11
3. Menentukan serta menemukan makna hidup meaning of life
Kita bebas menemukan makna hidup kita sendiri melalui apa yang kita kerjakan, alami, atau setidak-tidaknya pada sikap kita dalam menghadapi
situasi derita yang tidak dapat diubah. Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita tidak dapat memilih, kita langsung berhadapan dengan situasi
atau berbagai kejadian, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan. Sekalipun demikian, apapun situasinya, kita dapat memiliki maknanya. Pada
dasarnya, makna hidup ditemukan dalam setiap kejadian di kehidupan yang dijalani, termasuk dalam penderitaan rasa bersalah, sakit, rasa berdosa, saat
menghadapi kehilangan atau kematian orang yang dikasihi dsb. Makna hidup ini tidak dapat diberikan oleh siapapun, harus ditemukan oleh diri sendiri
dalam perjalanan kehidupannya.
II. 3.2. Sumber Makna Hidup
The meaning of life makna hidup bagi setiap orang tidak selalu menetap, selalu berubah sesuai dengan kondisi atau penghayatannya ketika berhadapan
dengan setiap kejadian. Yang pasti, makna hidup itu bukanlah sesuatu yang statis, tidak pernah berhenti.
Frankl 2002 merumuskan tiga cara yang disebut meaning triangle, kegiatan dalam kehidupan yang secara potensial mengandung nilai-nilai yang
memungkinkan seseorang menemukan makna hidup di dalamnya, apabila nilai- nilai itu diterapkan dan dipenuhi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
12
1. Creative Values nilai-nilai kreatif
Berkarya, bekerja, mencipta, dan melaksanakannya dengan baik dan penuh tanggung jawab karena mencintai kegiatan itu dapat menjadi sumber makna
dari kehidupan seseorang. Inti dari nilai kreatif adalah memberikan sesuatu yang berharga dan berguna pada kehidupan. Lingkup kegiatannya sangat luas.
Pendalaman nilai-nilai kreatif membantu orang untuk lebih mencintai dan menekuni pekerjaan yang dihadapi.
2. Experiential Values nilai nilai penghayatan
Makna hidup dapat diperoleh dengan mengambil sesuatu yang bermakna dari lingkungan luar dan mendalaminya. Mendalami nilai-nilai penghayatan berarti
mencoba memahami, menyakini dan menghayati berbagai nilai yang ada dalam kehidupan, seperti keyakinan dan penghayatan akan nilai-nilai kebenaran,
kebajikan, keindahan, keimanan dan keagamaan serta cinta kasih. Menghayati dan meyakini suatu nilai dapat menjadikan seseorang berarti hidupnya.
Meyakini kebenaran ayat-ayat Kitab Suci, merasakan keakraban dalam keluarga, menikmati pemandangan indah, merupakan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan nilai-nilai penghayatan.
3. Attitudinal Values nilai-nilai bersikap
Hidup menjadi bermakna bila manusia mampu mengambil sikap yang tepat terhadap kondisi dan peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi dan tidak dapat
dihindari lagi. Menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian
Universitas Sumatera Utara
13 segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan lagi, seperti sakit
yang tidak dapat disembuhkan, kematian dan menjelang kematian, setelah segala upaya dilakukan secara maksimal. Dalam hal ini yang diubah bukan
keadaannya, melainkan sikap attitude yang diambil dalam menghadapi keadaan itu. Menurut Frankl, kesulitan dan kebosanan ketika menghadapi
masalah sebenarnya memiliki makna yang dalam. Kebosanan memang bisa mengarah kepada tindakan pasif, namun tindakan pasif itu tidak muncul untuk
tujuan melarikan diri dari kebosanan, melainkan muncul karena kita ingin menghindari kondisi dan situasi yang membuat manusia tersebut pasif dan
ingin berbuat yang semestinya agar hidup terasa lebih bermakna. Perjuangan hidup menempatkan manusia dalam kegelisahan, karena fakta hidup
mengatakan bahwa terbentuknya makna hidup dalam diri seseorang tergantung pada apakah orang tersebut mau atau tidak memenuhi tuntutan hidup yang
disampaikan kepadanya oleh tugas-tugas hidup.
II. 3.3. Proses Keberhasilan Perubahan Penghayatan Hidup