22
iv. Fase resolusi, yaitu kembalinya secara alamiah semua organ dan
bagian tubuh yang tadi berperan dalam siklus respon seksual kepada keadaan semula. Elvira, 2006
2.3 Disfungsi Seksual
2.3.1 Definisi Disfungsi Seksual
Menurut Manan 2013, disfungsi seksual merupakan penurunan libido atau hasrat seksual pada seseorang atau lawan jenisnya, baik
pria maupun wanita. Gangguan ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik secara medis maupun psikologis, serta memberikan efek
yang kurang baik terhadap keharmonisan hubungan suami istri. Sedangkan menurut Elvira 2006, disfungsi seksual secara luas
merupakan ketidakmampuan untuk menikmati secara penuh hubungan seks dan secara khusus merupakan gangguan yang
terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus respon seksual yang normal.
2.3.2 Kategori Disfungsi Seksual
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders IV DSM- IV menjabarkan tentang disfungsi seksual sebagai gangguan hasrat
seksual dan atau di dalam siklus tanggapan seksual yang
23
menyebabkan tekanan berat dan kesulitan hubungan antar manusia. Disfungsi seksual ini dapat terjadi pada satu atau lebih dari empat
fase siklus tanggapan yaitu hasrat atau libido, bangkitan, orgasme atau pelepasan, dan pengembalian. Meskipun hampir sepertiga dari
pasien yang mengalami disfungsi seksual terjadi tanpa pengaruh dari penggunaan obat, beberapa petunjuk mengarahkan bahwa
antidepresan dapat mencetuskan atau membangkitkan disfungsi seksual. Gangguan organik atau fisik dapat terjadi pada organ,
bagian-bagian badan tertentu atau fisik secara umum. Bagian tubuh yang sedang terganggu dapat menyebabkan terjadinya disfungsi
seksual dalam berbagai tingkat Tobing, 2006.
Disfungsi seksual wanita secara tradisional terbagi menjadi gangguan minatkeinginan seksual atau libido, gangguan birahi,
nyeri atau rasa tidak nyaman dan hambatan untuk mencapai puncak atau orgasme. Pada DSM IV dari American Phychiatric
Association, dan ICD-10 dari WHO, disfungsi seksual wanita ini dibagi menjadi empat kategori yaitu :
i. Gangguan minat keinginan seksual desire disorders
Yaitu berkurang atau hilangnya pikiran, khayalan tentang seks dan minat untuk melakukan hubungan seks, atau takut dan
menghindari hubungan seks.
24
ii. Gangguan birahiperangsangan arousal disorder
Yaitu ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan keterangsangan dan kenikmatan seksual secara subjektif, yang
ditandai dengan berkurangnya cairan atau lendir pada vagina lubrikasi.
iii. Gangguan orgasme orgasmic disorder
Yaitu sulit atau tidak dapat mencapai orgasme, walaupun telah ada rangsang seksual yang cukup dan telah mencapai fase
arousal. iv.
Gangguan nyeri seksual sexual pain disorder Gangguan nyeri seksual termasuk dispareunia, yaitu merasakan
nyeri saat melakukan senggama dan dapat terjadi saat masuknya penis ke dalam vagina penetrasi atau selama berlangsungnya
hubungan seks, dan vaginismus yaitu terjadinya kontraksi atau kejang otot-otot vagina sepertiga bawah sebelum atau selama
senggama sehingga penis sulit masuk ke dalam vagina. Elvira, 2006.
2.4 Pengukuran FSFI
Female Sexual Function Index FSFI merupakan alat ukur yang valid dan
akurat terhadap fungsi seksual wanita. Kuesioner ini terdiri dari 19 pertanyaan yang terbagi dalam enam subskor, termasuk hasrat seksual,
rangsangan seksual, lubrikasi, orgasme, kepuasan, dan rasa nyeri.