Komplikasi Lama Hari Pemasangan Infus

8. Lepaskan turniket dan sambungkan selang infus, buka klem sehingga memungkinkan tetesan 9. Sisipkan bantalan kasa steril berukuran 2x2 inchi di bawah ujung kateter 10. Rekatkan jarum dengan kuat di tempatnya dengan plester 11. Tempat penusukan kemudian ditutup dengan kasa steril, rekatkan pada plester nonalergenik tetapi jangan melingkari ekstremitas 12. Plesterkan sedikit lengkungan selang IV ke atas balutan 13. Tutup tempat penusukan dengan balutan sesuai kebijakan prosedur rumah sakit 14. Beri label balutan dengan jenis dan panjang kanula, tanggal dan inisial 15. Hitung kecepatan infus dan atur aliran infus 16. Dokumentasikan tempat, jenis dan ukuran kanula, waktu, larutan, kecepatan IV dan respon pasien terhadap prosedur Smeltzer Bare, 2001.

2.2.6 Komplikasi

a. Komplikasi sistemik meliputi: kelebihan beban cairan, emboli udara, dan septikemia. b. Komplikasi lokal meliputi: infiltrasi, flebitis, tromboflebitis dan hematoma.

2.2.7 Lama Hari Pemasangan Infus

Menurut Brooker 2003 lamanya penggunaan jarum intravena harus diganti paling sedikit setiap 24 jam, ganti lokasi vena yang ditusuk jarum intravena setiap 48 jam. Penelitian yang dilakukan oleh Masiyati 2000 dengan Universitas Sumatera Utara judul “waktu yang efektif untuk pemasangan infus agar tidak flebitis”, didapatkan angka kejadian flebitis paling besar dalam waktu pemasangan infus 96-120 jam sebesar 60. Secara teknis, lamanya penggunaan jarum kateter intravena IV tetap steril selama 48 sampai dengan 72 jam, disamping itu juga teknik ini lebih menghemat biaya dan tidak meningkatkan resiko infeksi Metheny, 1996 dalam Brooker 2003. Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan terapi intravena: a. Brooker dan Gould mengatakan rotasi rutin tempat kanula harus dilakukan setiap 48-72 jam. b. Menurut Tjetjen, dkk 2004 rotasi tempat kanula setiap 72-96 jam mengurangi flebitis dan infeksi lokal teflon atau polikateter lebih baik dari pada jarum logam karena tidak menembus vena saat rotasi. c. Pada pemakaian jangka pendek 48 jam, jarum lurus atau butterfly kurang mengakibatkan iritasi karena terbuat dari plastik dan juga infeksi lebih rendah. d. Pada perawatan tempat pemasangan, penutupan luka dapat dipertahankan 72 jam asal kering jika basah, lembab, atau lepas segera diganti e. Daerah tertanamnya kateter atau jarum harus diperiksa tiap hari apakah ada rasa nyeri. f. Tempat insersi perlu diperiksa jika pasien mengeluh nyeri atau demam tanpa diketahui penyebabnya. g. Ganti botol cairan infus atau kantong plastik cairan infus setiap 24 jam Universitas Sumatera Utara h. Ganti botol cairan infus atau kantong plastik cairan infus dengan emulsi lemak dalam 12 jam. i. Set infus harus diganti jika rusak atau secara rutin tiap 72 jam apabila saluran baru disambungkan, usap pusat jarum atau kateter plastik dengan alkohol 60- 90 dan sambungkan kembali dengan infus set j. Saluran tubing yang dipakai untuk memberikan darah, produk darah atau emulsi lemak harus diganti setiap 24 jam Tjetjen, dkk, 2004. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rata-rata lama hari pemasangan infus dalam terjadinya flebitis pada pasien yang dipasang infus. Pada penelitian ini fokus yang akan diteliti mencakup variabel rata-rata lama hari pemasangan infus dalam terjadinya flebitis. Skema 2. Kerangka Penelitian Rata-Rata Lama Hari Pemasangan Infus dalam Terjadinya Flebitis Pada Pasien yang Dipasang Infus. Keterangan : Diteliti : Yang tidak diteliti : Hubungan yang mempengaruhi : Pemantauan lama hari pemasangan infus 7 hari perawatan Faktor penyebab : 1. Flebitis Kimia 2. Flebitis Mekanis 3. Flebitis Bakterial Pasien yang baru dipasang infus Terjadi flebitis Universitas Sumatera Utara