7. Perbandingan adonan gips keras adalah perbandingan antara jumlah gips keras : air yaitu 100 gr : 30 ml
64
8. Perbandingan adonan RAPP polimer : monomer adalah 2 gr : 1 ml 9. Waktu pengadukan gips keras adalah waktu yang diperlukan untuk
mengaduk gips yaitu dengan memakai spatula selama 15 detik dilanjutkan dengan vaccum mixer selama 30 detik
10. Tekanan pengepresan adalah tekanan yang diperlukan untuk mengepress kuvet yang telah berisi RAPP, tekanan pertama 1000 psi dan tekanan kedua 2200 psi
11. Suhu dan waktu kuring pada RAPP adalah fase I 70°C selama 90 menit dan fase II 100°C selama 30 menit
33
12. Teknik pemolesan adalah cara pemolesan sampel supaya diperoleh permukaan yang rata, halus dan mengkilat. Pada penelitian ini digunakan teknik
pemolesan mekanis. Sampel dihaluskan menggunakan kertas pasir waterproof ukuran 400, 600 dan 800 dibawah aliran air
13. Wadah kaca adalah wadah yang digunakan untuk merendam sampel. Pada penelitian ini digunakan wadah kaca yang memiliki tutup
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.1 Tempat Pembuatan Sampel
1. Unit UJI Laboratorium Dental FKG USU 2. Laboratorium Prostodonsia FKG USU
3.4.2 Tempat Pengujian Sampel
Laboratorium Penelitian FMIPA USU 27
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 sampai Februari 2011
3.5 Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1 Alat Penelitian
3.5.1.1 Alat yang Digunakan untuk Menghasilkan dan Merendam Sampel
a. Kuvet logam Smic. China b. Rubber bowl dan spatula
c. Timbangan digital Sartorius AG Gottingen, Jerman d. Unit Kuring Filli Manfredi Pulsar-2, Italia
e. Vacuum mixer Whip, USA f. Vibrator Filli Manfredi Pulsar-2, Italia
g. Hydraulic press OL 57 Manfredi, Italia h. Portable dental engine Maraton, Jepang
i. Straight handpiece Maraton, Jepang j. Lekron Smic, China
k. Model induk logam dengan ukuran 65x10x2,5 mm ADA No.12 l. Gelas beker, pot porselen, pipet
m. Mata bur fraser n. Sarung tangan
o. Masker p. Pinset
28
Universitas Sumatera Utara
q. Tisu r. Wadah kaca
3.5.1.2 Alat yang Digunakan untuk Menguji Sampel
Alat uji kekuatan transversal Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘Senstar’, SC-2-DE Tokyo-Japan
3.5.2 Bahan Penelitian
a. Resin Akrilik Polimerisasi Panas QC-20, England
b. Bir Bintang
c. Anggur merah James Martin d. Vodka James Martin
e. Gips keras Moldano, Germany f. Vaselin
g. Plastik Selopan h. Cold Mould Seal QC-20, England
i. Akuades j. Air
k. Kertas pasir waterproof nomor 400, 600 dan 800 29
Universitas Sumatera Utara
3.6 Cara Penelitian 3.6.1 Persiapan Pembuatan Sampel
3.6.1.1 Pembuatan Mould
a Membuat adonan gips keras, perbandingan gips dengan air adalah 300 gram : 90 ml air untuk kuvet bawah dan atas
65
b Adonan gips keras diaduk dengan spatula selama 15 detik sampai tercampur homogen kemudian dengan vacuum mixer selama 30 detik
c Adonan gips keras dimasukkan ke dalam kuvet bawah yang telah disiapkan di atas vibrator
d Model induk diletakkan pada adonan gips yang akan mulai mengeras yang ada dalam kuvet dimana masing-masing kuvet berisi 3 model induk
e Setelah agak mengeras lalu gips dirapikan dan didiamkan sampai mengeras selama 60 menit
f Permukaan gips diolesi dengan vaselin kemudian kuvet atas dipasangkan dan diisi dengan adonan gips keras diatas vibrator
g Setelah gips mengeras, kuvet dibuka, model induk diangkat, cetakan model yang didapat dituangi air panas untuk membuang sisa vaselin sampai bersih
h Setelah kering olesi dengan cold mould seal, tunggu selama 20 menit sesuai dengan petunjuk pabrik
30
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 : Model Induk dari Logam 65 x 10 x 2,5 mm
Gambar 4 : Vibrator Pulsar 2 Fili Manfredi, Italia
Gambar 5 : Penanaman Model Induk pada Kuvet Bawah 65 x 10 x 2,5 mm
3.6.1.2 Pengisian Resin Akrilik pada Mould
a Polimer dan monomer diaduk dalam pot porselen dengan perbandingan 2 gr : 1 ml sesuai petunjuk pabrik dan ditunggu hingga adonan mencapai fase dough
31
Universitas Sumatera Utara
b Mould yang telah diolesi separator diisi penuh dengan adonan resin akrilik c Plastik selopan diletakkan diantara kuvet atas dan bawah, lalu ditutup dan
ditekan perlahan dengan press hidrolik dengan tekanan 1000 psi 70 kgcm
2
d Kuvet dibuka dan kelebihan akrilik dipotong, kemudian kuvet ditutup kembali, dilakukan pengepresan dengan tekanan 2200 psi 154 kgcm
2
kemudian baut dipasang
3.6.1.3 Kuring
Kuring unit diisi dengan air, suhu dan waktu diatur pada fase I 70°C selama 90 menit dan fase II 100°C selama 30 menit. Kuvet dikeluarkan dari kuring unit dan
dibiarkan dingin pada suhu kamar.
33
Gambar 6 : Waterbath Filli Manfredi, Italia
32
Universitas Sumatera Utara
3.6.1.4 Penyelesaian Akhir
Batang uji dikeluarkan dari kuvet, kemudian dirapikan untuk menghilangkan bagian yang tajam dengan menggunakan bur fraser. Batang uji kemudian dihaluskan
dengan kertas pasir waterproof dengan nomor 400, 600 dan 800 di bawah air mengalir sampai diperoleh ukuran yang diinginkan 65 x 10 x 2,5 mm kemudian
diberi tanda pada garis tengahnya dengan spidol.
Gambar 7 : Sampel Resin Akrilik Polimerisasi Panas
3.6.2 Perendaman Sampel
Sampel kelompok A direndam dalam 250 ml akuades sedangkan sampel penelitian kelompok B, C dan D direndam dalam 250 ml masing-masing minuman
beralkohol dalam wadah kaca berpenutup selama 30 hari dan ditempatkan pada inkubator dengan suhu 37°C.
25
3.6.3 Pengukuran Kekuatan Transversal Pengukuran kekuatan transversal dilakukan dengan menggunakan alat uji
kekuatan transversal Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine 2tf ‘Senstar’, SC-2-DE Tokyo-Japan dengan kecepatan cross head 110 mmdetik. Jarak
33
Universitas Sumatera Utara
antar kedua penyangga adalah 50 mm.
25,28,66,67
Sebelum dilakukan tes, batang uji direndam dalam akuades pada suhu kamar selama 48 jam Spesifikasi ADA No.12.
60
Batang uji diberi nomor pada kedua ujungnya dan garis pada bagian tengah serta ditempatkan pada alat sedemikian rupa, sehingga alat menekan batang uji tepat pada
garis tersebut hingga fraktur.
3,64,68,69
Pada monitor akan terlihat nilai yang didapat dari hasil uji.
Gambar 8 : Alat Uji Kekuatan Transversal Torsee’s Electronic System
Universal Testing Machine, Japan 34
34
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9 : Alat Menekan Tepat pada Bagian Tengah Sampel
Gambar 10 : Sampel Setelah Diukur
Cara perhitungan kekuatan transversal digunakan rumus : Phillips, 2003
2
S =
Keterangan: S : Kekuatan transversal kgcm
2
I : Jarak Pendukung cm P : Beban kg
b : Lebar batang uji cm d : Tebal batang uji cm
35
Universitas Sumatera Utara
3.7 Analisis Data