batupasir berbutir sedang bersifat konglomeratan, setengah padat, silang silur, dan lapisan bersusun Widyarini, 2008.
4. Stratigrafi
Stratigrafi secara regional pada sub Cekungan Barito dan Sub Cekungan Kutai yang berumur Eosen dan Pleistosen, bahasan dari tua ke muda
sebagai berikut: a
Formasi Batu Ayau Tea
Formasi batuan Ayau terdiri dari batulumpur dan batulanau pada umumnya karbonan. Terdapat sisipan batubara dan Lignit. Terletak
secara selaras di atas formasi batu Kelau. Diendapkan pada lingkungan laut terbuka dangkal. Umur Eosen akhir.
b Formasi Ujohbilang Tou
Batuan Formasi Ujohbilang terdiri dari batu lumpur, sedikit batupasir dan sebagian gampingan dan karbonan, serta Tuffan. Selaras di atas
Formasi Batu Ayau. Lingkungan pengendapan laut terbuka sampai paparan luar. Umur Oligosen Awal.
c Formasi Karamuan Tomk
Terdiri dari batulumpur Abu - abu dengan sebagian gampingan dan berfosil batupasir kuarsa berlapis baik, batulanau abu - abu, batulanau
Tuffan abu - abu kehijauan, bersisipan batu Gamping berfosil,
batulanau serpihan dan batulanau karbonan. Lingkungan pengendapan laut dangkal sampai paparan luar.
d Formasi Sintang Toms
Terdiri dari Andesit dan Riolit setempat dasit berupa sumbat, stok, retas, dan retas lempeng.
Dan berikut ini adalah Stratigrafi regional daerah pertambangan, yang
dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini.
Gambar 3 . Kolom Stratigrafi PKP2B PT. Asmin Koalindo Tuhup Widyarini,
2008.
Berikut ini adalah stratigrafi wilayah yang termasuk kedalam kawasan Barito Utara.
R etas A
nde sit
F or
masi S int
ang
Akhir
Ol igosen
T er
sier FORMASI
UMUR
E osen
Tengah
Awal
Akhir
Formasi Warukin Batupasir
Formasi Karamuan Batulumpur
– Batupasir
Formasi Oyohbilang Batulumpur
Formasi Batu Ayau Batulumpur - batuLanau
Gambar 4 . Stratigrafi daerah Barito Utara dan sekitarnya Sukardi, 2004.
5. Endapan Batubara
Formasi pembawa batubara di Kabupaten Barito Selatan dan Barito Utara adalah Formasi Tanjung dan Formasi Montalat yang dikelompokan
menjadi batuan sedimen berumur Paleosen, serta Formasi Warukin yang dikelompokan kedalam batuan sedimen berumur Neosen. Ketebalan
batubara berumur Paleosen berkisar antara beberapa sentimeter hingga 7 meter, sedangkan batubara berumur Neosen bisa mencapai 20 meter. Dari
hasil analisis laboratorium para penyelidik terdahulu menunjukkan bahwa nilai kalori batubara berumur Paleosen berkisar antara 5500 kalgr -
7000kalgr, sedangkan nilai kalori batuan berumur Neosen berkisar antara 4500 kalgr
– 5000 kalgr. Apabila dilihat secara kualitas batubara berumur Paleosen lebih baik dari batubara berumur Neosen walaupun jumlahnya
tidak sebanyak batubara berumur Neosen Amarullah, 2002.
III. III
TEORI DASAR
A. Batubara
1. Cara Terbentuknya Batubara
Batubara terbentuk dengan cara yang sangat kompleks dan memerlukan waktu yang sangat lama puluhan sampai ratusan juta tahun dibawah
pengaruh proses – proses fisika, kimia, ataupun keadaan geologi.
2. Tempat Terbentuknya Batubara