4.2 Gambaran Umum Kehidupan Keluarga Nelayan Desa Bagan Serdang
Desa Bagan Serdang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pantai Labu yang dekat dengan pantai. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan keluarga nelayan di daerah penelitian akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Melaut
Kegiatan melaut dilakukan oleh para nelayan atau suami atau kepala rumah tangga pada saat laut dalam keadaan pasang besar. Dalam 1 bulan terjadi 2 kali pasang besar
selama satu minggu dan dilakukan ada yang per jam dan per hari. Nelayan yang melakukan kegiatan melaut dari pagi sampai siang atau sore ke malam disebut nelayan
per jam. Seperti mulai pukul 3 pagi sampai 11 siang atau pukul 3 sore sampai 10 malam, sedangkan nelayan yang melakukan kegiatan melaut lebih dari 1 hari disebut
nelayan per hari. Pendapatan bersih yang diperoleh perhari yaitu antara Rp 20.000 – Rp 50.000 per hari.
Jenis kapal yang digunakan adalah kapal mesin. Sewaktu melaut mereka akan membawa bekal dan alat-alat tangkap yang dibutuhkan seperti jaring, pukat layang
dan alat tangkap lainnya. Hasil tangkapan yang diperoleh adalah campuran yaitu ikan, udang, kepiting dan dijual sesuai berapa banyak yang ditangkap. Ada juga nelayan
yang hanya menangkap kerang mengikuti kegiatan istri, karena tidak memiliki alat tangkap seperti jaring, pukat dan lainnya dikarenakan faktor ekonomi. Hasil
tangkapan dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan TPI untuk ditimbang dan langsung dijual kepada toke. Toke akan datang dan menunggu hasil tangkapan nelayan.
Universitas Sumatera Utara
Nelayan di desa Bagan Serdang merupakan nelayan tradisional yang masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Ada juga yang memakai alat dari toke dan
sistem bagi hasil dengan toke.
Gambar 1. Nelayan Sesudah Melaut Pada gambar 1, dapat dilihat nelayan selesai melaut yang sedang menepikan kapal
dan memisahkan hasil tangkapan dari jaringnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Mencari Kerang
Kegiatan ini dilakukan oleh istri-istri nelayan di daerah penelitian. Mereka memulai kegiatan ini pada pukul 03.00 WIB – 11.00 WIB musim Barat dan pada pukul 18.00 –
01.00 WIB musim Timur. Dengan menggunakan kapal yang dapat memuat 20-25 orang dan dikenakan ongkos sekali pergi sebesar Rp 5.000 per orang. Pada saat pasang besar,
kegiatan mencari kerang dilakukan rata-rata 5 hari dalam seminggu . Alat yang digunakan yaitu medang atau tanggok.
3. Kegiatan di TPI
Tempat Pelelangan Ikan adalah tempat dimana terjadinya kegiatan pelelangan ikan yang dilakukan antara penjual dan pembeli ikan sehingga terjadi tawar-menawar harga ikan
yang mereka sepakati bersama. Sebelumnya, para nelayan sebagai penjual akan memisahkan hasil tangkapan sesuai dengan jenisnya, seperti ikan, kepiting, udang dan
lainnya.
Gambar 2. Tempat Pelelangan Ikan TPI
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 2, dapat dilihat Tempat Pelelangan Ikan TPI yang berada di dusun 1 Desa Bagan Serdang. TPI ini merupakan satu-satunya TPI resmi yang dibangun oleh Pemda Deli
Serdang untuk membantu para nelayan menjual hasil tangkapan kepada para pedagang besar maupun para konsumen secara langsung.
Gambar 3. Kegiatan Nelayan Di TPI
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat kesibukan para nelayan yang selesai melakukan kegiatan melaut. Nelayan-nelayan membawa hasil tangkapan yang diperoleh ke Tempat
Pelelangan Ikan TPI untuk menjual hasil tangkapan tersebut. Nelayan buruh umumnya menjual hasil tangkapan pada nelayan toke, sedangkan nelayan yang tidak terikat dengan
toke, bebas menjual kepada pedagang besar yang menawarkan harga yang telah disepakati.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan terhadap keluarga nelayan di desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah
istri nelayan yang bekerja. Jumlah sampel sebanyak 30 sampel dari rumah tangga nelayan.
5.1 Gambaran Kegiatan yang Dilakukan Oleh Istri Nelayan Untuk Menyumbang Pendapatan Keluarga