Menara atau tiang transmisi Kawat penghantar

c. Kawat penghantar conductor , d. Kawat tanah. ground wires.

II.4.1 Menara atau tiang transmisi

Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan yang menopang saluran transmisi, yang dapat berupa menara baja, tiang baja, tiang beton bertulang, dan tiang kayu. Tiang-tiang baja, beton, dan kayu biasanya digunakan pada saluran-saluran tegangan kerja yang relative rendah dibawah 70 KV sedangkan untuk saluran dengan tegangan tinggi biasanya menggunakan menara baja. Lihat Gambar 2.1.a dan 2.1.b. Menara baja dibagi sesuai dengan fungsinya, yaitu : menara dukung, menara sudut, menara ujung, menara percabangan, dan menara transportasi. Gambar 2.1.a . Saluran transmisi tunggal Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1.b . Saluran transmisi ganda II.4.2 Isoalator-isolator Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator, yaitu : isolator jenis pasak , isolator jenis pos saluran, dan isolator gantung. Lihat Gambar 2.2, Gambar 2.3, dan Gambar 2.4. Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada saluran transmisi dengan tegangan kerja relatip rendah kurang dari 22 – 33 KV, sedang isolator gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4. Isolator Gantung

II.4.3 Kawat penghantar

Jenis-jenis kawat penghantar yang biasa yang digunakan pada saluran transmisi adalah :  Tembaga dengan konduktivitas 100 Cu 100 .  Tembaga dengan koduktivitas 97,5 Cu 97,5 .  Almunium dengan konduktivitas 61 Al 61 . Kawat penghantar Almunium terdiri dari beberapa jenis dan lambing sebagai berikut : Kunci Pembuka Kepala Insulator Lapisan Ekspansi Berisi Pasir Skrit Petticoat Korosi Lengan Pada Insulator DC Cangkir Besi Bola Soket Kompressi Semen Gelas Insulating Atau Porselin Pin Baja Bola Universitas Sumatera Utara  AAC : “All Aluminium Conductor” yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari almunium.  AAAC : “All-Aluminium Alloy Conductor“ yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran almunium.  ACSR : “Aluminium Conductor Steel Reinforced” yaitu kawat penghantar almunium dengan inti kawat baja.  ACAR : “Aluminium Conductor Alloy Reinforced” yaitu kawat penghantar almunium yang diperkuat dengan logam campuran. Pada umumnya saluran transmisi yang ada di Indonesia menggunakan jenis kawat penghantar jenis ACSR. Karena kawat tembaga mempunyai tahanan yang sama besar, berat, dan harga yang lebih mahal dari almunium. Untuk memperbesar kuat tarik dari almunium maka digunakan campuran almunium almunium alloy.

II.4.4 Kawat tanah