gestroi gestroi dan C curvignathus di Laboratorium

Uji Aplikasi dengan Penularan di Laboratorium Uji Penularan di dalam koloni rayap tanah

C. gestroi

Dalam percobaan ini sebagian populasi rayap vektor diinokulasi dengan cendawan pada konsentrasi LC 95 . Persentase populasi vektor yang digunakan adalah 10, 20, 30, 40, 50 terhadap populasi total. Populasi total yang digunakan adalah 20 ekor rayap pekerja dan dua ekor rayap prajurit. Cendawan entomopatogen yang digunakan adalah isolat yang menunjukkan patogenisitas tinggi pada uji tapis. Vektor dipelihara bersama-sama dengan rayap sehat pada unit percobaan cawan petri Ø 9 cm yang telah dialasi kertas saring sebagai sumber makanan. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai 2 minggu. Uji Penularan di dalam koloni rayap tanah C. curvignathus Pada penelitian ini digunakan spesies cendawan entomopatogen dan proporsi vektor terseleksi pada uji penularan koloni rayap tanah C. gestroi. Rayap tanah C. curvignathus sebanyak 100 ekor pekerja dan 10 ekor prajurit ditempatkan ke dalam setiap unit percobaan tabung glas Ø 7,5 cm dengan tinggi 10 cm yang telah di beri kayu pinus 2 cm x 1 cm x 1 cm sebagai sumber makanan dan 20 mg tanah Falah 2005. Unit-unit percobaan tersebut dipelihara pada suhu ruangan dengan kondisi gelap selama 2 minggu. Pengamatan hanya dilakukan di akhir penelitian. Bagan alur penelitian ini disajikan pada Gambar 3.1 III Koleksi Lab. Peremajaan Pemeliharaan Rayap Koleksi Cendawan Nile blue 0,05 Perbanyakan Diisolasi dari Inang I Isolat murni Pemurnian Suspensi 10 7 konidiumml Variabel: Mortalitasi, Sporulasi Rayap uji Variabel: Identifikasi Rayap Vektor: 10 20 30 40 50 Keragaman isolat spesies Isolat spesies terpilih Variabel: Mortalitas Lethal Time Metode terpilih Variabel: Mortalitas Spesies cendawan entomopatogen dengan LC, metode dan vektor efektif untuk pengendalian rayap tanah

C. gestroi dan C curvignathus di Laboratorium

III II Keterangan: 1. Keragaman spesies atau isolat cendawan entomopatogen yang digunakan: diisolasi dari sumber inang di alam dan koleksi Laboratorium Patologi Serangga Departemen HPT Fak. Pertanian IPB 2. I, II III: Tahapan penelitian ke I, II III 3. Vektor: Rayap terkontaminasi cendawan entomopatogen Gambar 3.1. Diagram cakupan penelitian proses pemanfaatan cendawan entomopatogen sebagai patogen untuk pengendalian rayap tanah C. gestroi dan C. curvignathus di laboratorium Variabel: Karakterisasi fisiologi cendawan Variabel: Mortalitas Metode: Kontak dan umpan Kerapatan 0, 10 5 , 5.10 5 , 15.10 6 , 10 7 konidiumml Lethal Concentration Analisis Data Untuk setiap tahapan penelitian, data hasil penelitian dianalisis berdasarkan rancangan penelitian sebagai berikut: 1. Tahap penelitian I, data hasil penelitian variabel mortalitas rayap C. gestroi dan sporulasi in vivo dengan perlakuan 16 isolat cendawan entomopatogen, karakterisasi fisiologis cendawan viabilitas, diameter koloni dan sporulasi in vitro spesies cendawan entomopatogen Metarhizium anisopliae Metsch. Sorok., Metarhizium brunneum Petch., Beauveria bassiana Bals Vuill., Fusarium oxysporum Link., Aspergillus flavus Link., Myrothecium roridum Tode EXFR dan kontrol dianalisis berdasarkan Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan uji ragam ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test Steel Torrie 1993. 2. Tahap penelitian II, untuk mendapatkan korelasi antara masing-masing spesies cendawan M. anisopliae, M. brunneum, B. bassiana, F. oxysporum dan A. flavus dengan tingkatan kerapatan konidia 10 5 , 5.10 5 , 10 6 , 5.10 6 , 10 7 konidiaml dan kontrol terhadap mortalitas rayap C. gestroi, lethal concentrations LC untuk uji keefektifan berbagai spesies cendawan dan lethal time LT pada uji metode kontak dan umpan adalah bersasarkan analisis probit Finney 1971. 3. Tahap penelitian III, untuk mendapatkan korelasi antara masing-masing spesies cendawan M. anisopliae, M. brunneum, B. bassiana dan F. oxysporum dengan proporsi vektor 10, 20, 30, 40, 50 dan kontrol terhadap mortalitas rayap C. gestroi pada uji aplikasi dengan metode penularan di laboratorium dianalisis berdasarkan analisis regresi Mattjik Sumertajaya, 2000 sedangkan terhadap mortalitas rayap C. curvignathus dengan perlakuan proporsi vektor 10 yang diinokulasi dengan LC 95 M. brunneum dan kontrol di analisis berdasarkan Rancangan Acak Lengkap satu faktor dengan uji ragam ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test Steel Torrie 1993.

BAB IV ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI TAPIS CENDAWAN