10
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Batik
Batik merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian
pengolahannya diproses dengan cara tertentu Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, 2008
Kata batik berasal dari bahasa Jawa, “amba” yang berarti lebar, luas, kain; dan “titik” yang berarti titik atau mbatik kata kerja membuat titik, yang
kemudian berkembang menjadi istilah “batik”, yang berarti menghubungkan titik- titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas dan lebar. Batik juga
mempunyai pengertian segala sesuatu yang berhubungan dengan membuat titik- titik tertentu pada kain mori Wulandari Ari,2011:4.
Kuswadji berpendapat bahwa, batik berasal dari bahasa Jawa, “Mbatik”, kata mbat dalam bahasa yang juga disebut ngembat. Arti kata tersebut
melontarkan atau melemparkan. Sedangkan kata tik bisa diartikan titik. Jadi, yang dimaksud batik atau mbatik adalah melemparkan titik berkali-kali pada kain.
Soedjoko berpendapat bahwa, batik berasal dari bahasa Sunda. Dalam bahasa Sunda, batik berarti menyunging pada kain dengan proses pencelupan.
Istilah batik dalam bahasa Sunda bisa ditemukan dalam Babad Sengkala 1633 dan Pandji Djaja Lengkara Pamungkas.E.A:2010:3
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan batik adalah proses penulisan gambar ragam hias pada kain
dengan menuliskan atau menerakan lilin batik malam sebagai bahan perintang warna, sehingga zat warna tidak dapat mengenai bagian kain yang tertutup malam,
membubuhkan malam ke atas kain dipergunakan canting, yaitu sebuah alat kecil berupa semacam mangkuk berujung pipa dari tembaga, yang diberi gagang kayu
atau bambu. Batik merupakan bagian dari kebudayaan yang telah menjadi keseharian
masyarakat Indonesia karena batik telah menjadi salah satu pakaian nasional Indonesia yang dipakai oleh bangsa Indonesia di seluruh Nusantara dalam
berbagai kesempatan.
2.2 Penggolongan Jenis Batik