitas konsumsi makanan
(33)
frekuensi sering
Konsul pada ahli gizi
Berikan obat sesuai indikasi.
penurunan berat badan
Makan sedikit dapat menurunkan
kelemahan dapat meningkatkan pemasukan
Membantu dalam membuat rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual
Menurunkan resiko anemia berlanjut.
(34)
PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/tanggal No.
Dx
Pukul Implementasi
keperawatan
Evaluasi (SOAP) Pukul : 13.00 WIB Rabu, 19
juni 2013
1 09.00
10.00
10.30
11.30
12.00
Mengawasi tanda-tanda vital T : 37,5℃, HR : 110x/i,
RR : 32xit.Mukosa bibir kering
Mengkaji frekuensi pernafasan dan . Pernafasan cuping hidung
RR = 32 x/i
Pernafasan cuping hidung (+)
Memantau cairan infus RL 30 tts mikro/menit, tetesan infus lancar.
Menempatkan posisi pasien posisi semi fowler
Mengajarkan pasien teknik nafas dalam
S :-
O:
- RR = 32 x/i
- Pernafasan cuping
hidung (+)
- Terpasang O2
A : masalah sebagian teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Kaji TTV
- Pemberian O2
- Memberikan posisi
(35)
Kamis, 20 juni 2013
2 09.30
10.00
12.00
13.00
Menimbang berat badan pasien BB=17 kg
memberikan makan sedikit dan frekuensi sering seperti diet yang di terimanya (MB)
Mengobservasi dan catat respon
terhadap pemberian makanan
Jenis makanan MB, dan di bantu dengan cairan infus RL 30 tts mikro/menit. Pasien hanya menghabiskan ½ porsi
Memberikan obat sesuai indikasi. (cefotaxim 350 mg)
S : -
O:
- BB= 17 kg
- Makan hanya ½
porsi nasi (MB)
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
- Timbang BB
- Memberikan
makan sedikit tapi sering
(36)
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ atau sel. Proses pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, apabila faktor-faktor tersebut terganggu, maka proses pernapasan juga akan terganggu. Dalam menangani pasien yang mengalami masalah pernapasan, perawat dapat melakukan perencanaan keperawata dengan terlebih dahulu meninjau faktor baik objektif maupun subjektif. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat dapat melakukan kolaborasidengan tenaga medis lain sehingga penanganan terhadap pasien lebih efektif
Pengkajian yang dilakukan terhadap anak M pada tanggal 19 juni 2013 ditemukan perioritas masalah dengan kebutuhan dasar oksigenai berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan oleh tubuh untuk pengiriman oksigen ke sel darah kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang di rencanakan selama dua hari dan hasil evaluasi diperoleh masalah pada pasien teratasi sebagian.
B. Saran
Adapun saran dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk
1. Pengembangan ilmu khususnya ilmu keperawatan bahwa implementasi
keperawatan pada anak dengan gangguan oksigenasi untuk lebih diterapkan lagi karena itu sngat membantu bagi pasien.
2. Mahasiswa melakukan praktek klinik anak untuk menggunakan
implementasi perawatan anak dengan gangguan oksigenasi pada penderita anemia.
3. Untuk pasien dan keluarga untuk menuruti setiap tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat karna akan sngat membantu untuk kesembuhan pasien itu sendiri.
(37)
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A. Aziz, (2006) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Doenges dkk, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Hughes,N.C dan Jones. (1994). Catatan Kuliah Hematologi. Jakarta: EGC Mubarak dkk, (2008) Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Riyadi dkk, (2009) Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu Suanne C. Smeltzer, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC Tarwoto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Salemba : Medika.
Tarwoto, & Wartonah, (2007). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4. Salemba:Medika.
(38)
CATATAN PERKEMBANGAN
No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan keperawatan
19 juni 2013
20 juni 2013
09.00
10.00
10.30
11.00
13.00
14.00
16.00
18.00
19.00
20.00
1.Memantau k/u pasien
2.Memantau cairan infus pasien Nacl 0,9% 10 tetes/menit
3.Menimbang berat badan pasien BB :25
4.memantau TTV pasien T :37.5oC
RR : 37x/i HR :100x/i
Mengasih diet pasien (MB)
Memantau k/u pasien
Mengganti selang infuset dengan tranfuset
Memasang transfusi darah ½ bag (1) 50cc
Membilas transfusi dengan Nacl 0,9 %
(39)
21 juni 2013 09.00
10.00
11.00
13.00
13.30
Memantau keadaan umum pasien
Memantau k/u pasien
Memasang transfusi darah ½ bag (2) 50cc
Membilas transfusi dengan Nacl 0,9 %
Mengasih diet pasien (MB)
Memantau TTV pasien RR: 30x/i
HR: 98x/i T: 37oC
(1)
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal No. Dx
Pukul Implementasi keperawatan
Evaluasi (SOAP) Pukul : 13.00 WIB Rabu, 19
juni 2013
1 09.00
10.00
10.30
11.30
12.00
Mengawasi tanda-tanda vital T : 37,5℃, HR : 110x/i,
RR : 32xit.Mukosa bibir kering
Mengkaji frekuensi pernafasan dan . Pernafasan cuping hidung
RR = 32 x/i
Pernafasan cuping hidung (+)
Memantau cairan infus RL 30 tts mikro/menit, tetesan infus lancar.
Menempatkan posisi pasien posisi semi fowler
Mengajarkan pasien teknik nafas dalam
S :-
O:
- RR = 32 x/i - Pernafasan cuping
hidung (+) - Terpasang O2
A : masalah sebagian teratasi
P: intervensi dilanjutkan - Kaji TTV
- Pemberian O2
- Memberikan posisi semi fowler
(2)
Kamis, 20 juni 2013
2 09.30
10.00
12.00
13.00
Menimbang berat badan pasien BB=17 kg
memberikan makan sedikit dan frekuensi sering seperti diet yang di terimanya (MB)
Mengobservasi dan catat respon
terhadap pemberian makanan
Jenis makanan MB, dan di bantu dengan cairan infus RL 30 tts mikro/menit. Pasien hanya menghabiskan ½ porsi
Memberikan obat sesuai indikasi. (cefotaxim 350 mg)
S : -
O:
- BB= 17 kg - Makan hanya ½
porsi nasi (MB)
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan
- Timbang BB - Memberikan
makan sedikit tapi sering
(3)
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kebutuhan oksigenasi merupakan salah satu kebutuhan dasar pada manusia yaitu kebutuhan fisiologis. Pemenuhuan kebutuhan oksigenasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan melakukan aktivitas bagi berbagai organ atau sel. Proses pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, apabila faktor-faktor tersebut terganggu, maka proses pernapasan juga akan terganggu. Dalam menangani pasien yang mengalami masalah pernapasan, perawat dapat melakukan perencanaan keperawata dengan terlebih dahulu meninjau faktor baik objektif maupun subjektif. Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat dapat melakukan kolaborasidengan tenaga medis lain sehingga penanganan terhadap pasien lebih efektif
Pengkajian yang dilakukan terhadap anak M pada tanggal 19 juni 2013 ditemukan perioritas masalah dengan kebutuhan dasar oksigenai berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan oleh tubuh untuk pengiriman oksigen ke sel darah kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang di rencanakan selama dua hari dan hasil evaluasi diperoleh masalah pada pasien teratasi sebagian.
B. Saran
Adapun saran dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk
1. Pengembangan ilmu khususnya ilmu keperawatan bahwa implementasi keperawatan pada anak dengan gangguan oksigenasi untuk lebih diterapkan lagi karena itu sngat membantu bagi pasien.
2. Mahasiswa melakukan praktek klinik anak untuk menggunakan implementasi perawatan anak dengan gangguan oksigenasi pada penderita anemia.
3. Untuk pasien dan keluarga untuk menuruti setiap tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat karna akan sngat membantu untuk kesembuhan pasien itu sendiri.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A. Aziz, (2006) Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Doenges dkk, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Hughes,N.C dan Jones. (1994). Catatan Kuliah Hematologi. Jakarta: EGC Mubarak dkk, (2008) Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Riyadi dkk, (2009) Asuhan Keperawatan pada Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu Suanne C. Smeltzer, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC Tarwoto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Salemba : Medika.
Tarwoto, & Wartonah, (2007). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
(5)
CATATAN PERKEMBANGAN
No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan keperawatan 19 juni 2013
20 juni 2013
09.00
10.00
10.30
11.00
13.00
14.00
16.00
18.00
19.00
20.00
1.Memantau k/u pasien
2.Memantau cairan infus pasien Nacl 0,9% 10 tetes/menit
3.Menimbang berat badan pasien BB :25
4.memantau TTV pasien T :37.5oC
RR : 37x/i HR :100x/i
Mengasih diet pasien (MB)
Memantau k/u pasien
Mengganti selang infuset dengan tranfuset
Memasang transfusi darah ½ bag (1) 50cc
Membilas transfusi dengan Nacl 0,9 %
(6)
21 juni 2013 09.00
10.00
11.00
13.00
13.30
Memantau keadaan umum pasien
Memantau k/u pasien
Memasang transfusi darah ½ bag (2) 50cc
Membilas transfusi dengan Nacl 0,9 %
Mengasih diet pasien (MB)
Memantau TTV pasien RR: 30x/i
HR: 98x/i T: 37oC