2.3 Kerangka Berpikir Penelitian
Pendidikan kecakapan hidup life skill adalah pendidikan yang memberikan bekal hidup kepada warga belajar sehingga mereka dapat hidup di kehidupan nyata
dan dapat memecahkan permasalahan yang timbul dengan kreatif dan baik tanpa ada rasa tertekan dengan sikap penuh kemandirian. Pendidikan kecakapan hidup life
skill
sebagai salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia sebagai modal gagasan, ide, pendapat, juga pesan kepada orang lain.
Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup life skill diintegrasikan dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di SKB atau melalui materi pembelajaran
seperti yang telah tercantum dalam kurikulum pelatihan. Dalam hal ini, instruktur sebagai sumber utama pengetahuan bagi warga belajar sangatlah berperan aktif. Oleh
karena itu sebelum terjun pada kegiatan pelatihan, instruktur harus memahami betul tentang prinsip pembelajaran orang dewasa pada program life skill. Pengetahuan dan
pemahaman instruktur tentang prinsip pembelajaran orang dewasa pada program life skill
sangatlah berarti demi tercapainya tujuan pelatihan kecakapan hidup life skill itu sendiri, yaitu mengembangkan potensi manusiawi warga belajar untuk
menghadapi perannya di masa mendatang. Adapun pengetahuan yang dimaksud yaitu pengetahuan tentang prinsip pembelajaran orang dewasa pada program life
skill . Dengan pengetahuan yang dimiliki instruktur tentang hal tersebut di atas, maka
akan tercipta kegiatan pelatihan yang efektif dan efisien. Untuk menjadi seorang instruktur yang profesional tidak cukup hanya
memiliki pengetahuan saja. Demi terciptanya kelancaran dalam pelatihan, instruktur juga dituntut untuk memliliki kemampuan dalam hal pelaksanaannya. Kemampuan
tersebut meliputi kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan mengintegrasikan kecakapan hidup life skill di dalamnya, melaksanakan prinsip
pembelajaran orang dewasa yang bermuatan kecakapan hidup life skill, dan
mengevaluasi hasil pembelajaran. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup life skill akan benar-benar berlangsung sempurna.
Instruktur akan berfungsi sebagaimana layaknya seorang motivator bagi warga belajar yang mendorong warga belajar untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Begitupun warga belajar, akan merasa senang dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tujuan pelatihan pun akan tercapai dengan
sendirinya. Akhirnya, melalui pengetahuan yang dimiliki oleh instruktur tentang prinsip
pembelajaran orang dewasa pada program life skill dan kemampuan instruktur dalam mengaplikasikannya pada pelaksanaan pembelajaran, diharapkan kegiatan
pembelajaran orang dewasa yang berorientasi pada life skill akan menjadikan warga belajar lebih aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, lebih berani untuk
mengeluarkan ide-idenya dari informasi yang ia miliki, sehingga pada akhirnya warga belajar mampu memecahkan permasalahan yang mereka hadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Gambaran mengenai penerapan prinsip pembelajaran orang dewasa pada
program life skill di SKB Kabupaten Pati dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian Pemahaman
prinsip-prinsip andragogik
Penerapan prinsip-prinsip andragogik dalam
pembelajaran life skills Perencanaan
Pelaksanaan Evaluasi
45
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik
untuk mencari dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus Sugiyono, 2010: 1.
Hal ini disesuaikan dengan karakteristik permasalahan yang hendak diungkap melalui penelitian ini, yaitu mengenai penerapan prinsip pembelajaran
orang dewasa pada program life skill di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Pati dengan fokus penelitian pada profil Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Pati,
khususnya program life skill dalam membelajarkan masyarakat, pemahaman instruktur mengenai konsep pembelajaran orang dewasa, penerapan prinsip-prinsip
pembelajaran orang dewasa oleh instruktur, dilihat dari aspek pengorganisasian, langkah-langkah metode dan sistem penilaian pada program life skill.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dimaksudkan agar dapat mengungkapkan kenyataan yang ada di lapangan
serta dapat dipahami secara mendalam, sehingga pada akhirnya diperoleh temuan penelitian Nasution, 2004: 24. Data yang diperlukan adalah semua hal yang
berkaitan dengan prinsip pembelajaran orang dewasa oleh instruktur dalam program life skill
di Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Pati.