37
3.4 Sumber data penelitian
Penelitian ini mencari data-data dalam bentuk fakta-fakta. Fakta- fakta diperoleh dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari dua sumber
yaitu: 1.
Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan
informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi seorang informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
Seorang informan berkewajiban secara suka rela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan
kebaikannya dan dengan kesukarelaannya ia dapat memberikan pandangan dari segi orang dalam tentang, nilai-nilai, sikap, bangunan,
proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat Moleong, 2002:90.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Hakim Pengadilan Negeri Semarang, penyidik Polri, panitera pidana Pengadilan
Negeri Semarang, panitera hukum dan seluruh staf serta karyawan Pengadilan Negeri Semarang.
2. Dokumen
Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film Moleong, 2002:161. Sumber tertulis dapat terbagi atas sumber buku dan majalah
38
ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi Moleong, 2002:113.
Metode dokumen adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa catatan-catatan tertulis dan dapat dipertanggungjawabkan serta
menjadi alat bukti yang resmi. Sesuai dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa dokumen adalah mencari data
mengenai hal variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya Arikunto, 1991:188.
Dalam penelitian ini yang menjadi dokumen adalah berkas perkara tindak pidana pembunuhan yang sudah incracht dalam arti sudah
ada suatu putusan pengadilan tetap yang tidak mengajukan banding ataupun kasasi Sudah berkekuatan hukum tetap.
3.5 Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Salah satu unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah pengumpulan data karena unsur ini mempengaruhi langkah-langkah
berikutnya sampai dengan penarikan simpulan, oleh karena itu, untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka harus dipakai teknik yang benar
untuk memperoleh data yang benar. Untuk mendapatkan data-data tersebut maka dalam penelitian ini
menggunakan proses pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi dan dokumenter.
39
3.5.1 Wawancara interview
Interview atau wawancara merupakan suatu proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
Dalam proses interview ada dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda satu pihak berfungsi sebagai pencari informasi atau
penanya atau disebut interviewer sedang pihak yang lain berfungsi sebagai pemberi informasi atau disebut interviewee atau informan.
Interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan meminta keterangan dan penjelasan-penjelasan sambil menilai jawaban-jawabannya,
sekaligus interviewer mengadakan parafrase, mengingat-ingat, dan mencatat jawaban-jawaban. Interviewer juga bertugas menggali
keterangan-keterangan lebih lanjut dan lebih dalam. Interviewee diharapkan untuk memberikan keterangan-
keterangan yang diajukan oleh interviewer kepadanya. Kadang-kadang interviewee juga mengajukan pertanyaan pula kepada interviewer.
Interview merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan tanya jawab yang bersifat sepihak, yang dilakukan secara
sistematis didasarkan pada tujuan penelitian Soemitro, 1985:71,72. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan
Guba Moleong, 2002:135 antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian, dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami
masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi,
40
mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia triangulasi; dan
memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk mengungkapkan tentang pengaruh barang bukti terhadap
putusan pengadilan dalam penyelesaian perkara pidana pembunuhan berdasarkan kasus-kasus yang pernah ditangani oleh Pengadilan
Negeri Semarang. Dalam penelitian ini peneliti mengadakan wawancara dengan Hakim Pengadilan Negeri Semarang dan Ketua
Pengadilan Negeri Semarang untuk mengungkapkan pengaruh barang bukti terhadap putusan pengadilan, serta izin penyitaan barang bukti.
3.5.2 Observasi atau Pengamatan
Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala
psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam melakukan observasi diperlukan alat-alat yaitu daftar isian, daftar angket, daftar
cek, daftar kelakuan, catatan berkala dan lain-lain Soemitro,1985:62. Metode observasi dilaksanakan untuk mendukung data yang
diperoleh dengan menggunakan metode wawancara. Menurut Sanapiah Faisal 1990:77 bahwa kata-kata tidak selamanya dapat
mengartikan keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan pendapat ini maka dapat diartikan bahwa hasil wawancara tidak dapat
41
menggambarkan keadaan yang sebenarnya secara utuh. Dalam hal ini, peneliti mengadakan pengamatan secara langsung. Metode observasi
digunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan terhadap suatu benda, keadaan, kondisi, situasi,
kegiatan, proses, atau penampilan tingkah laku seseorang. Observasi itu sendiri sebagai suatu alat pengumpulan data, perlu dilakukan secara
cermat, jujur, atau objektif, terfokus pada data yang relevan, dan mampu membedakan “kategori” dari setiap objek pengamatannya
Faisal, 2001:135, 137. Pada penelitian ini metode observasi digunakan untuk
mengetahui dan mengamati secara langsung persidangan yang dilaksanakan hakim khususnya dalam agenda pembuktian perkara
pidana pembunuhan sebagai perbandingan perkara pidana pembunuhan yang sudah incracht.
3.5.3 Dokumentasi
Penelitian kualitatif juga menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan mencari data-data mengenai hal-hal atau variable berupa
catatan, majalah, surat kabar, agenda dan lainnya. Ada beberapa alasan mengapa metode dokumentasi digunakan
dalam penelitian ini yaitu: 1.
Sebagai suatu sumber yang stabil, kaya dan mendorong adalah dokumen.
42
2. Digunakan sebagai bukti untuk suatu pengujian.
3. Sesuai untuk penelitian kualitatif karena sifatnya ilmiah.
4. Hasil pengkajian isi membuka kesempatan untuk lebih
memperluas ilmu pengetahuan terhadap yang diselidiki. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mendapatkan data tentang berkas barang bukti perkara pidana pembunuhan yang diajukan ke persidangan dan apakah memiliki suatu
pengaruh terhadap hakim dalam menjatuhkan putusan.
3.6 Objektifitas dan Keabsahan Data