Patofisiologi Manifestasi klinis Pemeriksaan diagnostik Pengkajian

1.3. Patofisiologi

1.Hiperventilasi Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam paru-paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam. Hiperventilasi dapat disebabkan karena kecemasan, infeksi, keracunan obat-obatan, keseimbangan asam basa seperti osidosis metabolik Tanda-tanda hiperventilasi adalah takikardi,nafas pendek,nyeri dada,menurunnya konsentrasi, disorientasi, tinnitus. 2.Hipoventilasi Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaaan atelektasis Kolaps Paru. Tanda-tanda dan gejalanya pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan kesadaran,,disorientasi, ketidak seimbangan elektrolit. 3.Hipoksia Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2 yang diinspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh menurunnya hemoglobin, kerusakan gangguan ventilasi, menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok, berkurangnya konsentrasi O2 jika berada dipuncak gunung. Tanda tanda Hipoksia adalah kelelahan, kecemasan menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernafasan cepat dan dalam sianosis, sesak nafas. Wartonah Tarwoto, 2007

1.4. Manifestasi klinis

• Suara napas tidak normal. • Perubahan jumlah pernapasan. • Batuk disertai dahak. • Penggunaan otot tambahan pernapasan. • Dispnea. • Penurunan haluaran urin. • Penurunan ekspansi paru. • Takhipnea Universitas Sumatera Utara

1.5. Pemeriksaan diagnostik

Selain melalui pemeriksaan fisik, ada tidaknya gangguan pemenuhan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen juga dapat diketahui melalui pemeriksaan diagnostik. Pemeriksaan diagnostik yang dimaksud antara lain pemeriksaan gas arteri darah, pemeriksaan laboratorium darah, mantoux test, dan sputum. Wahit Iqbal Mubarak , 2007

1.6. Pengkajian

Pengkajian untuk status oksigenasi meliputi riwayat keperawatan, pemerisaan fisik.  Riwayat keperawatan Riwayat keperawatan untuk status oksigenasi meliputi pengkajian tentang masalah pernafasan dulu dan sekarang, gaya hidup, adanya batuk, sputum, nyeri, medikasi, dan adanya faktor resiko untuk gangguan status oksigenasi.  Pemeriksaan fisik  Mata • Konjungtiva pucat karena anemia • Konjungtiva sianosis karena hipoksemia  Kulit • Sianosis perifer pasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer • Sianosis secara umum hipoksemia • Edema  Jari dan kuku • Sianosis  Mulut dan bibir • Membran mukosa kering  Hidung • Pernafasan dengan cuping hidung  Vena leher • Adanya distensi bendungan Universitas Sumatera Utara  Dada • Retraksi otot bantu pernafasan karena peningkatan aktivitas pernafasan, dispnea, atau obstruksi jalan pernafasan. • Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan . • Premitus taktil getaran pada dada karena udara suara melewati saluran rongga pernafasan. • Suara nafas normal vesikular, bronkopesikular, bronkial. • Suara nafas tidak normal ronki, wheezing • Bunyi perkusi resonan, hiperresonan, dullness  Pola pernafasan • Pernapasan normal eupnea • Pernapasan cepat takipnea • Pernapasan lambat bradipnea. Wartonah Tarwoto, 2007

1.7. Masalah keperawatan