Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Guru perlu membantu siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan tersebut meliputi mengamati, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil penemuan, menggali dan memilih informasi untuk menguji gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari Depdiknas, 2001. Materi klasifikasi tumbuhan termasuk dalam materi dunia tumbuhan Kingdom Plantae yang mempelajari pengelompokkan mengklasifikasikan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Selain itu, juga mempelajari tentang perkembangbiakan tumbuhan dan menjelaskan peran masing-masing anggota tumbuhan bagi kehidupan. Keanekaragaman tumbuhan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Keanekaragaman tersebut meliputi perbedaan ciri-ciri dan sifat pada tumbuhan sehingga perlu dikelompok-kelompokkan. Kegiatan pengelompokan menjadi golongan-golongan disebut klasifikasi. Tujuan klasifikasi adalah mengelompokkan obyek sehingga mempermudah dalam mempelajari dan mengenal berbagai makhluk hidup. Ada dua hal yang perlu dikuasai untuk melakukan klasifikasi, yaitu mengidentifikasi dan memberi nama. Identifikasi adalah menentukan ciri-ciri makhluk hidup yang diamati. Persamaan dan perbedaan ciri yang terdapat pada makhluk hidup merupakan dasar klasifikasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup, antara lain berdasarkan ciri luar ciri morfologi, manfaat, habitus, tempat hidup dan sebagainya Wasis, 2008. Strategi pembelajaran Outdoor Learning Process OLP menggunakan media belajar papan klasifikasi dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Outdoor Learning Process menggunakan media belajar papan klasifikasi dengan berbagai kelebihannya akan sangat membantu proses pembelajaran. Peran guru disini adalah sebagai motivator, artinya guru sebagai pemandu agar siswa belajar secara aktif, kreatif dan akrab dengan lingkungan. Strategi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses belajar dengan materi pelajaran secara langsung sehingga diharapkan siswa dapat lebih membangun maknakesan materi belajar dalam memori atau ingatan Hariyanti, 2006. Strategi ini dapat meningkatkan minat siswa Syawiji, 2009; Ali, 2008. Minat merupakan variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya prestasi atau cita-cita yang diharapkan. Belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. Pengalaman mempelajari keanekaragaman hayati di sekolah dengan cara-cara konvensional dengan penekanan pada menghafalkan nama-nama latin yang kerap kali tanpa mengenal spesimennya menjadikan pelajaran tersebut tidak menarik dan membosankan. Praktikum sistematika tumbuhan tinggi memberikan siswa pengalaman juga penyelidikan dan mengajarkan pola pikir yang tinggi kritis, logis, fleksibel agar dapat berperan serta mendata dan mengelola kekayaan hayati negaranya tercinta, Indonesia Rustaman, 2008. SMA N 1 Jekulo memiliki taman sekolah yang cukup luas dan setiap kelas memiliki taman kelas tersendiri sehingga koleksi tanamannya beraneka ragam. Setiap tanaman diberi papan nama beserta nama ilmiahnya. Papan nama tersebut masih digunakan sebagai hiasan dan belum digunakan sebagai pembelajaran. Observasi awal di SMA Negeri 1 Jekulo menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang dan hanya berpusat pada guru. Siswa pada umumnya kurang antusias terhadap pembelajaran yang ditunjukkan dengan kurang banyak bertanya dan belum berkesempatan mengenal lingkungan sekolahnya sebagai sumber belajar. Hasil belajar siswa secara akademik rata-rata belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan, yaitu 75. Konsep-konsepnya dipelajari dengan menghafal atau memahami konsep yang terdapat dalam buku. Pengamatan langsung terhadap obyek-obyek yang sedang dipelajari jarang dilakukan. Lingkungan sekitar sekolah merupakan sumber belajar yang menarik karena menyediakan berbagai alternatif sumber belajar, khususnya materi klasifikasi tumbuhan. Lingkungan yang sudah digunakan dalam pembelajaran, yaitu lingkungan di sekitar kelas masing-masing. Kelengkapan variasi tumbuhan yang terdapat di taman kelas belum mencukupi sebagai sumber belajar. Lingkungan yang belum digunakan dalam pembelajaran, yaitu taman depan sekolah, kebun belakang sekolah dan green house. Taman- taman tersebut mempunyai potensi yang cukup besar untuk dijadikan sumber belajar karena jenis tumbuhannya yang lebih beraneka ragam. Oleh karena itu, penerapan OLP menggunakan media belajar papan klasifikasi pada materi klasifikasi tumbuhan merupakan strategi yang tepat digunakan di sekolah tersebut.

B. Rumusan Masalah