Kabupaten Kudus cukup baik. hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan berdampak bagi setiap calon wisatawan umtuk
melakukan kegiatan berwisata.
4.1.2.3. Perkembangan Jumlah Wisatawan di Kabupaten Kudus
Dalam Nasrul 2010, beberapa faktor yang mendorong perkembangan pariwisata
adalah pertama,
perkembangan teknologi,
informasi dan
telekomunikasi yang memudahkan orang dari berbagai belahan dunia untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan tepat. Kedua, perkembangan dan
kemajuan teknologi transportasi yang memberi kemudahan bagi penduduk untuk berpergian dalam waktu yang singkat
Saat ini hampir setiap daerah berlomba-lomba untuk membangun sektor kepariwisataannya dan menarik pasar wisatawan sebanyak-banyaknya untuk
menyumbang pendapatan bagi daerahnya. Dari data terakhir tahun 2011, wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Kudus sebanyak 873.156 orang.
Dengan jumlah wisatawan domestik sebanyak 872.659 orang dan wisatawan asing sebanyak 497 orang.
500,000 1,000,000
1,500,000 2,000,000
2,500,000
1981 1983
1985 1987
1989 1991
1993 1995
1997 1999
2001 2003
2005 2007
2009 201
1
Gambar 4.3 Perkembangan Jumlah Wisatawan Kabupaten Kudus Tahun 1981- 2011
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah 1981-2011 Diolah
Pada gambar 4.3 terlihat bahwa perkembangan jumlah wisatawan di Kabupaten Kudus mengalami fuktuasi namun cenderung naik. Pertumbuhan
jumlah wisatawan rata-rata tahun pengamatan sebesar 12,3 lampiran 7. Jumlah wisatawan dari tahun 1981 sampai dengan tahun 1995 mengalami peningkatan
dikarenakan pembangunan perekonomian sedang bergejolak selain itu sarana prasarana untuk berwisata sangat menunjang dimana pada tahun 1980-an bisnis
dibidang usaha transportasi angkutan darat bus yang berada di Kudus berkembang pesat.dengan melayani rute Kudus-Jakarta Jakarta-Madura, Bali.
Pembangunan akses jalan dan pembangunan transportasi secara langsung juga dapat menunjang akses berwisata di Kabupaten Kudus sehingga dapat
meningkatkan jumlah wisatawannya. Sedangkan pada tahun 1996 hingga tahun 1998 mengalami penurunan sama halnya dengan menurunnya tingkat hunian hotel
penurunan jumlah wisatawan ini disebabkan karena krisis ekonomi yang melanda seluruh Indonesia pada tahun 1998. Para wisatawan tidak mementingkan kegiatan
berwisata karena gejolak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kondisi perekonomian Kabupaten
Kudus mulai bergairah dari keterpurukan krisis adalah sejak 2003, terutama di sektor perdagangan dan jasa. Dengan dimudahkannya perijinan maka banyak
acara-acara seperti pameran dan acara musik yang diselenggarakan sepanjang tahun 2003. Pertumbuhan yang yang paling tinggi terjadi pada tahun 2003 dengan
jumlah wisatawan sebesar 1.615.654 orang dikarenakan arus wisatawan dalam hal ini peziarah makam Sunan Kudus yang berada di Menara Kudus dan makam
Sunan Muria yang berada di Colo naik dengan jumlah 46 dari keseluruhan jumlah wisatawan saat itu. Akan tetapi pada tahun 2004 jumlah wisatawan
menjadi turun menjadi 1.051.428 orangdikarenakanpada tahun 2004 hutan wisata kajar ditutup untuk direnovasi. Tidak stabilnya jumlah wisatawan dari tahun ke
tahun disebabkan karena keterbatasan dana dan kurangnya dukungan dari pemerintah pusat untuk memfokuskan kegiatan di Pariwisata, sehingga event-
event pariwisata yang seharusnya dapat menjadikan pundi-pundi pemasukan pendapatan daerah menjadi berkurang.
4.1.2.4. Perkembangan Jumlah Obyek Wisata di Kabupaten Kudus