mengadakan pengukuran. Mendasarkan pada pengertian ini, maka apabila kita menyebut jenis metode dan alat atau instrument pengumpulan data, maka sama
saja dengan menyebut alat evaluasi, atau setidak-tidaknya hampir seluruhnya sama Suharsimi Arikunto. 2006:150.
Suharsimi Arikunto 1999: 151 juga menjelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian. Untuk memperoleh data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan
langkah yang sukar, karena data yang salah akan menyebabkan kesimpulan yang ditarik akan salah.
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode angket atau kuesioner dan observasi.
1. Metode Angket atau Kuesioner
Angket atau Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui Suharsimi Arikunto. 2006:151.
Dalam menggunakan metode angket atau kuesioner, instrument yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah instrument angket atau kuesioner.
Sebelum menyusun sebuah instrument angket, maka harus melalui prosedur berikut ini :
a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner. b. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.
c. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.
d. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.
Instrumen kuesioner ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui dan memperoleh data serta informasi berupa pendapat siswa tentang hasil dari
pembuatan media pembelajaran interaktif yang telah dibuat oleh peneliti untuk dapat dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut agar layak digunakan sebagai
media yang menunjang pembelajaran siswa. Dalam pengisian instrument angket tersebut, objek penelitian akan
menyampaikan sikapnya melalui pernyataan tertulis. Oleh karena itu, dalam instrument ini peneliti menggunakan model skala sikap atau yang sering
disebut Skala Likert. Skala sikap disusun untuk mengukur sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek tertentu.
Menurut Arikunto 2006 : 242 ukuran atau jenjang kategori skala sikap untuk nilai positif mempunyai format dengan alternatif 4 poinskor sebagai berikut:
Tabel 2. Jenjang kategori Skala Sikap
Kategori Singkatan
Bobot Nilai
Sangat Setuju SS
4 Setuju
S 3
Tidak Setuju TS
2 Sangat Tidak Setuju
STS 1
2. Metode Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Observasi yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi dalam
pengumpulan data untuk dijadikan data pendukung penelitian. Jenis observasi yang digunakan peneliti adalah Observasi non-sistematis. Observasi non-
sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan Arikunto 2006: 157. Karena metode
observasi ini digunakan sebagai pendukung data, maka peneliti hanya akan mengamati variabel interaktif dan ketertarikan objek penelitian pada saat
dilakukan penelitian.
D. Metode Analisis Data