Kemampuan Menulis Narasi berdasarkan Teks Drama

38 bungan yang memunyai fungsi awal dan akhir yang nyata disampaikan secara li- santertulis Tarigan, 1987:27. Drama merupakan pertunjukan yang terjadi pada dunia manusia Schechner dalam Endraswara, 2011 : 264. Jadi, yang dimaksud dengan kemampuan menulis karangan narasi berdasarkan teks drama adalah kecakapan mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki untuk meng- koordinasikan ide yang disajikan dari sebuah teks drama ke dalam kalimat yang lo- gis dan terpadu dalam suatu bentuk karangan narasi. 39

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penganalisisan deskriptif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bermaksud mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi berdasarkan teks drama oleh siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Gedongtataan tahun pelajaran 20112012 secara objektif. Metode deskriptif adalah prosedur pe- mecahan masalah dengan memaparkan keadaan objek penelitian berdasarkan fakta- fakta yang ada Nawawi, 1996:63. Hal ini dilakukan untuk memecahkan permasa- lahan yang dihadapi oleh murid dalam menulis, khususnya menulis karangan narasi bardasarkan teks drama.

3.2 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Gedong tataan. Jumlah populasi seluruhnya adalah 180 siswa yang tersebar dalam 5 kelas yakni kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII D, dan VII E. Jumlah siswa tiap kelas berjumlah 36 orang. Adapun rincian populasi tersebut dapat dilihat berikut ini. 40 Tabel 3.1 Daftar Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 20112012 No Kelas Jumlah populasi 1 2 3 4 5 VII A VII B VII C VII D VII E 36 36 36 36 36 Jumlah 180 sumber : Data siswa kelas VII SMP Negeri 3 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran tahun pelajaran 20112012

3.3 Sampel Penelitian

Subjek penelitian ini tergolong banyak, oleh karena itu dilakukan penelitian sampel. Penetapan sampel penelitian ini didasarkan pada pendapat Arikunto 2002:112 apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian i- ni merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya banyak dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti, sem- pit luasnya wilayah pengamatan, dan besarnya resiko peneliti.” Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik proportional cluster random sampling. Berdasarkan pendapat di atas, sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 20 dari jumlah populasi sebanyak 180 siswa, yaitu 36 responden. Sampel tersebut diambil secara acak pada lima kelas paralel. Dengan demikian, setiap kelas diambil 20 sebagai sampel penelitian. Adapun distribusi sampel dipaparkan dalam tabel beri- kut.