Kerangka Pengertian Pelaku Usaha

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan

G. Kerangka

Pikir PT PLN pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik Konsumen pengguna tenaga listrik Berdasarkan skema tersebut dapat dijelaskan bahwa : Perlindungan hukum sebagai cara atau perbuatan untuk melindungi para pihak yang dalam hal ini adalah konsumen listrik dan PT PLN Persero yang diberikan oleh hukum untuk mencegah adanya pelanggaran yang merugikan pihak-pihak. Perlindungan terhadap konsumen diatur dalam UUPK, UUPK merupakan payung hukum untuk melindungi konsumen dalam berbagai masalah konsumen, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa peraturan-peraturan yang lain juga mengatur perlindungan terhadap konsumen, kemudian berdasarkan Undang-Undang Ketenagalistrikan menyebutkan bahwa PT PLN Persero sebagai pelaku usaha pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik dan Konsumen Listrik melakukan sebuah kesepakatan jual beli dalam penggunaan arus listrik, dimana PT PLN melakukan penjualan tenaga listr ik dan kon sumen listrik membeli sehingga menimbulkan adanya hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban para pihak-pihak. Konsumen listrik harus melakukan kewajibannya yaitu melakukan pembayaran jumlah pemakain arus listrik yang digunakan sehingga dapat menagih haknya kepada PT PLN Persero untuk melakukan kewajiban-kewajiban terkait dengan memberikan pelayanan yang baik dalam mengalirkan tenaga listrik kepada konsumen, kemudian yang lebih penting lagi adalah adanya kepastian hukum terkait dengan bagaimana mekanisme PT PLN Persero dalam pengukuran jumlah pemakaian arus listrik, dan bagaimana upaya yang dilakukan PT Hak dan kewajiban para pihak menurut Undang-Undang Ketenagalistrikan Mekanisme pengukuranpencatatan jumlah pemakaian arus listrik oleh PT PLN Tanggung jawab PT PLN Persero dalam kesalahan pengukuran pemakaian arus listrik PLN persero atau tanggung jawab sebagai pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik terhadap konsumen listrik yang dirugikan apabila terjadi kesalahan dalam pengukuran jumlah pemakain arus listrik sehingga akan lebih jelas bagaimana perlindungan hukum terhadap konsumen listrik dalam pengukuran jumlah pemakaian arus listrik. III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Peramalan Jumlah Pelanggan Listrik Menurut Besar Arus yang Dipakai di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan Tahun 2014

1 30 66

Peramalan Produksi Listrik PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Pada Tahun 2013 Berdasarkan Jumlah Penjualan Listrik Di Sumatera Utara

1 41 56

Tanggung Gugat PT. PLN (Persero) Terhadap Kerugian Konsumen Yang Ditimbulkan Akibat Pemadaman Aliran Listrik (Studi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

6 82 136

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Listrik Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Cabang Medan

4 66 92

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMADAMAN LISTRIK DALAM RANGKA PEMELIHARAAN JARINGAN OLEH PT. PLN (PERSERO) RAYON KUDUS KOTA (Studi Pada Konsumen Tidak Terinformasi)

2 17 118

Rancangan Pengukuran Kinerja Pelayanan dengan Pendekatan Service Excellent Scorecard (Studi Kasus PT PLN (Persero) Wilayah Lampung Cabang Tanjung Karang)

1 14 102

Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Dalam Perjanjian Pemakaian Arus Listrik Antara Perusahaan Listrik Negara Dengan Pelanggan Akibat Wanprestasi (Studi PT. PLN (Persero) Area Medan)

10 201 93

PT PLN (PERSERO) Jasa Pendidikan Dan Latihan Bogor

0 1 25

Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Listrik pada PT. PLN (persero) Cabang Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 68

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK LISTRIK PRABAYARTERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PT PLN (PERSERO) WS2JB AREA PALEMBANG (Studi Kasus Konsumen PT PLN (Persero) WS2JB Rayon Rivai Palembang) - POLSRI REPOSITORY

0 0 16