BAB 9 Integrasi Vertikal Konglomerasi dan Merger

1. Teknik-teknik Penghematan (Technical Economies)
Teknik-teknik penghematan dalam merger ada 3 langkah yaitu sebagai berikut :
 Skala Ekonomi
Dimana merger horizontal memungkinkan untuk itu, jika perusahaan-perusahaan yang
bergabung kedua-duanya dibawah skala efisien yang minimum.
 Vertical Ekonomi
Yang diperoleh melalui penggabungan 2 perusahaan pada 2 tingkat produksi.
 DiversivikasiEkonomi
Dapat muncul dari konglomerasi merger. Seluruh perusahaan dapat distabilisasikan
dengan menggabungkan kegiatan-kegiatan yang berbeda.
Keuntungan bersih merger merupakan bagian yang relevan dalam menilai kontribusi
social dari merger. Suatu merger hanya merupakan salah satu dari 3 cara utama dalam
melakukan penghematan. Cara lainnya adalah pertumbuhan internal, yaitu perusahaan
menginvestasikan dananya untuk menciptakan kapasitas baru
Cara lain untuk mencapai teknik penghematan adalah kontrak jangka panjang
perusahaan. Kontrak jangka panjang dapat diatur untuk menghasilkan apa saja, tergantung
pada koordinasi antar perusahaan.
2. PenghematanKeuangan (Pecuniary Economies)
Ada beberapa macam-macam penghematan keuangan, yang member keuntungan
financial tanpa menambah penggunaan sumberdaya yang ada.
 Pertama, perusahaan yang bergabung dapat menekan pembelian input pada tingkat

yang rendah. Misalnya suatu perusahaan berharap dapat mengurangi biaya pembelian
input setelah bergabung atau merger dengan perusahaan lain. Apakah penekanan itu
berhasil itu urusan yang lain.
 Kedua, peraturan perpajakan dan akutansi dapat meningkatkan kemampuan
mendapatkan kemampuan mendapatkan keuntungan. Perusahaan dizinkan untuk
menyatukan kerugian dan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mereka; pajak
harus dibayar hanya terhadap total keuntungan bersih. Hal ini dan ketentuan pajak
yang lainnya dapat membuat merger lebih menguntungkan meskipun tidak ada
manfaat teknik yang dihasilkan.
 Ketiga, merger memberikan keuntungan promosi. Jika kekuatan pasar dapat
dipindahkan, maka hasilnya adalah penghematan keuangan.
Disamping merger murniantara 2 perusahaan yang sudah berdiri, ada juga penjualan
cabang-cabang perusahaan. Ini merupakan satu cara untuk membuang kegiatan yang lemah
atau mengurangi perusahaan. Kadang-kadang unit yang dijual dapat dibangun oleh
pemiliknya yang baru. Penjualan seperti ini merupakan bagian fungsi-fungsi normal pada
pasar modal.

a. Dd

b. Pola-pola Merger Yang Sesungguhnya


Meskipun merger sudah setua kegiatan bisnis itu sendiri, kita
dapat menfokuskan diri pada abad-abad terakhir. Banyak perusahaan
rel kereta api dan industry besar membentuk merger antara tahun
1859 dan 1890. Sesungguhnya pasar saham pada masa 1870 dan
1900 sering didominasi oleh persaingan yang besar-besaran,
perserikatan, merger anntara raja-raja dibidang rel kereta api, baja,
pelayaran, minyak, daging dan dengan perusahaan lain.
Demam merger diredakan oleh Undang-undang antitrustnya
Roosevelt dan dengan kemerosotan dalam pasar saham. Banyak
perusahaan-perusahaan gabungan yang baru menghilang dengan
cepat karena pertikaian didalam perusahaan tersebut, karena
inefisiensi atau karena masuknya pesaing-pesaing baru. Yang lain
tetap bertahan untuk beberapa decade atau bahkan sampai sekarang.
Gelombang-gelombang parallel merger terjadi di Inggris, Kanada dan
dimana-mana, juga banyak menciptakan perusahan yang dominan.
Karena kesepakatan yang masih legal di Negara-negara tersebut
makahanya ada sedikit intensif untuk mendirikan merger dan demikian
juga gelombang merger di Amerika berkembang lebih cepat
dibandingkan yang lain.

Ada 2 gelombang merger yang besar di Amerika, yaitu tahun
1920 dan 1960. Gelombang 1920 menimbulkan kegoncangan yang
besar dalam pemanfaatan merger, yang membuat ledakan yang tidak
stabil. Banyak horizontal merger yang tejadi diantara persahaanperusahaan sekunder dalam pasar industry. Hal ini cenderung
cenderung memperkuat struktur oligopoly di banyak industry.
Setelah tahun 1950 perkembangan merger mencapai
kepuncaknya dengan ledakan yang terjadi pada tahun 1964-1969.
Sekitar 80%
merger yang terjadi diklasifikasikan sebagai
“konlomerat”. Merger-merger tersebut dibagi menjadi “perluasan
produk”, “perluasan pasar”, merger konglomerat murni.
Merger perluasan pasar adalah penggabungan 2 perusahaan
yang menjual barang-barang yang sama secara fisik dipasar geografis
yang berbeda. Merger ini juga merupakan hal yang biasa/umum.
Merger konglomerat murni pada dasarnya tidak memiliki
hubungan tersebut diatas maupun hubungan teknis yang lain dalam
keguatan perusahaan. Pada praktik, biasanya dan tumpang tindih
kegiatan. Beberapa merger memilikielemen-elemen horizontal, vertical
dankonglomerat merger yang besar. Klasifikasi yang resmidari merger
seharusnyajanganterlaludiartkansecaraharfiahsebelumpolaumumnyac

ukupjelas.
Sebagianbesar
merger
yang
adasekaranginiberbentukkonlomerat,
danhalinisepertinyaakanterusberlangsung.