Manajemen Tenaga Kependidikan Manajemen Kesiswaan

g Manajemen Layanan Khusus; h Manajemen Waktu

2.2.4 Manajemen Kurikulum dan Program Pengajaran

Kurikulum dan program pengajaran merupakan pijakan dalam proses pendidikan yang diselenggarakan pada sebuah lembaga pendidikan, Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Akan tetapi sekolah juga bertugas dan berwenang mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat setempat. Dalam manajemen berbasis sekolah di Indonesia untuk muatan lokal mengharuskan setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan memunculkan keunggulan program pendidikan tertentu sesuai dengan latar belakang tuntutan lingkungan sosial masyarakat. Dengan otonomi sekolah dalam arti luas mempunyai fungsi untuk menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan sehingga setelah siswa menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan mereka siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2.2.5 Manajemen Tenaga Kependidikan

Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara mengikut sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur sekolah. Manajemen tenaga kependidikan guru dan personil mencakup beberapa hal yaitu: a perencanaan pegawai; b pengadaan pegawai; c pembinaan dan pengembangan pegawai; d promosi dan mutasi; e pemberhentian pegawai; f kompensasi; dan g penilaian pegawai. Hal ini menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah sekolah apabila Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang melibatkan pada semua unsur pengelola sekolah.

2.2.6 Manajemen Kesiswaan

Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah menata siswa. Manajemen kemuridan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik murid, awal pendaftaran sampai mereka lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan murid melalui proses pendidikan di sekolah. Meskipun Pencatatan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan manajemen kemuridan, buku presensi murid, buku raport, daftar kenaikan kelas, buku mutasi murid, dan sebagainya. Manajemen dimaksudkan untuk mengatur berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan dengan kondusif. Menurut Sutisna dalam Mulyasa 2002 ada tiga yaitu: a penerimaan murid baru; b kegiatan pelaporan kemajuan belajar murid; dan c bimbingan dan pembinaan disiplin murid. Sedangkan tanggung jawab Kepala sekolah dalam mengelola bidang kemuridan adalah: a Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah bidang kemuridan yang berhubungan dengan hal studi; b Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pembagian kelas murid dan pembagian program studi; c Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar murid; d Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan, seperti mengulang pengajaran, perbaikan, dan pengajaran luar biasa; e Pengendalian kedisiplinan murid belajar di sekolah; f Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh murid; g Program kesehatan dan keamanan murid belajar, terutama ketenangan belajar murid di kelas; dan h Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional murid.

2.2.7 Manajemen Keuangan dan Pembiayaan