2. Analisis Koefisien Korelasi
a. Analisis Koefisien Korelasi Berganda
Analisis koesfisien korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan kekuatan hubungan antara variabel independent biaya
total yang terdiri dari biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya adminstrasi dan umum secara simultan terhadap variabel dependent laba usaha yang diteliti.
Korelasi ganda 3 prediktor,
0.47805,020,551,479,921+-2.78,335,749,640,064 + 4.3599,641,246,658,900
Ryx
1
x
2
x
3
=
673,059,118,000,700
382,422,597,918,882+ -160,040,045,635,041 + 433,850,941,314,916
Ryx
1
x
2
x
3
=
673,059,118,000,700
656,233,493,598,757
Ryx
1
x
2
x
3
=
673,059,118,000,700
Ryx
1
x
2
x
3
= 0.98
b
1
∑ X
1
Y + b
2
∑ X
2
Y + b
3
∑ X
3
Y Ryx
1
x
2
x
3
= ∑Y
2
Sumber : Sugiyono 2009 : 258
Berdasarkan pe berarti secara simultan
terdiri dari biaya pro dengan laba usaha. S
biaya produksi, biaya usaha, karena antara k
maka jika ketiga biay pada tahun tersebut.
b. Analisis Koefisien
Analisis koesfis tingkat keeratan kek
biaya pemasaran, da variabel dependent l
Tabel 4.13 Tabel Statistik
SPSS Koefisien
perhitungan di atas, nilai R positif yaitu seb ltan terdapat hubungan yang sangat kuat antara
roduksi, biaya pemasaran, dan biaya administ Secara simultan terdapat hubungan yang san
ya pemasaran, dan biaya administrasi dan umu ra ketiga biaya tersebut saling menunjang satu
iaya tersebut ditingkatkan maka akan meningka
en Korelasi Pearson
sfisien korelasi digunakan untuk mengetahui ekuatan hubungan antara variabel independent
dan biaya administrasi dan umum secara p laba usaha yang diteliti.
sebesar 0.98 yang ra biaya total yang
nistrasi dan umum sangat kuat antara
mum dengan laba tu dengan lainnya,
katkan laba usaha
ui seberapa besar nt biaya produksi,
a parsial terhadap
Berdasarkan Ta independent dengan v
a. Korelasi antara
menunjukkan dengan laba u
tujuan untuk m tahun tersebu
konsumen, da tersebut, yang
b. Korelasi antar
ini menunjukk pemasaran de
kegiatan meng
Tabel 4.14 Statistik
SPSS Koefisien
Tabel 4.14 bisa dilihat besarnya korelasi n variabel dependent secara parsial yaitu,
tara biaya produksi terhadap laba usaha yaitu se an bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara
a usaha, karena jika biaya produksinya diting k memperbanyak jumlah komoditi yang diprodu
but PT. Telkom bisa memenuhi banyak p dan akan meningkatkan pendapatan PT. Telk
ng secara otomatis akan meningkatkan laba usah tara biaya pemasaran terhadap laba usaha yaitu
ukkan bahwa ada hubungan yang sangat ku dengan laba usaha, karena kegiatan pemasa
ngenalkan sekaligus mengajak konsumen untu 102
si antara variabel
sebesar 0.971, ini ara biaya produksi
tingkatkan dengan oduksi, maka pada
permintaan dari elkom pada tahun
sahanya. aitu sebesar 0.931,
kuat antara biaya asaran merupakan
ntuk menggunakan
produk dari PT. Telkom, maka semakin banyak kegiatan pemasaran produk yang tentunya dilakukan secara efektif, maka akan meningkatkan
pendapatan PT. Telkom dan laba usaha pada tahun tersebut. c.
Korelasi antara biaya administrasi dan umum terhadap laba usaha yaitu sebesar 0.985, ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat
antara biaya administrasi dan umum dengan laba usaha, karena berjalannya kegiatan produksi dan pemasaran juga ditentukan oleh bagian
administrasi dan umum, jika tidak ada kegiatan administrasi dan umum maka kegiatan produksi dan pemasaran tidak akan berlangsung.
Tabel 4.15 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono 2008;250
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai R secara parsial dari masing- masing biaya sebesar 0.971, 0.931, 0.985 berarti biaya total secara parsial yang
terdiri dari biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum memiliki hubungan yang sangat kuat dengan laba usaha.
3. Analisis Koefisie
a. Analisis Koefisien