X-Ray Diffraction XRD Fourier Transform Infra Red FTIR

F. Diagram Alir

Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2. Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian. Mulai Preparasi bahan Daun Bambu Pembersihan dan Pengeringan daun bambu sampai berubah warna menjadi kecoklatan Memotong daun bambu sampai berukuran kecil Mengeringkan daun bambu di dalam oven selam jam pada suhu ฀C Menyiapkan larutan asam sitrat 5 sebanyak 500ml dan menimbang daun bambu sebanyak 20 gram kemudian memasukkannya ke dalam larutan dan merendamnya selama menit pada suhu ฀C sambil di aduk. Mencuci daun bambu yang sudah direndam sebanyak 5 kali dengan menggunakan aquades. Mengeringkan daun bambu di dalam oven selama jam pada suhu ฀C, kemudian daun bambu yang sudah kering diblender sampai daun bambu menjadi serbuk. Serbuk daun bambu di uji DTATGA Proses pembakaran dengan variasi suhu dari 8 – ฀C Penggerusan dan pengayakan Karakterisasi XRD, SEM, dan FTIR Analisis Kesimpulan V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Analisis DTA menunjukkan adanya 3 puncak eksoterm pelepasan panas yaitu pada suhu 316°C, 429°C dan pada suhu 509°C, serta adanya 1 puncak endoterm yang terjadi pada suhu 67°C; 2. Analisis TGA menunjukkan adanya penurunan massa. Penurunan massa yang sangat besar terjadi pada suhu 949,5°C yaitu sebesar 77,02; 3. Analisis FTIR menunjukkan gugus fungsi yang terbentuk yaitu -OH, Si-O-Si dan Si-O; 4. Analisi SEM menunjukkan bahwa hasil yang didapat semakin bagus dengan bertambahnya suhu pembakaran. Semakin tinggi suhu pembakaran maka semakin bagus juga struktur sampel yang diperoleh. Terbukti dengan semakin sedikitnya pertumbuhan pori serta semakin halusnya butiran pada sampel; 5. Analisis XRD menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk adalah fasa kristalin.

B. Saran

Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mempelajari konsentrasi larutan asam sitrat terhadap karakteristik silika dari daun bambu dan mencoba untuk menggunakan asam lainnya.