Bab 1 RISET DAN PENULISAN
MAKALAH
1.1 Apakah Riset Itu?
J
ika ada pertanyaan apakah riset itu, maka beberapa jawaban yang dapat kita berikan sebagai berikut. Riset bukan sekedar melakukan
percobaan di laboratorium. Sekarang para ilmuwan di dunia sepakat bahwa banyaknya riset yang dilakukan orang tidak diukur dari berapa
lama ia bekerja di laboratorium dan berapa banyak topik riset yang telah ia kerjakan. Riset diukur dari telah berapa banyak publikasi makalah ilmiah
atau paten yang dihasilkan.
Riset adalah usaha untuk mencari pemecahanjawaban terhadap permasalahan yang belum terjawab. Oleh karena itu riset dimulai dengan
identifikasi adanya masalah di bidang sains atau teknologi, kemudian melakukan pecobaan, analisis, simulasi, perhitungan untuk mencari
jawaban atas masalah tersebut. Jawaban atas masalah inilah yang harus diumumkan kepada komunitas ilmiah dalam bentuk makalah ilmiah atau
paten. Dengan adanya publikasi tersebut maka peneliti di tempat lain tidak perlu lagi melakukan riset untuk memecahkan masalah yang sama.
Kalaupun mereka akan melakukan riset pada topik yang sama maka cukup melanjutkan atau mencari metode alternatif. Pengumuman hasil riset
dalam bentuk publikasi atau paten akan menentukan kepada siapa capaian penelitian itu diberikan penghargaan. Kita harus menyadari bahwa yang
mengerjakan topik yang sama di dunia ini bukan kita saja, tetapi mungkin ribuan orang. Ketika jawaban atas masalah tersebut berhasil ditemukan
maka penemu yang pertama kali mengumumkan yang harus diberi kredit.
Riset harus dilakukan berdasarkan metode ilmiah yang baku yang telah disepakati oleh komunitas ilmiah di bidang masing-masing. Penggunaan
metode ilmiah akan menghilangkan keraguan bagi orang lain atas hasil yang dicapai. Penggunaan metode ilmiah memungkinkan riset tersebut
dapat dilakukan oleh orang lain dan diperoleh kesimpulan yang sama.
Perlu dipahami bahwa riset yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah yang benar akan menghasilkan kesimpulan serupa jika
dilakukan oleh orang lain. Orang lain dari lokasi manapun yang mengulang langkah-langkah yang dilaporkan akan mendapatkan
kesimpulan yang sama. Jika orang lain mengulangi langkah-langkah yang dilaporkan tetapi tidak pernah menghasilnan kesimpulan serupa maka
publikasi yang telah dilakukan akan menjadi bahan pertanyaan. Pernah terjadi sejumlah publikasi ditarik kembali dari jurnal yang telah
memuatnya karena peneliti lain yang mengulang langkah-langkah yang dilaporkan tidak pernah mendapatkan kesimpulan yang sama. Publikasi
tersebut mungkin dilakukan tanpa menerapkan metode ilmiah yang benar atau telah dilakukan manipulasi data. Data yang ditampilkan bukan data
asli yang diperoleh dari percobaan tetapi data hasil karangan agar seolah- seolah peneliti telah menemukan hasil luar biasa. Cara semacam ini harus
benar-benar dihindari karena pasti akan terdeteksi jika ada peneliti lain yang mencoba melanjutkannya.
Riset harus mengandung unsur baru originalitas, yaitu topik yang dikerjakan belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya. Karena pada
dasarnya riset adalah mencari jawaban atas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang belum diketahui oleh siapa pun di dunia ini. Karena belum
pernah dilakukan orang maka riset sering kali sulit masih gelap. Para peneliti harus memiliki mental kesabaran yang luar biasa. Seringkali hasil
yang diharapkan tidak langsung didapat setelah melakukan sekali perobaan, tetapi baru diperoleh setelah melakukan berkali-kali percobaan.
Lebih diutamakan lagi adalah melakukan pengulangan beberapa kali sehingga hasil yang diperoleh merupakan hasil yang benar, bukan hasil
kebetulan. Itulah sebabnya mengapa produk dari kegiatan riset tersebut baru bisa ditulis dalam bentuk makalah ilmiah atau dokumen paten setelah
melakukan riset selama beberapa bulan, bahkan bisa beberapatahun.
1.2 Bagaimana Memulai Riset