hari B1, 50 hari B2 dan 60 hari B3. Percobaan ini menggunakan 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 100 butir benih, sehingga banyaknya satuan
percobaan adalah 117. Model yang digunakan adalah sebagai berikut : Yijk =
Σ + Ai + Bj + ABij +
Σ ijk
Keterangan : i = 1, 2, 3,...13
J = 1, 2, 3 k
= Ulangan 1, 2, 3 Yijk = Respon pengamatan perlakuan ke-i dan ke-j, ulangan ke-k
Σ = Nilai rata-rata respon benih
Ai = Pengaruh perlakuan perendaman A ke-i
Bj = Pengaruh perlakuan pemanasan B ke -j
ABij = Pengaruh interaksi dari taraf perendaman K ke -i dan taraf pemanasan B ke-j.
Σ ijk = Pengaruh interaksi taraf ke -i faktor A, taraf ke -j faktor B
dan perlakuan ke -k. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan dan adanya interaksi
antar perlakuan, diuji dengan analisis ragam. Untuk pengujian lebih lanjut, menggunakan uji DMRT Duncan’s Multiple Range Test.
Pelaksanaan Penelitian
Pelaksaa n dilakukan dengan tahap-tahap Gambar Lampiran 6 :
A. Persiapan Benih 1. Pemanenan
Pemanenan benih dilakukan dari pohon jenis Dura yang ditanam pada tahun 1997 dan 1998. Benih yang dipanen adalah benih yang sudah masak
fisiologis yaitu umur 5-6 bulan setelah penyerbukan, karena pada saat itulah benih memiliki tingkat viabilitas yang paling tinggi. Pemanenen dilakukan
selama sehari.
2. Chopping dan Detaching
Pemisahan tandan dengan spikelet Chopping dilakukan sehari setelah panen. Chopping ini dilakukan dengan menggunakan kapak. Benih yang sudah di-
chopping, diletakkan dalam karung atau keranjang selama 4 hari proses
fermentasi atau pemeraman. Penyiraman pada benih hasil chopping hanya dilakukan sekali yaitu pada awal fermentasi. Detaching pembrondolan yaitu
pemisahan buah dari spikelet. Detaching ini dilakukan secara manual setelah 4 hari pemeraman.
3. Depericarping
Depericarping adalah preses pemisahan benih dari buah dengan menggunakan alat depericarper Gambar Lampiran 4. Mesin ini akan bekerja
selama 5-8 menit per proses, tergantung keadaan buah yang di-depericarping. Buah yang baik fermentasinya akan semakin cepat di-depericarping. Satu proses
depericarping memiliki kapasitas satu tandan.
4. Perlakuan Benih
Perlakuan benih ini dilakukan setelah benih keluar dari depericarper dan setelah pembersihan sisa-sisa serabut yang menempel pada endokarp dengan
menggunakan cutter. Proses ini mencakup pencucian benih dengan detergen cair selama 2 menit dengan konsentrasi 10 ml1 liter air. Pencucian dengan detergen
ini untuk membersihkan sisa-sisa mesokarp yang menempel pada benih. Setelah itu, benih dicuci dengan larutan bayclin dengan konsentrasi 15 ml1 liter air.
Proses akhir dari perlakuan benih ini adalah perendaman dengan larutan fungisida Dithane M-45 dengan konsentrasi 2.5 g1 liter air selama 3 menit. Pada akhir
proses perlakuan benih, dilakukan seleksi benih. Benih-benih yang pecah, putih, terapung, kecil dan terlalu besar diafkir.
5. Pengeringan Benih
Benih yang telah direndam dalam larutan fungisida, dikeringanginkan selama 2 hari dengan menggunakan keranjang pengeringan. Pengeringan ini
dilakukan dengan menggunakan kipas angin.
6. Seleksi dan Pengepakan
Setelah benih dikeringanginkan selama 2 hari, dilakukan seleksi benih. Seleksi ini mencakup memilih benih yang sehat, utuh dan memiliki ukuran yang
sedang 2-5 gram. Benih yang terlalu kecil atau terlalu besar serta benih putih
diafkir. Menurut Lubis 1992, biji putih memiliki cangkang yang putih, lembut, porous, tipis, mudah mengisap air tetapi juga mudah kering dan dimasuki
mikroorganisme sehingga biji putih ini tidak baik dijadikan sebagai benih. Setelah seleksi benih dilakukan, benih dikemas dengan menggunakan plastik yang
berlubang. Jumlah lubang pada masing-masing plastik adalah 50-55 lubang, dengan diameter lubang 3 mm.
B. Perendaman -1