setengah dari total populasi orang dewasa seluruh dunia telah menggunakan alkohol. Proporsi pengguna alkohol bervariasi di setiap negara, dari 18 - 90 laki-laki dan
1 - 81 wanita dewasa.
21
Ada 3 golongan minuman berakohol
yaitu :
22-24
1. Golongan A : kadar etanol 1-5 bir 2. Golongan B : kadar etanol 5-20 anggurwine
3. Golongan C : kadar etanol 20-45 Whiskey, Vodka, Johny Walker Dari sekian banyak peminum alkohol yang rata-rata berusia dewasa tua,
tentunya tidak sedikit yang kehilangan gigi dan memakai gigitiruan.
25-27
Kandungan alkohol yang terdapat dalam berbagai golongan minuman beralkohol yang
dikonsumsi oleh pemakai gigitiruan diduga dapat mempengaruhi daya tahan gigitiruan terhadap fraktur.
Fraktur pada basis gigitiruan terjadi akibat adanya kekuatan tarik, disamping kekuatan fatique dan kekuatan benturan.
15
Gabungan dari ketiga kekuatan tersebut dapat diukur dengan pengujian kekuatan transversal. Kekuatan transversal sering
disebut fleksural yaitu beban yang diberikan pada benda berbentuk batang yang ditumpu pada kedua ujungnya dan beban tersebut dikenakan di tengah-
tengahnya.
2,5,28
1.2 Permasalahan
Fraktur basis gigitiruan resin akrilik merupakan hal yang sering terjadi, seperti yang terdapat pada hasil survei yang dilakukan oleh National Health Service bahwa
dari tahun 1948 sampai tahun 1990 terdapat sekitar 34,9 juta gigitiruan yang telah diperbaiki dan menghabiskan dana yang cukup banyak
29-31
dan persentase yang 3
Universitas Sumatera Utara
tinggi dari orang tua mengkonsumsi bir, anggur merah dan vodka. Beberapa literatur mengatakan bahwa minuman beralkohol dapat mempengaruhi sifat mekanis RAPP
dengan persentase alkohol yang berbeda.
12,17,25,32
Berdasarkan hal tersebut timbul permasalahan sejauh mana pengaruh berbagai persentase alkohol terhadap kekuatan
transversal RAPP.
1.3 Rumusan Masalah
1. Berapa kekuatan transversal bahan basis gigitiruan RAPP yang direndam dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka.
2. Apakah ada pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan RAPP dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka terhadap kekuatan transversal.
3. Apakah ada perbedaan kekuatan transversal antara bahan basis gigitiruan RAPP yang direndam dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka.
1.4 Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan RAPP dalam bir,anggur
merah dan vodka terhadap kekuatan transversal.
2. Ada perbedaan kekuatan transversal antara RAPP yang direndam dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka.
1.5 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui berapa kekuatan transversal bahan basis gigitiruan RAPP yang direndam dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka.
4
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan RAPP dalam bir, anggur merah dan vodka terhadap kekuatan transversal.
3. Untuk mengetahui perbedaan kekuatan transversal antara RAPP yang direndam dalam akuades, bir, anggur merah dan vodka.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi kepada pemakai gigitiruan berbasis RAPP mengenai pengaruh minuman beralkohol terhadap kekuatan transversal basis
gigitiruan. 2. Sebagai usaha untuk dapat memperbaiki kelemahan sifat bahan kedokteran
gigi. 3. Sebagai bahan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
di bidang Prostodonsia. 5
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Basis Gigitiruan
Basis gigitiruan merupakan bagian dari gigitiruan yang bersandar pada jaringan lunak dan berfungsi sebagai tempat perlekatan anasir gigitiruan. Pada
awalnya basis gigitiruan dibuat dari berbagai bahan diantaranya kayu, ivory, tulang, keramik, logam, aloi dan polimer lain, kemudian berkembang menggunakan bahan
lain seperti vulkanit, nitroselulosa, fenol formaldehid, vinil plastik dan porselen.
6,33
2.1.1 Klasifikasi Bahan
Bahan basis gigitiruan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu logam dan non logam.
7
2.1.1.1 Logam
Bahan logam dicatat telah digunakan sebagai bahan basis gigitiruan pada abad ke-18 dan ke-20.
34
Beberapa jenis logam yang digunakan sebagai bahan basis gigitiruan adalah kobalt kromium, aloi emas, aluminium dan stainless steel.
6
Bahan logam sebagai basis gigitiruan memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
35
a. Ketepatan dimensional basis logam yang mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian dalam mulut
b. Basis logam dapat dibuat dengan ketebalan minimal tipis karena memiliki sifat lebih kuat dan keras dibanding basis gigitruan non logam
6
Universitas Sumatera Utara
c. Basis logam merupakan pengantar termis yang baik. Setiap perubahan suhu akan langsung disalurkan ke jaringan di bawahnya untuk menstimulasi dan
mempertahankan kesehatan jaringan d. Bahan logam lebih tahan abrasi, permukaan licin dan mengkilat serta tidak
menyerap cairan mulut sehingga kalkulus dan deposit makanan lebih sulit melekat Disamping banyak keuntungan yang dimiliki, bahan logam juga memiliki
banyak kerugian diantaranya :
35
a. Kurang estetis karena warna basis logam tidak sama dengan warna jaringan sekitarnya
b. Berat jenis lebih besar relatif lebih berat c. Basis logam tidak dapat dilapisi atau direparasi kembali
d. Teknik pembuatannya yang lebih rumit dan harganya lebih mahal
2.1.1.2 Non Logam
Bahan non logam sulit diklasifikasikan, oleh karena itu diklasifikasikan berdasarkan sifat termal yaitu thermoplastic dan thermohardening.
6,7,36
a. Thermoplastic Thermoplastic adalah bahan yang tidak mengalami perubahan struktur kimia
sewaktu pembentukan yang hasil akhirnya adalah sama dengan materil aslinya kecuali bentuknya. Bahan thermoplastic dapat dilunakkan dan dibentuk berulang-
ulang dengan cara pemanasan. Thermoplastic mengeras setelah mould, dan larut dalam larutan organik.
6
Contoh bahan thermoplastic adalah seluloid, selulosa nitrat, resin vinil, nilon polikarbonat, polietilen dan polystyrene.
7
7
Universitas Sumatera Utara
b. Thermohardening Thermohardening adalah suatu bahan yang mengalami perubahan kimia
setelah diproses. Produk akhirnya berbeda dari materil aslinya. Bahan thermohardening memiliki molekul rantai berbentuk silang yang tidak mengalami
perubahan tempat saat pemanasan sehingga bahan ini tidak dapat dilunakkan dan dibentuk kembali menjadi bentuk lain setelah pemrosesan. Contoh bahan
thermohardening yang digunakan sebagai bahan basis gigitiruan adalah vulkanit, fenol formaldehid dan resin akrilik.
7
2.2 Resin Akrilik 2.2.1 Pengertian