rata-rata memiliki kondisi atmosfer yang tidak stabil sehingga peluang up draft yang
besar sama-sama tinggi.
4.2 Estimasi TPW
Jumlah kandungan uap air yang dapat diendapkan sekaligus diturunkan sebagai
hujan dihitung antara dua level tekanan. Hasil
TPW berupa
presipitasi yang
merupakan setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Jenis presipitasi antara
lain hujan, salju, hujan es, embun dan kabut. Jumlah total kandungan uap air setiap hasil
pengukuran radiosonde menunjukkan bahwa massa udara yang banyak mengandung uap
air diperoleh disekitar troposfer bawah kurang dari 10 km.
Analisis selanjutnya dilakukan pada nilai TPW selama satu tahun. Nilai yang
dianalisis adalah power spektral density. Teknik yang digunakan adalah dengan fast
fourier transform FFT. Dengan teknik
FFT periode dari deret waktu yang tersembunyi dapat dilihat sehingga puncak
osilasi TPW akan terlihat sebagai puncak peak energi spektral.
Pada daerah Padang analisis FFT dilakukan pada data selama kurang lebih
satu tahun mulai 1 Maret 2007-29 Februari 2008. Hasil yang didapatkan adalah sebagai
berikut,
Gambar 15 Power Spektral Density TPW daerah Padang periode 1 Maret
2007-29 Februari 2008. Berdasarkan gambar 15, dapat dilihat
bahwa power spektral density terjadi sekitar 60 harian. Hal tersebut menunjukkan
kondisi TPW yang sama akan berulang kembali pada 60 hari berikutnya. Hasil yang
serupa dapat dilihat pada analisi wavelet berikut ,
Gambar 16 Wavelet TPW daerah Padang Padang periode 1 Maret 2007-29
Februari 2008. Pada daerah Biak, juga terjadi kondisi
yang sama. Dengan menganalisis nilai TPW mulai tanggal 1 Maret sampai dengan 29
Februari 2008 maka dapat terlihat nilai periode osilasi sebesar kurang lebih 90
harian. Berikut energi spektral untuk nilai TPW daerah Biak.
Gambar 17 Energi spektral TPW daerah Biak periode 1 Maret 2007-29
Februari 2008.
Gambar 18 Wavelet TPW daerah Biak periode 19 Oktober 2007-29
Februari 2008. Apabila kedua daerah yaitu Padang dan
Biak dibandingkan maka pola osilasi pada daerah Biak cenderung lebih panjang
daripada daerah Padang
~60 harian ~90 harian
4.3 Estimasi Hubungan antara TPW
dengan Curah Hujan Berdasarkan
hasil perhitungan,
didapatkan bahwa tidak setiap waktu nilai TPW dapat diturunkan sebagai hujan
berapapun nilainya baik besar maupun kecil. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan
pada daerah Padang,
Gambar 19 TPW dan curah hujan bulan Juni 2007 di daerah Padang.
Gambar 20 TPW dan curah hujan bulan Desember 2007 di daerah
Padang.
Secara umum, jumlah TPW baik pada bulan Desember maupun Juni relatif konstan
yaitu sekitar 60 mm dengan nilai rata-rata tahunan sebesar 50.55 mm, namun nilai uap
air yang diturunkan sebagai hujan lebih besar terjadi pada bulan Desember. Hal
tersebut dipengaruhi faktor-faktor lain yang tergantung kondisi lokal.
Sedangkan untuk daerah Biak, terjadi juga hal yang serupa yaitu nilai TPW yang
relatif konstan pada periode yang sama. Namun nilainya lebih kecil 10 mm
dibandingkan daerah Padang pada bulan Desember dan Juni dengan rata-rata tahunan
sebesar 39.6 mm. Gambar 21 TPW dan curah hujan bulan
Juni 2007 di daerah Biak.
Gambar 22 TPW dan curah hujan bulan
Desember 2007 di daerah Biak.
Pada daerah Padang, hujan yang terjadi relatif tidak kontinu namun setiap kejadian
hujan, intensitasnya dinilai cukup besar. Jumlah
TPW kumulatif
pada bulan
Desember adalah 1478,79 mm dan yang diturunkan sebagai hujan adalah 461.4 mm.
Sedangkan pada bulan Juni kumulatif nilai TPW adalah 1513,35 dengan jumlah hujan
283.
Di daerah Biak jumlah kumulatif TPW lebih kecil dibandingkan dengan daerah
Padang, yaitu 1075,73 mm di bulan Desember dan 1209,98 mm di bulan Juni.
Jumlah kumulatif yang diturunkan sebagai hujan untuk bulan Juni dan Desember relatif
sama dan kontinu yaitu 229.6 dan 229.95 mm.
Analisis statistik dilakukan dengan tujuan untuk mengestimasi hubungan antara
nilai TPW dan curah hujan. Metode yang digunakan adalah analisis cross-correlation
korelasi silang. Keterkaitan diantara kedua variabel itu dapat terlihat pada grafik yang
menggambarkan keduanya.
Estimasi hubungan antara TPW dan curah hujan dilakukan pada kedua daerah
kajian yaitu daerah Padang dan Biak. Pada daerah Padang, pengambilan data dilakukan
selama 1 November 2007 sampai dengan 29 Februari 2008 untuk kedua variabel. Hasil
yang didapatkan adalah sebagai berikut.