kemampuan mendengarkan tingkat ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2.2.5 Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa Kompetensi Mendengarkan
Mata pelajaran muatan lokal wajib di provinsi Jawa Tengah adalah mata pelajaran bahasa Jawa. Ketentuan ini berlaku sejak tahun 2006 yang menjadikan
bahasa Jawa sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib bagi siswa SMAMASMK. Sejak saat itu pula, kurikulum yang berlaku adalah Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP merupakan kegiatan kurikuler yang kompetensi didalamnya disesuaikan
dengan potensi dan ciri khas daerah Wibawa dalam Mulyana 2008:33. Artinya, materi yang disajikan dalam mata pelajaran bahasa Jawa disesuaikan dengan
daerah masing-masing, baik dari bacaan maupun bahasa yang digunakan. Selain itu, harus disesuaikan pula dengan kemampuan siswa dari masing-masing
sekolah. Sesuai dengan kurikulum 2010, salah satu kompetensi yang harus dikuasai
oleh siswa dalam pelajaran bahasa Jawa SMAMASMK adalah kompetensi mendengarkan. Secara umum, tujuan pembelajaran bahasa Jawa pada kompetensi
mendengarkan adalah mampu mendengarkan dan memahami wacana sastra maupun non-sastra dalam berbagai ragam bahasa Jawa. Wacana sastra yang harus
dikuasai oleh siswa pada jenjang SMAMASMK adalah mendengarkan cerita rakyat, cerkak, geguritan, tembang macapat, cerita wayang, dan drama. Selain
memahami wacana sastra, siswa diharapkan mampu memahami wacana non- sastra
yang didengarkan,
yaitu mendengarkan
pengumuman kegiatan
kemasyarakatan, cerita pengalaman, berita, dan sambutan dalam upacara adat pengantin. Selain itu, siswa dituntut untuk memahami wawancara, musyawarah,
dan ceramah tentang budaya Jawa yang diperdengarkan. Sesuai dengan uraian di atas, tujuan pembelajaran bahasa Jawa pada
kompetensi mendengarkan adalah mampu mendengarkan dan memahami wacana sastra maupun non-sastra dalam berbagai ragam bahasa Jawa. Penelitian ini
terfokus pada kompetensi mendengarkan wacana non-sastra yang meliputi mendengarkan pengumuman kegiatan kemasyarakatan, cerita pengalaman, berita,
sambutan dalam upacara adat pengantin, wawancara, musyawarah, dan ceramah tentang budaya Jawa.
27
BAB III METODE PENELITIAN