2. Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan merendahkan martabat manusia.
19
3. Pidana dengan bersyarat adalah suatau symbol atau model penjatuhan pidana oleh hakim yang pelaksanaannya digantungkan pada syarat-syarat
tertentu, pidana yang dijatuhkan oleh hakim itu ditetapkan tidak perlu dijalankan pada terpidana selama syarat-syarat yang ditentukannya tidak
dilanggar dan pidana dapat dijalankan apabila syarat-syarat yang ditetapkan itu tidak ditaatinya atau dilanggarnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penelitian ini memuat uraian keseluruhan yang akan disajikan dengan tujuan guna mempermudah pemahaman terhadap skripsi ini secara keseluruhan
maka disajikan sistematika sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
Merupakan bab yang meliputi latar belakang dari permasalahan, permasalahan penelitian dan ruang lingkup permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teoritis dan konseptual yang dipergunakan, serta sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan bab pengantar yang menguraikan pengertian-pengertian umum dari pokok bahasan yang memuat tinjauan
mengenai pengertian pemilu, tindak pidana pemilu, pengertian putusan hakim, pengertian kewajiban dan tanggung jawab hakim, teori
serta tujuan pemidanaan.
19
Mahrus Ali, 2011, Dasar-Dasar Hukum Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 192.
III. METODE PENELITIAN Merupakan bab yang membahas tentang metode yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini yang meliputi pendekatan masalah, sumber dan jenis data, ketentuan populasi dan sampel, prosedur pengumpulan dan pengelolaan data serta analisis
data yang diperoleh.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan bab ini juga
memberikan jawaban mengenai permasalahan yang penulis teliti yaitu apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan pidana percobaan
terhadap pelaku tindak pidana pemilu dan apakah putusan terhadap pelaku tindak pidana pemilu tersebut telah sesuai dengan tujuan pemidanaan dan rasa keadilan
maupun pemberian efek jera bagi para pelaku..
V. PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan terhadap permasalahan yang diangkat oleh penulis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Putusan Hakim
Putusan hakim atau lazim disebut dengan istilah putusan pengadilan merupakan sesuatu yang sangat diinginkan atau dinanti-nantikan oleh pihak-pihak yang
berperkara guna menyelesaikan sengketa diantara mereka dengan sebaik- baiknya. Sebab dengan putusan hakim tersebut pihak-pihak yang bersengketa
mengharapkan adanya kepastian hukum dan keadilan dalam perkara yang mereka hadapi.
1
Putusan bukan saja akan mewakili nilai intelektual dan kearifan dari hakim yang memutusnya, namun akan menjadi bagian dari sumber hukum yang mengandung
kaidah-kaidah konsumtif bagi perkembangan hukum yang akan datang. Putusan bukan hanya media untuk menyatakan seseorang bersalah atau sebagai sarana
bagi seseorang untuk bisa mengambil kembali haknya yang dikuasai orang lain, namun serta substansial putusan adalah kolaborasi dari olah pikir dan pendalaman
nurani yang dikemas dengan sentuhan-sentuhan teori dan pengetahuan hukum sehingga sebuah putusan akan mengandung nilai-nilai akademik, logis dan
yuridis.
1
Moh. Taufik Makarao, Pokok-pokok Hukum Acara Perdata, cet. I, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2004 , hal. 124