Sampel Populasi dan Sampel 1.

sampel. Jadi, sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 131 KK dengan rincian pada tabel berikut: Tabel 2. Jumlah sampel masyarakat di desa Ambarawa No Nama Dusun Sampel 1 Dusun I 40 2 Dusun II 46 3 Dusun III 45 Jumlah 131

D. Teknik Pengumpulan Data

Gambaran penelitian dalam sebuah penelitian akan lebih jelas apabila ditunjang oleh alat-alat yang tersedia. Data yang didapat dalam penelitian merupakan perwujudan dari informasi untuk dikumpulkan guna mendeskripsikan suatu peristiwa, oleh karenanya diperlukan tekni untuk mendapatkan data tersebut. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi dapat diartikan sebagai pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenei fenomena social dengan gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang kemudian dilakukan pencatatan . Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data pokok dalam penelitian ini. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulus kepada responden untuk dijawabnya. Sugiyono, 2011 : 142. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang pilihan jawabannya telah disediakan, dan responden tinggal memilih jawaban yang sesuai. Faisal, 2007 : 51. Budi Koestoro dan Basrowi berpendapat angket tertutup yaitu angket yang jumlah item dan jawabannya sudah ditentukan, jadi responden tinggal memilihnya. Koestoro Basrowi, 2006 : 175. Jadi, dengan menggunakan angket tertutup, responden tinggal memilih jawaban dengan cara memberikan tanda centang pada alternatif jawaban yang tersedia.

3. Wawancara

Cara pengumpulan data yang kedua yaitu wawancara. Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang digunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan cara bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. Koentjaraningrat, 1997:162. Wawancara yang digunakan bersifat bebas terarah yaitu wawancara tanpa daftar pertanyaan, hanya menggunakan suatu pedoman yang berisikan garis-garis besar pokok masalah yang hendak dan ingin diperoleh informasinya.