Tes Benar-Salah Draf Model Evaluasi Mendengarkan Wacana Non-Sastra

membuat pokok-pokok, 13 tes membuat simpulan, 14 tes membuat ringkasan, dan 15 tes menanggapi isi bacaan.

4.1.1 Tes Benar-Salah

Model evaluasi benar-salah berisi pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan isi rekaman bacaan. Siswa dituntut untuk menentukan kebenaran pemilihan kata diksi pada pernyataan-pernyataan tersebut, dalam konteks ini adalah penggunaan tembung krama unggah-ungguh. Dengan demikian, model evaluasi ini mencerminkan keintegrasian antara kemampuan mendengarkan dengan komponen kebahasaan, yaitu diksi. Contoh penggabungan kemampuan mendengarkan dengan komponen kebahasaan diksi yaitu pada model tes benar- salah. Berikut adalah model tes tersebut. Cobi mirengaken wara-wara menika kanthi premati Bunderana aksara B menawi ukara pratelan trep kaliyan wara-wara lan unggah- ungguhipun, ananging menawi lepat bunderana aksara S No Pratelan Wangsulan 1. Salah setunggalipun warga maringi wara-wara lelayu dhumateng para warga. B S 2. Bapak Siswodimedjo kapundhut nalika dinten Minggu Pon. B S 3. Layonipun Bapak Siswodimedjo badhe kasarekaken sedinten sasampunipun ditimbali Gusti. B S 4. Griyanipun Bapak Siswodimedjo ing Dhusun Padas, Cangkringan. B S 5. Layonipun Bapak Siswodimedjo badhe kapethak ing pasarean Nggreja. B S Media Audio Wara-Wara Lelayu Bentuk tes benar-salah tersebut selain mengukur kemampuan mendengarkan juga mengukur kemampuan pilihan kata diksi, yaitu menentukan kebenaran pernyataan berdasarkan katatembung yang digunakan. Pernyataan yang benar adalah pernyataan dengan kalimat yang sesuai dengan unggah- ungguh. Beberapa pernyataan di atas masih salah dalam pemilihan kata, yaitu penggunaan kata maringi, griyanipun dan ditimbali. Kedua kata ini seharusnya diganti dengan ngaturaken, dalemipun dan katimbalan karena ditujukan untuk orang yang lebih tua. Selain berintegrasi dengan komponen kebahasaan diksi, model tes ini juga berintegrasi dengan komponen kebahasaan ejaan. Aspek yang harus diperhatikan oleh siswa dalam menentukan kebenaran pernyataan didasarkan pada ejaan yang digunakan. Contoh tes benar-salah berdasarkan ejaan yaitu sebagai berikut. Cobi mirengaken wara-wara menika kanthi premati Adhedhasar wara-wara menika, bunderana aksara B menawi ukara pratelan leres panyeratanipun, ananging menawi lepat bunderana aksara S No Pratelan Wangsulan 1. Salah setunggalipun warga ngaturi wara-wara lelayu dumateng para warga. B S 2. Bapak Siswodimedjo kapundhut nalika dinten minggu pon . B S 3. Layonipun Bapak Siswodimedjo badhe kasarekaken sedinten sasampunipun katimbalan Gusti. B S 4. Dalemipun Bapak Siswodimedjo ing Dhusun Padas, Cangkringan. B S 5. Layonipun Bapak Siswodimedjo badhe kapethak ing pasarean Nggreja. B S Media Audio Wara-Wara Lelayu Selain mengukur kemampuan mendengarkan dan memilih kata diksi, tes benar-salah juga mengukur kemampuan menggunakan ejaan. Kalimat dinyatakan benar jika penulisan kalimat pernyataan sesuai dengan kaidah yang ditentukan, yaitu dalam menggunakan huruf kapital, dan penulisan kata. Beberapa kata pada pernyataan di atas ditulis dengan ejaan yang salah yaitu kata dumateng dan minggu pon. Ejaan pada kedua kata ini seharusnya dhumateng dan Minggu Pon.

4.1.2 Tes Pilihan Ganda