Schwarz Info Criterion Ukuran Akurasi Peramalan EVIEWS Kerangka Berpikir

2.12 Schwarz Info Criterion

SIC digunakan untuk menilai kualitas model dengan rumus 2.103 = log ∑ ̂ + log . ∑ ̂ adalah residual kuadrat; adalah jumlah variabel independen; adalah jumlah observasi. Semakin kecil angka , semakin baik modelnya. Namun nilai ini baru dapat dibandingkan apabila ada model lain yang juga sudah dihitung -nya Winarno, 2011: 46.

2.13 Ukuran Akurasi Peramalan

Akurasi menunjukkan seberapa dekat nilai variabel terikatendogen yang diprediksi oleh model dengan data aktual. Terdapat dua tipe ukuran akurasi yakni di dalam sampel dan di luar sampel. Pembagian ini diperlukan mengingat bahwa kualitas prediksi regresi sangat terikat apakah struktur serta asumsi yang digunakan ketika mengestimasi model tidak berubah pada periode prediksi. 2.13.1 Mean Absolute Prediction Error MAPE Mean Absolute Prediction Error merupakan salah satu alat ukur akurasi proyeksi. Formula dari MAPE adalah 2.104 = 1 − , . dimana adalah nilai aktual dan , adalah nilai proyeksi variabel terikat, adalah jumlah observasi Ariefianto, 2012: 78-79.

2.14 EVIEWS

EVIEWS merupakan perangkat lunak untuk melakukan analisis statistik dan ekonometrik. Software ini memiliki kemampuan untuk mengolah berbagai tipe data seperti data runtun waktu, cross section dan panel data. Meskipun EVIEWS mampu mengelola berbagai tipe data, software ini dianggap memiliki kemampuan lebih dalam hal processing data runtun waktu karena banyaknya tipe analisis yang dapat digunakan. Selain analisis standar seperti OLS, TSLS, ARMA, GMM, VAR, VECM dan Kalman Filtering, EVIEWS juga biasa digunakan untuk membangun model.

2.15 Kerangka Berpikir

Data times series di bidang finansial seperti data IHSG biasanya bersifat sangat acak random dan memiliki volatilitas yang tinggi atau varian error tidak konstan heteroskedastisitas Eliyawati, Hidayat, Azizah, 2011. Pada beberapa data finansial, terdapat perbedaan besarnya perubahan pada volatilitas ketika terjadi pergerakan nilai return, yang disebut dengan pengaruh keasimetrikan. Pengaruh keasimetrikan leverage effect terjadi akibat adanya volatilitas yang sangat besar pada pasar saham dan resiko yang besar dalam memegang suatu aset Ariefianto, 2012: 101. Pada tahun 1982, Engle memperkenalkan model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity ARCH. Model ARCH digunakan untuk mengatasi keheterogenan ragam dengan memodelkan fungsi rataan dan fungsi ragam secara simultan. Bollerslev 1986 mengembangkan metodologi ARCH dalam bentuk yang lebih umum yang dikenal sebagai Generalized ARCH GARCH. Model GARCH memiliki karakteristik respon volatilitas yang simetris terhadap guncangan. Dengan kata lain, sepanjang intensitasnya sama maka respon volatilitas terhadap suatu guncangan adalah sama, baik guncangan positif good news maupun negatif bad news. Dalam model ini, varians kondisional tidak hanya dipengaruhi oleh residual yang lampau tetapi juga oleh lag varians kondisional itu sendiri. Pengembangan model GARCH yang selanjutnya mengakomodasi kemungkinan adanya respon volatilitas yang asimetris. Dari literatur teori keuangan dikatakan bahwa respon dalam artian gejolak pasar lebih besar ketika news yang datang adalah bersifat negatif daripada positif. Terdapat dua teknik pemodelan respon GARCH asimetris, yakni model Threshold GARCH TGARCH oleh Glosten, Jagannathan dan Runkle 1993 dan Exponential GARCH EGARCH dari Nelson 1991. Pada penelitian ini digunakan model Threshold GARCH TGARCH dan Exponential GARCH EGARCH untuk analisis data IHSG. Dari kedua model tersebut dipilih model terbaik untuk meramalkan IHSG. Konsep kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Konsep Kerangka Berpikir Data Indeks Harga Saham Gabungan Pemilihan model yang terbaik Analisis data menggunakan model Threshold GARCH dan Exponential GARCH Hasil peramalan IHSG dengan model terbaik 57 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Dengan metode penelitian, data yang diperoleh semakin lengkap sehingga pelaksanaan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada penelitian ini, prosedur atau langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.1 Merumuskan Masalah