Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
115
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
To ensure that the remuneration provided is at competitive level as compared the “market”, Astra performsparticipates
in salary survey on a regular basis to obtain market condition that could be utilized as a basis for preparing the policies or
renewing the current systems.
Astra employees are also provided with a number of facilities which lead to more comfortable work, more prosperous
condition and more developing situation. A number of facilities provided for employees include:
1. Transportation allowanceMOPCOP Designed to facilitate the employees in heading toreturning
from work and in performing their work activities. 2. Health benefits: Outpatient, Inpatient and BPJS
Kesehatan Designed to create safety and comfort for employees
and their families when they need medication. 3. Eye glasses donation
4. Life Insurance 5. Pension Fund: DPA BPJS Ketenagakerjaan Pension
Fund Through DPA, two years prior to pension age, the
employee and hisher spouse will receive trainings to prepare them for the activities to do in the future
6. Work-life balance: religious facilities, unpaid leave, religious leave
7. Scholarships for employees’ children Provided as the Company’s concerns over the education
of the employees’ children with good academic records particularly for employees under certain ranks
8. Award for Years of Service based on tenure 9. Family Day
10. Other supporting facilities such as Nursery Room, clinic, Fitness Centre, Library, Sport Hall and other activities
pertaining to their hobbies and interests such as sports, art and culture and environmental care and concerns for
those in needs. Untuk memastikan remunerasi yang diberikan berada
di posisi yang bersaing dengan “market” maka Astra melakukanmengikuti salary survey secara berkala untuk
mendapatkan gambaran pasar sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan
atau pembaruan sistem yang ada. Karyawan Astra juga diberikan berbagai fasilitas yang
membuat aktivitas dalam bekerja lebih mudah, sejahtera dan berkembang. Berbagai fasilitas yang diberikan kepada
karyawan, antara lain: 1. Tunjangan transportasiMOPCOP
Bertujuan untuk memudahkan karyawan dapat berangkat pulang serta menjalankan aktivitasnya dalam bekerja.
2. Fasilitas Kesehatan: Outpatient, Inpatient dan BPJS Kesehatan
Bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi karyawan beserta keluarganya jika membutuhkan
perawatan kesehatan. 3. Sumbangan kacamata
4. Life Insurance
5. Pension Fund: DPA BPJS Ketenagakerjaan Jaminan
Pensiun Melalui DPA, dua tahun sebelum masa pensiun,
karyawan beserta pasangannya mendapat pelatihan untuk mulai menyiapkan diri dan aktivitas apa yang
hendak dilakukan.
6. Work-life balance: fasilitas keagamaan, unpaid leave,
cuti untuk ibadah 7. Beasiswa untuk anak karyawan
Disediakan sebagai kepedulian Perusahaan untuk pendidikan anak karyawan khususnya untuk karyawan
golongan tertentu yang anaknya berprestasi. 8. Penghargaan Masa Bakti untuk karyawan sesuai dengan
masa kerja
9. Family Day
10. Fasilitas pendukung lainya seperti Nursery Room, Klinik, Fitness Centre, Library, Sport Hall dan kegiatan lainnya
untuk menyalurkan hobi karyawan seperti olah raga, seni dan budaya serta kegiatan peduli kepada lingkungan
dan sesama yang membutuhkan.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
116
Program Pensiun
Astra berupaya memastikan kesejahteraan yang baik bagi karyawan yang memasuki masa purnabakti.
Setiap karyawan yang bergabung dengan Astra diikutsertakan dalam program dana pensiun yang dikelola
secara mandiri oleh Dana Pensiun Astra DPA. Iuran bulanan dana pensiun ditanggung bersama antara perusahaan dan
karyawan dengan porsi kontribusi yang sudah ditentukan. Selain menyediakan manfaat dana pensiun, Astra dan
DPA juga merancang suatu program pensiun yang secara khusus memberikan persiapan bagi para karyawan untuk
menyambut tahap baru dalam kehidupan mereka. Dimulai sejak dua tahun menjelang masa pensiun, para karyawan
berpartisipasi dalam program pelatihan berkelanjutan, yang mencakup pemberian bekal life skills berupa pengetahuan
mengenai pengelolaan keuangan dan jenis-jenis usaha yang dapat ditekuni, serta persiapan secara mental untuk
menghadapi masa pensiun. Astra juga memperkenankan karyawan mengambil cuti selama 6 bulan sebelum
purnabakti untuk mulai merintis usaha.
Dana Pensiun Astra
Dana Pensiun Astra DPA dibentuk sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan setelah memasuki masa
purna bakti di Perusahaan Seluruh karyawan tetap Astra dapat menikmati manfaat yang disediakan oleh DPA.
DPA menyelenggarakan dua program utama, yakni pengelolaan dana pensiun yang ditujukan untuk melengkapi
manfaat dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang diselenggarakan oleh Pemerintah, dan Program
Persiapan Pensiun yang dilaksanakan dalam jangka waktu dua tahun sebelum masa efektif purna bakti karyawan.
Melalui program ini, setiap karyawan dibekali pengetahuan pelatihan dari segi finansial dan psikologis, yang dirancang
sesuai kebutuhan dan minat masing-masing karyawan.
Pension Program
Astra strives to ensure adequate welfare for its employees upon entering retirement.
Upon joining Astra, every employee is enrolled in the pension plan managed independently by the Astra Pension Fund
DPA. The pension fund’s monthly contribution is jointly borne between employers and employees with a portion
amount that has been previously determined. In addition to the benefits in the form of funds, Astra, along
with DPA as the executor, also designed a program that provides special pension arrangements for employees that
are about to enter a new stage in their lives. Commencing two years prior to retirement, employees attend training
programs on life skills such as financial management and the types of business that can be pursued, as well as mental
preparation leading up to retirement. Astra also allows employees to take leave for 6 months prior to retirement so
as to begin preparations for a business.
Astra Pension Fund
Astra Pension Fund DPA was formed as a manifestation of the concern towards employees’ welfare upon reaching the
completion of their service to the Companythe Group?. All permanent employees of Astra are entitled to the benefits
provided by DPA. DPA organizes two core programs, which are the
management of pension funds designed to complement the benefit derived from the government’s social security
program and retirement program, and the Retirement Preparation Program for employees, implemented within
two year prior to the effective retirement. Through this program, employees gain knowledge and training for
financial and psychological readiness, tailor-suited to the needs and interests of each employee.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
117
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Koperasi Astra International KAI
Koperasi Astra International KAI mengemban misi untuk membantu manajemen dalam menyelenggarakan program
yang menunjang peningkatan kesejahteraan para karyawan. Seluruh karyawan yang telah bergabung dengan Grup
Astra terdaftar sebagai anggota KAI selama masa bakti mereka. Program-program yang tersedia bagi anggota dan
keluarganya antara lain pinjaman jangka pendek untuk berbagai keperluan, kredit uang muka rumah dan bantuan
beasiswa. Pada tahun 2016, KAI telah menyalurkan dana pinjaman
sejumlah Rp426,3 miliar 2015: Rp355,8 miliar. Penyaluran dana beasiswa pada tahun 2016 sejumlah Rp6,1 miliar
2015: Rp5,3 miliar kepada 3.700 anak anggota 2015: 3.280. KAI juga telah membantu dalam memproses
persetujuan KPR dan melakukan serah terima sebanyak 772 unit rumah 2015: 954 pada tahun 2016.
Demografi Karyawan
Pada akhir tahun 2016, Astra memiliki jumlah karyawan sebanyak 214.835 orang.
Komposisi kepegawaian berdasarkan status terdiri dari pegawai tetap sebanyak 76,8 2015: 73,4 atau
165.011 orang 2015: 162.438 orang, pegawai kontrak 23,0 2015: 26,4 atau 49.482 orang 2015: 58.273
orang dan ekspatriat 0,2 2015: 0,2 atau 342 orang 2015: 335 orang. Berdasarkan jenis kelamin, sekitar 87,6
2015: 86,6 adalah laki-laki dan 12,4 2015: 13,4 perempuan.
Gambaran demografi karyawan Grup Astra adalah sebagai berikut.
Astra International Cooperative KAI
Astra International Cooperative KAI works to serve the mission of assisting management in implementing programs
that improve the welfare of the employees. All employees of the Astra Group are registered members of KAI throughout
their service to the Company. The programs that are available to the members and their families include multi purpose
short-term loans, credit for down payment of a house and scholarship benefits.
In 2016, KAI disbursed loans in the amount of Rp426.3 billion 2015: Rp355.8 billion. Total scholarship funds for
2016 reached Rp6.1 billion 2015: Rp5.3 billion, distributed to 3,700 children of members 2015: 3,280. KAI also
facilitated in processing mortgage approval and handed over 772 home units 2015: 954 in 2016.
Employee Demographics
As of the end of 2016, Astra has 214,835 employees.
The composition of employees based on status comprise permanent employees at 76.8 2015: 73.4 or
165,011 personnel 2015: 162,438 personnel, contractual employees 23.0 2015: 26.4 or 49,482 personnel
2015: 58,273 personnel and expatriates 0.2 2015: 0.2 or 342 personnel 2015: 335 personnel. Based on
gender, approximately 87.6 2015: 86.6 employees are male and 12.4 2015: 13.4 are female.
Astra Group’s employee demographics are as follows.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
118
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Usia
Astra Group’s Employees by Age
Usia 18-25 tahun
18-25 years old
Usia 26-35 tahun
26-35 years old
Usia 46-55 tahun
46-55 years old
Usia 36-45 tahun
36-45 years old
2015 2016
91,000 78,000
65,000 52,000
39,000 26,000
13,000 67,155
63,977
2015 2016
24,500 21,000
17,500 14,000
10,500 7,000
3,500 16,430
2015 2016
126,000 108,000
90,000 72,000
54,000 36,000
18,000 91,450
89,508
2015 2016
1,225 1,050
875 700
525 350
175
391
2015 2016
70,000 60,000
50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 44,529
2015 2016
315,000 270,000
225,000 180,000
135,000 90,000
45,000 214,835
55 tahun
55 years old
Jumlah Karyawan
Total Employee
45,455
16,156 830
221,046
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Pendidikan
Astra Group’s Employees by Education
SDSMP
ElementaryMiddle School
SMA
High School
S1
Undergraduate Level
Diploma
Associate Degree
2015 2016
70,000 60,000
50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 30,408
2015 2016
45,500 39,000
32,500 26,000
19,500 13,000
6,500 33,252
34,152
2015 2016
189,000 262,000
135,000 108,000
81,000 54,000
27,000 115,615
132,688
2015 2016
1,400 1,200
1,000 800
600 400
200 1,006
1,007
2015 2016
24,500 21,000
17,500 14,000
10,500 7,000
3,500 16,580
2015 2016
315,000 270,000
225,000 180,000
135,000 90,000
45,000 214,835
S223
Post Graduate Level
Jumlah Karyawan
Total Employee
54,250 16,923
221,046
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN CAPITAL
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
119
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Karyawan Grup Astra Berdasarkan Grup Bisnis
Astra Group’s Employees by Business Group
PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk
2015 2016
28,000 24,000
20,000 16,000
12,000 8,000
4,000 20,549
20,232
Alat Berat dan Pertambangan
Heavy Equipment and Mining
2015 2016
42,000 36,000
30,000 24,000
18,000 12,000
6,000 28,714
Teknologi Informasi
Information Technology
2015 2016
2,275 1,950
1,625 1,300
975 650
325
1,490
Otomotif
Automotive
2015 2016
112,000 96,000
80,000 64,000
48,000 32,000
16,000 78,249
Jasa Keuangan
Financial Services
2015 2016
45,500 39,000
32,500 26,000
19,500 13,000
6,500 32,859
Infrastruktur dan Logistik
Infrastructure and Logistic
2015 2016
17,500 15,000
12,500 10,000
7,500 5,000
2,500 13,061
12,014
2015 2016
70,000 60,000
50,000 40,000
30,000 20,000
10,000 50,224
41,194
Agribisnis
Agribusiness
2015 2016
119 102
85 68
51 34
17
83
Properti
Property
2015 2016
315,000 270,000
225,000 180,000
135,000 90,000
45,000 214,835
Jumlah Karyawan
Total Employee
76,394 31,136
28,143
1,539 221,046
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
120
122
Tinjauan dan Prospek Ekonomi Makro Indonesia
Overview and Outlook of The Macro Economy in Indonesia
124
Struktur Bisnis Business Structure
125
Tinjauan Bisnis Business Overview
126
Otomotif Automotive
160
Jasa Keuangan Financial
Services
192
Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining
204
Agribisnis Agribusiness
210
Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics
222
Teknologi Informasi Information
Technology
228
Properti Property
234
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Overview
DAN ANALISIS
MANAJEMEN
PEMBAHASAN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
Affandi
Kuda Putih | The White Horse 1968
90 x 112 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas Koleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
121
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
122
EKONOMI
MAKRO
INDONESIA
TINJAUAN DAN PROSPEK
OVERVIEW AND OUTLOOK OF THE MACRO ECONOMY IN INDONESIA
Pada tahun 2016, perekonomian global masih diwarnai banyak tantangan. Perlambatan masih tercermin dari rendahnya
pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Tiongkok yang telah menjadi motor
penggerak ekonomi Asia juga masih menunjukkan perlambatan. Dengan demikian, aktivitas ekspor-impor dan lalu lintas
perdagangan dunia masih tetap tertekan, yang berdampak pada harga minyak dunia dan komoditas internasional yang bertahan
rendah. Selain masalah ekonomi, beberapa agenda politik dunia juga turut berperan penting, diantaranya, dua peristiwa besar
yang tidak diduga, yaitu keluarnya Inggris dari Uni Eropa Brexit pada akhir Juni dan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden
Kondisi perekonomian pada tahun 2016 tidak banyak berubah dari tahun
sebelumnya, dengan minimnya faktor yang berpotensi memacu pemulihan ekonomi
The economic climate during 2016 changed very little from the previous year, with insufficient factors
to drive economic recovery
In 2016, the global economy continued to be dominated by many challenges. Economic slowdown plagued developed
countries including United States, the European Union and Japan, as reflected in their low economic growth figures. China,
which has become the powerhouse of Asian economies, similarly faced sluggish conditions. These developments pressured export-
import activities and global trade traffic, thus depressing oil and commodities prices. In addition to economic issues, a number
of important political agenda emerged as significant factors, among them are two notable events, which are Britain exiting
the European Union, or Brexit, at the end of June and the election of Donald Trump as the new President of the United States in
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
123
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Amerika Serikat pada bulan November. Perkembangan politik demikian diperkirakan akan turut berdampak signifikan pada peta
perekonomian dunia di tahun 2017. Dampak perlambatan ekonomi global masih akan berimbas
pada perekonomian nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih rentan terhadap volatilitas di pasar komoditas global,
karena komoditas mentah adalah sebesar 60 dari total ekspor Indonesia. Secara garis besar, pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 2016 sedikit lebih baik, terlihat dari tingkat pertumbuhan produk domestik bruto PDB sebesar
5,0 dibandingkan 4,8 yang diraih pada tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh stabilnya konsumsi swasta serta investasi
yang terus dilakukan oleh Pemerintah melalui akselerasi pembangunan sarana infrastruktur nasional sebagai stimulus
untuk menunjang kegiatan perekonomian nasional. Sementara tingkat inflasi juga terkendali baik pada level
3,0 dibandingkan 3,4 pada tahun sebelumnya. Untuk mendorong pergerakan roda perekonomian, Bank Indonesia
juga mempertahankan iklim suku bunga rendah sepanjang tahun 2016 seraya memantau tren pergerakan suku bunga the
Fed yang berpotensi memicu keluarnya dana investor asing dari dalam negeri. Nilai tukar Rupiah juga cukup terkendali selama
tahun 2016, dan bahkan cenderung mengalami apresiasi. Rupiah ditutup di posisi Rp13.436 per Dolar AS pada tahun
2016 dibandingkan dengan Rp13.795 per Dolar AS pada akhir tahun 2015. Stabilitas ekonomi dan pasar uang yang cukup
terjaga dimungkinkan, diantaranya oleh keberhasilan program tax amnesty yang dilaksanakan oleh Pemerintah sehingga
memberikan kontribusi dana repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN dalam membiayai pembangunan
infrastruktur dan kebutuhan lainnya. Kondisi perekonomian pada tahun 2017 masih akan diwarnai
berbagai tantangan dan ketidakpastian, khususnya faktor ekonomi dan politik internasional. Namun sejak kondisi krisis
global, Indonesia tetap mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang positif. Dengan potensi Indonesia sebagai
kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dan didukung populasi terbesar keempat di dunia dengan kelas menengah
yang terus bertumbuh, serta diiringi komitmen dan upaya yang kuat dari Pemerintah untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur dan mengurangi ketergantungan pertumbuhan ekonomi terhadap komoditas, maka prospek kinerja ekonomi
Indonesia masih akan baik di masa mendatang. November. These political developments are estimated to present
more imminent challenges for the global economy in 2017.
The effects of the global economic slowdown will continue to be felt on the domestic front. Economic growth in Indonesia is
still largely susceptible to the volatility of the global commodities market, because raw commodities account for 60 of
Indonesia’s total export. However, Indonesia achieved better economic growth in 2016 with the gross domestic product
GDP expanding by 5.0, slightly higher from 4.8 recorded in the previous year. This is attributed to stable private consumption
and investment by the Government through the acceleration of infrastructure development projects as fiscal stimulus to sustain
growth of the national economy.
At the same time, inflation was well controlled at 3.0 as compared to 3.4 in the previous year. To support economic
and business activities, Bank Indonesia maintained a low-interest environment during 2016 whilst closely monitoring the trend of
Fed movements that could potentially trigger a capital outflow by foreign investors. The Rupiah also remained relatively stable
during the year, slightly appreciating to close the year at Rp13,436 per US Dollar as compared to the year end position of 2015 at
Rp13,795 per US Dollar. The overall stability in the economy and the money market was supported in part by the success of the
Government’s tax amnesty program, which provided a significant contribution of repatriated funds and tax receipts to support the
state budget in funding the costs of infrastructure building and other spending.
The economic climate in 2017 will continue to be dominated by challenges and uncertainty, particularly with international
economic and political factors. However, since the beginning of the global economic crisis, Indonesia has consistently maintained
positive growth. Indonesia still possesses promising potentials, by being the largest economic power in Southeast Asia and
supported by the fourth largest population in the world with a growing middle class, as well as strong commitment and
efforts from the Government to accelerate the development of infrastructure and to reduce the dependence of economic
growth on commodities, in order for the country’s economic performance to continue to improve in the future.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
124
BISNIS
STRUKTUR
BUSINESS STRUCTURE
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
PROPERTI
PROPERTY
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
125
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
BISNIS
TINJAUAN
BUSINESS OVERVIEW
Unit bisnis Astra bersinergi untuk menghasilkan produk dan layanan yang unggul dengan tujuan untuk
memenangkan loyalitas pelanggan
Astra businesses leverage on synergy to create superior products and services to win customer loyalty
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
126
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
Grup otomotif Astra semakin mengukuhkan posisinya sebagai kendaraan andalan keluarga
Indonesia dengan meningkatnya pangsa pasar sepeda motor Honda dan kendaraan roda
empat Astra
Astra’s automotive group further reinforced its position as the reliable vehicle for Indonesian families with the
increase of market share of its Honda motorcycles and Astra’s four-wheeler vehicles
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
127
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
peningkatan volume penjualan mobil Astra
menjadi 591.000 unit pada tahun 2016 dari 510.000
unit pada tahun sebelumnya
the increase in Astra’s car sales volume to 591,000
units in 2016 from 510,000 units in the previous year
16
Jaringan bisnis otomotif Astra telah menjadi mitra terpercaya bagi keluarga Indonesia yang menyediakan ragam pilihan
merek dan model terbaru kendaraan bermotor sesuai kebutuhan. Dilengkapi dengan dukungan perusahaan
produsen komponen, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor serta perlindungan asuransi kendaraan bermotor,
bisnis otomotif Astra senantiasa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan dalam memiliki kendaraan.
Kontribusi dari jajaran bisnis otomotif terhadap total pendapatan Grup Astra di tahun 2016 adalah sebesar 52,
relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Tinjauan dan Prospek Industri Otomotif
Tinjauan Industri
Secara keseluruhan, kondisi perekonomian Indonesia selama tahun 2016 bergerak stabil, ditopang oleh terealisasinya proyek-
proyek infrastruktur Pemerintah serta didukung penerimaan hasil program amnesti pajak sehingga pertumbuhan PDB dapat
dipertahankan sebesar 5,0 atau lebih tinggi dibandingkan 4,8 pada tahun sebelumnya. Hal ini merupakan suatu prestasi
jika dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan negara-negara tetangga dan mitra perdagangan lainnya.
Astra’s automotive business network has been the trusted partner for Indonesian families in providing a wide selection
of automotive brands and newest models to suit different needs. Supported by component manufacturers, automotive
financing partners and vehicle insurance provider, Astra’s automotive continues to provide customers with ease and
convenience for owning a vehicle.
The contribution provided by the automotive businesses to Astra Group’s total revenue for 2016 is 52, relatively stable
compared to the previous year.
Automotive Industry Overview and Outlook
Industry Overview
In general, the economic conditions in Indonesia were relatively stable throughout 2016, supported by the
realization of the Government’s infrastructure projects and proceeds from the tax amnesty program, which resulted in
a sustainable GDP growth at 5.0 or higher than 4.8 in the previous year. This is a noteworthy achievement when
compared to the growth performance of neighbouring countries and other trading partners.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
128
Upaya untuk menjaga pertumbuhan industri otomotif yang mengalami kontraksi pada tahun 2016 dilakukan melalui
implementasi pelonggaran kebijakan kredit pembelian kendaraan, serta mempertahankan iklim suku bunga rendah
sebagai stimulus bagi berjalannya kegiatan ekonomi dan bisnis dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,
termasuk sektor otomotif. Tingkat inflasi dan nilai tukar Rupiah yang terkendali baik juga mendukung iklim yang
kondusif bagi bisnis untuk berkembang, khususnya sektor otomotif yang masih mengandalkan impor untuk sebagian
bahan baku produksi kendaraan dan komponennya. Intensitas persaingan pada segmen kendaraan roda empat
masih relatif tinggi, mengingat bahwa pihak produsen telah memiliki kapasitas produksi terpasang yang melebihi
tingkat permintaan pasar saat ini. Akibatnya, transaksi penjualan kendaraan bermotor, terutamanya roda empat,
ditandai dengan perang harga dan pemberian diskon yang berlangsung marak untuk mempertahankan angka
penjualan. Selain itu, produsen membutuhkan jangka waktu yang lebih singkat untuk proses pembaharuan model,
khususnya di kendaraan roda empat segmen penumpang, guna memikat minat beli pelanggan.
Berdasarkan data Gaikindo, angka penjualan kendaraan roda empat nasional untuk tahun 2016 bergerak pada tren
yang positif, dengan jumlah 1,1 juta unit atau naik 5 dibandingkan 1 juta unit terjual pada tahun sebelumnya.
Komposisi volume penjualan tahun 2016 terdiri dari 81 kendaraan penumpang dan 19 kendaraan komersial
catatan: komposisi 2015: 72, 28. Penjualan kendaraan penumpang non-sedan secara
keseluruhan tercatat sejumlah 848.006 unit atau meningkat 18, dengan masing-masing segmen pasar di dalamnya
meraih pencapaian kinerja yang berbeda. Segmen LCGC mengalami peningkatan sebesar 42 dengan angka
penjualan sejumlah 235.171 unit. Peningkatan kinerja kategori kendaraan penumpang didukung oleh rangkaian
model-model baru yang diluncurkan sepanjang tahun 2016, diantaranya produk baru pada segmen LCGC yang
memberikan pilihan mobil murah bagi para konsumen. The efforts to maintain growth of the automotive industry,
which experienced a contraction in 2016, included easing of automotive credit policy and maintaining a low interest rate
environment to stimulate economic and business activities to sustain the momentum of economic growth, including the
automotive sector. Inflation and the Rupiah exchange rate were also well-controlled to support a favorable environment
for businesses to flourish, particularly for automotive industry which still relies on imported raw materials to manufacture
vehicles and component products.
Competition in the four-wheeler segment continued to intensify, as installed production capacity levels remains
higher than market demand today. Consequently to sustain sales figures, price war and massive discounting
still dominates automotive transactions, notably in the four-wheeler market. In addition, to attract customers
interest, producers require a shorter lead-time for new model launching nowadays, especially for the four-wheeler
passenger segment.
Based on Gaikindo data, national sales of four-wheeler vehicles in 2016 reverted to a positive trend, with a total of
1,1 million units or up by 5 compared to 1 million units sold in the previous year. Sales volume for 2016 comprised
81 passenger vehicles and 19 commercial vehicles note: 2015 composition: 72, 28.
The number of non-sedan passenger vehicles sold was 848,006 units or increased by 18, with separate market
segments having different performance results. The LCGC segment grew by 42 with total sales of 235,171 units.
Improved sales performance in the passenger vehicles category was the result of new models being launched
throughout 2016, among others new products within the LCGC segment as affordable car alternatives for consumers.
OTOMOTIF
AUTOMOTIVE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
129
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
By contrast, sales of commercial vehicles only reached 200,530 units, down 28 compared to the previous year, an
indication that the economy has not progressed significantly toward recovery. This condition was also reflected in the
national sales figures of motorcycles that further contracted in 2016, with sales decreasing by 8 to 5.9 million units
from a total of 6.5 million units sold in 2015.
Industry Outlook
In subsequent years, the automotive market in Indonesia is projected to resume a moderate growth, in line with economic
growth that continues to be supported by infrastructure development initiatives and improvement of monetary and
fiscal policies by the government of Indonesia. Nevertheless, the pace of Indonesia’s economic growth is closely connected
to the economic and political developments in countries that are its major trading partners, particularly China. As such,
uncertainty still overshadows growth prospects over the short-term.
Over the long-term, Indonesia’s economic growth prospects are supported by abundant natural resources and a growing
affluent population with increasing income levels. The development and improvement of infrastructure assets
in various areas will stimulate economic activities and the general mobility of people and businesses, thereby requiring
more diverse modes of transportation in greater number. Today, the car penetration rate in Indonesia remains relatively
low compared to other countries in the ASEAN region, and the availability of vehicles in the LCGC segment with more
affordable pricing can potentially boost the population of vehicles on the roads. With the recovery of the global
economy, these factors are expected to sustain the favorable future growth prospects of the automotive sector.
Sebaliknya, realisasi penjualan segmen kendaraan komersial hanya mencapai 200.530 unit, atau lebih rendah 28
dibandingkan tahun sebelumnya, suatu indikasi bahwa roda perekonomian belum mengalami pemulihan yang berarti.
Hal ini juga tercermin pada kinerja penjualan sepeda motor nasional yang masih mengalami kontraksi pada tahun 2016,
dengan tingkat penurunan penjualan sebesar 8 menjadi 5,9 juta unit dari sejumlah 6,5 juta unit terjual sepanjang
tahun 2015.
Prospek Industri
Pada tahun-tahun mendatang, pasar otomotif di Indonesia diperkirakan akan tetap bertumbuh secara moderat,
seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh inisiatif pengembangan infrastruktur, serta perbaikan
kebijakan moneter dan fiskal oleh Pemerintah Indonesia. Kendati demikian, laju pertumbuhan perekonomian
Indonesia sangat erat berhubungan dengan perkembangan ekonomi dan politik di negara-negara yang menjadi mitra
perdagangannya, khususnya Tiongkok. Dengan demikian, faktor ketidakpastian masih membayangi prospek
pertumbuhan dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang, prospek pengembangan ekonomi
Indonesia didukung oleh kekayaan sumber daya alam serta bertumbuhnya jumlah populasi yang menikmati peningkatan
penghasilan. Pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur di berbagai daerah akan memacu kegiatan
perekonomian dan tingkat mobilitas bisnis dan penduduk, sehingga membutuhkan dukungan moda transportasi
yang semakin bervariasi dalam jumlah yang lebih besar. Saat ini tingkat penetrasi mobil di Indonesia juga masih
relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, dan ketersediaan kendaraan di segmen
LCGC dengan harga yang lebih terjangkau berpotensi mendongkrak populasi kendaraan di jalan raya. Dengan
pemulihan perekonomian global, diperkirakan faktor-faktor tersebut akan menopang prospek pertumbuhan sektor
otomotif yang menjanjikan ke depan.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
130
MOBIL
GRUP
AUTOMOBILE GROUP
Toyota
PT Toyota-Astra Motor TAM adalah perusahaan yang dikendalikan bersama oleh Perseroan dan Toyota Motor
Corporation TMC dan bertindak sebagai agen pemegang merek Toyota dan Lexus di Indonesia.
Produk dan Jasa
Toyota telah dikenal sebagai merek mobil paling populer dan andal di Indonesia, yang menawarkan ragam pilihan model
yang menarik untuk seluruh segmen kendaraan penumpang. Pada tahun 2016, Toyota meluncurkan sembilan model
mobil baru untuk terus memikat minat konsumen otomotif di tanah air, yakni Fortuner, Rush, Lexus LX, Lexus GS, Lexus
GSF, Astra Toyota Calya, Sienta, Vios dan Yaris Heykers.
Toyota
PT Toyota-Astra Motor TAM is a joint venture company between the Company and Toyota Motor Corporation
TMC and the sole agent for Toyota and Lexus in Indonesia.
Products and Services
Toyota is known today as the most popular and reliable car brand in Indonesia, offering a wide selection of exciting
models in every segment of passenger vehicle. During 2016, Toyota introduced nine new models to continuously attract
consumer’s interest nationwide, including Fortuner, Rush, Lexus LX, Lexus GS, Lexus GSF, Astra Toyota Calya, Sienta,
Vios and Yaris Heykers.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
131
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pada tahun 2016, mobil-mobil bermerek Toyota dipasarkan melalui jaringan distribusi yang terdiri dari 282 sales outlet
dan 273 service outlet. Penambahan 11 sales outlet dan 12 service outlet selama tahun 2016 merupakan bagian dari
langkah strategis untuk memastikan jangkauan cakupan geografis yang luas di seluruh wilayah di Indonesia sehingga
terus mampu menghadirkan standar dan kualitas layanan penjualan dan purna jual yang terbaik bagi para konsumen
mobil dengan merek dagang terlaris di Indonesia. Untuk meningkatkan daya saing, sejak awal tahun 2016, TAM
berupaya meningkatkan efisiensi usaha dengan penerapan sistem terintegrasi yang meliputi beberapa fungsi seperti
pemasaran produk, layanan purna jual dan operasional logistik yang terpusat di TAM selaku distributor tunggal. Sistem
tersebut dirancang untuk mewujudkan suatu organisasi dan proses yang lebih dinamis dan efisien, dengan penekanan
fokus bisnis pada jalinan hubungan dengan konsumen yang lebih intensif dalam rangka mempertajam kemampuan Toyota
untuk merespon perkembangan pasar dan konsumen.
Pangsa Pasar
Di tengah ketatnya tingkat persaingan industri otomotif, Toyota berhasil mempertahankan posisi kepemimpinan pasar
dan bahkan dapat mencapai pangsa pasar dengan 36 pada tahun 2016, meningkat dari angka 32 yang diraih
pada tahun sebelumnya. Dibalik prestasi tersebut adalah suksesnya model-model kendaraan baru yang diluncurkan
di pasar, seperti All New Fortuner mampu mempertahankan
Marketing and Sales Network
In 2016, Toyota cars were marketed through a distribution network of 282 sales outlets and 273 service outlets. The
addition of 11 sales outlets and 12 service outlets during 2016 is part of the strategic initiative to secure an extensive
geographic coverage throughout Indonesia, thus being able to continue delivering better standards and quality of sales
and after-sales service to customers of the most popular car brand in Indonesia.
To increase competitiveness, since the beginning of 2016, TAM has striven to enhance business efficiency by
implementing a new system that integrates a number of functions, comprising product marketing, after-sales services
and logistic operations centralized into TAM as the sole distributor. This system is specifically designed to create
a more dynamic and efficient organization and process, shifting the business focus towards intensifying customer
relationships in order to enhance Toyota’s ability to respond to market and consumer developments.
Market Share
Amid intensive competition in the automotive industry, Toyota was able to maintain the market leadership position
and further boosted market share performance to 36 in 2016, up from 32 achieved last year. Behind this
accomplishment is the success of new car models that were recently introduced to the market, including the All New
Fortuner that secured the top place position for its segment
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
132
posisi utama di segmennya dan Astra Toyota Calya sebagai pendatang baru yang berhasil mencapai posisi utama di
segmen MPV Entry.
Kinerja Penjualan
Berbagai inisiatif strategis yang dilaksanakan pada tahun 2016 untuk merestrukturisasi bisnis pada aspek produk,
sumber daya manusia, merek, sistem, proses kerja dan hubungan dengan pelanggan secara menyeluruh telah
membuahkan hasil yang cukup baik. Volume penjualan mobil Toyota, termasuk merek Lexus, pada tahun 2016 mencapai
382.610 unit, atau naik sekitar 19 dari penjualan di tahun 2015 sebanyak 322.466 unit. Komposisi penjualan terbesar
dikontribusikan oleh Avanza dengan 32 2015: 40 dari keseluruhan penjualan unit pada tahun 2016, disusul
oleh Toyota Innova dengan kontribusi 15 2015: 14, Astra Toyota Calya dengan kontribusi 12, kemudian Astra
Toyota Agya dengan kontribusi 12 2015: 18. Toyota juga dapat mencatat pertumbuhan penjualan
ekspor untuk berbagai segmen kendaraan, dengan jumlah penjualan ekspor sebanyak 169.100 unit pada tahun 2016,
turun 4 dibandingkan penjualan ekspor pada tahun sebelumnya sejumlah 176.700 unit kendaraan.
Rencana Tahun 2017
Setelah restrukturisasi organisasi dan sistem yang telah diterapkan pada tahun 2016, beberapa langkah strategi
and Astra Toyota Calya as the newcomer that has successfully gained the top position in the MPV Entry segment.
Sales Performance
A series of strategic initiatives that were implemented in 2016 to restructure the business in terms of product,
human capital, brand, system, work processes and customer relationship, have resulted in a favorable performance for the
year. Sales volume of Toyota cars, including Lexus, reached 382,610 units in 2016, or higher by 19 from 2015 sales
of 322,466 units. The sales composition shows the largest contribution by Avanza with 32 2015: 40 of all unit
sales in 2016, followed by Toyota Innova with 15 2015: 14, Astra Toyota Calya with 12, and Astra Toyota Agya
with 12 2015: 18.
Toyota also recorded export sales growth in various vehicle segments, with total export sales of 169,100 units in 2016,
down by 4 in comparison to 176,700 units of vehicles exported in the previous year.
Plans for 2017
Following the implementation of organizational and system restructuring in 2016, Toyota will continue to roll out follow-
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
133
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
lanjutan akan digulirkan pada tahun 2017. Diantaranya adalah perbaikan operasional bisnis dan layanan, termasuk
inovasi digitalisasi, untuk menjadi yang terbaik di daerahnya, penyetaraan kualitas layanan penjualan dan purna jual sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, peluncuran produk baru yang lebih baik, efisiensi organisasi melalui proses integrasi kegiatan
operasional, dan optimalisasi sumber daya manusia untuk mendukung pengembangan operasional bisnis. Seluruh inisiatif
perubahan berkelanjutan tersebut dilakukan secara proaktif untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis dalam
melayani pelanggan yang akan menciptakan keunggulan bagi Toyota di tengah kondisi persaingan industri yang semakin tajam.
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor ADM adalah entitas asosiasi antara PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor Company Ltd.
dan Toyota Tsuho Corporation. ADM adalah Agen Pemegang Merek Daihatsu di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi
terbesar untuk kendaraan roda empat di Indonesia, yang didukung oleh Daihatsu Sales Operation DSO sebagai
distributor tunggal yang mengelola jaringan layanan penjualan dan purna jual merek Daihatsu di Indonesia.
Produk dan Jasa
Model kendaraan bermerek Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia adalah Xenia, Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra
Daihatsu Ayla dan Astra Daihatsu Sigra, yang merupakan hasil produksi di pabrik ADM serta Daihatsu Sirion yang diimpor
dari Malaysia serta Daihatsu Copen yang diimpor dari Jepang. Astra Daihatsu Sigra dan Daihatsu Hi-Max adalah dua produk
baru Daihatsu yang diluncurkan pada tahun 2016. up strategic measures in 2017. These are among others,
business and service operation enhancement, including digitalization innovation, to realize best-in-town, sales and
after-sales service matching with customer needs, ever better and potential product introduction, internal efficiency
with operation integration, and human capital optimization for supporting extended operation. The continuous change
initiatives are carried out proactively in order to enhance the effectiveness and the efficiency of business processes in
serving customers as Toyota’s strong advantage to address more intensive competition within the industry.
Daihatsu
PT Astra Daihatsu Motor ADM is an associated entity between PT Astra International Tbk, Daihatsu Motor
Company Ltd. and Toyota Tsuho Corporation. ADM is the sole agent of Daihatsu in Indonesia, which has the largest
installed production capacity for four-wheeler vehicles in Indonesia, supported by Daihatsu Sales Operation DSO as
the sole distributor that manages Daihatsu sales and after- sales network in Indonesia.
Products and Services
Daihatsu car models marketed in Indonesia are Xenia, Terios, Gran Max, Hi-Max, Luxio, Astra Daihatsu Ayla and
Astra Daihatsu Sigra, which all are produced at the ADM plant, Daihatsu Sirion, which is imported from Malaysia as
well as Daihatsu Copen which is imported from Japan. Astra Daihatsu Sigra and Daihatsu Hi-Max are two new products
that were presented by Daihatsu in 2016.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
134
Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi yang dikelola oleh ADM terdiri dari lima pabrik yaitu Sunter Assembly Plant, Sunter Press Plant, Karawang
Casting Plant, Karawang Engine Plant dan Karawang Assembly Plant serta Pusat Penelitian Pengembangan Research
Development Center atau RD Center dan sentra suku cadang di Cibitung. Pabrik perakitan kendaraan yang berlokasi
di Sunter dan Karawang Timur memiliki jumlah kapasitas produksi otomotif yang terbesar di Indonesia dengan 530.000
unit per tahun. Fasilitas Pusat Penelitian Pengembangan yang melekat pada pabrik di Karawang Timur memiliki studio desain
yang berfungsi membuat mock up produk, test course untuk uji coba kendaraan pada lebih dari 20 jenis simulasi kondisi
jalan yang terdapat di tanah air, dan fasilitas Engineering Center yang berfungsi memberikan jaminan kualitas produk yang
dihasilkan. Salah satu program kerja yang menjadi prioritas bagi Daihatsu adalah pengembangan fasilitas dan kemampuan
RD secara berkelanjutan. Hingga saat ini, Daihatsu telah memanfaatkan fasilitas
rancang bangun di lokasi pabrik Karawang Timur dalam proses pengembangan mobil-mobil baru, diantaranya
produk terobosan Low Cost Green Car LCGC Astra Daihatsu Sigra dan Astra Toyota Calya serta Daihatsu Xenia
dan Toyota Avanza baru yang dikembangkan dengan mesin hasil karya tim Daihatsu. Produk-produk ini tidak hanya
diterima oleh konsumen otomotif nasional, namun juga telah diekspor ke berbagai negara secara konsisten.
Production Facilities
ADM manages production facilities comprising five factories, which are Sunter Assembly Plant, Sunter Press
Plant, Karawang Casting Plant, Karawang Engine Plant and Karawang Assembly Plant as well as the Research
Development Centre RD and component center in Cibitung. Vehicle assembly factories located in Sunter and
East Karawang have the largest combined automotive production capacity in Indonesia with 530,000 units per
year. The Research Development Centre that is attached to the East Karawang facility has a design studio which
serves to produce mock ups, a test course for testing cars in more than 20 simulated extreme road conditions found all
over the country, and the Engineering Center that functions to provide assurance to the quality of production results.
One of Daihatsu’s priority work programs is continuous development of the RD capability and facility.
So far, Daihatsu has utilized the design facility at its East Karawang factory for developing new vehicles, among
others the innovative Low Cost Green Car LCGC Astra Daihatsu Sigra and Astra Toyota Calya as well as the new
Daihatsu Xenia and Toyota Avanza, which were developed with an engine designed by Daihatsu’s internal team. These
products are not only well received by national automotive consumers but have also been consistently exported to a
number of countries.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
135
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pengembangan inisiatif efisiensi dan produktivitas juga terus digulirkan, termasuk program perampingan struktur
biaya dan program lokalisasi konten kendaraan. Daihatsu juga giat dalam pelaksanaan proses evaluasi, diantaranya
melakukan perbandingan benchmarking dengan berbagai fasilitas produksi otomotif terkemuka di Jepang dan Eropa.
Bagi Daihatsu, kemampuan RD beserta seluruh proses pengembangan dan terobosan yang telah dihasilkan
merupakan keunggulan berinovasi untuk menjamin standar kualitas dan perencanaan produk yang terbaik di sektor
otomotif nasional sekaligus meningkatkan daya saing untuk keberlangsungan bisnis ke depan.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pada tahun 2016, jaringan Daihatsu terus dikembangkan dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah outlet penjualan
bertambah dari 221 unit menjadi 230 unit, dimana 139 unit 137 unit di tahun 2015, memiliki status VSP vehicle,
service, parts yang memberikan layanan penjualan dan purnajual serta bengkel resmi dari 175 menjadi 177 unit.
Penguatan jaringan distribusi juga dipadukan dengan berbagai program penjualan dan promosi bagi pelanggan baik
di kota-kota besar maupun di daerah, dan perbaikan tingkat efisiensi secara internal di seluruh area operasional untuk
memantapkan pemberian layanan yang berkualitas kepada pelanggan selaras dengan filosofi “Daihatsu Sahabatku”.
Pangsa Pasar
Pada tahun 2016, Daihatsu meraih peningkatan pangsa pasar dari 17 menjadi 18, sehingga Daihatsu menempati
posisi ketiga dalam segmen kendaraan bermotor roda empat.
Efficiency and productivity improvement initiatives are also consistently pursued, including cost-structure streamlining
program and automotive content localization program. Daihatsu also actively implements evaluation processes,
including benchmarking with various leading automotive production facilities in Japan and Europe. RD capabilities
along with the entire process of pioneering and developments that have been accomplished represent Daihatsu’s innovative
excellence to ensure the best standards of quality and product planning in the national automotive sector, and also
enhancing competitiveness to sustain business continuity going forward.
Marketing and Sales Network
In 2016, the Daihatsu network was consistently developed in terms of quantity as well as quality. The number of sales
outlets increased from 221 units to 230 units, of which 139 units 137 units in 2015 have full VSP vehicle, service, parts
status to provide sales and after sales services, supported by 177 authorized workshop outlets 175 units in 2015.
The strengthening of the distribution network was also combined with a variety of sales programs and promotion for customers,
both in big cities and smaller regions, as well as the improvement of internal efficiency in all operational areas in order to enhance
the services provided to customers, in line with its philosophy “Daihatsu Sahabatku” Daihatsu is My Friend.
Market Share
In 2016, Daihatsu achieved improved market share from 17 to 18, placing Daihatsu in the third highest position
in the four-wheeler vehicle segment.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
136
Kinerja Penjualan
Dengan kondisi segmen kendaraan komersial yang kurang kondusif pada tahun 2016, keberhasilan Daihatsu untuk
mengerahkan fokus penjualan pada model Xenia dan Astra Daihatsu Ayla serta Astra Daihatsu Sigra tercermin pada
pencapaian angka pangsa pasar yang meningkat. Secara keseluruhan, Daihatsu mencatat volume penjualan sebesar
189.683 unit pada tahun 2016, atau naik 13 dibandingkan 167.808 unit terjual pada tahun 2015.
Jumlah penjualan ekspor di tahun 2016 mencapai sebesar 78.639 unit, naik dibandingkan 73.210 unit terjual di tahun
2015. Diukur dari kontribusi terhadap total produksi, terjadi penurunan dari pencapaian sebesar 17 pada tahun 2015
menjadi sebesar 16 pada tahun 2016. Penjualan ekspor berhasil menjangkau cakupan pasar dan wilayah yang lebih
luas, dari 51 meningkat menjadi 56 negara tujuan. Pada tahun 2016, ADM juga melakukan upaya efisiensi
biaya yang memberikan kontribusi yang positif pada tingkat profitabilitas, sehingga dapat terus mempertahankan kinerja
yang baik di kondisi pasar yang semakin menantang.
Rencana Tahun 2017
Masih lesunya kondisi ekonomi akan menekan industri otomotif sehingga angka penjualan mobil pada tahun 2017
diperkirakan tidak akan berbeda jauh dibandingkan pada tahun 2016. Dalam mengantisipasi tantangan ini, Daihatsu
akan fokus untuk mempertahankan pangsa pasar dan posisi kedua tertinggi di segmen mobil nasional, terutama dengan
melakukan penguatan lima pilar strategi pemasaran selaras dengan filosofi Daihatsu Sahabatku, yaitu produk yang diminati
pasar, jaringan yang mudah dijangkau, layanan berkelas dunia, SDM yang profesional dan brand value yang kuat. Program
kerja utama di tahun 2017 adalah implementasi ekspansi jaringan penjualan untuk mengoptimalkan jangkauan kepada
pelanggan, peningkatan kapasitas pabrik mesin dan pabrik perakitan untuk menyetarakan kapasitas produksi dengan
permintaan beberapa model mobil yang sangat popular, serta diiringi dengan program efisiensi dan intensifikasi operasional
untuk meraih tingkat biaya yang paling optimal. Daihatsu juga akan mengerahkan keunggulan di bidang rekayasa dan RD
untuk mempelopori inovasi produk dan teknologi terdepan di industri otomotif nasional dalam mewujudkan brand Daihatsu
yang semakin melekat di hati pelanggan.
Sales Performance
With a less favorable market condition in the commercial segment throughout 2016, Daihatsu’s success in directing
the focus of sales activities toward the models Xenia, Astra Daihatsu Ayla and Astra Daihatsu Sigra is evident by a higher
market share figure. Overall, Daihatsu recorded sales volume of 189,683 units in 2016, or increased by 13 compared to
167,808 units sold in 2015.
Export sales in 2016 reached a total of 78,639 units, higher in comparison to 73,210 units exported in 2015. Measured
against total production volume, there was a slight decline in performance, from 17 in 2015 to 16. For export sales,
there was an expansion in terms of market and geographical coverage, from 51 to 56 destination countries.
In 2016, ADM made a number of efforts in cost efficiency that contributed positively to the profitability so that ADM
was able to maintain its performance amid the challenging market condition.
Plans for 2017
The economic slowdown will continue to put pressures on the automotive industry, which has projected 2017 car sales
figures will not vary greatly to car sales volume for 2016. In anticipating these challenges, Daihatsu will focus its business
toward sustaining market share and the second position in the national car segment, particularly by strengthening the
five pillars of marketing strategy in line with the philosophy of Daihatsu Sahabatku, which are market-in products, easy
to reach outlet, excellent services, professional people, and strong brand value. The key work programs for 2017 are
implementing sales outlet expansion to optimize reach to customers, expanding the capacity of the engine plant and
the assembly plant to align production capacity with the demand of certain car models that are extremely popular,
combined with efficiency and operational intensification programs to maintain cost leadership. Daihatsu will also
deploy its engineering and RD advantage to pioneer product innovation and sophisticated technology in the
national automotive industry in fulfilling the Daihatsu brand that is closer to the customer’s heart.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
137
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Isuzu
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI adalah agen tunggal pemegang merek dan produsen kendaraan Isuzu beserta
komponennya di Indonesia. IAMI menangani distribusi Isuzu commercial vehicle CV secara langsung dan didukung
oleh Isuzu Sales Operation ISO khusus untuk penjualan kendaraan kategori light commercial vehicle LCV.
Produk dan Jasa
IAMI menyediakan berbagai segmen konsumen komersial beragam variasi kendaraan komersil multi fungsi yang
berkualitas, yang ditawarkan dalam dua kategori utama. Kendaraan dalam kelompok LCV terdiri dari Panther
Minibus, Panther Pick Up, D-Max dan MU-X, sedangkan pilihan kendaraan dalam kategori CV adalah Bison Pickup,
N-series Light Truckkategori 2 dan F-series Medium Truck kategori 3.
Pada tahun 2016 telah diluncurkan 8 produk baru untuk melengkapi penawaran produk sesuai tuntutan kebutuhan
segmen komersial yang bervariasi. Produk-produk tersebut adalah 4 produk baru N Series, 2 produk baru F Series, 1
produk baru LT Big Bus, 1 produk baru Pick-up 4x4 D-Max dan satu varian Mu-X Premiere.
Fasilitas Produksi
Pabrik perakitan dan produksi Isuzu yang berlokasi di Karawang, dilengkapi dengan kapasitas produksi terpasang
sebesar 45.000 unit per tahun untuk tipe N-Series dan 7.000 unit per tahun untuk tipe F-Series.
Isuzu
PT Isuzu Astra Motor Indonesia IAMI is the sole agent and manufacturer of Isuzu vehicles and its components
in Indonesia. IAMI directly handles the distribution of Isuzu Commercial Vehicle CV and is supported by Isuzu
Sales Operation ISO specifically for the sales of its Light Commercial Vehicle LCV product line.
Products and Services
IAMI offers a wide selection of quality, multi-function commercial vehicles, which are offered in two main
categories to commercial customers. The selection for the first category of LCV include Panther Minibus, Panther Pick
Up, D-Max and MU-X, while vehicles under the category of CV are Bison Pickup, N-series Light Truckcategory 2 and
F-series Medium Truckcategory 3.
During 2016, 8 new products were launched to the market to complement Isuzu’s product line-up in line with the
diversity of needs and demands of the commercial segment. These products consist of 4 new N Series vehicle, 2 new F
Series vehicles, 1 new product LT Big Bus, 1 new Pick-up 4x4 D-Max and one variant of Mu-X Premiere.
Production Facilities
Isuzu’s assembly and production plant is located in Karawang and equipped with installed production capacity of 45,000
units per year for the N-Series line and 7,000 units per year for the F-Series line.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
138
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pada akhir tahun 2016, jaringan penjualan Isuzu terdiri dari 111 outlet, yang mana sekitar 45 dikelola oleh Astra Isuzu
Sales Operation ISO. Tim penjualan Isuzu didukung oleh fasilitas layanan purna jual yang terus dikembangkan, yakni
Bengkel Isuzu Berjalan BIB sebanyak 128 kendaraan dan gerai suku cadang yang terus meningkat dari 2.331 gerai di
350 kota menjadi sejumlah 2.403 gerai yang tersebar di 355 kota. Pengembangan jaringan dan kemampuan tim layanan
purna jual adalah bentuk komitmen dari Isuzu untuk menjamin tingkat layanan yang maksimal bagi pelanggan segmen
komersil dalam penanganan kebutuhan pemeliharaan dan kerusakan armada truk mereka yang dapat mempengaruhi
kelangsungan bisnis mereka.
Pangsa Pasar
Pada tahun 2016, Isuzu mampu mempertahankan kinerja pangsa pasar pada segmen light truck dengan produk
andalan N series, yakni meningkat dengan pangsa pasar 20 dibandingkan pencapaian sebesar 19 di tahun 2015.
Namun untuk produk F series dalam kategori medium truck mengalami penurunan pangsa pasar menjadi 12 dari 16
yang diraih pada tahun 2015.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, kinerja penjualan Isuzu tercatat sebesar 16.848 unit, lebih rendah sekitar 13 dari jumlah penjualan
tahun 2015 sejumlah 19.350 unit. Tantangan utama pada sektor kendaraan komersil masih seputar kondisi perekonomian
yang masih menantang serta tingkat persaingan yang tinggi dengan rendahnya tingkat permintaan kendaraan komersial.
Isuzu masih mengandalkan Panther wagon dan pick-up yang merupakan model lama, sedangkan realisasi penjualan F
Series masih belum menunjukkan kinerja yang baik. Dalam mengantisipasi kondisi persaingan, dilakukan pemantauan
harga yang ketat untuk mempertahankan daya saing pasar, selaras dengan inisiatif pengendalian biaya yang membidik
efisiensi operasional dan program pengelolaan pemasok vendor management untuk menghasilkan struktur biaya,
kuantitas dan kualitas produksi yang optimal.
Marketing and Sales Network
By the end of 2016, Isuzu’s service network comprised of 111 outlets, of which approximately 45 are managed
by Astra Isuzu Sales Operation ISO. The Isuzu sales team is supported by after sales capabilities that are continually
being developed, today with 128 mobile service units known as Bengkel Isuzu Berjalan BIB and a network of parts outlets
that has grown from 2,331 units serving 350 cities to 2,403 units in 355 cities. Developing the service network and after-
sales capabilities are testimony of Isuzu’s commitment to high service quality standards to address maintenance and
repair services required by its commercial customers for their truck fleet, which has a significant impact on the smooth of
operations of their business.
Market Share
During 2016, Isuzu was able to sustain its market share performance in the light truck segment with its flagship
N series line, increasing market share to 20 compared to 19 in 2015. However for the F series vehicles in the
medium truck category, market share dropped to 12 from 16 achieved in 2015.
Sales Performance
Isuzu recorded total sales of 16,848 units in 2016, or lower by 13 from total 2015 sales of 19,350 units. The main
challenges still faced by the commercial vehicle segment are challenging economic conditions and tight competition on
the back of low demand for commercial vehicles. Isuzu still highlights as its flagship products Panther wagon and pick-
up, which are essentially old models, while sales performance for the F Series had not significantly improved. To anticipate
competitive pressures, Isuzu also performed rigorous price monitoring to sustain a competitive advantage, in line with
cost control measures targeting operational efficiency and a vendor management program to sustain optimal cost
structure and production quantity and quality.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
139
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Rencana Tahun 2017
Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang berkelanjutan, paket stimulus pemerintah melalui pembangunan
infrastruktur dapat menggerakkan aktivitas perekonomian, termasuk segmen bisnis kendaraan komersial. Untuk
memanfaatkan momentum tersebut, IAMI mengarahkan fokus bisnis pada sektor transportasi, logistik, konstruksi
dan infrastruktur, serta memantau potensi pertumbuhan di sektor perkebunan dan pertambangan.
Ke depan, IAMI akan mengoptimalkan kemampuan produksi untuk inisiatif pembuatan produk modifikasi dan varian
produk siap pakai, termasuk aksesoris, rear body dan aplikasi tertentu. Pengembangan RD khususnya menyasar perbaikan
yang berkelanjutan dalam hal efisiensi biaya dan lokalisasi konten kendaraan sebagai strategi penguatan struktur biaya.
Bekerjasama dengan prinsipal, IAMI juga akan mempelopori pengembangan produk khusus untuk konsumsi domestik
maupun ekspor, sebagai fondasi untuk mewujudkan aspirasi menjadi basis produksi truk di kawasan regional.
UD Trucks
UD Trucks Sales Operation UDSO adalah divisi usaha dalam Grup Astra yang memegang hak atas penjualan dan layanan
purna jual produk UD Trucks di Indonesia, bekerja sama dengan PT Volvo Indonesia sebagai agen tunggal UD Trucks
resmi di Indonesia.
Produk dan Jasa
UD Trucks melalui produk andalannya Quester, fokus menyediakan kendaraan niaga truk yang mampu menjawab
berbagai tantangan bisnis termasuk kebutuhan konsumen untuk menghadapi berbagai macam kondisi jalan. UD Trucks
Plans for 2017
In dealing with a prolonged global economic crisis, the government’s stimulus package through infrastructure
development could push economic activities, including the commercial vehicle business. To leverage on this momentum,
IAMI is directing its business focus on the transportation, logistics, construction and infrastructure industries, while
monitoring growth potentials in the plantation and mining sectors.
Going forward, IAMI will optimize production capabilities to manufacture modification products and ready-made
product variants, including accessories, rear body and specific applications. RD development specifically targets continuous
improvement in terms of cost efficiency and vehicle content localization efforts as the strategy to strengthen the overall
cost structure. IAMI will also cooperate with the principal to pioneer special product development for domestic
consumption and export, in building a foundation toward the aspiration to become a truck production base in the region.
UD Trucks
UD Trucks Sales Operation UDSO is a business division of Astra Group that holds the right to sell and provide after
sales service of UD Trucks in Indonesia, in cooperation with PT Volvo Indonesia as the official sole agent of UD Trucks in
Indonesia.
Products and Services
UD Trucks, through its flagship product Quester, focuses on providing commercial trucks as the reliable business
and consumer solution against all road types challenges. Designed for both the categories of medium duty trucks
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
140
yang dirancang untuk operasi medium medium duty trucks dan berat heavy duty trucks mempunyai line up produk yang
lengkap untuk memenuhi semua segment seperti 4x2 Rigid, 4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head, 6x4
Heavy Rigid dan 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk serta
layanan purna jualnya sehingga mampu menjadi solusi utama bagi kebutuhan transportasi pelanggan.
Fasilitas Produksi
Pada bulan Oktober 2016, bekerja sama dengan PT Gaya Motor, telah dioperasikan fasilitas IKD incompletely
knocked down untuk perakitan Quester. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan supply serta menunjang
penguatan brand UD Trucks serta daya saing dan posisinya dalam segmen kendaraan komersial nasional. Dengan
bantuan UD Trucks Indonesia Investments sebagai prinsipal, fasilitas ini menerapkan standar produksi berkelas dunia
untuk menjamin dihasilkan kualitas produk yang terbaik guna menunjang kelancaran bisnis pemilik UD Trucks.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Maraknya proyek infrastruktur yang didukung pemerintah sedikit banyak mendorong kebutuhan untuk solusi
transportasi yang berkualitas dan mendukung produktivitas tinggi. Dengan penawaran produk yang lengkap untuk
menjawab kebutuhan pelanggan, UD Trucks mengutamakan fokus pemasaran pada sektor infrastruktur dan konstruksi
serta segmen tractor head, khususnya di pulau Jawa. Pada tahun 2016, UD Trucks menambah jaringan outletnya
melalui peresmian cabang di kota Malang, sehingga keseluruhan jaringan UD Trucks menjadi 12 cabang dan
9 dealer yang dilengkapi dengan fasilitas penjualan unit, bengkel dan suku cadang.
Ekspansi jangkauan cabang dan dealer berikut dukungan SDM yang professional dan layanan purna jual yang
handal merupakan prioritas utama bagi UD Trucks untuk mendukung kesuksesan pemasaran produk Quester, dan
akan menjadi program kerja pada tahun-tahun mendatang. Untuk mendukung kinerja penjualan, penguatan jaringan
distribusi juga diiringi dengan inisiatif untuk pengembangan brand UD Truck serta memperdalam jalinan komunikasi dan
hubungan dengan pelanggan. and heavy duty trucks, UD Trucks has a complete product
line-up to meet all customer segments, including 4x2 Rigid, 4x2 Tractor Head, 6x2 Rigid, 6x4 Rigid, 6x4 Tractor Head,
6x4 Heavy Rigid and 6x4 Heavy Tractor Head. UD Trucks is fully committed to increase its product quality and after-
sales service in order to become the leading transportation solution provider.
Production Facility
In October 2016, in cooperation with PT Gaya Motor, a new IKD incompletely knocked down facility began its operations for
Quester assembly. This strategic move is expected to accelerate product inventory availability and will further enhance the UD
Trucks brand, as well as its competitiveness and positioning within the national commercial vehicle market. With the
support of UD Trucks Indonesia Investments as the brand principal, the facility applies world-class production standards
to deliver best quality products for the smooth operation of businesses using UD Trucks.
Marketing and Sales Network
An increasing number of government-backed infrastructure projects have pushed demand for reliable and high
productivity transportation solutions. By offering an extensive product line to satisfy the customers’ needs, UD
Trucks focuses on serving the infrastructure and construction sectors as well as the tractor head segment, especially in
Java. In 2016, UD Trucks expanded its network by opening a
new branch in Malang, therefore the UD Trucks network consisted of 12 branches and 9 dealers, fully equipped with
sales, service and spare parts facilities.
The expansion of branch and dealer coverage with support of strong human resources and after sales capabilities becomes
UD Trucks’ main priority to support marketing activities for Quester and will continue to be an important working
agenda in the coming years. To support a sustainable sales performance, the network expansion strategy is
complemented with initiatives in brand value development as well as customer communication and relationship.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
141
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pangsa Pasar
Pada tahun 2016, UD Trucks berhasil mendongkrak kinerja pencapaian pangsa pasar di segmen medium dan heavy duty
trucks sebesar 11, dimana pada tahun sebelumnya UD Trucks merebut pangsa pasar sebesar 4. Perbaikan kinerja terjadi
di semua segmen, UD Trucks berhasil merebut pangsa pasar 6x2 Rigid sebesar 12 pada tahun 2016, dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 4. Di kelas 6x4 RT berhasil merebut pangsa pasar 14 yang pada tahun sebelumnya sebesar 4.
Pada pasar Tractor Head, UD Trucks berhasil mendapatkan share 20 dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar
12. Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh respon positif pasar terhadap produk Quester.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, UD Trucks mencapai penjualan sebesar 1.800 unit, atau meningkat 221 dibandingkan tahun
sebelumnya 560 unit. Realisasi penjualan yang meningkat signifikan disebabkan karena keberhasilan penetrasi pasar
khususnya terhadap customer besar corporate serta di dukung distribusi unit yang sudah mulai lancar.
Rencana Tahun 2017
Program pembangunan infrastruktur dasar oleh Pemerintah telah berhasil memberikan dampak yang signifikan pada
kegiatan perekonomian dan bisnis serta membangun optimisme pertumbuhan bisnis yang lebih baik di tahun-tahun
mendatang. UD Trucks bertekad memanfaatkan peluang ini untuk berfokus pada segmen bisnis infrastruktur dan juga tetap
mempertahankan bisnis logistik yang telah menjadi tulang punggung usaha selama ini. Pada tahun 2017, UD Trucks
akan melakukan penetrasi pada segmen medium low untuk mengimbangi kekuatan bisnis saat ini di segmen Medium Duty
On-Road. Mengingat bahwa efisiensi truk merupakan kriteria utama dalam investasi pelanggan, maka UD Trucks akan
mengembangkan strategi pendekatan berdasarkan diferensiasi dan fokus sesuai target konsumen dan bertransformasi dari
yang semula hanya usaha penjualan truk menjadi mitra usaha pelanggan dalam penyediaan solusi menyeluruh total solution
untuk memaksimalkan nilai investasi dan operasional bisnis.
Market Share
During 2016, UD Trucks significantly improved its overall market share performance in the medium and heavy duty
trucks segment to 11, increase from 4 in the previous year. Improvement in market ranking was consistent across
all segments. For the 6x2 rigid segment, UD Trucks gained 12 of total market in 2016, compared to 4 in the
previous year. For the 6x4 RT class, UD Trucks’ share was 14, up from 4 in the year before. For the Tractor Head
market, UD Trucks gained 20 share, higher than last year, which was 12. The improved performances are indications
of positive market response to Quester products.
Sales Performance
In 2016, UD Trucks booked total sales of 1,800 units, 221 higher from 560 units in the previous year. The driving
factors for the significant sales increase are the successful market penetration, particularly in the corporate customer
segment and gradually better operation of the distribution system.
Plans for 2017
The Government’s basic infrastructure development program has stimulated economic and business activities,
and has also built optimism for better business growth in the subsequent years. UD Trucks is committed to leverage
on this opportunity and focus on the infrastructure sector whilst maintaining its logistics business that has served as
the backbone of the business. In 2017, UD Trucks will start to penetrate the medium low segment in order to balance
its business portfolio, which is currently concentrated in the Medium Duty On-Road segment. Considering that
truck efficiency is the main buying criterion for customers, UD Trucks will develop differentiated and focused value
propositions to target specific customer segment, and also shifting the business focus from selling trucks to becoming a
partner in providing total solutions to maximize investment value and business operation.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
142 Peugeot
Astra, melalui anak perusahaan PT Tjahja Sakti Motor TSM yang berperan sebagai importir tunggal, memegang hak
penjualan untuk memasarkan berbagai model kendaraan roda empat bermerk Peugeot di Indonesia, dengan didukung
oleh Peugeot Sales Operation PSO untuk kegiatan distribusi.
Produk dan Jasa
Pada tahun 2016, PSO memfokuskan penjualan beberapa model yang telah dikenal oleh pengguna setia Peugeot,
karena tidak ada model baru yang diperuntukkan pasar di Asia untuk saat itu.
Fasilitas Produksi
TSM melakukan impor seluruh mobil Peugeot dalam kondisi utuh CBU – completely built up sehingga tidak memiliki
fasilitas produksi.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Peugeot mengedepankan fokus bisnis pada upaya efisiensi dan optimalisasi operasional sebagai strategi
untuk menghadapi kondisi pasar otomotif domestik yang lemah. Jaringan distribusi Peugeot terdiri dari 9 outlet yang
menyediakan layanan penjualan dan purna jual yang handal bagi pemilik mobil dalam cakupan area nasional.
Pangsa Pasar
Secara persentase, pangsa pasar Peugeot tidak signifikan. Situasi pasar otomotif pada tahun 2016 yang tidak begitu
berbeda dari tahun sebelumnya, tidak banyak membantu volume penjualan pada tahun ini.
Kinerja Penjualan
Ditengah kondisi pasar otomotif yang masih melemah, Peugeot mampu mencatatkan penjualan sebanyak 41 unit
pada tahun 2016 2015: 40 unit.
Peugeot
Astra, through its subsidiary PT Tjahja Sakti Motor TSM as the sole importer, holds the right to sell and market a
range of models of four-wheeler vehicles from Peugeot in Indonesia, supported by Peugeot Sales Operation PSO for
its distribution.
Products and Services
In 2016, PSO focused on selling selected models that are already known to loyal customers of Peugeot, because there
are no new models designated for the Asian markets at the time.
Production Facilities
TSM imports all Peugeot cars in CBU completely built up form, thus not requiring a production facility.
Marketing and Sales Network
Peugeot emphasizes the business focus on operational optimization and efficiency initiatives as the strategy to deal
with a weak local automotive market. Peugeot’s distribution network consists of 9 outlets offering reliable sales and after-
sales services to car owners with a national coverage.
Market Share
In percentage term, Peugeot’s market share is insignificant. The automotive market in 2016, which was relatively
unchanged from the previous year, was not conducive to an improved overall sales volume.
Sales Performance
Amid a sluggish automotive market, Peugeot managed to record sales of 41 units in 2016 2015: 40 units.
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
143
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Rencana Tahun 2017
Dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan, TSM mengutamakan kegiatan operasional yang sempurna
di seluruh jaringan agar senantiasa memberikan layanan terbaik bagi para pemilik mobil untuk mempertahankan
kepercayaan mereka pada merek Peugeot.
BMW
BMW Sales Operation BSO adalah divisi usaha Grup Astra yang merupakan salah satu main dealer BMW, dengan hak
untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna jual bekerja sama dengan BMW Indonesia sebagai distributor
tunggal di Indonesia.
Produk dan Layanan
BSO mendukung BMW Indonesia dalam memasarkan ragam pilihan mobil BMW yang memberikan pemiliknya pengalaman
berkendara yang eksklusif. BSO juga menyediakan layanan purna jual yang lengkap dan bernilai tambah untuk pengguna
mobil BMW, mencakup jasa pemeliharaan dan perawatan, klaim garansi, jasa perawatan kendaraan di rumah home
service, overhaul dan perbaikan bodi mobil, serta penyediaan suku cadang, aksesoris dan merchandise. Pemilik mobil BMW
juga diberikan ketenangan dan kenyamanan berkendara dengan layanan darurat 24-jam di jalan raya yang tersedia
melalui kerja sama dengan AstraWorld. Pada tahun 2016, BMW kembali meluncurkan produk-produk
baru yang menarik, terdiri dari dua model baru yaitu BMW X1 dan BMW i8.
Fasilitas Produksi
Sebagai dealer, BSO tidak melakukan kegiatan produksi.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Jaringan operasional BSO terdiri dari kantor pusat beserta 8 kantor cabang yang memberikan layanan berkualitas bagi
konsumen pengguna mobil BMW di Indonesia. Sebanyak empat cabang berlokasi di wilayah Jabodetabek, yaitu
Sunter, TB Simatupang, Pluit dan Serpong, sedangkan empat cabang lainnya melayani pelanggan Semarang, Surabaya,
Denpasar, Makassar.
Plans for 2017
In addressing the challenging market conditions, TSM emphasizes operational excellence across its network in
order to sustain the best service standards for car owners and retain their trust in the Peugeot brand.
BMW
BMW Sales Operation BSO is a business division of Astra Group that is one of main dealers, selling BMW cars and
provide after-sales services, in cooperation with BMW Indonesia as the sole distributor in Indonesia.
Products and Services
BSO supports BMW Indonesia in marketing a wide selection of BMW cars to provide its owners with an exclusive driving
experience. BSO offers comprehensive and value-added after-sales services for BMW car owners, covering regular
maintenance, warranty claims, home service, overhaul and body repair, and also selling original spare parts, accessories
and merchandise. BMW car owners also enjoy maximum comfort and peace of mind with 24-hour emergency road
assistance in cooperation with AstraWorld.
In 2016, BMW launched new and attractive products, consisting of two new models BMW X1 and BMW i8.
Production Facilities
As a dealer, BSO does not engage in production activities.
Marketing and Sales Network
BSO operates a network consisting of the head office and 8 branches to deliver prime quality services for BMW car
owners in Indonesia. Four branches are located within the Jabodetabek area, which are Sunter, TB Simatupang, Pluit
and Serpong, while the other four branches serve customers in large cities and surrounding areas of Semarang, Surabaya,
Denpasar, Makassar.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
144
Lima kantor cabang, yaitu Sunter, TB Simatupang, Semarang, Surabaya dan Makassar, telah beroperasi dengan fasilitas VSP
Vehicle, Service, Parts dan memberikan layanan penjualan dan purna jual secara lengkap. Dua cabang lainnya, yaitu
Pluit dan Denpasar, baru saja dikembangkan menjadi cabang VSP pada tahun 2016. Cabang Serpong, yang hanya
dapat melayani penjualan mobil akan ditingkatkan statusnya menjadi cabang VSP pada awal tahun 2017.
Pangsa Pasar
Pangsa pasar BSO, dalam usahanya sebagai salah satu dealer BMW di Indonesia, diukur berdasarkan kontribusi yang
disumbangkan terhadap keseluruhan penjualan kendaraan BMW di Indonesia.
Dengan komitmen untuk senantiasa mengedepankan operational excellence, serta peningkatan proses kerja,
kompetensi karyawan, dan jalinan hubungan yang erat dengan pelanggan, pada tahun 2016, BSO telah berhasil mencatat
pencapaian tertinggi untuk angka penjualan diantara para dealer BMW lainnya, dengan kontribusi sebesar 43 dari
total penjualan seluruh dealer BMW di Indonesia. Demikian pula untuk layanan purna jual, BSO berhasil meraih posisi
kepemimpinan dengan porsi sebesar 48 dari total unit entry BMW nasional, dan diproyeksikan jumlah tersebut semakin
bertumbuh di tahun-tahun mendatang dengan peningkatan status seluruh jaringan cabang BSO menjadi fasilitas VSP.
Kinerja Penjualan
BSO telah memulai transformasi proses bisnis sejak tahun 2014, yang mencakup perubahan budaya bisnis, strategi
pemasaran, penjualan dan purna jual, yang juga dilengkapi dengan penguatan teknologi informasi, dengan tujuan
untuk mempererat hubungan dengan pelanggan. Untuk Five branches, which are Sunter, TB Simatupang, Semarang,
Surabaya and Makassar, operated with VSP Vehicle, Service, Parts facilities for complete sales and after-sales capabilities.
Two other branches, Pluit and Denpasar, were newly developed into VSP branches in 2016. The Serpong branch,
which was equipped with sales facility, will be developed to VSP status in early 2017.
Market Share
As a BMW dealership operation in Indonesia, BSO measures market share in terms of its contribution to total sales of
BMW cars in Indonesia.
With a commitment to constantly deliver operational excellence, work process improvements, people competency
and customer intimacy, in 2016, BSO set a new record for the highest sales figure among other BMW dealers, with a
contribution of 43 from all BMW dealers’ total sales in Indonesia. Further, BSO has secured the market leadership
position with a share of 48 from the total of national BMW unit entry in after-sales service, which is forecasted to
grow further in subsequent years given the initiative for full upgrade of all BSO branch network to VSP status.
Sales Performance
Since 2014, BSO initiated a business process transformation to build customer intimacy by changing the business culture, as
well as marketing, sales and after-sales strategies, combined with strengthening information technology capabilities.
In 2016, BSO’s business focus is to emphasize a service
GRUP MOBIL
AUTOMOBILE GROUP
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
145
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
tahun 2016, fokus bisnis BSO adalah menekankan budaya service excellence, yang akan melengkapi proses transformasi
bisnis dari struktur dealer yang berorientasi pada kegiatan penjualan menjadi perusahaan yang memberikan solusi
untuk mewujudkan gaya hidup yang berkualitas “to be a premium lifestyle solution provider”.
Langkah strategis ini dilakukan untuk merespon tantangan dalam menghadapi tingginya persaingan di sektor otomotif,
baik dari merek-merek mobil lain secara eksternal maupun sesama dealer BMW lainnya secara internal. Dengan
menghadirkan layanan purna jual yang senantiasa terjaga baik, BSO berupaya untuk memenangkan kepuasan dan
loyalitas para konsumen setia BMW serta mengubah persepsi pelanggan terhadap diskon demi keunggulan layanan yang
berkualitas prima.
Rencana Tahun 2017
BSO akan menyelesaikan proses optimalisasi jaringan distribusi pada tahun 2017 dengan peningkatan status
VSP pada cabang Serpong, sehingga seluruh outlet yang beroperasi akan memiliki kekuatan kapabilitas penjualan
dan purna jual yang komprehensif. Penguatan jaringan diiringi dengan rencana kerja dari sisi penjualan untuk
melakukan penetrasi pasar yang lebih maksimal, dengan mengandalkan beberapa model kendaraan yang telah
disambut baik oleh konsumen, antara lain seperti X1 series dan 2 seri lagi yang rencananya akan mulai dijual di Januari
2017 yaitu BMW 730Li SKD, dan The All-new BMW 5 Series. Pada tahun 2017 BSO akan mengerahkan seluruh kekuatan
purna jual sebagai salah satu pilar utama bisnisnya, dan bersamaan dengan seluruh kekuatan di area penjualan
BSO ke depan mempertahankan posisi yang telah diraihnya pada tahun 2016 yaitu dealer BMW terbaik di Indonesia.
Dengan transformasi bisnis yang telah bergulir, target jangka panjang BSO adalah untuk mempertahankan fokus
bisnis yang berimbang antara kinerja penjualan dan purna jual dalam rangka menghasilkan optimalisasi pendapatan
dan profitabilitas untuk meraih pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
excellence culture, to complete the business transformation from a sales-oriented dealer to an organization with a goal
“to be a premium lifestyle solution provider”.
This strategic initiative was undertaken to respond to challenges in facing intensive competition in the automotive
industry, from both other car brands externally and also internally among other BMW dealers. By consistently
delivering superior after-sales services, BSO works to win the loyalty and satisfaction of BMW customers, ultimately
shifting the customer’s perception away from discounting and in favor of receiving premium services from their favorite
car brand.
Plans for 2017
BSO will complete the branch network enhancement initiative in 2017 by upgrading the last branch Serpong
to VSP status, thus allowing all outlets to operate with full sales and after-sales facilities. This network strength is
reinforced with marketing work plans that aim to maximize market penetration, by leveraging selected models that have
grabbed customer interest, including the X1 series and the other two new models, BMW 730Li SKD and the All-new
BMW 5 series, which are scheduled to be sold beginning in January 2017. For 2017, BMW will utilize all of its after
sales function as one of its core business pillars. BSO will mobilize all of its strength in the sales area to maintain its
position achieved in 2016. Following the ongoing business transformation, BSO’s long-term target is to sustain a
balanced focus of sales and after-sales performance for the business in order to optimize revenue generation and
profitability to maintain sustainable growth.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
146
MOTOR
HONDA
SEPEDA
HONDA MOTORCYCLES
PT Astra Honda Motor AHM adalah perusahaan patungan yang didirikan oleh Perseroan dan Honda Motor Company Ltd., dengan
kepemilikan saham masing-masing 50. AHM memproduksi, mendistribusikan dan memasarkan sepeda motor Honda untuk
konsumen domestik di Indonesia dan pasar ekspor, serta didukung oleh Honda Sales Operation HSO sebagai salah satu main dealer
yang bertanggung jawab atas kegiatan penjualan sepeda motor dan suku cadang Honda serta layanan purna jual di Indonesia.
Produk dan Jasa
AHM menawarkan tiga kategori sepeda motor di Indonesia, yaitu motor bebek cubunderbone, skuter matik AT
scooter dan motor sport. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen motor domestik yang sangat luas, AHM senantiasa
menyediakan ragam pilihan model yang sangat bervariasi, dan pada tahun 2016 kembali meluncurkan 16 model baru,
termasuk penyegaran model strategis: Honda Beat sebagai volume maker dan empat model sepeda motor besar. Salah
satu mahakarya model terbaru unggulan dalam kategori motor sport, yaitu: CBR 250 RR merupakan hasil karya dari perpaduan
teknologi Honda Motor dan kemampuan ahli local engineering serta fasilitas produksi yang dilengkapi dengan teknologi
manufaktur terdepan AHM.
Fasilitas Produksi
AHM memiliki fasilitas produksi dengan kapasitas terpasang sebesar 5,8 juta unit per tahun. Tak hanya mengelola salah
satu kemampuan produksi terbesar dalam jaringan global sepeda motor Honda, namun AHM juga telah melengkapi
pabrik terbarunya dengan kemampuan teknologi terdepan PT Astra Honda Motor AHM is a joint venture company
established by the company and Honda Motor Company Ltd. with a shareholding composition of 50 each. AHM
manufactures, distributes and markets Honda motorcycles for the domestic market in Indonesia and export market.
AHM is supported by Honda Sales Operation HSO as one of the main dealers responsible for sales of Honda motorcycles
and spare parts and after sales services in Indonesia.
Products and Services
AHM offers three categories of motorcycles in Indonesia, which are cubunderbone, AT scooter and sport type.
To fulfill a range of demands from the local motorcycle consumers, AHM consistently provides an extensive
selection of models, and in 2016 introduced 16 new models, including refreshment of strategic models: Honda Beat as a
volume maker and four big bike models. A masterpiece, the newest motor sport model CBR 250 RR, is a testimony of
the collaborative union of Honda Motor’s technology and local engineering capability, produced in the most advanced
manufacturing technology in AHM’S factories.
Production Facility
AHM operates production facilities with total installed capacity of 5.8 million units per year. This represents not
only one of the largest production capabilities within Honda motorcycle’s global business network, but AHM has also
equipped its newest plant with competitive and advanced
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
147
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
yang kompetitif. Keunggulan produksi ini mencerminkan strategi untuk memimpin pasar sepeda motor nasional serta
berekspansi pada pasar global. Proses pengembangan produk AHM yang berkualitas
senantiasa mengedepankan strategi inovasi berbasis teknologi mutakhir dengan keunggulan biaya produksi yang kompetitif.
Lini produk sepeda motor Honda dengan model yang variatif dan memenuhi kebutuhan pasar secara nilai, kualitas dan
harga ini menjadi bukti akan keahlian local engineering dan teknologi Honda untuk senantiasa menghadirkan model-
model yang modern dan dinamis dengan dilengkapi teknologi mesin serta fitur-fitur fungsional dan keamanan terdepan di
industri nasional. Beberapa terobosan inovasi tersebut antara lain penggunaan mesin berteknologi eSP enhanced Smart
Power, sistem full injection FI dan idling stop system ISS yang bertenaga, irit bahan bakar dan lebih ramah lingkungan,
combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand switch dan parking brake lock sebagai
fitur keselamatan, serta penggunaan lampu-lampu LED yang lebih terang namun hemat energi listrik.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Jaringan distribusi nasional sepeda motor Honda mencakup lebih dari 1.700 dealer, serta didukung oleh lebih dari 3.700
bengkel resmi AHASS dan lebih dari 8.100 gerai suku cadang. Untuk menunjang pelayanan bagi konsumen eksklusif untuk
lini produk baru motor sport, AHM meluncurkan konsep pemasaran baru dengan Big Wing outlet yang berorientasi
pada penjualan dan pelayanan motor premium Honda. technology. This production strength reflects a strategy for
the leadership of the national motorcycle market and global market expansion.
AHM runs a product development strategy based on continuous innovation as well as applied new manufacturing
technology and strong cost leadership. Honda’s motorcycle product offering, comprising a broad range of models that
fulfill market expectations in terms of value, quality and price, is proof of Honda’s technology and local engineering
capabilities to present new modern and dynamic models combined with engine technology and the industry’s best
functional and safety features. A number of these innovative breakthroughs include the use of enhanced Smart Power
eSP technology engines, full injection FI system and idling stop system ISS that is powerful, fuel-efficient
and environmentally-friendly, combi brake system CBS, combined antilock braking system Combi ABS, side stand
switch and parking brake lock as safety features, as well as brighter yet economical LED lighting.
Marketing and Sales Network
Honda motorcycle national distribution network covers more than 1,700 dealers, and is supported by more than
3,700 authorized AHASS service stations and more than 8,100 parts shops. To deliver premium services for exclusive
customers of the new motor sport products, AHM launched a new marketing concept with its Big Wing outlets for
handling sales and services of Honda’s premium motorcycles.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
148
Dalam semangat “One Heart” dengan pelanggan, seluruh jaringan Honda memberikan dedikasi dan komitmen
yang kuat untuk menghadirkan layanan terbaik Astra dan kepuasan yang maksimal bagi pelanggan. Dengan
Honda Customer Care Center sebagai sistem pengelolaan pelanggan, setiap pelanggan mendapatkan jaminan
akan keseragaman dan standardisasi layanan Astra yang diberikan pada keseluruhan jaringan Honda di seluruh
pelosok Indonesia.
Pangsa Pasar
Sepeda motor Honda tetap menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Walaupun kinerja penjualan sepeda
motor nasional melemah, persentase penurunan volume penjualan sepeda motor Honda tidak sedalam penurunan
industri. Setelah mencatatkan prestasi terbaik dalam peraihan pangsa pasar sebesar 69 pada tahun 2015,
pencapaian tersebut semakin menguat menjadi 74 pada tahun 2016.
Kinerja Penjualan
Penurunan volume penjualan sepeda motor secara nasional terus berlanjut di tahun 2016, dengan sekitar 5,9 juta unit
sepeda motor dibandingkan dengan 6,5 juta unit terjual pada tahun 2015 atau penurunan sebesar 8. Konsistensi
dalam meluncurkan model-model baru yang menarik dan didukung kualitas jaringan sepeda motor Honda di Indonesia
With the spirit of being “One Heart” with the customers, Honda’s operational network is fully dedicated and
committed to presenting the best service and customer satisfaction that Astra is known for. With the Honda Customer
Care Center assuming the role of customer management system, all customers are guaranteed to receive uniform and
standardized Astra services across the entire Honda network in all areas of Indonesia.
Market Share
Honda motorcycle continues to be the preferred choice for Indonesian consumers. Even though there was a contraction
of the national motorcycle sales volume, Honda’s overall sales decline was maintained relatively better than the
industry average. After record-breaking achievement in terms of market share with 69 in 2015, this performance
was further strengthened to 74 in 2016.
Sales Performance
The weakening of the national motorcycle sales persisted in 2016, with approximately 5.9 million units of motorcycles
sold compared to 6.5 million units in 2015 or declining by 8. The consistency of launching new and attractive models, and
support from the Honda motorcycle network to deliver the best level of service in Indonesia were factors allowing AHM
SEPEDA MOTOR HONDA
HONDA MOTORCYCLES
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
149
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
dalam memberikan layanan terbaik, menyebabkan kinerja penjualan Honda di pasar domestik dapat bertahan dengan
sekitar 4,4 juta unit dibandingkan dengan 4,5 juta unit setahun sebelumnya, atau hanya turun 2. Setelah berhasil
menembus pasar ekspor pada tahun 2015, penjualan ekspor di tahun 2016 bertumbuh 126 menjadi 59.311
unit sepeda motor CBU dan 106.730 mesin dan komponen, dengan tujuan Filipina, Vietnam, Malaysia dan lainnya.
Rencana Tahun 2017
Tren pelemahan pasar sepeda motor nasional telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan pelemahan
kondisi ekonomi. AHM masih melihat belum adanya pertumbuhan yang signifikan di tahun 2017, sedangkan
pola pertumbuhan akan terkait erat dengan pergerakan kondisi perekonomian di tahun-tahun mendatang.
Menyikapi kondisi ini, Honda akan berupaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinan pasar, keunggulan
biaya produksi yang kompetitif dan kemampuan teknologi terdepan sebagai strategi pertumbuhan bisnis yang
berkesinambungan. Berlandaskan pada komitmen untuk mewujudkan mimpi pelanggan setia Honda, AHM senantiasa
mengembangkan jaringan secara intensif dan komprehensif, termasuk pengembangan kemampuan local engineering
dan QCD pada pemasok Honda, serta keselarasan kualitas dan kuantitas produksi yang berkesinambungan, sehingga
seluruh rantai nilai Honda menjadi lebih optimal dan bersaing.
to maintain sales performance in the domestic market at 4.4 million units compared to 4.5 million units in the previous
year, or down only by 2. After successfully penetrating the export market in 2015, export sales in 2016 grew 126
to 59,311 units of CBU motorcycles and 106,730 engines and components, to the Philippines, Vietnam, Malaysia and
other countries.
Plans for 2017
The declining trend in the national motorcycle market has continued in the past several years in line with the
weakening of the economy. AHM estimates that there will be insignificant growth in 2017, whereas future growth
patterns will be tightly correlated with economic conditions in the coming years.
To address these conditions, Honda will strive to maintain its market share, cost and technology leadership advantages
as its strategy for sustainable business growth. With commitment to realize loyal Honda customers’ dreams,
AHM continually implements intensive and comprehensive network development initiatives, including enhancing local
engineering capabilities and QCD of Honda suppliers, as well as sustainable production quantity-quality alignment, thus
rendering the entire Honda value chain more optimal and competitive.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
150
KOMPONEN
OTOMOTIF
PRODUSEN
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
PT Astra Otoparts Tbk AOP adalah anak perusahaan Astra yang merupakan produsen dan distributor berbagai
produk komponen otomotif untuk pasar domestik dan internasional, dengan struktur usaha yang terdiri dari 42
unit bisnis, anak perusahaan dan Entitas Asosiasi serta perusahaan patungan joint venture di bidang komponen
otomotif. Saham AOP telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapasitalisasi pasar pada akhir tahun 2016
sebesar Rp9,9 triliun.
Produk dan Layanan
AOP memproduksi dan mendistribusikan beragam jenis dan variasi produk komponen dan suku cadang yang berkualitas
untuk kendaraan bermotor roda empat maupun roda dua. Lini produk yang ditawarkan termasuk berbagai jenis produk
electrical, engine, body chassis, power train dan lain-lain. Pada tahun 2016, AOP telah mengembangkan dan
meluncurkan berbagai produk baru untuk disuplai ke APM, seperti kursi penumpang untuk kendaraan komersial dan
truk, Sun Visor, Power Sliding Door dan Rear Fog Lamp untuk kendaraan roda empat, Idle Start Stop System untuk kendaraan
roda dua. Untuk melengkapi portofolio produk di after market, AOP meluncurkan ban Aspira Premio yang merupakan hasil
kerja sama dengan pabrikan ban italia, Pirelli, terdiri dari 3 tipe ban yaitu Urbano, Sportivo dan Sportivo RS: aki GS Astra tipe
ISS Idling Stop System untuk roda empat, Aki stationary untuk PT Astra Otoparts Tbk AOP is a subsidiary of Astra that
manufactures and distributes a large variety of automotive component products for the domestic and international
markets, through its business structure made up of 42 business units, subsidiaries and associated companies as well
as joint ventures in the automotive component business. AOP shares are listed in the Indonesia Stock Exchange, with
market capitalization reaching Rp9.9 trillion at the end of 2016.
Products and Services
AOP produces and distributes an extensive type and variety of quality components and spare parts for both four-wheeler
and two-wheeler vehicles. Its product offerings include various electrical, engine, body chassis, power train and
other products. In 2016, AOP developed and introduced a range of new
products to be supplied to OEM customers such as, seats for commercial cars and trucks, Sun Visor, Power Sliding Door
and Rear Fog Lamp for passenger cars, and Idle Start Stop System for motorcycles. To enrich the product portfolio in the
after market, AOP launched Aspira Premio tires, consisting of three types: Urbano, Sportivo, and Sportivo RS; GS
Astra battery with ISS Idling Stop System for four-wheeler vehicles: Stationary Battery for the telecommunication
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
151
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
industri telekomunikasi, UPS dan panel surya, aki Quantum Federal untuk kendaraan roda dua, Aspira Solid Tire untuk
forklift, pelek roda empat yang dirancang sendiri, dan Audio Head Unit untuk kendaraan roda empat.
Selain itu, AOP juga mengembangkan beberapa varian kendaraan mini traktor dengan merek Wintor untuk
pemakaian khusus di perkebunan seperti X-plorer Composter dan X-plorer Triangle, dan unit Wintor ini juga telah diekspor
ke Malaysia.
Fasilitas Produksi
Mengingat kondisi sektor otomotif nasional belum bertumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan
belum melampaui volume tertingginya, maka AOP belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi kapasitas
terpasang pada fasilitas produksi yang telah berjalan. Namun demikian, peluang investasi tetap menjadi prioritas
utama bagi AOP untuk produk-produk baru dengan prospek penjualan yang menjanjikan ke depan.
Pada tahun 2016, AOP telah memulai kegiatan operasional pada beberapa fasilitas produksi baru, antara lain:
• Pabrik pertama Bridgestone Astra Indonesia di Purwakarta, Jawa Barat, yang memproduksi komponen
anti vibrasi untuk kendaraan roda empat. industry, UPS and Solar Panel; Quantum Federal battery for
motorcycles, Aspira Solid Tire for forklifts, and Audio Head unit for passenger cars.
In addition, AOP also developed several variants of mini tractors marketed under the brand Wintor, for specific
use in farmsplantations, consisting of X-plorer Composter and X-plorer Triangle, the first unit has been exported to
Malaysia.
Production Facilities
As the national automotive sector was not able to register significant growth in the past few years to break the highest
recorded market volume figures, AOP has no immediate plans for capacity expansion at its current operational
production facilities. However, investment opportunities remain as a strategic priority for AOP, specifically for new
products with promising sales potential in the future.
In 2016, AOP started commercial operations at newly completed production facilities, including:
• The first Bridgestone Astra Indonesia factory in Purwakarta, West Java, to produce anti-vibration
component for four-wheeler vehicles.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
152
• Pabrik pertama Aisin Indonesia Automotive dan Advic Manufacturing Indonesia di kawasan KIC Kerawang,
Jawa Barat, yang mana kedua pabrik ini masing-masing memproduksi body part dan engine part, brake system
serta automatic power sliding door. • Peresmian produk TD Automotive Compressor Indonesia
di MM 2100 Cikarang Jawa Barat yang memproduksi komponen kompresor AC mobil dengan clucth.
Pemasaran dan Jaringan Distribusi
AOP telah dikenal sebagai produsen suku cadang berkualitas prima di pasar global, yang melayani segmen pasar pabrikan
otomotif OEMOriginal Equipment for Manufacturer serta pasar suku cadang pengganti REMReplacement Market. Di pasar
domestik, AOP memiliki pelanggan pabrikan otomotif terkemuka di mancanegara, yang terdiri dari Astra Honda Motor, Yamaha
Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia dan Kawasaki Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda dua,
serta Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks, Honda Prospect
Motor, Indomobil Suzuki International, Krama Yudha Tiga Berlian, Hino Motors Manufacturing Indonesia, Hyundai, KIA
dan Nissan Motor Indonesia untuk segmen kendaraan roda empat atau lebih.
• The first factory for Aisin Indonesia Automotive and Advic Manufacturing Indonesia located in Kawasan KIIC
Karawang,West Java. Each of the two factories produce body parts and engine parts, brake systems as well as
automatic power sliding doors. • The inauguration of the TD Automotive Compressor
Indonesia factory in MM 2100 Cikarang West Java, to produce AC compressor components for cars with a
clutch.
Marketing and Distribution Network
AOP has established a reputation as a good quality components producer in the global markets, serving the
Original Equipment for Manufacturer OEM segment as well as the Replacement Market REM. In the domestic market,
AOP has leading international automotive brands producers as its customers, including Astra Honda Motor, Yamaha
Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Motor Indonesia and Kawasaki Motor Indonesia for the two-wheeler automotive
segment, and Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Astra Daihatsu Motor, Isuzu Astra Motor Indonesia, UD Trucks,
Honda Prospect Motor, Indomobil Suzuki International, Krama Yudha Tiga Berlian, Hino Motors Manufacturing
Indonesia, Hyundai, KIA and Nissan Motor Indonesia for the four-wheeler vehicle segment.
PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
153
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
AOP juga melayani konsumen pasar suku cadang pengganti atau REM dengan jangkauan distribusi nasional yang luas dan
terus berkembang secara berkesinambungan. Pengembangan di tahu 2016 dilakukan dengan pembukaan kantor penjualan
di Cikampek serta penambahan dua dealer utama di Ambon dan satu dealer utama di Banjarmasin. Pada akhir tahun 2016,
jaringan distribusi AOP terdiri dari 24 kantor penjualan di area Jawa, Bali dan Manado dan 52 dealer utama di area luar Jawa
dan Bali. Kekuatan distribusi ini juga ditunjang dengan 363 gerai ShopDrive sebagai jaringan distribusi ritel modern yang
secara khusus melayani kebutuhan berbagai produk komponen otomotif, seperti aki, pelumas, dan shock absorber dan berbagai
suku cadang fast moving lainnya diseluruh wilayah Indonesia. Bisnis ritel ShopDrive juga dilengkapi dengan layanan 24 jam
melalui call center ShopDrive 15000-15 dan online chat untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan melalui konsep belanja
yang cepat, praktis, terjangkau dan dekat dengan konsumen. Penjualan ekspor untuk produk-produk AOP berada di
bawah pengawasan International Trading Division, dengan didukung kantor perwakilan yang berlokasi di Dubai. Dengan
reputasi sebagai salah satu perusahaan perdagangan komponen otomotif terbesar di Asia Tenggara, AOP saat
ini telah menjangkau lebih dari 30 negara di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin dan Eropa.
AOP also serves the REM segment through an extensive national distribution coverage, which continues to be
expanded. Expansion for 2016 included the opening of a new sales office in Cikampek and the addition of two main
dealers in Ambon and one main dealer in Banjarmasin. By the end of 2016, AOP has a distribution network in operation
comprising of 24 sales offices in Java, Bali and Manado as well as 52 main dealers serving areas outside Java and Bali. This
distribution strength is also supported by 363 ShopDrive outlets that make up a modern retail distribution network,
specifically supplying a variety of automotive components such as batteries, lubricants and shock absorbers and
other fast-moving spare parts throughout Indonesia. The ShopDrive retail operation is equipped with 24 hour
service through call center ShopDrive 15000-15 and online chat to fulfill all customers needs through a shopping concept
that is fast, convenient, affordable,and close to customers. Export sales of AOP products are under the management
of the International Trading Division, and backed by a representative office in Dubai. With a reputation as one of
the largest automotive components trading companies in Southeast Asia, AOP currently markets its products in more
than 30 countries across Asia Pacific, Middle East, Africa, Latin America and Europe.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
154
Pangsa Pasar
Dengan ragam variasi produk komponen otomotif yang diproduksi oleh AOP, maka pengukuran pangsa pasar
disesuaikan berdasarkan jenis produk. Produk aki, yang dipasarkan dengan menggunakan beberapa merek dagang
yaitu GS, Incoe, Aspira dan Federal, memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan AOP. Pada segmen suku
cadang pengganti di pasar domestik, produk aki AOP telah meraih pangsa pasar sekitar 57 untuk roda empat, dan
46 untuk roda dua.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, AOP mampu meraih peningkatan kinerja keuangan yang cukup baik dari tahun sebelumnya. Kendati
volume penjualan produk otomotif roda empat dan roda dua masih belum kondusif, namun demikian pelanggan pabrikan
segmen roda empat maupun roda dua yang dilayani AOP mampu mempertahankan kinerja penjualan yang relatif stabil dan lebih
baik dari industri nasional. Selain itu, nilai tukar Rupiah yang cukup stabil mendukung struktur biaya produksi yang lebih baik untuk
menopang profitabilitas AOP. Secara garis besar, fokus bisnis pada tahun 2016 adalah melanjutkan
strategi yang telah diterapkan pada tahun 2015 yakni LEAP, atau leverage position melalui pendalaman bisnis yang telah berjalan,
excellence in all aspect peningkatan kesempurnaan dalam kegiatan operasional dan product based instead of process based peralihan
dari bisnis berbasis menjadi bisnis berbasis produk dengan nilai tambah yang lebih baik. Melalui konsep ini, AOP selalu berupaya
meningkatkan RD untuk mengutamakan produk-produk
Market Share
With a great variety of automotive component products being produced by AOP, market share is measured based
on product type. Battery, which is marketed under different brands-GS, Incoe, Aspira and Federal, provides a significant
contribution to AOP’s total revenue. In the domestic replacement market, AOP’s battery products have achieved
market share of 57 for four-wheeler vehicles, and 46 for two-wheeler vehicles.
Sales Performance
In 2016, AOP managed to record good growth of financial performance compared to the previous year. Despite sales
volumes of two-wheeler and four-wheeler automotive segments remaining sluggish, both two-wheel and four-
wheel OEM customers served by AOP could maintain relatively stable sales figures and achieved a better performance than
the industry average. Furthermore, a stable Rupiah rendered AOP’s production cost structure stronger, thus supporting its
profitability. In general, the business focus in 2016 was to continue the
strategy implemented in 2015, which is LEAP, or to leverage position by enhancing the existing businesses, excellence
in all aspect operational excellence and product based instead of process based redirecting the process based
business to focus on products with greater added value. With this concept, AOP strives to continually promote RD
to prioritize flagship products with added value that can be
PRODUSEN KOMPONEN OTOMOTIF
AUTOMOTIVE COMPONENT MANUFACTURER
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
155
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
unggulan yang memiliki nilai tambah sehingga dapat dipasarkan secara independen, termasuk penetrasi untuk pasar ekspor, dalam
rangka meraih pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang berkesinambungan.
Rencana Tahun 2017
AOP memproyeksikan bahwa kondisi sektor otomotif pada tahun 2017 relatif membaik, mengingat bahwa berbagai model
kendaraan baru yang diluncurkan pada tahun 2016 telah disambut dengan penuh antusiasme oleh konsumen domestik.
Program kerja AOP pada tahun 2017 masih menekankan penyempurnaan kegiatan operasional dan pengembangan bisnis,
berdasarkan hasil penerapan fokus strategi pada tahun 2015 dan 2016 yaitu consolidate reshape and realign. AOP percaya bahwa
prospek pertumbuhan perekonomian Indonesia di tahun-tahun mendatang akan menunjang pertumbuhan bisnis otomotif di
tanah air, dan AOP memainkan peran yang sangat strategis dalam proses pengembangan tersebut. Karenanya, AOP akan senantiasa
mengembangkan peluang untuk berekspansi dan berinvestasi secara selektif dalam rangka merespon tantangan pengembangan
bisnis ke depan. independently marketed, including penetration into export
markets to generate sustainable revenue growth and sound profitability.
Plans for 2017
AOP projects the automotive sector conditions in 2017 will be slightly better, considering the fact that there were many
new models introduced in 2016 and were well received by the domestic consumer automotive. AOP’s strategy for 2017 still
emphasizes operational excellence and business expansion, banking on the results of the strategic focus implemented
in 2015 and 2016, which is to consolidate, reshape and realign. AOP believes that Indonesia’s growth prospects in
subsequent years will support the local automotive industry to flourish, and AOP plays a strategic role in the industry’s
development. Therefore, AOP will continue to capitalize on opportunities to expand and invest selectively in response to
the challenges of future business development.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
156
AstraWorld memainkan dua peran penting dalam menciptakan nilai tambah bagi jajaran lini bisnis Astra.
Sebagai mitra bagi para pemilik mobil yang dipasarkan oleh Astra, AstraWorld bertugas memberikan kemudahan serta
kenyamanan bagi para pemilik dan pengguna mobil Astra. Peran lainnya adalah sebagai mitra Contact Center dan
program Customer Relations Management CRM untuk berbagai perusahaan Grup Astra, sesuai dengan kebutuhan
masing-masing perusahaan.
Layanan
Bisnis AstraWorld mencakup 3 pilar utama: 1. Emergency Roadside Assistance ERA, yakni layanan
bantuan darurat di jalan yang tersedia bagi mobil-mobil pelanggan Astra yang telah terdaftar sebagai anggota
AstraWorld. 2.
Customer Relationship Management CRM mengedepankan tiga fungsi utama, yaitu:
a. Customer Insight Management untuk
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan,
b. Customer Experience Management untuk
mengembangkan program-program dengan tujuan menciptakan pengalaman yang menyenangkan
terhadap produkservis yang ditawarkan oleh Grup Astra, dan
c. Channel Interactive, yakni kemampuan menyediakan saluran interaksi.
AstraWorld plays two critical roles in creating added value for Astra’s business lines. As a partner to owners of vehicles
that are marketed by Astra, AstraWorld is responsible for building maximum ease and convenience for both owners
and users of Astra’s vehicles. Its other role is as a Contact Center and Customer Relations Management CRM partner
to various Astra Group companies, in accordance with the respective needs of each individual company.
Services
AstraWorld’s business covers 3 main pillars: 1. Emergency Roadside Assistance ERA, which is road
emergency assistance that is available to all Astra customers’ cars that are registered as AstraWorld
members. 2. Customer Relationship Management CRM highlights
three main functions, which are: a. Customer Insight Management, to identify and
understand customer demands and needs, b. Customer Experience Management to develop
programs with the aim of instilling positive experiences of Astra Group’s productsservices, and
c. Channel Interactive, the ability to provide interactive channels.
ASTRAWORLD
ASTRAWORLD
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
157
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
3. Contact Center, sebagai sentra layanan yang dikelola untuk menjalin komunikasi dengan pelanggan melalui
berbagai media saluran SMS, email, media sosial, dan menggabungkan dengan program CRM untuk
menciptakan customer engagement melalui layanan yang bersifat lebih personal.
Jaringan Layanan
AstraWorld berkomitmen untuk mengoptimalkan jaringan layanan komunikasi dengan pelanggan. Selain menyediakan
Call Center 1-500 898, email dan SMS, AstraWorld juga menyediakan jaringan komunikasi digital berupa website
www.astraworld.com, dan media sosial Facebook, Twitter, serta Instagram dengan user ID AstraWorld. Jaringan
komunikasi digital ini bertujuan untuk mempercepat penyebaran berbagai informasi penting mengenai layanan
Astra. Selain itu, pada bulan Juli 2016 AstraWorld juga meluncurkan
mobile app ANAVIGO yang bertujuan untuk memberi kemudahan berkendara selama dalam perjalanan, terutama
dalam mengakses layanan Emergency Roadside Assistance ERA AstraWorld. Layanan 24-jam ERA tersedia di 27 kota-
kota besar di tanah air dan dapat diakses oleh pemilik mobil Astra, baik melalui contact center AstraWorld maupun panic
button di aplikasi ANAVIGO. 3. Contact Center, as the service center that is managed
to build communication with customers through various channels SMS, email, social media and combined with
CRM programs to create customer engagement by delivering more personal services.
Service Network
AstraWorld is committed to optimize its communication service network with customers. Besides access to the Call
Center 1-500 898, email and SMS, AstraWorld also operates a digital communication network comprising website
www.astraworld.com, as well as social media Facebook, Twitter, and Instagram with user ID AstraWorld. The digital
network helps in accelerating the distribution of important information on services available from Astra.
In July 2016, AstraWorld launched its mobile application ANAVIGO, which is designed to enhance driving convenience
and experience, especially in accessing AstraWorld’s Emergency Roadside Assistance ERA services. The 24-
hour ERA service is available in 27 large cities nationwide and is able to be accessed by Astra car owners by calling
the AstraWorld contact center or pressing the panic button found in the ANAVIGO application.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
158
Kinerja
Pada tahun 2016, pertumbuhan bisnis menuntut adanya ekspansi pada fasilitas contact center dan bisnis CRM yang
dikelola oleh AstraWorld. Sebagai gerbang utama yang memfasilitasi terbentuknya hubungan pelanggan dengan
Grup Astra, AstraWorld mengelola database pelanggan. Untuk membangun potensi agar informasi tersebut menjadi
bermanfaat dalam mewujudkan pengembangan bisnis ke depan, AstraWorld mempelopori pengelolaan data
tersebut dan mengarahkan kemampuan CRM menjadi suatu kekuatan baru.
Selama tahun 2016, pemenuhan jumlah panggilan ERA tercatat sebesar 76.982, response time armada bantuan
dapat dipertahankan walaupun jumlah panggilan dan tingkat kemacetan meningkat, serta peningkatan performa
penanganan keluhan pelanggan di call center. Kerja keras dan sukses AstraWorld diakui oleh berbagai pihak eksternal
melalui penerimaan penghargaan secara konsisten yaitu Indonesia Contact Center Association dan Contact Center
Service Excellence Award.
Performance
In 2016, an expansion of the facilities used by AstraWorld for its contact center and CRM business was necessary due
to continuous business growth. In serving its role as the main gateway to facilitate relationship building between its
customers and Astra Group, AstraWorld manages customer database. To build the potential of making this information
useful for business growth in the future, AstraWorld initiated the management of this database and redirected its CRM
capabilities to become a new strength.
During 2016, AstraWorld succeeded in fulfilling 76,982 calls, maintaining the response time of assistance teams
despite the higher number of calls and worsening traffic congestion, as well as better performance in customer
complaints handling through the call center. AstraWorld’s hard work and success are recognized by various external
parties, which resulted in receiving several awards consistently, including the Indonesian Contact Center
Association and Contact Center Service Excellence Award.
ASTRAWORLD
ASTRAWORLD
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
159
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Rencana Tahun 2017
Pada tahun 2017, AstraWorld akan mengembangkan kapasitas contact center untuk memfasilitasi kebutuhan
ekspansi bisnis Astra ke depan. Selain itu, juga dilakukan persiapan untuk mengarahkan fokus bisnis pada
pengembangan dan pemanfaatan data yang diperkirakan akan memainkan peran yang sangat penting dalam
mendorong pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang.
Plans for 2017
In 2017, AstraWorld will expand the capacity of its contact center facilities to accommodate the growing needs of
Astra‘s businesses in the future. In addition, preparations are made to direct business focus on developing and utilizing
data, which is expected to take a critical role as the driving force for business growth in subsequent years.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
160
KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
Walaupun terjadi penurunan kualitas kredit di industri jasa keuangan, bisnis pembiayaan
otomotif Astra dapat tetap membukukan kinerja yang positif
Despite the deterioration of credit quality in the financial services industry, Astra’s automotive
financing business was able to record a positive performance
JASA
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
161
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Segmen bisnis jasa keuangan terdiversifikasi dalam empat pilar bisnis utama untuk memberikan dukungan keuangan
yang kuat bagi lini bisnis Grup Astra lainnya, khususnya dengan menyediakan dukungan finansial untuk menunjang
pencapaian kinerja penjualan. Fokus pada pelaksanaan manajemen risiko yang baik dan seleksi target konsumen yang
cermat dapat menjaga kinerja dan kondisi keuangan yang baik. Pada tahun 2016, lini bisnis jasa keuangan menghasilkan total
pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik dari Rp17,1 triliun pada tahun sebelumnya. Laba bersih yang disumbangkan
terhadap total laba bersih Grup Astra mencapai sekitar 5, turun dari kontribusinya sebesar 25 pada tahun sebelumnya.
Tinjauan dan Prospek Jasa Keuangan
Tinjauan Industri
Seperti beberapa tahun terakhir, kondisi industri jasa keuangan masih dipengaruhi oleh lesunya perekonomian
nasional sebagai dampak dari krisis ekonomi global. Namun demikian, secara makro ekonomi terlihat sedikit perbaikan
pada tahun 2016 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan melanjutkan paket stimulasi ekonomi melalui
pengembangan sarana infrastruktur di tanah air, Pemerintah The financial services business line is diversified into four
main business pillars to deliver solid support for Astra Group’s extensive business lines, especially by providing
financial support for achieving sales performance targets. Focus on robust risk management implementation and
selective target customer acquisition managed to sustain healthy performance and financial position of the business.
In 2016, the financial services sector generated net revenues of Rp17.8 trillion, higher than Rp17.1 trillion contributed in
the previous year. Net income contribution to Astra Group’s consolidated net income is 5, or decreasing from to 25
in the previous year.
Financial Services Industry Overview and Outlook
Industry Overview
Much like the past several years, the conditions of the financial services industry remain impacted by sluggish
national economic activities as the result of global economic crisis. However, there were slight positive developments in
the macro economy in 2016 relative to the previous years. By continuing the economic stimulation package focused
on infrastructure development nationwide, the Indonesian peningkatan total nilai
pembiayaan ACC menjadi Rp27,5 triliun pada tahun
2016
the increase in total financing value in ACC to Rp27.5
trillion during 2016
24,4
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
162
Indonesia dapat mempertahankan stabilitas ekonomi, seperti terindikasi dengan pertumbuhan PDB yang mencapai
5,0 atau masih lebih tinggi dibandingkan 4,8 pada tahun sebelumnya. Rupiah dan tingkat inflasi juga terkendali
cukup baik tanpa fluktuasi yang berarti. Bank Indonesia dapat mempertahankan iklim suku bunga
rendah sepanjang tahun, bahkan suku bunga acuan telah mencapai titik terendah pada 4,75 sejak akhir bulan
September 2016. Likuditas pasar juga terjaga relatif baik. Kondisi tersebut, diantaranya didukung oleh keberhasilan
program amnesti pajak yang memberikan kontribusi dana repatriasi serta pendapatan pajak untuk mendukung APBN.
Mengingat besarnya peran ekspor komoditas pada pendapatan negara, lonjakan harga batu bara yang terjadi
pada paruh kedua 2016 juga memberikan angin segar bagi sektor pertambangan. Pergerakan harga yang lebih kondusif
memacu peningkatan aktivitas pada sektor pertambangan nasional, bahkan mulai terlihat investasi pembelian alat
berat untuk kebutuhan operasional tambang. Namun tak bisa disangkal bahwa belum banyak faktor penggerak
yang mendorong perbaikan di sektor riil. Salah satu indikator utama ekonomi adalah penjualan di sektor otomotif. Pada
dasarnya, volume penjualan otomotif masih bergerak dalam tren penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya. Segmen kendaraan
roda dua mengalami penurunan sekitar 8 dari 6,5 juta unit pada tahun 2015 menjadi hanya 5,9 juta unit, sedangkan pada
segmen roda empat walau angka penjualan bergerak relatif stabil namun terdapat tren penjualan yang mulai terkonsentrasi
pada model-model dengan harga yang lebih ekonomis. Memburuknya kondisi sektor riil juga dapat dilihat pada
penurunan kemampuan debitur untuk membayar kewajiban kredit, yang tercermin pada peningkatan rasio non performing
loan NPL sektor perbankan dan sektor jasa pembiayaan. Pada Government could sustain economic stability, as indicated by
GDP growth reaching 5.0 or still stronger when compared to 4.8 in the previous year. Rupiah and inflation were
managed very well, with no notable fluctuations.
Bank Indonesia also maintained a low interest rate regime throughout the year; in fact, the benchmark rate touched
the lowest point at 4.75 since the end of September 2016. Market liquidity was relatively favorable. One of the factors
supporting these conditions was the success of the tax amnesty program in giving contribution of repatriated funds
and additional tax revenue to support the national budget. With commodities export still a major source of government
revenues, a drastic increase of global coal price in the second semester of 2016 was a breath of fresh air for the
mining sector. Positive development in prices could stimulate increased mining activities across the country. Furthermore,
there were also signs of higher investment commitments for heavy equipment necessary in mining operations.
However, it is undeniable that there were limited factors that could potentially drive recovery of the real sector. An
important economic indicator is automotive sales. Basically, automotive sales continued to move in a downward trend
as in previous years. The two-wheeler segment experienced an 8 drop in sales from 6.5 million units in 2015 to 5.9
million units, whereas in the car segment, although stability of sales figures could be maintained, car purchases tend to
be concentrated on low-ticket models.
The deteriorating condition of the real sector is also evident in the worsening ability of borrowers to meet payment of their
loan obligations, as reflected in higher non performing loan NPL ratio of the banking and financing services sectors. By
JASA KEUANGAN
FINANCIAL SERVICES
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
163
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
akhir tahun 2016, sektor perbankan menghadapi penurunan kualitas aset yang ditandai dengan kenaikan NPL yang cukup
tinggi menjadi 3,2 dari 2,5 pada akhir tahun 2015 sumber: website OJK. Untuk menghadapi kondisi perekonomian
yang lemah, Otoritas Jasa Keuangan OJK telah meluncurkan paket stimulasi bagi sektor jasa keuangan, diantaranya
memberikan ruang gerak yang lebih fleksibel bagi sektor jasa pembiayaan dalam berekspansi lini bisnisnya. Selain itu, OJK
juga telah memberlakukan struktur regulasi yang mendukung perkembangan industri jasa keuangan yang lebih sehat ke depan,
antara lain mengatur hal-hal terkait perlindungan konsumen, tata kelola perusahaan, self assessment dan pengendalian risiko.
Prospek Industri
Industri jasa keuangan berkorelasi erat dengan siklus dan fundamental perekonomian nasional. Dengan kondisi
lemahnya ekonomi nasional saat ini, maka sektor industri jasa keuangan masih akan menghadapi banyak tantangan dalam
jangka pendek. Salah satunya adalah tingkat persaingan yang lebih tinggi dengan tuntutan untuk pelaku bisnis jasa
keuangan memperketat proses seleksi debitur dan menyasar segmen konsumen dengan kualitas kredit lebih baik.
Dalam jangka panjang, industri jasa keuangan memiliki prospek pertumbuhan yang baik, didukung oleh besarnya populasi bangsa
Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan terus meningkat sebagai basis konsumen yang kuat dengan kebutuhan akan
jasa transaksi perbankan, jasa pembiayaan dan investasi asuransi yang sangat beragam. Namun demikian, semakin besar pula
tuntutan untuk berkembang dengan semangat berinovasi yang tinggi dalam menjalankan peran sebagai intermediasi keuangan
yang menunjang kegiatan bisnis dan perdagangan di Indonesia secara lebih efektif. Persaingan yang lebih luas di tingkat
global juga menjadi tantangan bagi setiap perusahaan jasa keuangan untuk mengedepankan kualitas layanan dan produk
yang dipadukan dengan keamanan sistem yang terpercaya. Dalam hal ini, OJK selaku regulator industri telah menerapkan
kerangka regulasi yang lebih komprehensif untuk mendorong perbaikan dari sisi kecukupan modal, sistem manajemen risiko,
perlindungan konsumen serta penguatan struktur dan sistem keuangan yang dapat mendukung pertumbuhan lebih sehat
secara berkesinambungan. Astra memiliki empat pilar jasa keuangan. Prospek masing-
masing pilar diurai sesuai bagian segmen bisnis terkait sebagai berikut.
the end of 2016, banking sectors experienced a credit quality deterioration characterized by increasing NPL to 3.2 from
2.5 at the end of 2015. To deal with the weak economic conditions, OJK issued a stimulus package for the financial
sector, including allowing greater flexibility for the financing services sector in their business expansion potentials. OJK
has also enforced a regulatory structure that would facilitate healthier development of the financial services industry
in the future, among others regulating matters related to consumer protection, corporate governance, self-assessment
and risk control.
Industry Outlook
The financial services industry is highly correlated with the national economic cycles and fundamentals. With the
slowdown of the national economy today, the financial services sector will continue to face various challenges over
the short-term. One of them is more intensive competition, hence resulting financial services providers to tighten their
customer selection process and seek target consumers with superior creditworthiness.
The financial services industry still has favorable growth prospects over the long-term, given support by the country’s
large population, along with their consistent income growth, serving as a strong base of consumers with diverse needs
of banking transactions, financing services and insurance investments. However, it is also imperative for the industry
to manage growth with a strong innovation spirit to serve the role of financial intermediary that supports business and
trading activities more effectively across all areas in Indonesia. Tighter competition on a global scale is another key challenge
for every financial services company, requiring them to prioritize a combination of service and product quality with a
reliable security system. In this case, OJK as a regulator in the industry has implemented a more comprehensive regulatory
framework to encourage improvements in terms of capital adequacy, risk management system, consumer protection
and strengthening the financial system and structure that is conducive to sound and sustainable growth.
Astra has four financial services pillars. Discussions on the outlook of each pillar are mentioned in the following section
based on its segment.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
164
KENDARAAN
BERMOTOR
PEMBIAYAAN
AUTOMOTIVE FINANCING
Astra memberikan kemudahan bagi konsumen otomotif di tanah air dengan menawarkan ragam fasilitas kredit yang
fleksibel dan terjangkau untuk kepemilikan mobil dari Astra Credit Companies ACC dan Toyota Astra Financial Services
TAF, serta pembiayaan sepeda motor melalui Federal International Finance FIFGROUP.
Prospek Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Saat ini, kondisi pasar otomotif masih bergerak dalam tren penurunan, sehingga diperkirakan sektor pembiayaan
otomotif masih akan mengalami iklim bisnis yang menantang pada tahun 2017. Pelaku bisnis segmen ini
masih akan berfokus pada pemantauan kualitas portofolio yang lebih ketat serta pembiayaan baru yang lebih selektif
untuk mengendalikan tingkat NPL. Walaupun menghadapi kendala faktor daya beli yang
rendah, penjualan mobil saat ini cenderung bergeser pada model-model kelas ekonomi yang gencar diluncurkan oleh
produsen otomotif. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia akan kendaraan pribadi,
baik mobil maupun sepeda motor, untuk mobilitas sehari- hari sangatlah nyata. Kenyamanan pribadi, keterbatasan
sarana transportasi publik, kebutuhan akan alat transportasi yang mudah dan multiguna untuk pengangkutan orang dan
barang, bahkan sebagai simbol status sosial dan indikator kesejahteraan, merupakan beberapa alasan masyarakat
untuk membeli kendaraan pribadi. Dengan peningkatan Astra provides convenience for automotive customers
nationwide by offering flexible and affordable credit facilities for car ownership through Astra Credit Companies
ACC and Toyota Astra Financial Services TAF, as well as motorcycle financing through Federal International Finance
FIFGROUP.
Outlook of Automotive Financing
With the automotive sector currently moving along a declining growth trend, the automotive financing business
will still face a challenging market environment in 2017. The business focus for companies in this segment will
continue to be directed toward controlling NPL through tighter monitoring of the portfolio quality and more selective
acquisition of new financing. Although still constrained by low consumer purchasing
power, there is a tendency of car sales currently shifting in favor of the economy class models that have been
aggressively introduced by automotive manufacturers. This is an indication of the need of Indonesians to have their own
vehicles, both cars and motorcycles, to support everyday mobility is very real. Personal comfort, limitations of public
transportation, the necessity for easy and multipurpose vehicles for transporting people and goods and even as a
social status symbol and indicator of financial well-being, these are just a few reasons driving Indonesians to buy
personal vehicles. With improved financial prosperity, the
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
165
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
kesejahteraan finansial maka populasi Indonesia akan menjadi basis konsumen kendaraan bermotor yang sangat
prospektif. Selain itu, program kebijakan Pemerintah untuk akselerasi
pembangunan aset infrastruktur negara, termasuk jalan raya dan jalan tol, diharapkan akan berdampak pada
konektivitas antar wilayah darat, sehingga aktivitas logistik, mobilitas masyarakat dan kegiatan perekonomian dan sosial
secara umum di seluruh penjuru Indonesia akan berlipat ganda. Faktor-faktor tersebut akan menopang tingkat
permintaan sarana transportasi yang handal, baik yang baru maupun bekas, sehingga prospek transaksi pembiayaan
kendaraan bermotor tetap bertahan baik dalam jangka medium dan panjang. Diharapkan dengan normalisasi
kondisi perekonomian nasional, maka transaksi pembelian kendaraan bermotor akan kembali pada pola pertumbuhan
yang positif.
Astra Credit Companies ACC
Didirikan pada tahun 1982, ACC mengemban misi untuk memberikan dukungan fasilitas pembiayaan bagi konsumen
bisnis otomotif Astra. Dengan berjalannya waktu, ACC berkembang sebagai gabungan dari lima perusahaan
pembiayaan yang terdiri dari PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto
Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance.
Indonesian market is a solid consumer base supporting the future outlook of the automotive industry.
Furthermore, the Government’s program for accelerated development of the country’s basic infrastructure,
including roads and toll roads, is expected to positively impact the interregional connectivity by land. With it,
logistics activities, people mobility and general economic as well as social activities across all areas of Indonesia will
grow exponentially. These factors will sustain the demand for reliable transportation vehicles, both new and used,
and the prospects for automotive financing transactions remain promising over the medium and long-term. The
normalization of the national economic conditions will be the key factor to drive automotive financing to its positive
growth pattern.
Astra Credit Companies ACC
Established in 1982, ACC has a mission to provide support to Astra’s automotive customers via financing schemes.
Over time, ACC grew and evolved as a multi-brand finance company made up of PT Astra Sedaya Finance,
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama
Sedaya Finance.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
166
Produk dan Jasa
ACC menyediakan fasilitas pembiayaan berdasarkan target pasar yang dituju, yaitu pembiayaan mobil baru divisi otomotif
Astra, pembiayaan merek-merek mobil lain dan pembiayaan mobil bekas. Untuk memberikan layanan yang optimal,
masing-masing lini produk tersebut dirancang dengan fitur dan struktur biaya yang berimbang dengan risiko yang sesuai
dengan karakteristik konsumen yang dituju. Strategi pertumbuhan bisnis ACC mengacu pada inisiatif
untuk mengoptimalkan komposisi portofolio produk pembiayaan dengan keseimbangan pertumbuhan volume
dan kualitas pembiayaan untuk meminimalkan risiko. Pada tahun 2016 telah diluncurkan tiga produk pembiayaan baru,
yaitu fasilitas pembiayaan pendidikan dalam kerjasama dengan IPMI International Business School, dealer financing
melalui kolaborasi dengan empat indirect dealer Daihatsu dan operating lease bekerja sama dengan Auto 2000. ACC
juga memberikan mortgage financing yang telah dirintis pada tahun 2015.
Pada akhir tahun 2016, portofolio pembiayaan ACC terdiri dari pembiayaan mobil baru divisi otomotif Astra
sebesar 72, pembiayaan mobil bekas sebesar 17 dan pembiayaan merek-merek mobil lain sebesar 5, serta
pembiayaan alat berat dan pembiayaan lainnya sebesar 6.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Strategi pertumbuhan ACC mengandalkan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan untuk menciptakan
hubungan yang erat dengan pelanggan customer intimacy, dengan ditunjang berbagai program pemasaran yang
menarik. ACC melakukan ekspansi jaringan operasional dengan menambahkan dua cabang baru berlokasi di
Jakarta Pondok Cabe dan Harapan Indah, sehingga pada akhir tahun 2016, ACC memiliki 75 cabang dibandingkan
sejumlah 73 cabang pada akhir tahun 2015. Seiring perkembangan era digital, ACC memperkenalkan inovasi
layanan melalui aplikasi ponsel ACC Yes Your Easy Solution pada bulan Maret 2016, sebagai sarana yang memfasilitasi pelanggan
dalam melaksanakan transaksi dan pembayaran secara online serta fitur kemudahan lainnya. Untuk memberikan pelayanan
yang optimal, nyaman dan mudah terjangkau, pengembangan kemampuan ACC Yes akan menjadi salah satu agenda kerja
utama di tahun-tahun mendatang.
Products and Services
ACC offers financing based on its target markets, which are Astra new car, non-Astra new car, used car financing. To give
the best service, each of ACC’s product lines are customized specifically for each segment by providing features and the
risk pricing formula to anticipate the characteristics of the market segments.
ACC’s business development strategy targets an optimal composition of its financing portfolio with a balance of
volume growth and financing quality to minimize risks. In 2016, ACC has launched three new financing products,
which are education financing, in partnership with IPMI International Business School; dealer financing, in partnership
with four indirect dealers of Daihatsu; and operating lease, in cooperation with Auto 2000. ACC also provided mortgage
financing, which was first introduced in 2015.
At the end of 2016, the financing portfolio managed by ACC comprising 72 new car financing under Astra automotive
division, 17 used car financing, 5 new car financing from other brands and 6 heavy equipment financing and
others.
Marketing and Sales Network
ACC growth strategy relies on the improvement in the quality and quantity of its services infrastructure to build
customer intimacy, coupled with various attractive marketing programs. ACC expanded its operational network by the
addition of two new branches located in Jakarta Pondok Cabe and Harapan Indah, hence at the end of 2016, ACC
has a total of 75 branches in comparison to 73 branches at the end of 2015.
In line with development of the digital era, ACC introduced a service innovation in March 2016 through mobile
application ACC Yes Your Easy Solution, a channel that assists customers in completing transactions and making
payment online with other additional features for maximum convenience. To offer optimum, easy and convenient service,
the development of ACC Yes capabilities will become one of main work agendas in subsequent years.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
167
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pangsa Pasar
Secara umum ACC menunjukan kinerja yang cukup baik dalam mempertahankan pangsa pasar dalam kaitan
penjualan mobil sumber: data riset internal.
Pendanaan
ACC memiliki portofolio pendanaan yang berimbang, terdiri dari pendanaan dari pasar obligasi dan MTN sebesar 42
pinjaman sindikasi bank dan pinjaman bilateral sebesar 25 joint financing 27 serta pinjaman lainnya sebesar 6.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas usaha pada tahun 2016, ACC telah menggalang dana sebesar Rp3,7 triliun
melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Astra Sedaya Finance yang diberi peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating
Indonesia. Dana dari hasil penerbitan obligasi perseroan ini digunakan sebagai modal kerja yang menunjang kegiatan
usaha pembiayaan konsumen.
Kinerja Penjualan
Seiring kenaikan volume penjualan kendaraan dengan merek- merek yang dipasarkan oleh divisi otomotif Astra, maka ACC
membukukan peningkatan total nilai pembiayaan sebesar 24 sepanjang tahun 2016, dari Rp22,1 triliun pada tahun
2015 menjadi Rp27,5 triliun. Jumlah pembiayaan mobil, termasuk alat berat, pada tahun 2016 mencapai 181.693
unit, atau naik 12 dari 161.836 unit dibiayai pada tahun 2015.
Market Share
In general, ACC achieved positive performance in sustaining its market share in financing cars source: internal research
data.
Funding
ACC maintained a balanced funding portfolio, consisting of bonds and MTN accounting for 42, syndicated bank loans
and bilateral loans with 25, joint financing 27 and other loans 6.
To meet liquidity needs of the business in 2016, ACC raised funds in the amount of Rp3.7 trillion by issuing Continuance
Bonds III Astra Sedaya Finance, which were rated AAAidn by PT Fitch Rating Indonesia. The proceeds from the bonds
were used as working capital to support the consumer financing business.
Sales Performance
With the increasing sales volume of cars marketed by Astra automotive division, ACC booked an increase in
total financing value of 24 in 2016, from the amount Rp22.1 trillion in 2015 to Rp27.5 trillion. Total car financing,
including heavy equipment, in 2016 reached 181,693 units, or higher by 12 from 161,836 units financed in 2015.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
168
Rencana Tahun 2017
Pada tahun 2016, bisnis pembiayaan otomotif mengalami tingkat persaingan yang lebih tinggi, dengan ekspansi
sektor perbankan pada segmen bisnis ini. Diperkirakan kondisi tersebut masih akan berlangsung pada tahun 2017
ini dengan perkiraan kinerja penjualan otomotif nasional diproyeksikan hanya akan bertumbuh sekitar 5.
Untuk menyikapi kondisi bisnis yang menantang, ACC akan melakukan optimalisasi layanan dan memanfaatkan database
dalam program pengelolaan hubungan pelanggan customer relationship managementCRM untuk memaksimalkan
kepuasan dan loyalitas pelanggan. Kemampuan teknologi informasi dan digitalisasi juga akan diperkuat untuk
mendukung fungsi penjualan dan underwriting dalam rangka strategi pertumbuhan melalui penetrasi pasar
yang lebih luas. ACC juga menaruh perhatian yang besar atas ketersediaan sumber dana operasional dengan biaya
yang paling optimal dan didukung dengan proses account receivables management yang diharapkan akan lebih baik,
tak hanya sebagai kekuatan untuk memenangkan persaingan pasar namun juga sebagai peluang untuk berekspansi pada
prospek bisnis baru yang terbuka untuk digarap, antara lain usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan
pembiayaan multiguna.
Toyota Astra Financial Services TAF
TAF adalah perusahaan gabungan yang didirikan pada tahun 2006 dengan kepemilikan saham sebesar 50 oleh masing-
masing Perseroan dan Toyota Financial Services Corporation, dan merupakan bagian dari jaringan usaha pembiayaan
global yang mendukung penjualan Toyota.
Produk dan Jasa
Dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari rantai usaha Toyota, TAF memberikan dukungan finansial dalam
bentuk fasilitas pembiayaan multiguna untuk kepemilikan mobil khususnya merek Toyota, fasilitas pembiayaan modal
kerja dan fasilitas pembiayaan investasi. TAF menyediakan skema pembiayaan yang fleksibel berdasarkan prinsip
syariah atau konvensional sesuai kebutuhan pelanggan. Pada tahun 2016, TAF berinisiatif melakukan ekspansi
bisnisnya, diantaranya dengan melakukan kerja sama yang lebih intensif dengan dealer-dealer Toyota dengan
memfasilitasi ketersediaan stok mobil untuk kebutuhan
Plans for 2017
In 2016, automotive financing business experienced more intensive competitive pressures, in line with expansion of the
banking sector into this business segment. This condition is estimated to persist in 2017, while the national automotive
sales are projected to grow by 5.
In response to these challenging business conditions, ACC will optimize services and leverage database utilization in
the Customer Relationship Management CRM programs to maximize customer satisfaction and loyalty. Information
technology and digitalization capabilities will also be enhanced to support the sales and underwriting processes
as implementation of the business growth strategy for expansion of market penetration. ACC also pays attention to
operational funding availability with optimum cost of fund and backed by a better account receivables management
process, as an advantage to win the competition and also as an opportunity to expand into new potential areas, such
as investment financing, working capital financing and multipurpose financing.
Toyota Astra Financial Services TAF
TAF was established in 2006 as a joint venture company with shareholding of 50 each by the Company and
Toyota Financial Services Corporation, and is part of a global financing services network providing support to Toyota’s
sales activities.
Products and Services
In exercising its role as part of the Toyota value chain, TAF provides financial support in the form of multipurpose
financing for ownership of car, particularly Toyota brand, working capital financing and investment financing. TAF
offers flexible financing scheme based on conventional and sharia principles to suit the customers’ needs.
In 2016, TAF carried out business expansion, among others, more intensive partnership with Toyota dealers to support car
inventory adequacy for operational needs through Inventory Financing and launching financing facility for purchases of
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
169
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
operasional melalui Inventory Financing serta meluncurkan fasilitas pembiayaan untuk pembelian mobil bermerek
Daihatsu. Selain itu, saat ini juga sedang dikembangkan rencana untuk mendukung ekspansi jangkauan dealer pada
konsumen dengan memanfaatkan sarana distribusi di daerah yang belum terdapat cabang TAF branchless concept.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pada tahun 2016, TAF melakukan kegiatan operasional di 32 cabang dan 1 kantor perwakilan di Jawa Tengah. Jaringan
distribusi ini menjangkau para pelanggan di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
Pangsa Pasar
TAF mengukur pangsa pasar berdasarkan persentase terhadap total penjualan mobil baru bermerek Toyota secara
kredit. Pada tahun 2016, peraihan pangsa pasar cukup stabil pada angka 18 sumber: data riset internal.
Pendanaan
Pada bulan Maret 2016, TAF menerbitkan Shogun Bond senilai USD50 juta. Pendanaan usaha juga didukung oleh
penawaran Obligasi Berkelanjutan II Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I senilai Rp1,5 triliun, terdiri dari dua seri, yakni
Seri A dengan nilai nominal Rp500 miliar dan tingkat bunga tetap 7,7 berjangka waktu 370 hari kalender, dan Seri B
dengan nilai nominal Rp1,0 triliun dan tingkat bunga tetap 8,4 berjangka waktu 36 bulan. Obligasi Berkelanjutan
ini mendapatkan peringkat AAAidn dari PT Fitch Rating Indonesia.
Daihatsu cars. Other than that, TAF is currently developing plans to assist dealers in expanding their coverage to
customers by leveraging on branchless concept distribution in areas where TAF has no branch representation branchless
concept.
Marketing and Sales Network
In 2016, TAF ran its operational activities through 32 branches and 1 representative office in Central Java. The
entire distribution network reaches customers in Sumatera, Java, Bali, Kalimantan and Sulawesi.
Market Share
TAF measures market share based on percentage to total credit sales of new Toyota cars. In 2016, market share
performance was relatively stable at 18 source: internal research data.
Funding
In March 2016, TAF issued a USD50 million Shogun Bond. Operational funding was also backed by the issuance of
Continuance Bonds II with Fixed Interest Rate Phase I in the amount of Rp1.5 trillion, consisting of two series: Series A
with nominal value of Rp500 billion at fixed interest rate of 7.7 and tenor of 370 calendar days and Series B with
nominal value of Rp1.0 trillion at fixed interest rate of 8.4 and tenor of 36 months. The Continuance Bonds were given
AAAidn rating from PT Fitch Rating Indonesia.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
170
Kinerja Penjualan
Langkah strategis TAF untuk melakukan pengembangan bisnis melalui penawaran produk Inventory Financing bagi
dealer Toyota dan pembiayaan pembelian mobil Daihatsu dapat mendorong peningkatan kinerja keuangan TAF. Pada
tahun 2016, TAF merealisasikan total pembiayaan senilai Rp13,5 triliun atau bertumbuh sekitar 37 dari jumlah
tahun 2015 sebesar Rp9,8 triliun, dengan sebanyak 81.522 unit mobil dibandingkan 65.195 unit mobil yang dibiayai
setahun sebelumnya, atau naik sebesar 25.
Rencana Tahun 2017
TAF senantiasa berupaya meningkatkan perannya sebagai bagian penting dalam rantai bisnis Toyota untuk
mendukung volume penjualan di seluruh wilayah Indonesia. Namun demikian perlu dicermati bahwa pada tahun 2016
terdapat pergeseran pada segmen konsumen dengan tingkat pendapatan yang lebih rendah seiring maraknya
peluncuran model-model mobil yang memiliki harga jual lebih ekonomis. Sebagai langkah antisipasi dalam
menghadapi peningkatan risiko tersebut, TAF berupaya memperkuat proses pemantauan dan pengelolaan tagihan
kepada nasabah. Selain itu, beberapa strategi yang akan dikerahkan pada tahun 2017 untuk menumbuhkan kinerja
di tahun-tahun mendatang adalah: •
meningkatkan dukungan sebagai perusahaan pembiayaan utama untuk transaksi pembelian mobil
Toyota dan Daihatsu, • menerapkan model bisnis baru untuk pembiayaan bisnis
ritel dan armada, • mengedepankan fokus pada optimalisasi layanan dan
loyalitas konsumen, dan • peluncuran branding yang diperbaharui.
Federal International Finance FIFGROUP
FIFGROUP adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan pada tahun 1989 oleh Astra dengan misi untuk mendukung penjualan
ritel sepeda motor Honda melalui penyediaan fasilitas pembiayaan konvensional dan syariah. FIFGROUP terus berkembang dengan
menambahkan rangkaian produk pembiayaan yang luas untuk memenuhi berbagai keperluan pelanggan.
Sales Performance
TAF’s strategic business expansion initiative for offering Inventory Financing to Toyota dealers and financing the
purchases of Daihatsu cars boosted an improvement in its financial performance. In 2016, TAF realized total financing
of Rp13.5 trillion or growing by approximately 37 from the 2015 amount of Rp9.8 trillion, with a total of 81,522
units of car compared to 65,195 units of car financed in the previous year, or up by 25.
Plans for 2017
TAF continually strives to elevate its role as a critical part of the Toyota value chain and provide support to sales
volume in all areas of Indonesia. However, we must also be more vigilant that there was a market shifting to the
lower-income consumer segment in 2016, in line with the introduction of numerous car models with more affordable
pricing. To anticipate this higher risk, TAF strives to focus on strengthening the monitoring and collection management
processes. In addition, several strategies are to be applied in 2017 to grow performance in subsequent years, including:
• increasing support as captive finance company for both Toyota and Daihatsu,
• implementing new business model for fleet and retail business financing,
• emphasizing focus on service experience and customer retention, and
• launching new branding.
Federal International Finance FIFGROUP
FIFGROUP is a consumer financing company established in 1989 by Astra to serve the mission of supporting the retail
sales of Honda motorcycles by providing conventional and sharia financing. FIFGROUP continues to expand and to
diversify its financing products in order to fulfill the diverse needs of customers.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
171
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Produk dan Jasa
FIFGROUP menyediakan berbagai jenis produk pembiayaan yang disalurkan melalui bisnis unit yang berbeda. Portofolio
aset terbesar adalah pembiayaan motor Honda baru yang ditawarkan dengan merek dagang FIFASTRA. Unit bisnis
multipurpose financing memberikan fasilitas kredit barang konsumsi umum SPEKTRA, khususnya untuk pembelian
barang elektronik dan peralatan rumah tangga. Pada tahun 2016, FIFGROUP juga membentuk unit bisnis baru yakni
mikro modal kerja financing dan religious tour financing. Untuk melayani konsumen muslim yang memiliki potensi
besar di Indonesia, FIFGROUP menyediakan pilihan produk dengan kaidah syariah di setiap unit bisnis yang ada.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pada akhir tahun 2016, FIFGROUP mengelola jaringan operasional yang luas untuk menghadirkan pelayanan
terbaik bagi pelanggan, terdiri dari 194 kantor cabang dan 419 titik layanan di seluruh Indonesia.
FIFGROUP juga terus menumbuhkan bisnis kemitraan untuk memperluas cakupan layanan dan jangkauan jaringan,
antara lain dengan dealerjaringan ritelATPM, seperti Lotte Mart yang menyediakan fasilitas instalasi kios lotte, serta
kerja sama dengan korporasi, termasuk BTPN dan Gojek, dalam skema pelanggan grup untuk pembiayaan armada
sepeda motor yang memberikan kontribusi nilai pembiayaan dalam jumlah besar dengan tingkat risiko yang terkendali.
Pada tahun 2016, dibentuk kemitraan mikro dengan salah satu anak perusahaan PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi,
untuk pengadaan traktor pertanian roda empat dan kerja sama religi travel agent untuk pembiayaan paket perjalanan
religi yang hingga saat ini sudah tersedia melalui 14 travel agent.
Products and Services
FIFGROUP provides many types of financing products, which are offered through different business units. The largest
asset portfolio is new Honda motorcycle financing under the brand name FIFASTRA. The multipurpose financing
business unit provides SPEKTRA credit for consumer goods, particularly for purchasing electronics and household goods.
In 2016, FIFGROUP also formed a new business unit for handling micro working capital financing and religious tour
financing. To serve the moslem consumer segment that promises good potentials in Indonesia, FIFGROUP also offers
product selections with sharia principles in every existing business unit.
Marketing and Sales Network
At the end of 2016, FIFGROUP managed an extensive operational network to deliver the best service to customers,
covering 194 branch offices and 419 points of service throughout Indonesia.
FIFGROUP also develops partnerships to expand service coverage and network reach, including with dealers
retailersbrand holding agent, for example Lotte Mart that offers the facility lotte stand. There are also cooperative
agreements with corporations, such as BTPN and Gojek, in a group scheme for financing motorcycle fleets that
generate financing contribution in significant value with controlled risk. In 2016, a micro partnership was established
with a subsidiary of PT United Tractors Tbk, Bina Pertiwi, for procurement of farming four-wheled tractors, as well as
cooperation with travel agents for financing religious travel packages, which are currently available through 14 partner
travel agents.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
172
Pangsa Pasar
Untuk tahun 2016, FIFGROUP dapat meraih pangsa pasar sebesar 50 dari seluruh penjualan kredit motor Honda,
meningkat jika dibandingkan pencapaian sebesar 49 dari tahun sebelumnya sumber: data riset internal.
Pendanaan
Pada tahun 2016, komposisi pendanaan FIFGROUP terdiri dari 36 berasal dari collection, dan ditunjang dengan joint
financing sebesar 22, obligasi 17, sindikasi luar negeri 6, pinjaman bilateral 15 dan sisanya sebesar 4 dari
pinjaman jangka pendek.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, FIFGROUP mencatat kenaikan jumlah kontrak dari 3,2 juta unit pada tahun 2015 menjadi 3,5
juta unit serta peningkatan nilai kontrak sebesar 13 dari Rp28,8 triliun menjadi Rp32,6 triliun.
Jumlah nasabah aktif telah mencapai 4,4 juta, atau naik 5 dari 4,2 juta nasabah aktif yang terdata pada tahun 2015.
Total pembiayaan untuk transaksi pembelian sepeda motor Honda baru adalah 1,4 juta, relatif masih sama dibandingkan
dari tahun sebelumnya, namun total nilai pembiayaan untuk tahun 2016 meningkat sebesar Rp20,9 triliun dibandingkan
tahun 2015 dengan pembiayaan sebesar Rp19,5 triliun. FIFGROUP juga telah melakukan pembiayaan sepeda motor
bekas sejumlah 1.173.625 unit 2015: 917.423 unit dengan nilai Rp7,6 triliun 2015: Rp5,9 triliun. Selain itu, jumlah
pembiayaan multiguna mencapai sebesar Rp3,4 triliun, atau meningkat dari sejumlah Rp2,8 triliun yang dibukukan pada
tahun sebelumnya.
Market Share
In 2016, FIFGROUP achieved market share of 50 of the total credit sales of Honda motorcycles, increasing when
compared to last year’s figure of 49 source: internal research data.
Funding
In 2016, FIFGROUP maintained funding composition made up of 36 sourced from collections, and supported by joint
financing with 22, bonds 17, offshore syndicated loans 6, bilateral loans 15 and the remaining 4 from short-
term loans.
Sales Performance
In 2016, FIFGROUP recorded an increase in total number of contracts from 3.2 million units in 2015 to 3.5 million units
as well as higher contract value by 13 from Rp28.8 trillion to Rp32.6 trillion.
There were a total of 4.4 million active customers, increasing by 5 from 4.2 million of registered active customers
in 2015. Financing was provided for the purchase of 1.4 million of new Honda motorcycles, relatively unchanged in
comparison to the previous year, although total financing value in 2016 increased to Rp20.9 trillion when compared
to 2015 with financing amount of Rp19.5 trillion. FIFGROUP also recorded financing for a total of 1,173,625 units of used
motorcycles 2015: 917,423 units valued at Rp7.6 trillion 2015: Rp5.9 trillion. In addition, multipurpose financing
reached Rp3.4 trillion, or rising from Rp2.8 trillion booked in the previous year.
PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR
AUTOMOTIVE FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
173
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Rencana Tahun 2017
Untuk strategi pertumbuhan bisnis, FIFGROUP mencanangkan rencana kerja pada tahun 2017 yang terfokus pada
pengembangan produk micro financing e-commerce, community-based marketing dan big data analysis. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi yang diiringi dengan pertumbuhan pendapatan masyarakat
segmen kelas menengah telah memacu laju pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia sebagai salah satu sarana
distribusi pilihan masyarakat modern. Untuk menggali potensi tersebut, FIFGROUP telah mulai mempersiapkan
kemampuan infrastruktur, sistem dan sumber daya manusia dalam rangka merintis bisnis e-commerce community based
marketing untuk mendukung pertumbuhan FIFASTRA SPEKTRA di tahun-tahun yang akan datang.
Plans for 2017
For business development strategy, FIFGROUP sets out 2017 work plans focusing on developing micro financing
e-commerce, community-based marketing and big data analysis. In the past few years, information technology
advances coupled with rising income of the middle class consumer stimulated the growth of e-commerce as an
alternative choice of distribution available to the modern society in Indonesia. To capitalize on this potential, FIFGROUP
has begun making preparations in term of infrastructure, system and human capital as the foundation for its
e-commerce community based marketing capabilities to support the growth of FIFASTRA SPEKTRA in subsequent
years.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
174
ALAT BERAT
PEMBIAYAAN
Surya Artha Nusantara Finance SANF dan Komatsu Astra Finance KAF memberikan dukungan finansial untuk investasi
alat berat yang dipasarkan oleh PT United Tractors Tbk UT.
Prospek Pembiayaan Alat Berat
Kinerja penjualan alat berat belum mengalami peningkatan yang signifikan seiring krisis ekonomi yang berimbas
pada industri-industri konsumen alat berat, yaitu sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan, dan konstruksi. Selaras
dengan fokus untuk efisiensi biaya operasional, konsumen alat berat memilih untuk menunda investasi kepemilikan
barang modal dengan berupaya memperpanjang masa pakai yang telah digunakan. Dalam kondisi demikian,
pembiayaan yang dibutuhkan oleh konsumen alat berat masih akan terkonsentrasi pada pembelian suku cadang.
Pelaku bisnis jasa keuangan juga lebih intensif memperluas penawaran fasilitas pembiayaan pada kebutuhan modal
kerja, dan fasilitas pembiayaan pelengkap lainnya, sesuai dengan semangat pengembangan bisnis yang tertuang
dalam Peraturan No. 29POJK.052014. Sektor konstruksi masih akan menjadi segmen konsumen
utama bagi usaha pembiayaan alat berat, seiring dengan komitmen Pemerintah untuk mendorong pembangunan sarana
infrastruktur dasar di seluruh wilayah tanah air dalam rangka mengoptimalkan prospek pembangunan bangsa ke depan.
Lonjakan harga batu bara sejak bulan September 2016 memberikan harapan bagi prospek sektor alat berat dan
pembiayaannya di tahun 2017. Walaupun masih bergerak Surya Artha Nusantara Finance SANF and Komatsu Astra Finance
KAF provide financial support for investment in heavy equipment products that are marketed by PT United Tractors Tbk UT.
Heavy Equipment Financing Outlook
Heavy equipment sales have not significantly improved as the economic crisis continued to adversely affect the
financial performance of major heavy equipment customers, which consists of the mining, agribusiness, forestry, and
construction industries. In line with operational focus for cost efficiency, heavy equipment customers opt to delay
capital expenditure in favor of extending the lifecycle of their existing equipment. Under such conditions, heavy equipment
customers mostly require financing support for purposes of spare parts purchasing. Financial services providers have
also intensified efforts to expand product offerings to fulfill working capital and other supporting financing needs, in
line with business development aspirations addressed in OJK regulation No. 29POJK.052014.
The construction sector will remain as the primary target customer for the heavy equipment financing business in light of the
Government’s strong commitment to boost the development of basic infrastructure in all areas of the country in order to optimize
national development potentials in the future. Drastic improvement in coal prices that began in September
2016 brought hope for better prospects in 2017 for the heavy equipment business, and its financing. While still
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
175
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
secara fluktuatif, diperkirakan harga tidak akan kembali menyentuh titik terendah di kisaran 40-50 Dolar AS per
ton, dan terlihat kegiatan pertambangan dan kebutuhan untuk pembelian alat berat sudah bergerak lebih positif di
penghujung tahun 2016.
Surya Artha Nusantara Finance SANF
SANF adalah perusahaan jasa keuangan yang didirikan oleh Perseroan dan Marubeni Corporation dengan komposisi
kepemilikan 60-40. SANF mengemban misi penting dalam memberikan dukungan finansial pada pembiayaan
alat berat dan fasilitas pendukung, khususnya pada kegiatan penjualan UT sebagai distributor tunggal produk alat berat
Komatsu.
Produk dan Jasa
SANF menawarkan fasilitas pembiayaan yang komprehensif, sesuai dengan ketentuan POJK tahun 2014 yaitu pembiayaan
investasi, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan multi guna yang hingga saat ini dilakukan melalui skema financial lease,
pembiayaan konsumen, anjak piutang dan fasilitas modal usaha. Selain bermitra dengan UT dalam program pembiayaan
dan penjualan, SANF juga menjalin kerja sama dengan FIF Group dalam skema pembiayaan bersama joint financing.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
SANF tidak melakukan ekspansi jaringan distribusi pada tahun 2016 dan tetap beroperasi melalui 11 kantor representatif
yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia untuk melayani pelanggan, yang saat ini terdiri dari perusahaan medium dan
moving in fluctuations, it is projected that prices will not linger within the historical lowest range of US Dollar 40-50
per tonnes. Also, there have been positive developments in overall activities in the mining sector, as well as heavy
equipment demand, toward the end of 2016.
Surya Artha Nusantara Finance SANF
SANF is a financial services company jointly formed by the Company and Marubeni Corporation under a 60-40
shareholding structure. SANF serves a critical mission of providing financial support for sales of heavy equipment
and related products, in particular UT in its business as sole distributor of Komatsu heavy equipment products.
Products and Services
SANF offers a comprehensive financing solution, pursuant to POJK 2014 allowing investment financing, working capital
financing and multi-purpose financing, which currently covers financial lease, consumer finance, factoring and
working capital financing. SANF works in partnership with UT in financing and sales program, as well as with FIF Group
through a joint financing scheme.
Marketing and Sales Network
SANF had no network expansion program implemented in 2016 and maintained operations out of 11 representative
offices in large cities throughout Indonesia to serve customers, who currently consist of medium and low-scale companies
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
176
kecil di segmen usaha kontraktor dan perdagangan. Dengan masih stagnannya kondisi perekonomian nasional yang
berdampak pada lesunya bisnis pertambangan di Indonesia, SANF belum merencanakan langkah ekspansi dalam waktu
dekat, dan akan menggali potensi diversifikasi ke sektor industri pengguna alat berat lainnya seperti konstruksi di
tahun-tahun mendatang.
Pangsa Pasar
SANF mengukur pangsa pasar berdasarkan porsi dari total penjualan kredit UT. Belum stabilnya harga komoditas pada
sektor pertambangan dan agribisnis berpengaruh terhadap pembiayaan baru yang dilakukan oleh perusahaan dan
membuat pangsa pasar tahun 2016 turun dari sekitar 50 di tahun 2015 menjadi sekitar 20 sumber: data riset
internal.
Pendanaan
SANF menerapkan kebijakan pemberian kredit dalam denominasi yang sama dengan sumber pendanaan. Sehingga, pembiayaan
dalam Rupiah akan menggunakan sumber pendanaan dalam negeri, sedangkan pembiayaan berdenominasi Dolar AS
dilakukan melalui cross currency swap CCS. Namun dengan pemberlakuan peraturan OJK terkait transaksi
dalam mata uang asing, mayoritas pendanaan dialihkan pada sumber pendanaan domestik, termasuk pasar obligasi. Pada
tahun 2016, sumber pendanaan terdiri dari 83 berasal dari sumber dalam negeri dan sisanya sebesar 17 dari luar negeri.
Komposisi dana terdiri dari 62 dalam bentuk obligasi, 17 berasal dari medium term notes, 13 dari fasilitas pinjaman
sindikasiclub deal dan 8 sisanya dalam bentuk pinjaman bilateral.
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
engaged in contracting and trading businesses. In light of stagnant national economic conditions that impacted to the
slowdown of the mining industry in Indonesia, SANF has no plans for expansion in the near future, and will instead focus
on potentials for diversification into other sectors also using heavy equipment, including construction, in subsequent
years.
Market Share
SANF measures market share based on the percentage of total credit sales of UT. Continued instability of commodities
prices in the mining and agribusiness industries affected the volume of new financing acquired by SANF, resulting in
market share to decline from approximately 50 in 2015 to about 20 in 2016 source: internal research data.
Funding
SANF applies a policy to match the denomination of funding source to financing provided to customers, wherein Rupiah
financing uses domestic sources and financing in US Dollars is through cross currency swap CCS.
However, following the enactment of OJK ruling regarding limitations on transactions using foreign currencies, SANF
has switched to local funding sources, including bonds. In 2016, funding consisted of 83 from domestic sources
and the remaining 17 from offshore loans. Funding composition is: 62 in bonds, 17 in medium term notes,
13 in syndicatedclub deals and the remaining 8 in bilateral loans.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
177
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Kinerja Penjualan
Dalam menyikapi kondisi perekonomian yang berpotensi menekan kinerja dan kemampuan debitur untuk melakukan
pembayaran kewajiban pinjamannya, SANF melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga kualitas aset
yang baik. Sebagai langkah awal yang bersifat preventif, dilakukan analisa dan seleksi calon debitur yang cermat
dalam proses akuisisi kontrak pembiayaan baru. Sementara agar dapat mengantisipasi terjadinya penurunan kualitas
kredit, penguatan fungsi manajemen aset dilakukan melalui restrukturisasi organisasi.
Pada akhir tahun 2016, SANF mencatat portofolio pembiayaan senilai Rp6,5 triliun, naik 2 dibandingkan
sejumlah Rp6,3 triliun pada tahun 2015. Sedangkan jumlah pembiayaan baru yang disalurkan kepada pelanggan
mencapai Rp3,1 triliun, atau hampir sama dibandingkan nilai pembiayaan baru pada tahun 2015.
Rencana Tahun 2017
Walaupun harga batu bara mulai bergerak naik di tahun 2016, SANF memproyeksikan bahwa dampaknya pada
bisnis penjualan peralatan berat tidak akan dirasakan secara signifikan dalam waktu dekat. Peluang pertumbuhan bisnis
justru lebih terlihat jelas pada sektor konstruksi, dipicu oleh program pemerintah untuk pembangunan infrastruktur
secara nasional. Namun demikian, proyek konstruksi memiliki karakteristik yang bersifat jangka pendek,
sehingga pelanggan sektor ini lebih mengutamakan skema penyewaan alat berat dibandingkan financial lease. Untuk
memanfaatkan peluang tersebut, saat ini SANF dalam proses mendirikan dan mempersiapkan anak perusahaan
yang akan melayani bisnis tersebut, dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2017.
Selain itu, SANF juga akan melakukan diversifikasi penawaran produk pada lini usaha baru yang kini telah
terbuka bagi perusahaan pembiayaan, antara lain skema pembiayaan investasi, pinjaman modal kerja dan kredit
multiguna. Pengembangan bisnis juga akan dilakukan dengan memanfaatkan potensi sinergi dalam jaringan Grup
Astra.
Sales Performance
In response to the economic conditions that could potentially dampen the performance and ability of customers to meet
financing liabilities, SANF proactively applies strategic measures to maintain its assets in good quality. As an initial
and preventive step, SANF performs thorough customer selection and analysis processes in acquiring new financing
contracts. Also, organizational restructuring was conducted to strengthen the asset management function in order to
enhance capabilities to anticipate deterioration in asset quality.
At the end of 2016, SANF recorded a portfolio of total financing value Rp6.5 trillion, increasing 2 in comparison
to Rp6.3 trillion booked in 2015. New financing acquired was Rp3.1 trillion, almost the same amount of new financing
booked in 2015.
Plans for 2017
While coal prices began to move on an upward trend in 2016, SANF estimates that the resulting impact on sales
of heavy equipment will not be significant in short term. In fact, business development opportunities are more evident
in the construction sector, driven by government programs to develop national infrastructure. However, construction
projects are generally characterized by short-term contracts, such that customers from this segment usually prefer
to procure heavy equipment through rental rather than financial lease. To capitalize on this opportunity, SANF is
currently in the process of establishing a subsidiary to handle this business, which is scheduled to commence commercial
operations in 2017.
Furthermore, SANF will also diversify its product offering by exploring new businesses currently available to financing
companies, including investment financing, working capital financing and multi-purpose financing. Business expansion
will also leverage on synergy with Astra Group on a larger scale.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
178 Komatsu Astra Finance KAF
KAF adalah perusahaan pembiayaan yang didirikan oleh Grup Astra 50 dan Grup Komatsu 50 untuk
mendukung kegiatan penjualan alat berat Komatsu dan produk pendukungnya di Indonesia. Karenanya, struktur
bisnis dan rencana kerja KAF mengacu pada rancangan bisnis Komatsu, yang disusun oleh PT United Tractors Tbk.
UT, anak perusahaan Grup Astra yang menjadi distributor Komatsu di Indonesia.
Produk dan Jasa
KAF menyediakan fasilitas pembiayaan multi guna, utamanya bagi pelanggan produk Komatsu yang dipasarkan
oleh UT. Selain menawarkan paket pembiayaan untuk investasi alat berat Komatsu, KAF dan UT juga bekerja sama
dalam merancang dan menawarkan berbagai program yang mendukung volume penjualan, antara lain termasuk
program trade-in dan pembiayaan suku cadang.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Rancangan kegiatan pemasaran KAF mengacu pada perencanaan bisnis Komatsu yang ditetapkan oleh UT. Secara
garis besar, konsentrasi bisnis Komatsu terpusat pada sektor pertambangan batu bara, khususnya melayani pelanggan
besar perusahaan tambang yang umumnya berkantor pusat di Jakarta, sehingga KAF mengelola kegiatan operasional
dari kantor pusat yang berada di ibu kota. Namun demikian, untuk menyikapi lemahnya sektor
pertambangan dalam beberapa tahun ini Komatsu menyasar potensi pengembangan pasar pada segmen bisnis
non-tambang yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Karenanya, KAF telah mengembangkan jaringan penjualan
untuk menunjang kegiatan penjualan Komatsu dengan membuka kantor perwakilan di Pekanbaru.
Pangsa Pasar
Pangsa pasar KAF, yang diukur berdasarkan persentase terhadap total penjualan kredit UT, melonjak menjadi 40
pada tahun 2016 dibandingkan 19 yang diraih pada tahun 2015. sumber: data riset internal
Komatsu Astra Finance KAF
KAF is a finance company established by Astra Group 50 and Komatsu Group 50 to support sales activities of
Komatsu heavy equipment and related products in Indonesia. Therefore, KAF’s business structure and work plan refers to
Komatsu’s business plan as prepared by PT United Tractors Tbk. UT, a subsidiary of Astra Group serving as Komatsu
distributor in Indonesia.
Products and Services
KAF provides multi-purpose financing, primarily for customers of Komatsu products marketed by UT. Besides
offering financing facility for Komatsu heavy equipment investment, KAF and UT also collaborate in designing and
offering various programs to support sales volume, including trade-in and spare-parts financing programs.
Marketing and Sales Network
KAF’s marketing plans refer to Komatsu’s business plan as prepared by UT. In general, Komatsu’s business is
concentrated on the coal mining sector, serving in particular large mining companies that are based in Jakarta. Therefore,
KAF manages operational activities out of its head office located in the capital city.
However, in response to the weakened mining sector that has continued over the past several years, Komatsu targets
market development potentials in non-mining segments that are scattered in various strategic locations. Therefore, KAF
has expanded its sales network to support Komatsu sales activities by opening a representative office in Pekanbaru.
Market Share
KAF’s market share, as measured by the percentage of UT’s total credit sales, increased to 40 in 2016 compare to 19
in 2015. source: internal research data
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
HEAVY EQUIPMENT FINANCING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
179
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pendanaan
Pada tahun 2016, KAF mendapatkan fasilitas pendanaan dari luar dan dalam negeri sejumlah 525 juta Dolar AS dan
Rp600 miliar.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, KAF membukukan kenaikan nilai pembiayaan sebesar 104 dari 61 juta Dolar AS pada
tahun 2015 menjadi 124 juta Dolar AS. Peningkatan kinerja tersebut merupakan dampak dari realisasi penjualan kontrak
investasi alat berat dengan beberapa pelaku usaha batu bara terkemuka nasional serta didukung oleh tren positif
kenaikan harga komoditas batu bara. KAF juga mencatat lebih dari 70 volume pembiayaan pada
tahun 2016 yang bersumber dari segmen pelanggan baru. Pencapaian prestasi tersebut didorong oleh tim pemasaran
yang tangguh untuk memperluas jaringan pemasaran.
Rencana Tahun 2017
Pada tahun 2017, UT akan melaksanakan ekspansi pada sektor konstruksi dengan lini produk peralatan kecil dan
menengah. Persiapan yang akan dilakukan oleh KAF untuk menjalankan misinya dalam memberikan dukungan
pendanaan yang terjangkau bagi konsumen Komatsu adalah penambahan jaringan kantor perwakilan di beberapa
kota besar yang prospektif yang dipadukan dengan pengembangan kompetensi sumber daya manusia untuk
pelaksanaan eksekusi strategi yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Funding
In 2016, KAF obtained offshore and onshore financing facilities in the amount of US Dollar 525 million and Rp600
billion.
Sales Performance
In 2016, KAF recorded an increase in total financing value by 104 from US Dollar 61 million in 2015 to US Dollar 124
million. This improvement in performance is attributed to realized sales from contracts for heavy equipment investment
with several leading national coal mining companies, as supported by a positive trend of global coal prices.
Further, KAF booked more than 70 of total financing volume in 2016 from new customers. This achievement is
the result of strong marketing efforts to expand the overall service coverage.
Plans for 2017
For 2017, UT plans to enter the construction market by offering its small and medium product line. In serving its
mission as Komatsu’s captive financing company, KAF will expand business network by opening representative offices
in several prospective cities, along with investment in human capital enhancements to support the execution of strategies
in line with the needs of the target consumers.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
180
PERBANKAN
Astra melayani masyarakat perbankan Indonesia dengan menghadirkan berbagai pilihan produk dan jasa perbankan
yang inovatif dan berkualitas melalui PT Bank Permata Tbk Bank Permata.
Prospek Industri Perbankan
Dalam jangka panjang, perekonomian Indonesia diharapkan akan tetap berkembang dengan baik. Dalam perannya untuk
memfasilitasi sistem keuangan dan pembayaran nasional bagi Pemerintah, bisnis dan masyarakat umum, sektor perbankan
juga berpotensi menghasilkan return yang tinggi dan prospek pertumbuhan yang baik, didukung dengan berkembangnya
jumlah populasi yang menikmati peningkatan penghasilan, pertumbuhan UKM dan transactional banking korporasi.
Dukungan regulasi juga berpihak pada sistem perbankan untuk menjadikan sistem perbankan semakin kuat dan sehat
pada masa mendatang, dengan penerapan Basel III terkait permodalan dan likuiditas. Dengan kepatuhan terhadap
regulasi yang dipadukan dengan penerapan sistem manajemen dan proses seleksi kredit yang cermat untuk mengidentifikasi
sektor industri utama yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi, perbankan nasional akan memiliki fondasi yang
kokoh untuk menopang kesinambungan pertumbuhan. Namun pesatnya perubahan teknologi, diantaranya tren
pengembangan digitalisasi proses dan platform distribusi yang memperluas jangkauan dan akses dengan keunggulan
biaya yang lebih efisien, akan mendorong transformasi bisnis model dan peta perbankan sehingga tingkat persaingan
semakin intensif, baik dari pelaku perbankan nasional, institusi keuangan global maupun perusahaan fintech yang marak
berkembang saat ini. Seiring perubahan tersebut, kebutuhan Astra serves the banking customers in Indonesia by offering
a variety of innovative and quality banking products and services through PT Bank Permata Tbk Permata Bank.
Banking Industry Outlook
In the long-term, the Indonesian economy is expected to grow consistently well. In serving its role to facilitate a
national payment and financial system for the Government, businesses and the general public, the banking sector will
continue to generate high return and favorable growth potentials, backed by a greater portion of the population
earning higher income, as well as the growth of SME and corporate transactional banking. Increasing regulatory
support also promotes a stronger and more robust banking system in the future, including Basel III capitalization and
liquidity. With regulatory compliance as well as application of prudent credit management system and selection process
to identify major industries that drive economic growth, the banking sector will build a solid foundation for sustainable
growth.
However, rapidly advancing technology, including trends for digitalization of processes and the development of
more cost efficient delivery platforms, will induce the emergence of new business models and transform the
banking business. Hence, competition will become more intensive, with national banks, global financial institutions as
well as fast-developing fintech companies operating in the industry. With the changing business environment, growing
BANKING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
181
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
dan tuntutan konsumen juga akan semakin bervariasi, yang mengharuskan bank untuk merancang diferensiasi produk
dan layanan sesuai karakteristik segmen konsumen yang berbeda.
Bank Permata
Bank Permata adalah bank yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan pemegang saham utama Perseroan dan
Standard Chartered Bank, masing-masing dengan kepemilikan sebesar 44,56. Nilai kapitalisasi pasar Bank Permata adalah
sebesar Rp12,4 triliun pada akhir tahun 2016
Produk dan Jasa
Bank Permata menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan komprehensif. Bank Permata memiliki
aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia dengan fokus bisnis di segmen komersial dan
consumer. Bank Permata melayani lebih dari dua juta nasabah dengan memberikan layanan finansial yang menyeluruh dan
terbaik untuk pemenuhan kebutuhan nasabah individu dan keluarga. Bank Permata juga melayani nasabah korporasi
maupun institusi dengan pendekatan pada solusi rantai bisnis dan kemampuan transaction banking yang terintegrasi.
Pemasaran dan Jaringan Pelayanan
Untuk memberikan layanan terbaik kepada para nasabah di seluruh Indonesia, Bank Permata mengelola jaringan
operasional yang luas, terdiri dari 56 kantor cabang, 253 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 22 kas kelilingmobil,
6 poin pembayaran dan 1.008 unit ATM. Bank Permata juga menyediakan fasilitas e-channel paling mutakhir, mencakup
fasilitas mobile banking dan internet banking. customer sophistication leads to demand for greater product
and feature variety, and banks are challenged to offer differentiated products and services to match the distinctive
characteristics of different consumer segments.
Permata Bank
Permata Bank is a bank whose shares are listed on the Indonesia Stock Exchange, with the main shareholders are
the Company and Standard Chartered Bank, each owning 44.56. Permata Bank has market capitalization of Rp12.4
trillion at the end of 2016
Products and Services
Permata Bank offers innovative and comprehensive banking products and services. Permata Bank aspires to become
a leading financial services provider in Indonesia with a business focus on the commercial and consumer segments.
Permata Bank serves more than two million customers by offering the best and complete financial services for
individual customers and families. Permata Bank also serves corporate and institutional clients through the value chain
solution approach and integrated transaction banking capabilities.
Marketing and Sales Network
To provide the best service to customers throughout Indonesia, Permata Bank manages an extensive operational network,
made up of 56 branch offices, 253 sub-branches, 22 cash offices, 22 mobile branches, 6 payment points and 1,008
ATMs. Permata Bank also offers the most advanced e-channel capabilities, including mobile banking and internet banking.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
182
Bank Permata menekankan fokus bisnis pada sektor consumer dan komersial berkualitas baik untuk menumbuhkan
perbankan ritel dan UKMkorporasi yang senantiasa baik. Salah satu fokus kerja utama adalah akselerasi
pertumbuhan giro dan tabungan, dilakukan melalui berbagai inisiatif perbaikan dalam penawaran produk, optimalisasi
kemampuan perbankan transaksional, pelayanan pada nasabah, kemampuan e-channel, serta product bundling
dan cross selling. Peningkatan kemampuan perbankan transaksional dicapai baik melalui kemitraan operasional
untuk menghadirkan kemudahan layanan bagi nasabah, maupun kolaborasi strategis dengan perusahaan teknologi
terdepan dalam upaya akselerasi pengembangan kemampuan transaksional, termasuk penggunaan platform digital. Dari sisi
produk juga ditargetkan penetrasi pasar yang lebih baik untuk produk dengan potensi return yang tinggi, antara lain kredit
ritel dan kartu kredit, sedangkan untuk pelanggan korporasi akan ditingkatkan pendekatan pada solusi berbasis sektor
industri sebagai bagian dari strategi akuisisi mata rantai bisnis.
Pangsa Pasar
Berdasarkan data perbankan nasional, Bank Permata termasuk salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia; menempati
peringkat 8 terbesar dari segi aset dan 9 terbesar dari segi dana simpanan dana pihak ketiga – DPK sumber: data riset
internal.
Pendanaan
Bank Permata terus berupaya untuk memperkuat struktur pendanaannya, terutama dengan meningkatkan rasio
dana murah melalui pertumbuhan giro dan tabungan CASA. Berbagai inisiatif dilakukan terkait dengan dana
Permata Bank emphasizes business focus on the prime quality consumer and commercial sectors to grow the retail banking
and SMEcorporate segment positively. One of the main work targets is accelerated growth of current accounts and savings
accounts CASA, to be achieved by improvement initiatives in terms of product offering, transactional banking capabilities
optimization, customer service, e-channel capabilities, as well as product bundling and cross selling. Permata Bank continues
to optimize transaction banking capabilities by operational partnerships to deliver service convenience to customers and
strategic collaboration with renowned technology companies to explore opportunities of accelerating transaction banking
capabilities, including developing the next generation of digital banking platforms. In terms of products, targets are
set for better market penetration of products with high- return potential, such as retail loans and credit cards, and
for corporate clients, an approach leaning on industry-based solutions will be emphasized as part of the value chain
acquisition strategy.
Market Share
Based on national banking data, Permata Bank is listed as a top-10 bank in Indonesia; ranked as the 8
th
largest bank in terms of assets and 9
th
largest in terms of deposits source: internal research data.
Funding
Permata Bank strives to consistently improve its funding structure, particularly by a stronger growth in current
account and saving account CASA. Initiatives implemented related to deposits are product offering, transaction banking
PERBANKAN
BANKING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
183
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
simpanan, yaitu penawaran produk, optimalisasi kemampuan transaction banking, dan memaksimalkan fokus pada
nasabah, kemampuan e-channel, product bundling dan cross selling. Terbukti perbaikan struktur pendanaan terlihat dari
peningkatan CASA ratio dari 38 pada tahun 2015 menjadi 47, didukung pertumbuhan dana tabungan yang sehat
serta penurunan deposito berjangka yang memiliki biaya bunga lebih tinggi.
Bank Permata terus memperkuat permodalan yang dilakukan melalui rights issue sebesar Rp5,5 triliun pada Juni 2016 dan
dana setoran modal Rp1,5 triliun pada Desember 2016. Penambahan modal tersebut membantu Bank Permata
menjaga rasio CAR sebesar 15,6 dan CET-1Tier 1 ratio sebesar 11,8 di tengah kerugian yang signifikan pada 2016.
Kinerja Penjualan
Kinerja Bank Permata per 31 Desember 2016 ditandai dengan pembentukan beban penyisihan yang tinggi, untuk
memastikan bahwa pengelolaan portofolio kredit dan neraca dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian, dan
menyebabkan Bank Permata membukukan kerugian setelah pajak yang signifikan. Bank Permata berhasil menjaga tingkat
likuiditas yang sehat sebagaimana tercermin pada loan to deposit ratio LDR sebesar 80 di Desember 2016. Di sisi
lain, Bank Permata terus berupaya memperbaiki struktur pendanaannya, antara lain dengan terus meningkatkan
porsi dana murah. Hal tersebut menyebabkan Bank Permata berhasil meningkatkan rasio CASA menjadi 47, lebih baik
dibandingkan dengan rasio sebesar 38 pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Rencana Tahun 2017
Dengan iklim bisnis yang menantang, Bank Permata akan mengerahkan daya dan upaya untuk memantapkan fondasi
bisnis yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan ke depan. Untuk ini, prioritas kerja terarah pada upaya menjaga
likuiditas, memperbaiki profitabilitas, menjaga kualitas kredit serta memaksimalkan recovery dan usaha lainnya
untuk menurunkan NPL. Selain itu, prioritas kerja juga akan terarah pada upaya untuk memaksimalkan sumber-sumber
pendapatan dari good book, seperti: CASA, fee-based income serta produk-produk kredit ritelSMEsyariah serta
mengoptimalkan operational risk management. capabilities optimization, and maximizing focus on the
customers, e-channel capabilities, product bundling and cross selling. As a result, funding structure improvement
is reflected in the CASA ratio increasing from 38 in 2015 to 47, driven by a solid growth in saving accounts
and phasing out of high cost time deposits.
Permata Bank also strengthened capital by its rights issue of Rp5.5 trillion in June 2016 and capital injection of Rp1.5
trillion in December 2016. The additional capital allowed Permata Bank to maintain CAR ratio of 15.6 and CET-1
Tier 1 ratio of 11.8, whilst facing significant loss in 2016.
Sales Performance
Permata Bank’s performance as at 31 December 2016 is marked by allocating a high impairment charge, in order
to ensure the loan portfolio and balance sheet is managed prudently, resulting in Permata Bank booking a significant
net loss. Permata Bank managed maintaining healthy liquidity as reflected in LDR of 80 in December 2016. Also,
Permata Bank strives to improve funding structure, including by increasing low-cost funds. This causes Permata Bank to
increase CASA ratio to 47, an improvement compared to 38 over the same period in the previous year.
Plans for 2017
With challenging business environment, Permata Bank will work hard to reinforce its business foundation to support
future growth. For this, work priorities are directed toward maintaining liquidity, improving profitability, sustaining
credit quality and maximize recovery and other initiatives to lower NPL. Furthermore, Permata Bank will also focus on
maximizing revenue sources from the good book, including: CASA, fee-based income and retailSMEsharia credit
products as well as optimizing operational risk management.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
184
ASURANSI
Komitmen Astra untuk meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik bagi bisnis dan masyarakat di Indonesia diwujudkan
dengan menyediakan layanan perlindungan asuransi yang komprehensif melalui PT Asuransi Astra Buana Asuransi
Astra untuk kebutuhan proteksi asuransi umum dan PT Astra Aviva Life Astra Life untuk proteksi asuransi jiwa.
Prospek Industri Asuransi
Industri asuransi di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Hal tersebut didukung oleh demografi masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara di dunia dengan populasi
yang relatif muda serta didominasi oleh grup individu dengan umur produktif bekerja dan masyarakat kelas menengah yang
bertumbuh pesat. Dengan kenaikan tingkat kesejahteraan dan taraf hidup, demikian pula bertumbuh kesadaran
masyarakat akan manfaat perlindungan asuransi baik untuk memitigasi risiko biaya pengobatan yang tinggi maupun
untuk menangani risiko bisnis dan keuangan yang timbul dari kerusakan atau kehilangan aset. Selain itu, segmen industri
asuransi jiwa nasional mencatatkan tingkat penetrasi asuransi yang cukup rendah, yaitu sekitar 2, sehingga besar potensi
pertumbuhan segmen bisnis ini ke depan. Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai
regulator industri juga memberikan dukungan yang positif untuk menunjang struktur industri asuransi yang lebih
sehat dan menjamin perlindungan yang lebih baik bagi konsumen. Beberapa paket regulasi yang telah diluncurkan
antara lain mengatur penetapan tarif premi, pembatasan Astra is fully committed to improve better welfare for
the Indonesian people and businesses by offering a comprehensive range of insurance products and services
through PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra for general insurance protection and PT Astra Aviva Life Astra Life for
life insurance coverage.
Insurance Industry Outlook
The insurance industry in Indonesia has both short-term long-term promising prospects. The main contributing
factors are the demography of the population of Indonesia, being one of the world’s youngest populations and the
majority of the people within the working age category and a rapidly growing middle class. Improved social
welfare and living standards also grow public awareness as to the benefits of insurance protection to mitigate the
risks of prohibitive medical bills, as well as to shield against business and financial risks arising from damage or loss
of assets. In addition, the national life insurance segment recorded significantly low penetration level of below
2, thus promising significant growth potentials of this business sector going forward.
From a regulatory perspective, the Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan – OJK has prepared a
more comprehensive regulatory foundation to support a more robust insurance industry structure and to guarantee
greater consumer protection. A number of regulation packages have been issued to address, among others,
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
185
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
untuk penggunaan transaksi reasuransi dengan pihak asing, pengetatan struktur dan jumlah permodalan untuk
perusahaan asuransi jiwa, yang keseluruhannya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri asuransi yang
berkesinambungan ke depan.
Asuransi Astra Buana Asuransi Astra
PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra memberikan solusi perlindungan untuk kendaraan bermotor, kesehatan dan
usaha komersil melalui penawaran produk dan layanan jasa asuransi konvensional dan syariah yang lengkap.
Produk dan Jasa
Jenis produk perlindungan asuransi yang ditawarkan oleh Asuransi Astra terdiri dari:
• Garda Oto dan Garda Motor, yaitu asuransi ritel untuk perlindungan berbagai jenis kendaraan bermotor.
• Garda Medika untuk perlindungan kesehatan karyawan. • Asuransi komersial untuk perlindungan berbagai jenis
usaha seperti properti, alat berat, marine cargo dan lainnya.
• Asuransi syariah, mencakup seluruh lini produk asuransi ritel, kesehatan dan komersil berbasis prinsip-prinsip
syariah. Portofolio yang dikelola pada akhir tahun 2016 terdiri dari
kontribusi asuransi kendaraan bermotor sebesar 55, diikuti dengan bisnis asuransi komersial sebesar 35 dan
10 sisanya berasal dari asuransi kesehatan. setting premium rates, restrictions on the use of foreign re-
insurance, tighter capital structure and capital requirements for life insurance companies. All these stipulations contribute
to promoting sustainable growth of the insurance industry.
Asuransi Astra Buana Asuransi Astra
PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra provides protection solutions for motor vehicles, health and commercial
businesses by offering a comprehensive selection of conventional and sharia insurance products and services.
Products and Services
Insurance coverage that are available from Asuransi Astra include:
• Garda Oto and Garda Motor, which are retail insurance for protection of all types of motor vehicles.
• Garda Medika for employee health protection. • Commercial insurance provides security for diverse
business types, such as property, heavy equipment, marine cargo and many others.
• Sharia insurance, covers all lines of retail, health and commercial insurance, under the Islamic-based sharia
principles. The business portfolio managed at the end of 2016 consisted
of motor vehicle insurance with 55 contribution, followed by commercial insurance with 35 and the remaining 10
from health insurance.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
186
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Jaringan distribusi layanan yang dikelola Asuransi Astra terdiri dari 27 kantor cabang dan 37 unit layanan pada akhir
tahun 2016. Asuransi Astra senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan berbagai inovasi layanan dan pengembangan
jaringan yang bertujuan untuk mengoptimalkan standar kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan.
Selain itu, rancangan pengembangan juga mengakomodasi berbagai kebutuhan pelanggan serta perubahan teknologi dan tren
gaya hidup yang terjadi. Salah satunya adalah tren digitalisasi yang semakin marak berkembang dan merubah perilaku pelanggan
dan cara berbisnis. Menyikapi pergeseran perilaku pelanggan dan pola bisnis tersebut, Asuransi Astra bertekad untuk bertransformasi
menjadi perusahaan asuransi berbasis digital terbaik di Indonesia dan telah meluncurkan aplikasi digital secara intensif untuk semua
segmen produk dalam rangka memaksimalkan jangkauan distribusi layanan untuk mendukung strategi penetrasi pasar tanpa batas.
Berbagai inovasi layanan mendukung rangkaian produk Asuransi Astra untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan yang maksimal bagi pelanggan, antara lain: • Garda Center, sebagai inovasi pusat layanan kemudahan
klaim untuk pelanggan di berbagai lokasi strategis, seperti pusat perbelanjaan. Saat ini telah beroperasi sebanyak 20
Garda Center yang tersebar di seluruh Indonesia. • Garda Siaga 24 jam, yang menyediakan layanan bantuan
berkendara, terdiri dari Emergency Roadside Assistance yang telah diremajakan dengan inovasi teknologi hidrolik
dan bantuan medis Emergency Medical Assistance, mencakup layanan darurat mobil ambulans dan paramedis;
Marketing and Sales Network
Asuransi Astra manages a service distribution network comprising 27 branch offices and 37 service units at the end
of 2016. Asuransi Astra is fully committed to continuous service innovation and network expansion geared toward
optimizing the service quality delivery to all customers.
Further, business development plans also accommodate the customers’ growing needs as well as changes in technological
advances and current lifestyle trends. One such factor is digitalization trends, which are becoming more widespread and
reshaping customer behaviors and the way we do business. To address these changes, Asuransi Astra is committed to becoming
Indonesia’s most digital insurance provider, initiating this vision by launching a comprehensive set of digital applications to all
market segments in order to support maximum reach of service distribution as part of the limitless market penetration strategy.
An extensive series of service innovation initiatives complement Asuransi Astra’s diverse product offering designed for
maximum customer ease and convenience, including: • Garda Center, a claims center innovation that delivers
maximum customer convenience in strategic locations, such as shopping centers. Today, there are a total of 20
Garda Centers in operation throughout Indonesia. • Garda Siaga 24 hours, provides driving convenience with
on-the-road services, comprising Emergency Roadside Assistance with new hydraulic technology innovation
and Emergency Medical Assistance, covering ambulance and paramedic services;
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
187
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
• Garda Akses 24 jam, sebagai layanan contact center terintergrasi yang dapat diakses melalui Call 1 500 112,
Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook Garda Oto, Twitter GardaOto dan Aplikasi Garda
Mobile Otocare serta Medcare. • Garda Mobile, sebagai inovasi layanan terbaru dalam
platform aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Google Play dan App Store. Pertama kali diperkenalkan
pada tahun 2015, Garda Mobile terus dikembangkan untuk memfasilitasi jangkauan penetrasi pasar tanpa batas. Saat ini
telah dilengkapi dengan 6 jenis aplikasi, yang dikelompokkan sesuai penggunaannya untuk para pelanggan dan personel
yang bertugas memberikan layanan sebagai berikut: 1. Pihak Eksternal: Pelanggan
• Otocare adalah aplikasi yang dapat digunakan oleh semua pengguna smartphone baik pelanggan
Garda Oto maupun masyarakat umum, yang menampilkan berbagai kemampuan dan fitur
menarik untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi pengguna kendaraan bermotor.
• Medcare adalah aplikasi yang memiliki berbagai fitur untuk menunjang gaya hidup yang sehat,
dengan fitur khusus bagi para pesertapelanggan Garda Medika untuk memonitor data klaim dan
manfaat asuransi yang dimiliki. • CR–akses adalah aplikasi yang memiliki
kemampuan untuk tampilanpelaporan data yang komprehensif terkait program perlindungan
asuransi yang dimiliki oleh pelanggan korporasi, untuk mempermudah proses pemantauan klaim
dan manfaat perlindungan yang tersedia bagi para peserta yang terdaftar.
• HR
– akses adalah aplikasi yang diperuntukan khusus bagi pengelola human resources HR
di perusahaan peserta asuransi Garda Medika untuk mengakses informasi kepesertaan, klaim,
serta informasi Garda Medika lainnya. 2. Pihak Internal: Petugas
• OtoSurvey adalah aplikasi yang dapat membantu para penilai surveyor dalam meningkatkan
kualitas pelayanan dan mempercepat proses klaim dan penilaian bagi pelanggan Garda Oto.
• OtoSales adalah aplikasi yang dapat membantu para staff penjualan untuk melakukan sentralisasi
informasiaktivitas untuk proses tindak lanjut calon pelanggan.
• Garda Akses 24 hours, an integrated contact center service that can be accessed through Call 1 500 112,
Click asuransiastra.com, SMS 08118500112, Facebook Garda Oto, Twitter GardaOto, as well as Garda Mobile
Otocare and Medcare applications. • Garda Mobile, is the newest service innovation on mobile
application platform that can be downloaded through Google Play and App Store. Since it was first introduced in
2015, Garda Mobile undergoes continuous improvement and development to build a limitless market penetration
capability. Today, it features 6 separate applications that are categorized by user groups – customers and service
providers – as follows: 1. External Parties: Customers
• Otocare is an application designed for smartphone users who are Garda Oto customers as well as the
general public; equipped with attractive features and capabilities to give convenience and peace of
mind for motor vehicle owners. •
Medcare is a healthy lifestyle application with an extensive range of useful features for public use,
and special features for Garda Medika members to monitor their insurance benefits and claims
history. • CR – akses is an application that is powered with
the capability to collect comprehensive corporate insurance policy details and display them in all-in-
one dashboard, designed for corporate clients to facilitate easy and convenient policy and claims
monitoring. •
HR – akses is an application specifically designed for human resources HR personnel of Garda
Medika corporate clients with the advantage of convenient access to membership, claims and
other important Garda Medika information. 2. Internal Parties: Service Providers
• OtoSurvey is an application to assist surveyors in improving their service quality and expediting
the claims and surveys processes for Garda Oto customers.
• OtoSales is an application to assist salespeople in centralizing all information and activities related
to prospecting and following up on potential customers.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
188
• E-Marine Astra adalah layanan berupa portal
yang memudahkan pelanggan komersial dalam menerbitkan sertifikat marine cargo.
• Risk Management Service adalah layanan bagi
pelanggan komersial yang siap melakukan analisa dan memberikan konsultasi penanganan risiko
untuk keberlanjutan usaha dan bisnis pelanggan.
Pangsa Pasar
Asuransi Astra memegang posisi terdepan pada tahun 2016 sebagai pemimpin di segmen asuransi kendaraan bermotor
dengan pangsa pasar 19 sumber: data riset internal.
Kinerja Penjualan
Pada akhir tahun 2016, Asuransi Astra membukukan jumlah premi kotor sebesar Rp4,7 triliun terdiri dari konvensional
Rp4,3 triliun dan syariah Rp448 miliar, atau bertumbuh 1 dari Rp4,7 triliun terdiri dari konvensional Rp4,5 triliun dan
syariah Rp215 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah aset dikelola mencapai 13, dari Rp10,6 triliun pada
akhir tahun 2015 menjadi Rp11,9 triliun.
Rencana Tahun 2017
Asuransi Astra memproyeksikan pertumbuhan jumlah premi yang lebih baik pada tahun 2017. Faktor utama yang berpotensi
menggerakkan kinerja tersebut adalah sektor otomotif yang diperkirakan bertumbuh pada tahun 2017, mengingat bahwa
sebagian besar portofolio bisnis Asuransi Astra berasal dari segmen bisnis otomotif. Posisi kepemimpinan di sektor otomotif
akan senantiasa dipertahankan melalui kekuatan strategi branding dan inovasi layanan. Sementara, segmen komersil akan
terus mengembangkan fokus untuk menjadi mitra manajemen risiko utama bagi sektor korporasi, perbankan, UKM serta broker
asuransi lainnya. Dengan penguatan reputasi sebagai mitra asuransi korporasi yang mengedepankan inovasi layanan, segmen bisnis
kesehatan juga akan memanfaatkan momentum pertumbuhan industri yang sehat, dengan proyeksi tingkat pertumbuhannya
yang melampaui double digit. Strategi pertumbuhan bisnis juga dipadukan dengan strategi pengembangan sumber daya manusia
untuk menunjang kesinambungan bisnis.
Astra Aviva Life Astra Life
PT Astra Aviva Life Astra Life adalah perusahaan asuransi jiwa patungan dengan kepemilikan saham 50:50 antara
PT Astra International Tbk dan Aviva International Holding Limited yang didirikan tanggal 26 Mei 2014, serta diluncurkan
• E-Marine Astra is a service portal available to commercial customers for maximum convenience
in issuing marine cargo certificates. • Risk Management Service provides risk analysis
and consultation for commercial customers to ensure the sustainability of their operational
activities and business.
Market Share
Asuransi Astra is the leader in motor vehicle insurance in 2016, with 19 market share source: internal research
data.
Sales Performance
At the end of 2016, Asuransi Astra recorded total gross premium of Rp4.7 trillion made up of Rp4.3 trillion
conventional and Rp448 billion sharia, or growing by 1 from Rp4.7 trillion made up of Rp4.5 trillion conventional
and Rp215 billion sharia in the previous year. The increase in total asset managed is 13, from the amount Rp10.6
trillion at the end of 2015 to Rp11.9 trillion.
Plans for 2017
Asuransi Astra projects a higher level of premium growth for the year 2017. The automotive sector, which is estimated
to grow in 2017, will be the main driving factor for better premium performance, considering that the business
portfolio is mostly concentrated on the automotive business. The leadership position in the automotive sector will be
consistently maintained through branding and service innovation. Meanwhile, the commercial segment will
continue to develop focus on becoming the preferred risk management partner for the corporate, banking and SME
sectors as well as other insurance brokers. By reinforcing its reputation as the respected corporate health insurer with
service innovation strength, the health insurance segment will leverage on the momentum of robust industry growth
to generate double-digit growth. An alignment between the business development strategy and the people development
strategy is preserved to ensure sustainability of the business.
Astra Aviva Life Astra Life
PT Astra Aviva Life Astra Life is a life insurance company jointly owned by PT Astra International Tbk and Aviva
International Holding Limited under 50:50 ownership structure, established on 26 May 2014 and formally
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
189
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
secara resmi kepada publik dan media tanggal 27 November 2014. Astra Life menerapkan konsep “Best of Both World
atau Terbaik di Dua Dunia” – dengan mengkombinasikan pengalaman dan kompetensi Aviva sebagai asuransi kelas
dunia selama lebih dari 320 tahun sejak tahun 1626, termasuk 150 tahun di Asia, serta kekuatan Astra sebagai
salah satu pelopor grup usaha nasional berikut jaringan dan distribusinya di Indonesia selama hampir 60 tahun sejak
tahun 1957. Kolaborasi keduanya memberikan layanan terbaik dan dapat diandalkan bagi seluruh pelanggan Astra
Life. Astra Life dibentuk untuk mewujudkan visi perusahaan agar hadir di setiap rumah masyarakat Indonesia, serta untuk
mewujudkan misi perusahaan untuk membawa ketenangan pikiran dan membangun masa depan yang sejahtera ke
jutaan masyarakat Indonesia.
Produk dan Jasa
Astra Life menawarkan berbagai macam perlindungan dan produk investasi kepada nasabah individu dan
kumpulan. Nasabah individu Astra Life terutama berasal dari nasabah bank dan perusahaan pembiayaan sedangkan
nasabah kumpulan berasal dari nasabah korporasi dengan karyawannya beserta tanggungan mereka.
Bagi nasabah individu, Astra Life menyediakan produk asuransi yang komprehensif berupa asuransi jiwa, asuransi
kesehatan dan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi unit link untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai
dengan berbagai tingkat kehidupan dan segmen pasar. Sedangkan untuk nasabah kumpulankorporasi Astra Life
menyediakan paket perlindungan jiwa, kesehatan karyawan employee benefit serta dana pensiun DPLK.
launched to the public and media on 27 November 2014. Astra Life applies the concept of “Best of Both Worlds” –
by combining the experience and expertise of Aviva as a world-class insurance company for more than 320 years
since 1626, including 150 years in Asia, and the strength of Astra as a national business group with its well-established
network and distribution in Indonesia for almost 60 years since 1957. The collaboration between the two presents the
best and reliable service for all customers of Astra Life. Astra Life is formed to realize its vision to be present in every home
of Indonesian and to realize its mission of providing peace of mind and developing a prosperous future for the Indonesian
people.
Product and Services
Astra Life offers a wide range of protection and investment products to individual and group customers. Astra Life’s
individual customers are mainly customers of banks and financing companies, whereas group customers comprise
corporate customers along with their employees and their dependents.
For individual customers, Astra Life offers a comprehensive range of insurance products, comprising life protection
insurance, health insurance and investment-based insurance unit link to satisfy customers’ needs according to their life
stages and market segment. While for groupcorporate customers, Astra Life offers protection packages for life,
employee benefit and pension plan.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
190
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Astra Life memasarkan produk dan layanannya dengan nama brand “Astra Life powered by Aviva” dan
memposisikan sebagai “Asuransinya Orang Indonesia untuk mencintai hidup” dengan pendekatan pemasaran
yang mengkomunikasikan pesan positif yang mendorong masyarakat Indonesia untuk mencintai hidup, sesuai dengan
tagline dan filosofi Astra Life yaitu ‘Love Life’. Astra Life hadir
untuk membantu masyarakat Indonesia mencintai hidup.
Astra Life memiliki aspirasi untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam
sepuluh tahun ke depan. Strategi pemasaran yang dilakukan untuk mewujudkan aspirasi tersebut adalah dengan
memberikan produk yang beragam, sesuai kebutuhan masyarakat, melayani beragam segmen, dan melalui
beragam jalur distribusi multi product, multi segment, multi channel, serta terus mengembangkan jalur distribusi Blue
Ocean untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang optimal. Saat ini Astra Life memilik beberapa jalur distribusi atau
penjualan sebagai berikut: • Jalur distribusi melalui kemitraan dengan perusahaan
pembiayaan atau financeassurance. Saat ini produk dan layanan Astra Life yang terkait dengan kebutuhan
perlindungan nasabah perusahaan pembiayaan dapat diperoleh di 104 jaringan cabang perusahaan
pembiayaan financing company seperti Astra Multi Finance, Astra Credit Companies dan Toyota Astra
Finance di seluruh Indonesia • Jalur distribusi melalui kemitraan dengan Bank Permata
atau bancassurance. Produk dan layanan Astra Life untuk nasabah Bank Permata melalui sekitar 250 tenaga
pemasar professional financial consultant PFC Astra Life di lebih dari 300 jaringan cabang di seluruh Indonesia.
Proses penjualan produk asuransi dilakukan melalui alat penjualan digital menggunakan Tablet yaitu iProsper.
• Diakhir tahun 2016, Astra Life juga meluncurkan alat penjualan sales tool untuk memasarkan produk asuransi
jiwa dengan konsep “siap saji” secara digital yang diberi nama astralifeGO. Proses pengajuan aplikasi asuransi
melalui astralifeGO ini hanya membutuhkan waktu sepuluh menit sampai dengan proses pembayaran, dan
selanjutnya pembayaran dilakukan seperti e-commerce dengan menggunakan virtual account dan credit card.
Polis nasabah berupa polis elektronik yang langsung dikirim ke alamat email nasabah.
Marketing and Sales Network
Astra Life markets its products and services under the brand “Astra Life powered by Aviva” and is positioned as
“Insurance for Indonesians to love life” with a marketing approach to communicate a positive message to invite the
nation to love life, with the spirit expressed in Astra Life’s tagline and philosophy ‘Love Life’. Astra Life is here to help
the Indonesian people to love life. Astra Life is aspired to become a top five life insurance company in Indonesia in
the next ten years. The marketing strategy to deliver this aspiration is to offer multi products to multiple segments via
multiple channels, and also continually developing the Blue Ocean distribution channel to optimize business growth.
Today, Astra Life employs the following distribution or sales channels:
• Distribution channel through partnership with financing companies or financeassurance. Currently, Astra Life’s
protection products and services designed to fulfill the needs of financing companies customers are available
through a network of 104 branches of financing companies, including Astra Multi Finance, Astra Credit
Companies and Toyota Astra Finance across Indonesia • Distribution channel through partnership with Bank
Permata or bancassurance. Astra Life offers line of products and services for Permata Bank customers
through 250 Astra Life professional financial consultants PFC in more than 300 branches throughout Indonesia.
PFCs sell insurance products using a digital sales tool, specifically tablets known as iProsper.
• At the end of 2016, Astra Life also introduced a new sales tool named astralifeGO that is exclusively designed
for fast digital marketing of insurance products. Processing applications through astralifeGO requires only
ten minutes up to the final payment process, which is completed through a system much like e-commerce by
using a virtual account and credit card. The customers will receive an electronic policy sent directly via email.
ASURANSI
INSURANCE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
191
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pangsa Pasar
Tahun 2016 merupakan tahun kedua Astra Life beroperasi secara penuh. Namun demikian, peningkatan kinerja yang diraih
cukup signifikan dalam perjalanan Astra Life menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia. Berdasarkan
peringkat industri asuransi jiwa di Indonesia, pada tahun 2016 Astra Life telah menduduki posisi 18 secara keseluruhan industri asuransi
jiwa dari 55 perusahaan asuransi dan peringkat, posisi 11 diantara 26 perusahaan asuransi jiwa patungan dan secara konsisten
berada dalam posisi 10 besar dalam bisnis bancasssurance. Hal ini menunjukkan kenaikan peringkat dibandingkan periode Desember
2015, yaitu posisi 22 untuk keseluruhan industri, posisi 15 diantara perusahaan asuransi jiwa patungan dan mulai bergabung dalam
posisi 10 besar dari segi bisnis bancassurance sumber: data unaudited AAJIAsosiasi Asuransi Jiwa Indonesia – Desember 2016.
Peningkatan dari sisi pangsa pasar juga terlihat, yaitu 2,0 secara keseluruhan industri dibandingkan 1,5 pada tahun
2015 dan 3,8 untuk bisnis bancassurance dari 2,6 pada tahun sebelumnya.
Kinerja Penjualan
Dengan penguatan fondasi bisnis berbasis sinergi kemitraan yang luas untuk operasional asuransi dan bancassurance,
kinerja yang berhasil diraih semakin membaik. Pada akhir tahun 2016, Astra Life mencatat total aset sebesar Rp3,8 triliun, atau
naik 100 dibandingkan Rp1,9 triliun setahun sebelumnya, sedangkan jumlah premi kotor telah mencapai Rp2,9 triliun
atau naik 115 dari Rp1,4 triliun pada tahun 2015. Astra Life mampu mencetak tingkat pertumbuhan yang lebih baik
untuk kategori segmen bisnis baru di industri asuransi yang bertumbuh rata-rata sebesar 6 pada tahun 2016.
Rencana Tahun 2017
Di tahun 2017, Astra Life memiliki target pertumbuhan premi sebesar 50. Strategi pemasaran yang diterapkan
akan fokus untuk memperkuat jalur distribusi produk individual maupun employee benefits sesuai dengan strategi
multi product, multi segment dan multi channel. Strategi ke depan untuk optimalisasi dari jalur distribusi
bancassurrance dan financesurrance serta pengembangan jalur distribusi baru Blue Ocean berbasis digital dan unit
bisnis syariah, akan mendukung aspirasi Astra Life menjadi salah satu dari lima perusahaan asuransi jiwa terbesar di
Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan.
Market Share
The year of 2016 marks the second year of Astra Life being fully operational. However, performance improvement has
been significant in Astra Life’s journey to become a leading life insurance player in Indonesia. Based on national industry
rating for life insurance in 2016, Astra Life has secured the top-18 position in the industry from a total of 55 life insurance
companies, the top-11 position among the 26 of joint venture insurance companies and consistently in the top-10 position
in the bancassurance business. This shows an improvement in rating from the period of December 2015, when Astra Life
placed in position 22 for the entire industry, the top-15 among the joint ventures insurance companies and a newcomer in the
top 10 group for bancassurance source: unaudited data of AAJI Association of Life Insurers of Indonesia – December 2016.
Improvement was also seen in market share figures, with 2.0 for the entire industry compared to 2015 figure of
1.5 and 3.8 for the bancassurance business from 2.6 in the year prior.
Sales Performance
Performance achievement continued to improve by strengthening the business foundation through an extensive
synergistic partnership scheme for insurance and bancassurance operations. At the end of 2016, Astra Life recorded total
assets of Rp3.8 trillion, or doubling from the previous year’s position at Rp1.9 trillion, and gross written premium reached
Rp2.9 trillion or increasing 115 from Rp1.4 trillion in 2015. Astra Life managed to outperform the industry by recording a
higher growth rate for the category of new business segment compared to the segment average of 6 in 2016.
Plans for 2017
In 2017, Astra Life applies a premium growth target of 50. The marketing strategy will focus on strengthening
the distribution channels for both individual products and employee benefits, in line with the multi product, multi
segment and multi channel strategy. Future strategies to optimize the bancassurrance and
financesurrance distribution channels and to develop new distribution channel digitally for Blue Ocean as well as for the
sharia business unit that will support Astra Life’s aspiration to become one of the five largest life insurance companies in
Indonesia over the next ten years.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
192
PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
ALAT BERAT DAN
Diversifikasi bisnis dengan masuk pada pengembangan proyek pembangkit listrik dan
akuisisi tambang mineral lainnya adalah strategi UT untuk memperkuat struktur pendapatan dan
mengurangi ketergantungan pada bisnis batu bara
Business diversification into power plant projects and acquisition of concessions in other minerals is UT’s
main strategy in pursuit of stronger revenue structure and lower dependency on the coal business
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
193
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Bisnis alat berat dan pertambangan Astra dikelola di bawah PT United Tractors Tbk UT dengan kepemilikan sebesar
59,5. Seluruh saham UT tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp79,3 triliun pada
akhir tahun 2016. UT berkontribusi sebesar 25 terhadap pendapatan bersih
konsolidasian Astra pada tahun 2016, turun dari kontribusi sekitar 27 pada tahun 2015. Pencapaian kinerja tersebut
masih mencerminkan lesunya kondisi sektor pertambangan batu bara, walaupun telah ditopang dengan upaya strategis
yang meliputi ekspansi jangkauan pelanggan yang lebih luas serta inisiatif efisiensi biaya dan modal kerja.
Tinjauan dan Prospek Industri Alat Berat dan Pertambangan
Tinjauan Industri
Kondisi sektor alat berat dan pertambangan pada tahun 2016 tidak banyak berubah dari beberapa tahun
sebelumnya. Kinerja penjualan alat berat terus terpangkas secara signifikan sejak pelemahan ekonomi berimbas pada
penurunan kinerja industri-industri konsumen alat berat, yaitu sektor pertambangan, agribisnis, kehutanan dan
konstruksi. Astra’s heavy equipment and mining business is under the
management of PT United Tractors Tbk UT, which is 59.5 owned by Astra. UT’s shares are listed on the Indonesia Stock
Exchange, with market capitalization of Rp79.3 trillion at the end of 2016.
UT accounts for 25 of Astra’s consolidated net revenue in 2016, down from its contribution of about 27 in 2015.
This performance also reflects the weakened condition of the coal mining sector, although UT intensified strategic
defensive measures by expanding service coverage to include greater target customers and implementation of working
capital and cost efficiency initiatives.
Overview and Outlook of the Heavy Equipment and Mining
Industry
Industry Overview
The conditions of the heavy equipment and mining sector in 2016 were relatively unchanged compared to previous
years. Sales of heavy equipment continued to deteriorate significantly since the weakened economy affected adversely
the performance of major heavy equipment consumers, including the mining sector, agribusiness, forestry and
construction industries. Laba bersih naik menjadi
Rp5,0 triliun pada tahun 2016 akibat tidak terdapat
penurunan nilai properti pertambangan batu bara
yang berdampak pada laba pada tahun 2015
Net income increase to Rp5.0 trillion, in the absence
of impairment charges in the coal mining property
holdings that adversely affected profitability in 2015
30
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
194
Secara umum, konsumen di sektor pertambangan, khususnya tambang batu bara, merupakan konsumen utama
yang memiliki peranan strategis terhadap nilai penjualan alat berat karena mesin dan peralatan pertambangan memiliki
harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan jenis alat berat yang digunakan oleh konsumen pada sektor industri lainnya.
Oleh karena itu, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi sektor ini pada tahun 2016 masih seputar harga batu bara
yang terus tertekan sejak tahun 2012. Harga batu bara yang belum kondusif masih berimbas pada kinerja sektor
pertambangan tercermin dari rendahnya alokasi anggaran untuk investasi alat dan mesin pertambangan di sektor ini.
Pada bulan Juli 2016, harga batu bara mulai merangkak naik dan mencapai titik tertinggi di 112 Dolar AS per ton
pada bulan November 2016. Pergerakan harga tersebut dipicu utamanya oleh upaya Pemerintah Tiongkok untuk
mengkonsolidasikan sektor pertambangan, khususnya segmen kecil dan menengah. Salah satu kebijakan yang
diberlakukan pada bulan Juli adalah pembatasan waktu kerja kegiatan penambangan yang berdampak langsung
pada stok persediaan batu bara sehingga mengharuskan Tiongkok melakukan impor dan memicu pergerakan harga
batu bara dunia. Dengan tren peningkatan harga batu bara tersebut, mulai terlihat adanya perbaikan volume penjualan
alat berat untuk sektor pertambangan.
Prospek Industri
Lonjakan harga batu bara memberikan angin segar bagi prospek sektor alat berat dan pertambangan pada tahun 2017,
terindikasi dari mulai menggeliatnya kegiatan penambangan dan permintaan alat berat pada akhir tahun 2016.
Namun demikian, fenomena lonjakan harga tahun 2016 juga menunjukkan besarnya peran Tiongkok dalam menentukan
arah pergerakan sektor batu bara global, yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian akan prospek harga ke depan.
Akan tetapi, dengan kerangka regulasi yang diterapkan oleh Pemerintah Tiongkok yang menyasar faktor keamanan dan
keberlanjutan sektor pertambangan domestik yang lebih kondusif ke depan, diharapkan pergerakan harga tidak
akan jatuh kembali pada kisaran USD50 per ton dan akan menemukan titik ekuilibrium baru yang lebih tinggi.
In general, the mining sector market, particularly coal mining, represents primary consumer with strategic significance to
the total value of heavy equipment sales, because mining equipment and machines carry higher prices relative to
heavy equipment products used by other industry segments. Consequently, one of the biggest challenges faced by
the heavy equipment business in 2016 is coal prices that continued to be depressed since 2012. Low prices negatively
impacted the performance of the mining sector, and reflecting low budget allocation for investment of mining
equipment and machines.
In July 2016, coal price began to edge upward and reached the highest point at US Dollar 112 per tonnes in November
2016. This price movement was largely driven by the Chinese Government’s efforts to consolidate the local mining sector,
particularly targeting the small and middle segments. A policy implemented in July was limitation of mining hours
that directly affected coal inventory levels, hence requiring China to import and drive movements in global prices. With
this upward trend of coal prices, there emerged signs of improvement in the sales of mining sector equipment and
machines.
Industry Outlook
The drastic jump of coal prices fueled the outlook of the heavy equipment and mining sector in 2017, as indicated by
stirring activities in the mining sector and demand for heavy equipment toward the end of 2016.
However, this price jump phenomenon in 2016 showed the significant role that China controls in determining shifts of
the global coal market, thus potentially raising uncertainties of future price movements. Nonetheless, as the Chinese
Government enforces a robust regulatory framework underlining the safety and sustainability factor of the local
mining industry, expectations for the imminent coal price movements lean toward a market consensus that prices will
not fall back to USD50 per tonnes and will instead settle into a new and higher equilibrium level.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
195
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Mesin Konstruksi
UT menangani secara langsung unit bisnis mesin konstruksi dan hingga saat ini telah berkembang menjadi salah
satu distributor alat berat terkemuka di Indonesia yang memasarkan beragam pilihan merek produk alat berat
terkemuka internasional.
Produk dan Jasa
UT menyediakan berbagai jenis produk alat berat dan suku cadang merek Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag dan
Tadano yang digunakan di sektor pertambangan, konstruksi, perkebunan dan kehutanan, serta untuk kebutuhan material
handling dan transportasi. Untuk memastikan kelancaran operasional bisnis pelanggan,
UT memberikan dukungan solusi yang menyeluruh dan terintegrasi bagi pelanggan, mencakup layanan perawatan
dan pemeliharaan, jasa konsultasi sejak tahap awal perencanaan hingga penggunaan mesin di lapangan,
jasa pelatihan untuk operator dan mekanik, serta jasa remanufaktur dan rekondisi alat berat. Sebagai bentuk
komitmen kepada pelanggan, salah satu produk purna jual yang ditawarkan adalah guaranteed product support GPS
yang memberikan jaminan layanan menyeluruh mencakup ketersediaan suku cadang, mekanik dan perawatan mesin
sesuai jangka waktu yang ditetapkan secara kontraktual.
Fasilitas Produksi
Sebagai distributor tunggal, UT bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran dan penjualan produk alat berat,
namun tidak melakukan kegiatan produksi di Indonesia.
Construction Machinery
UT directly handles the construction machinery business unit and has developed as one of the most prominent heavy
equipment distributors in Indonesia today, markets various leading international brands of heavy equipment products.
Products and Services
UT offers a large variety of heavy equipment products and spare parts under the brand names Komatsu, UD Trucks,
Scania, Bomag and Tadano used in the mining, construction, plantation and forestry sectors, as well as for material
handling and transportation needs. To secure the continuity of customers’ business operations,
UT provides comprehensive and integrated solution for customers, covering maintenance and repairs, consultation
services from the initial phase of planning up to machine utilization in the field, training for operators and mechanics,
as well as remanufacturing and reconditioning of heavy equipment. As commitment to customers, UT provides
comprehensive after-sales support in the form of guaranteed product support GPS, covering the availability of spare
parts, mechanic and machine maintenance in accordance to a time frame as specified in contract agreement.
Production Facilities
As a sole distributor, UT is responsible for marketing and sales activities of brands represented, but it does not maintain
production activities in Indonesia.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
196
Pemasaran dan Jaringan Distribusi
Setelah ekspansi jaringan di pulau Jawa pada tahun 2015 untuk memperkuat fokus layanan pada sektor konstruksi,
hingga saat ini UT telah memiliki 177 titik pelayanan points of service, termasuk diantaranya 20 kantor cabang, 22 site
support, 10 kantor perwakilan dan 14 kantor pertambangan mine offices di seluruh Indonesia. Seluruh jaringan cabang
menyediakan layanan berbasis solusi menyeluruh end-to- end solution mencakup kegiatan pemasaran, penjualan
dan purna jual. Selain itu, juga telah dioperasikan dukungan fasilitas UT Call 1500072 dengan akses 24 jam setiap hari
secara nasional.
Pangsa Pasar
Pada tahun 2016, jumlah penjualan alat berat Komatsu sedikit meningkat didorong oleh peningkatan permintaan sektor
konstruksi. UT masih mempertahankan kepemimpinan pangsa pasar sebesar 32, walaupun menurun jika dibandingkan
pencapaian tahun sebelumnya sebesar 36 sumber: data riset internal. Penurunan angka pangsa pasar mencerminkan
masih lemahnya kinerja penjualan untuk sektor pertambangan yang menjadi tulang punggung UT selama ini serta ketatnya
tingkat persaingan industri alat berat.
Kinerja Penjualan
Sebelum pelemahan ekonomi, sektor pertambangan memberikan kontribusi terbesar pada penjualan bisnis mesin
konstruksi UT dengan kisaran 60 hingga 70. Pelemahan kinerja sektor pertambangan yang berkelanjutan selama
beberapa tahun terakhir menuntut UT untuk beralih strategi dengan mendorong kinerja penjualan produk pendukung dan
suku cadang mesin sebagai alternatif sumber pendapatan inti di sektor pertambangan. Mengingat bahwa populasi mesin
dan peralatan bermerek Komatsu sudah relatif tinggi, maka dalam kondisi dimana investasi pembelian mesin-mesin baru
telah dibatasi, program perawatan untuk peralatan yang digunakan menjadi prioritas utama dalam menjamin kelancaran
kegiatan operasional tambang. Bersamaan dengan ini, UT juga menekankan fokus bisnis pada konsumen di sektor industri
lainnya, terutama proyek-proyek pemerintah maupun swasta di sektor konstruksi dan infrastruktur, guna mengurangi konsentrasi
dan ketergantungan bisnis pada sektor batu bara thermal. Pelaksanaan strategi ini tercermin pada komposisi pelanggan
UT untuk tahun 2016, dimana sektor konstruksi telah menjadi pelanggan utama UT dengan porsi 46 dari volume penjualan
unit Komatsu, disusul 30 dari sektor pertambangan.
Marketing and Distribution Network
Following year 2015 network expansion on Java island to strengthen focus of serving the construction sector, UT
has 177 points of service, inclusive of 20 branches, 22 site supports, 10 representative offices and 14 mine offices
across Indonesia. The entire branch network offers end-to- end solution, encompassing marketing, sales and after-sales
activities. Furthermore, UT operates customer support UT Call 1500072 with 24-hour national access.
Market Share
In 2016, sales of Komatsu heavy equipment slightly increased on the back of stronger demand from the construction sector.
UT maintained market share leadership with 32, though lower in comparison to the previous year’s achievement of
36 source: internal research data. The decline in market share figure reflects that sales in the mining sector, which
has always served as UT’s backbone, were still weak and also tight competition in the heavy equipment industry.
Sales Performance
Prior the weakening of the economy, mining sector was the biggest contributor to UT’s construction machinery business
with a range of 60 to 70 of sales. Continued declining performance of the mining sector over the past few years
forced UT to shift its strategy by pushing sales of supporting products and spare parts as an alternative core revenue
source in the mining sector. Considering that the population of Komatsu machines and equipment was relatively high,
and under conditions when investment in new machines was limited, maintenance of machines being used became a
key priority in ensuring the continuity of mining operations. Along with this strategy, UT also emphasized business focus
on potential markets in other industry sectors, particularly government and private sector projects in construction and
infrastructure, in order to reduce business dependence and concentration on the thermal coal segment. Implementation
of this strategy is reflected in the composition of UT’s customers in 2016, which shows that the construction sector
has become the dominant customer group accounting for 46 of Komatsu unit sales, followed by the mining sector
with 30 share.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
197
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Secara keseluruhan, kinerja penjualan mesin konstruksi meningkat sebesar 7 dari total pendapatan Rp13,6 triliun
pada tahun 2015 menjadi Rp14,6 triliun. Penjualan Komatsu meningkat 3 dari sejumlah 2.124 unit pada tahun 2015
menjadi 2.181 unit. Dari total pendapatan unit usaha mesin konstruksi, kontribusi pendapatan dari pendapatan suku
cadang dan jasa pemeliharaan alat berat mencapai Rp5,8 triliun dibandingkan Rp6,1 triliun pada tahun 2015. Untuk
menjaga tingkat profitabilitas, UT terus mengerahkan inisiatif efisiensi operasional, diantaranya program-program
efisiensi biaya dan modal kerja.
Rencana Tahun 2017
Pada tahun 2017 diharapkan kinerja penjualan mesin konstruksi dari sektor pertambangan akan membaik, didukung
oleh harga batu bara yang masih akan bergerak pada level yang kondusif. Selain itu, UT merencanakan untuk melanjutkan
program intensifikasi pada sektor konstruksi dan bisnis on-the- road truck, untuk memanfaatkan momentum pengembangan
proyek-proyek infrastruktur yang didukung oleh Pemerintah dan swasta. Agar memiliki portofolio yang berimbang, penetrasi
pada sektor non-batu bara juga direncanakan untuk terus dilanjutkan, misalnya sektor pertanian, industri dan transportasi
yang dinilai penting bagi keberlanjutan pertumbuhan yang lebih sehat ke depan.
Kontraktor Penambangan
PT Pamapersada Nusantara Pama adalah anak perusahaan UT yang menawarkan jasa layanan kontraktor penambangan
bagi perusahaan-perusahaan pemilik konsesi tambang ternama di berbagai wilayah di Indonesia.
Produk dan Jasa
Pama bekerja berdasarkan kontrak kerja sebagai pengelola dan operator kegiatan penambangan batu bara dan mineral lainnya
bagi pelanggan pemilik konsesi tambang di berbagai lokasi di tanah air. Cakupan layanan yang dilakukan terdiri dari kegiatan
rancang tambang, eksplorasi, pembangunan infrastruktur, penambangan, pengangkutan, barging dan loading.
Fasilitas Produksi
Pama melakukan aktivitas penambangan yang berkualitas dengan dukungan armada alat berat yang lengkap berjumlah
3.129 unit pada akhir tahun 2016 dibandingkan 3.158 unit pada tahun 2015. Peralatan tersebut terdiri dari 303 bulldozer
2015: 295, 332 excavator dan shovel 2015: 322, 2.104 Overall, sales of construction machinery increased by 7
from total revenue of Rp13.6 trillion in 2015 to Rp14.6 trillion. Komatsu sales increased 3 from 2,124 units in
2015 to 2,181 units. From total revenue generated by the construction machinery business, contribution from sales of
spare parts and maintenance services reached Rp5.8 trillion compared to Rp6.1 trillion in 2015. To sustain profitability,
UT continued to rollout operational efficiency initiatives, including working capital and cost efficiency programs.
Plans for 2017
Construction machinery sales from the mining sector is expected to improve in 2017 on account of coal prices still
moving within favorable levels. UT plans to build up on its intensification programs in the construction sector and on-
the-road truck business, to benefit from the momentum of infrastructure development projects supported by the
Government and private sector. To manage a balanced portfolio, UT also plans to continue the penetration into non-
coal sectors, such as agriculture, industry and transportation sectors, which is deemed critical to support sustainable
growth going forward.
Mining Contracting
PT Pamapersada Nusantara Pama is a subsidiary of UT that offers mining contracting services for reputable companies
holding mining concessions in various areas throughout Indonesia.
Products and Services
Pama works on behalf of concession owners based on mining contracts to manage and operate coal and other
minerals mining concessions in various areas nationwide. The coverage of services provided includes mining engineering
planning, exploration, infrastructure development, mining, transport, barging and loading.
Production Facility
Pama offers premium quality mining services with support of a comprehensive fleet of heavy equipment with total of
3,129 units at the end of 2016 compared to 3,158 units at the end of 2015. Its extensive fleet comprise 303 bulldozers
2015: 295, 332 excavators and shovels 2015: 322, 2,104
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
198
dump truck 2015: 2.142, 150 prime mover 2015: 161 dan 240 wheel loader dan motor grader 2015: 238.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Pama telah dikenal sebagai kontraktor penambangan terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memiliki komitmen
terhadap keunggulan kualitas layanan serta produktivitas dan efisiensi operasional yang prima. Dengan kemampuan untuk
menjamin optimalisasi produksi yang baik, pada tahun 2016 Pama berhasil mempertahankan 15 proyek penambangan.
Pangsa Pasar
Pangsa pasar dihitung berdasarkan jumlah pendapatan nilai kontrak penambangan. Pada tahun 2016, Pama mampu
mempertahankan perolehan pangsa pasar sebesar 48, sama seperti tahun sebelumnya sumber: data riset internal
dan mengukuhkan posisi terdepan di industri.
Kinerja Penjualan
Selaras dengan kondisi sektor pertambangan yang masih belum kondusif, tantangan terbesar yang dihadapi Pama pada tahun
2016 adalah tekanan pelanggan dalam hal penurunan tingkat produksi termasuk stripping ratio dan permintaan untuk
pemberian diskon biaya penambangan. Strategi yang dikerahkan untuk mengendalikan hal tersebut adalah intensifikasi program
efisiensi biaya yang telah dilakukan sejak beberapa tahun ini, yang menargetkan peningkatan produktivitas dan efisiensi
kerja untuk menjadikan Pama sebagai produsen dengan tingkat biaya yang rendah secara berkelanjutan. Program kerja
yang diimplementasikan, antara lain adalah inisiatif operational excellence melalui program “zero mistake plan and action”,
dump trucks 2015: 2,142, 150 prime movers 2015: 161 and 240 wheel loaders and motor graders 2015: 238.
Marketing and Sales Network
Recognized as the biggest and reliable mining contractor in Indonesia, Pama is fully committed to delivering service
excellence as well as superior operational efficiency and productivity. With the ability to ensure optimized production
results, Pama was able to retain 15 mining projects in 2016.
Market Share
Market share is measured by mining contract revenue. In 2016, Pama managed to maintain market share of 48,
unchanged from the previous year’s achievement source: internal research data and maintain its leadership position
in the industry.
Sales Performance
In line with continuing unfavorable mining industry conditions, the biggest challenge faced by Pama in 2016
was pressure from the customers related to decreasing production levels including stripping ratio and requests
for discounting mining fees. The strategy implemented to overcome these issues was intensive implementation of cost
efficiency programs already initiated in the past few years, designed to improve productivity and efficiency in order to
make Pama as the “sustainable low cost producer”. Work programs implemented include initiatives for “operational
excellence” through “zero mistake plan and action”, improvements in mine design accuracy MDA, improving the
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
199
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
peningkatan akurasi desain tambang mine design accuracy - MDA, peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan meredam
tingkat delay time, serta memaksimalkan umurjangka waktu pemakaian komponen alat berat.
Akibat dari penurunan aktivitas tambang serta tekanan untuk pemberian diskon biaya penambangan, dimana
kedua hal tersebut disebabkan oleh rendahnya harga batu bara, maka PAMA mencatat pendapatan bersih dari
kegiatan kontraktor penambangan sebesar Rp24,0 triliun, lebih rendah 21 dibandingkan dengan Rp30,5 triliun yang
diperoleh di tahun sebelumnya
Rencana Tahun 2017
Selain pelaksanaan program efisiensi biaya berkelanjutan, strategi Pama ke depan untuk menghadapi fluktuasi harga
dan kondisi sektor batu bara yang berdampak pada kinerja keuangan adalah dengan melakukan ekspansi portofolio
bisnis ke bidang mineral lainnya, termasuk emas, coking coal serta pengelolaan pembangkit listrik. Diharapkan dengan
investasi dan diversifikasi bisnis tersebut akan menghasilkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tahun-tahun
mendatang.
Pertambangan Batu Bara
PT Tuah Turangga Agung TTA menjalankan bisnis pertambangan batu bara, sebagai pemegang hak pengelolaan
di 9 wilayah konsesi tambang yang memiliki kandungan batu bara berkualitas medium hingga tinggi dengan total
cadangan gabungan diperkirakan sebanyak 395 juta ton.
Produk dan Jasa
TTA memproduksi komoditas batu bara berkualitas medium hingga tinggi dan juga melakukan bisnis jual beli batu bara
untuk kebutuhan dalam dan luar negeri.
Fasilitas Produksi
Untuk mendukung pelaksanaan rencana strategis pengembangan usaha, TTA melakukan ekspansi fasilitas
produksi pada tahun 2016, diantaranya meningkatkan kapasitas
stockpile dan penambahan jetty untuk mengakomodasi kegiatan pengangkutan loading
komoditas batu bara dengan produktivitas yang lebih tinggi. Pada tahun 2016, TTA masih mengoptimalkan produksi
batu bara dari Tambang Asmin Bara Bronang yang memiliki hauling road quality and reduce delay time, and increasing
the component lifetime.
Due to lower mining activities and pressures of mining fees discounting, which both at mainly do to weaker coal price,
PAMA recorded net revenue from the mining contracting business of Rp24.0 trillion, lower by 21 in comparison to
Rp30.5 trillion earned in the previous year.
Plans for 2017
In addition to implementing continuous cost efficiency programs, Pama’s strategic plans to address price
fluctuations and the coal sector conditions that affected financial performance are to expand its business portfolio
by exploring potentials of other minerals, including gold, coking coal and power plant project. With more investment
commitment and business diversification above, Pama hopes to secure sustainable growth in the future.
Coal Mining
PT Tuah Turangga Agung TTA operates a coal mining business, and holds mining concession rights in 9 areas
with total combined reserves of medium to high quality coal estimated at 395 million tones.
Products and Services
TTA produces medium to high quality coal commodities and is also engaged in the coal trading business to fulfill needs in
the domestic and international markets.
Production Facilities
To support the strategic plan for business development, TTA completed a number of production facility expansion
in 2016, including increasing stockpile capacity and adding jetty facilities to accommodate higher productivity for coal
loading.
In 2016, TTA continued to optimize coal production from the Asmin Bara Bronang Mine with a lower production
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
200
biaya produksi lebih rendah, sedangkan tambang lainya seperti tambang Telen Orbit Prima dan Duta Nurcahya untuk
sementara tidak dioperasikan.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
TTA menjual batu bara hasil produksi tambang milik sendiri serta batu bara yang dibeli dari pihak ketiga. Transaksi penjualan
dilakukan berdasarkan kontrak pembelian melalui agen penjualan maupun pelanggan secara langsung untuk melayani
pasar utama di Jepang, serta tetap meninjau kesempatan untuk melayani pasar di beberapa negara lain. Untuk memperluas
jangkauan pasar, pada tahun 2016, TTA juga telah bermitra dengan beberapa agen penjualan untuk melayani pelanggan
di beberapa negara dengan pertumbuhan konsumsi batu bara yang prospektif di kawasan Asia Tenggara.
Pangsa Pasar
Saat ini, jumlah produksi batu bara yang dihasilkan TTA masih tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah produksi
batu bara nasional.
Kinerja Penjualan
Menghadapi tantangan harga yang belum pulih, fokus kerja segmen bisnis pertambangan batu bara pada tahun 2016
adalah efisiensi biaya dan optimalisasi kegiatan pemasaran yang mengarah secara langsung kepada sasaran konsumen
pengguna batu bara. Strategi pemasaran ini menghasilkan kinerja penjualan yang
cukup baik. Sebagai perusahaan pemegang konsesi dan perdagangan batu bara, TTA mencatat volume penjualan
sejumlah 6,8 juta ton secara keseluruhan, bertumbuh sebesar 48 dibandingkan jumlah terjual 4,6 juta ton pada tahun
2015. Kenaikan volume penjualan mendorong peningkatan jumlah pendapatan bersih sebesar 34 dari Rp3,8 triliun
pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp5,1 triliun.
Rencana Tahun 2017
Untuk tahun 2017, TTA berkomitmen untuk mempertahankan biaya produksi yang optimal, mencapai harga jual yang lebih
baik serta senantiasa melakukan usaha pemasaran yang baik. Seiring dengan harga batu bara yang diprediksi lebih baik
dibandingkan pada tahun 2016, TTA akan meninjau kembali peluang untuk mengoperasikan beberapa konsesi tambang
yang dormant pada tahun sebelumnya. cost advantage. At the same time, operational activities at
selected mines, such as Telen Orbit Prima and Duta Nurcahya, were temporarily halted.
Marketing and Sales Network
TTA sells coal products produced in own mines and coal products purchased from third parties. Sales are done based
on purchase contracts through selling agents or directly with customers, serving Japan as the primary market whilst
seeking other export opportunities to other countries. In order to expand market coverage, in 2016, TTA also
established partnerships with a number of selling agents to serve customers in several coal developing markets in South
East Asia.
Market Share
Currently, TTA’s total coal production volume remains insignificant compared to the aggregate national coal
production.
Sales Performance
Facing continued challenge of depressed prices, the coal mining business set work focus in 2016 on cost efficiency
and optimizing marketing activities by directly targeting the end buyer coal consumer segments.
The strategic marketing shift generated improvement in sales performance. As a coal concession owner and coal
trading company, TTA recorded total sales volume of 6.8 million tonnes, increasing by 48 compared to 4.6 million
tonnes sold in 2015. Improvement in sales volume supported net revenue growth of 34 from Rp3.8 trillion in 2015 to
Rp5.1 trillion.
Plans for 2017
For 2017, TTA remains committed to secure optimum production cost, maximizing selling prices and continually
promote the best marketing efforts. Given projections for improvement in coal prices compared to 2016 prices, TTA
will review potentials for commencing operation of several coal concessions that were dormant in the previous year.
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
201
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Industri Konstruksi
Acset adalah perusahaan konstruksi dan kontraktor terkemuka di Indonesia, yang telah menjadi bagian dari Grup
Astra melalui PT United Tractors Tbk dengan kepemilikan 50,1 dari keseluruhan sahamnya, yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia dengan total kapitalisasi pasar Rp2,0 triliun pada akhir tahun 2016. Acset telah membangun reputasi
yang kuat sebagai spesialis fondasi, struktur, sipil dan infrastruktur.
Produk dan Jasa Layanan
Acset adalah salah satu kontraktor bangunan di Indonesia yang memiliki kemampuan terintegrasi untuk pelaksanaan
proyek-proyek konstruksi umum, dengan spesialisasi di bidang fondasi, bangunan bertingkat, pembongkaran
demolition dan infrastruktur, menyediakan layanan teknis dan konstruksi di gedung serta pekerjaan sipil.
Sumber Daya Konstruksi
Acset mengelola fasilitas dan sumber daya konstruksi yang mencakup keahlian spesialisasi di bidang layanan pompa
pump services specialist, formwork dan bekisting, di bidang teknik MEP mechanical, electrical and plumbing, dan
fondasi serta dukungan penyewaan dan penjualan berbagai jenis alat berat dan mesin yang digunakan pada proyek
konstruksi passenger hoist, tower crane dan peralatan berat lainnya. Acset juga memiliki anak perusahaan yang
bergerak di bidang kontraktor umum di Vietnam.
Construction Industry
Acset is a leading construction and contractor company in Indonesia, which has become a part of Astra Group through
PT United Tractors Tbk by ownership of 50.1 shares, which are entirely listed on the Indonesia Stock Exchange with
market capitalization of Rp2.0 trillion at the end of 2016. Acset has built a solid reputation as a specialist in building
foundation, structure, civil and infrastructure work.
Products and Services
Acset is a leading building contractor in Indonesia with integrated capabilities for general construction projects, with
specialization in building foundation, high-rise structure, demolition and infrastructure, and providing construction
and technical services in buildings and civil works.
Construction Resources
Acset manages facilities and construction resources inclusive of pump services specialist, formwork and bekisting,
mechanical, electrical and plumbing, as well as foundation, backed by capabilities for rental and sales of heavy
equipment and machinery used in construction projects such as passenger hoist, tower crane and other heavy
equipment models. Acset also formed a subsidiary based in Vietnam, engaged in the general contractor business.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
202
Kelengkapan sumber daya konstruksi juga ditunjang dengan penguatan tata kelola usaha dan pengembangan sumber
daya manusia yang handal untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan dan konstruksi yang berkualitas tinggi. Setelah
bergabung dengan Grup Astra, Acset terus memperdalam penerapan Astra Management System yang menyeluruh,
mencakup sistem manajemen dan budaya kerja, sistem monitoring dan pengendalian yang disiplin, serta sistem
pelatihan dan pendidikan yang berjenjang dengan dukungan UT School yang memberikan pelatihan dan pendidikan di
bidang teknis operasional di lapangan untuk mengembangkan keahlian dan kompetensi sumber daya manusia yang optimal.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Acset bekerja dengan komitmen untuk menghadirkan solusi pembangunan yang mengedepankan standar kualitas dan
keamanan terbaik dengan biaya yang kompetitif. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan keahlian spesialisasi di
berbagai bidang dengan pekerjaan konstruksi umum untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja sehingga proses
pembangunan dan penyelesaian proyek konstruksi dapat berjalan tepat waktu sesuai jadwal yang ditargetkan.
Acset telah memiliki rekam jejak dan pengalaman yang luas, terbukti dengan portofolio proyek yang mencakup berbagai
jenis gedung dan bangunan penting, termasuk gedung komersial, hotel dan proyek residential bertingkat, di
berbagai lokasi di Indonesia dan Vietnam. Beberapa proyek konstruksi gedung penting dalam kolaborasi dengan klien-
klien lokal dan internasional terdepan adalah Thamrin Nine Putra Gaya Wahana, West Vista Keppel Land, PT Harapan
Global, Indonesia 1 China Construction Eighth Engineering Complete construction resources are combined with strong
governance compliance and human capital development to strengthen a high quality construction and development
capabilities. After joining Astra Group, Acset continues to enhance the implementation of Astra Management System,
including management system and work culture, robust control and monitoring system, as well as tiered training and
educational system supported by UT School for providing technical field operation training for optimal skills and
competency building of human capital.
Marketing and Sales Network
Acset works with the commitment to deliver construction solutions that highlight the best quality and safety standards
at competitive costs. This is achieved by integrating specialist expertise in many areas and general construction work
toward maximum work efficiency and effectiveness, hence resulting in the building process and project completion that
consistently runs according to the target schedule.
To date, Acset has established an extensive track record and experience, as evidenced by its project portfolio that
encompass important buildings and landmarks, such as commercial buildings, hotels and high-rise residential
projects, in many locations throughout Indonesia and also in Vietnam. Several building construction projects in
collaboration with prominent local and international clients are Thamrin Nine Putra Gaya Wahana, West Vista Keppel
Land, PT Harapan Global, Indonesia 1 China Construction
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN
HEAVY EQUIPMENT AND MINING
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
203
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Division, PT China Sonangol Media Investama dan Astra Biz Center Astra International.
Pada tahun 2016, Acset semakin meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan jaringan bisnis Astra dan bermitra dalam
berbagai proyek konstruksi yang secara khusus memberikan nilai tambah dan peluang untuk pengembangan kompetensi
di bidang yang lebih luas, antara lain sektor infrastruktur. Dengan dukungan keuangan yang semakin baik sebagai
bagian dari Grup Astra dan setelah pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu HMETD sebesar Rp600 miliar
pada bulan Juni 2016, Acset berhasil mengakuisisi proyek baru dengan nilai sebesar Rp3,8 triliun, naik dibandingkan
dengan nilai proyek baru pada tahun sebelumnya yaitu Rp3,1 triliun.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016, Acset mencatat pendapatan bersih sebesar Rp1,8 triliun, naik dibandingkan dengan sejumlah Rp1,4
triliun yang diperoleh di tahun sebelumnya, sedangkan laba bersih mencapai Rp68,3 miliar dari Rp41,9 miliar untuk
tahun 2015.
Rencana Tahun 2017
Di tahun-tahun mendatang, Acset akan berkembang melalui kontribusi yang lebih luas pada proyek-proyek infrastruktur
dan gedung bertingkat serta sektor fondasi dalam perjalanan mewujudkan aspirasi menjadi perusahaan kontraktor swasta
terbesar pada tahun 2020. Strategi pertumbuhan menyasar aspek diferensiasi bisnis dari standar keamanan dan kualitas
terbaik di industri serta memanfaatkan sinergi dengan berbagai lini bisnis di bawah Grup Astra serta mitra eksternal
dalam skema joint operation untuk pengembangan portofolio proyek yang menopang terbentuknya citra
dan reputasi yang baik. Untuk menghadapi tantangan pertumbuhan ke depan, Acset juga merancang program
persiapan sumber daya manusia, di antaranya program rekrutmen dan pelatihan yang dilaksanakan secara intensif
untuk mengembangkan jumlah dan kualitas personel yang handal sesuai dengan tuntutan dan strategi bisnis ke depan.
Eighth Engineering Division, PT China Sonangol Media Investama and Astra Biz Center Astra International.
In 2016, Acset further enhanced synergy and collaboration with the Astra business network, partnering in various
construction projects specifically selected to contribute added value and opportunities for competence building in
new areas, including in the infrastructure sector. With better financial position as part of Astra Group and following the
completion of rights issue in amount of Rp600 billion in June 2016, Acset managed to acquire new projects with total
value of Rp3.8 trillion, higher in comparison to new projects of the previous year valued at Rp3.1 trillion.
Sales Performance
In 2016, Acset recorded net revenue of Rp1.8 trillion, higher compared to Rp1.4 trillion earned in the previous year,
whereas net income reached Rp68.3 billion from Rp41.9 billion for the year 2015.
Plans of 2017
In the coming years, Acset will grow through greater contributions in infrastructure projects and high-rise buildings
as well as building foundation sector to achieve aspiration of becoming the largest private contractor company by
the year 2020. Growth strategies will target business differentiation by the best quality and safety standards in
the industry as well as leveraging on synergy with various business lines under Astra Group and external partners in
joint operation scheme to develop a project portfolio that is conducive for building a positive image and reputation. To
overcome the challenges of future growth, Acset embarks on human capital preparation programs, including intensive
recruitment and training programs to develop the quantity and quality of our people in line with the demands and
strategies of the business in the future.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
204
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
Strategi hilirisasi bisnis dan intensifikasi operasional menghasilkan efisiensi bisnis
untuk mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri kelapa sawit
The downstream business and operational intensification strategy promotes business
efficiency to build AAL’s cost leadership advantage in the palm oil industry
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
205
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Usaha agribisnis Astra dikelola oleh anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk AAL. Astra memiliki kepemilikan
atas 79,7 saham AAL, yang keseluruhannya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar
sebesar Rp32,3 triliun pada akhir tahun 2016. AAL memberikan kontribusi sebesar 11 terhadap total laba
bersih konsolidasi Astra pada tahun 2016, naik dari sekitar 3 di tahun 2015. Peningkatan kinerja tersebut didukung
oleh meningkatnya harga minyak kelapa sawit crude palm oilCPO serta apresiasi Rupiah terhadap Dolar AS.
Tinjauan dan Prospek Industri Agribisnis
Tinjauan Industri
Setelah menghadapi musim kering yang berkepanjangan pada tahun 2015, tingkat produktivitas industri kelapa
sawit pada tahun 2016 mengalami penurunan. Namun demikian, penurunan produksi tersebut menjadi pemicu
bagi peningkatan harga CPO karena tingkat permintaan CPO dunia yang masih cukup stabil. Harga jual rata-rata CPO
yang telah mencapai Rp6.971kg pada tahun 2015 kembali bergerak naik menjadi Rp7.768kg pada tahun 2016.
Astra’s agribusiness segment is managed by PT Astra Agro Lestari Tbk AAL, a subsidiary company in which Astra holds
79.7 share ownership. AAL is listed on the Indonesian Stock Exchange, with market capitalization of Rp32.3 trillion
at the close of 2016. AAL contributed approximately 11 of Astra’s consolidated
net income in 2016, higher from its 3 contribution to 2015 net income. Factors supporting improved financial
performance include higher Crude Palm Oil CPO prices and the Rupiah appreciation against the US Dollar.
Agribusiness Industry Overview and Outlook
Industry Overview
Following a long dry season in the year 2015, overall productivity of palm oil industry dropped in 2016. However,
lower production volumes became a driving factor for a price rally due to stable global demand for CPO products. Average
selling price of CPO had reached Rp6,971kg in 2015 and began treading upward to Rp7,768kg in 2016.
kontribusi AAL terhadap total laba bersih konsolidasi Astra
di tahun 2016, naik dari sekitar 3 pada tahun 2015
AAL’s contribution to Astra’s 2016 consolidated net
income, up from 3 in 2015
11
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
206 Prospek Industri
Prospek pertumbuhan konsumsi minyak nabati dunia akan masih terus berkembang. Peluang pertumbuhan tersebut
diharapkan dapat dipenuhi dari industri kelapa sawit karena produktivitas minyak nabati lainnya, seperti kedelai
atau jagung, tidak dapat menyaingi produktivitas kelapa sawit. Sementara itu, walaupun perusahaan kelapa sawit
masih menghadapi tantangan pada aspek pengembangan lahan, namun volume produksi didukung oleh usaha
perkebunan rakyat yang berjumlah cukup banyak dan terus berkembang. Bahkan ke depannya, terbuka peluang
besar bagi perusahaan kelapa sawit untuk bermitra dengan perkebunan rakyat dalam upaya peningkatan produktivitas
dan pemasaran hasil perkebunan.
Astra Agro Lestari
AAL merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Melalui model kemitraan dengan
masyarakat, baik plasma maupun KKPA Kredit Koperasi Primer untuk Anggota, AAL terus berupaya mewujudkan
visinya untuk menjadi perusahaan panutan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkontribusi
untuk pembangunan dan kesejahteraan bangsa.
Produk dan Jasa
AAL memproduksi CPO yang dijual kepada pelanggan di dalam dan luar negeri. Setelah berhasil merintis kegiatan
hilirisasi sejak tahun 2014, AAL juga memasarkan produk turunan minyak sawit, seperti RBDPO, Olein, Stearin dan
PFAD untuk kebutuhan pasar ekspor.
Industry Outlook
The growth prospect for world consumption of vegetable oils will continue to be favorable. Such growth potential
will likely be satisfied by the palm oil sector because the productivity levels of vegetable oil alternatives, such as soy
or corn, are less competitive than palm oil. Although palm oil corporations today still struggle with plantation expansion
limitations, production volume can be supported by large number and growing local oil palm farmers. Going forward,
there is vast opportunity for larger palm oil companies to adopt partnership models with local farmers as a strategy to
boost productivity and marketing activities.
Astra Agro Lestari
AAL is one of the largest palm oil plantation companies in Indonesia. Through a partnership model with the
communities, both through a plasma and KKPA, AAL continually strives to realize its vision of becoming a role
model in managing oil palm estates and contributing to the development and prosperity of the nation.
Products and Services
AAL produces CPO to be sold to domestic customers and export market. After a successful development of its
downstream business in 2014, AAL also markets palm oil derivative products, such as RBDPO, Olein, Stearin and PFAD
for the export market.
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
207
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Area Perkebunan dan Fasilitas Produksi
Pada akhir tahun 2016, AAL telah mengelola lahan perkebunan kelapa sawit dengan luas area tertanam
sebesar 297.011 hektar 2015: 297.862 hektar, tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Dari jumlah
area tersebut, 79 merupakan perkebunan inti dan 21 adalah perkebunan plasma. Dalam pemenuhan program
wajib pemerintah terkait kelestarian lingkungan, AAL telah mendapatkan 21 sertifikat ISPO Indonesian Sustainable
Palm Oil dan 16 dalam proses sertifikasi hingga akhir tahun 2016.
Upaya peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit telah gencar dilakukan sejak tahun 2008, antara lain melalui
program intensifikasi, yang terdiri dari berbagai inisiatif mekanisasi, pengolahan pupuk organik composting dan
penerapan sistem tata kelola air sistem irigasi. Fasilitas produksi AAL mencakup 31 unit pabrik kelapa
sawit PKS operasional pada akhir tahun 2016 2015: 29 PKS, dengan total kapasitas pengolahan sebesar 1.510 ton
Tandan Buah Segar TBS per jam 2015: 1.435 ton TBS per jam. AAL juga mengoperasikan 13 pabrik pengepresan inti
sawit yang memiliki total kapasitas produksi sebanyak 1.520 ton kernel per hari.
Sejak tahun 2014, AAL telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit CPO refinery di Mamuju Utara,
Sulawesi Barat yang mampu mengolah 2.000 ton CPO per hari, dan pada tahun 2015 juga telah melakukan penyertaan
saham sebesar 50 pada CPO refinery yang dimiliki oleh KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd berlokasi di Dumai,
Provinsi Riau berkapasitas 2.000 ton CPO per hari. Dengan demikian, keseluruhan kapasitas pengolahan yang dimiliki
oleh AAL pada akhir tahun 2016 adalah sebesar 3.000 ton CPO per hari atau setara dengan 900.000 ton CPO per tahun.
Pada tahun 2016, AAL juga telah menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan minyak inti sawit PKO
refinery untuk mengolah minyak inti sawit palm kernel oilPKO di Sulawesi, yang terletak bersebelahan dengan
fasilitas pengolahan CPO refinery. Beroperasi secara komersil pada akhir tahun 2016, fasilitas ini akan menghasilkan bagi
AAL produk baru, yaitu RBDPKO dan PKFAD yang memiliki kegunaan sebagai bahan dasar untuk produk-produk
konsumen, seperti deterjen cair, sampo dan lainnya.
Plantation Area and Production Facility
At the end of 2016, AAL manages palm oil plantations with a total of 297,011 hectares of planted areas 2015:
297,862 hectares in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi. Planted areas comprise 79 nucleus plantations and 21
plasma plantations. In compliance with the government’s mandatory environmental program, AAL has obtained 21
ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil certificates and 16 more under the certification process at the end of 2016.
Programs for the improvement of palm oil plantations productivity have been intensively implemented since
2008, including intensification program consisting of mechanization processes, composting and water system
management irrigation system. Production facilities managed by AAL include 31 mills at the
end of 2016 2015: 29 mills, with combined processing capacity of 1,510 tonnes of fresh fruit bunches FFB per
hour 2015: 1,435 tonnes FFB per hour. AAL also operates 13 kernel crusher plants with a total production capacity of
1,520 tonnes of kernel per day.
Since 2014, AAL has operated a CPO refinery in Mamuju Utara, West Sulawesi capable of processing 2,000 tonnes
CPO per day. Then in 2015, AAL also had 50 share participation in CPO refinery owned by KL-Kepong Plantation
Holdings Sdn, Bhd located in Dumai, Riau Province with total daily processing capacity of 2,000 tonnes CPO. Therefore,
total processing capacity effectively owned by AAL at the end of 2016 is 3,000 tonnes CPO per day or equivalent to
900,000 tonnes CPO per year.
In 2016, AAL also completed the construction of its Palm Kernel Oil PKO refinery in Sulawesi, which is located
adjacent to its CPO refinery. It has operated since the end of 2016, this new facility will produce for AAL new products,
namely RBDPKO and PKFAD which are commonly used as the basic ingredients for many retail products such as liquid
detergent, shampoo and many more.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
208
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Produk minyak kelapa sawit AAL dijual melalui proses tender, dengan fokus utama melayani pelanggan di pasar domestik.
Sementara produk segmen hilir yang dihasilkan oleh AAL, yaitu RDBPO, Olein, Stearin dan PFAD, dipasarkan khusus
untuk ekspor dengan didukung oleh Astra-KLK Pte, Ltd., perusahaan patungan berbasis di Singapura yang didirikan
bersama dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd. pada tahun 2013. Negara tujuan ekspor produk segmen
hilir ini antara lain Filipina, Tiongkok, Korea Selatan, India dan Pakistan 2015: Tiongkok, India, Filipina, Korea Selatan,
Pakistan dan Rusia.
Kinerja Penjualan
Sebagai dampak dari musim kemarau berkepanjangan di tahun 2015, AAL mencatat produksi TBS pada tahun 2016
sebanyak 4,9 juta ton, atau turun 13 dibandingkan 5,6 juta ton yang dihasilkan pada tahun sebelumnya. Volume
pembelian TBS dari pihak petani mencapai 2,6 juta ton 2015: 2,5 juta ton dengan porsi sebesar 52 dibandingkan
44 pada tahun 2015. Penurunan produktivitas kebun juga berimbas pada volume
CPO yang dihasilkan pada tahun 2016, yaitu turun 11 dari 1,7 juta ton di tahun 2015 menjadi 1,6 juta ton. Penjualan
Olein juga turun 22 dari sebesar 412.000 ton pada tahun 2015 menjadi 320.000 ton. Namun demikian, harga jual
rata-rata CPO menguat 11 dari Rp6.971kg menjadi Rp7.768kg, dan harga jual rata-rata kernel naik 45
dari Rp4.393kg menjadi Rp6.349kg. Secara keseluruhan, kinerja keuangan AAL naik, dengan pendapatan bersih
mencapai Rp14,1 triliun dibandingkan Rp13,1 triliun tahun sebelumnya. Dengan penurunan biaya bunga pinjaman dan
laba selisih kurs, AAL mencatat laba bersih sebesar Rp2,0 triliun, naik 224 dari pencapaian laba tahun 2015 sebesar
Rp619 miliar.
Rencana Tahun 2017
Kami optimistis prospek bisnis kelapa sawit masih baik ke depan. Khususnya untuk tahun 2017, kami memperkirakan
tingkat produksi masih akan mencerminkan dampak dari El Nino yang terjadi pada tahun 2015.
Marketing and Sales Network
AAL sells palm oil products through auction system, focusing on serving customers in the domestic market.
AAL’s downstream products, which are RDBPO, Olein, Stearin and PFAD, are specifically marketed for export
customers through support provided by Astra-KLK Pte, Ltd., a Singapore-based joint venture company with KL-Kepong
Plantation Holdings Sdn, Bhd. established in 2013. Exporting countries for the downstream products include Philippines,
China, South Korea, India and Pakistan 2015: China, India, Philippines, South Korea, Pakistan and Russia.
Sales Performance
As the after-effect of long dry season in 2015, AAL recorded a drop in FFB production in 2016 to 4.9 million tonnes, lower
by 13 compared to 5.6 million tonnes produced in the year before. The volume of FFB purchases from local farmers
reached 2.6 million tonnes 2015: 2.5 million tonnes, accounting for approximately 52 of production compared
to 44 in 2015. Lower crop productivity also affected the volume of CPO
production in 2016, decreasing 11 from 1,7 million tonnes in 2015 to 1.6 million tonnes. Olein sales also dropped 22
from 412,000 tonnes in 2015 to 320,000 tonnes. However, average CPO selling price improved 11 from Rp6,971kg to
Rp7,768kg, and average selling price of kernel increased by 45 from Rp4,393kg to Rp6,349kg. AAL’s overall financial
performance improved, with net revenue of Rp14.1 trillion compared to Rp13.1 trillion in the previous year. With lower
financing costs and foreign exchange gains, AAL recorded net income of Rp2.0 trillion, or 224 higher from 2015 net
income of Rp619 billion.
Plans of 2017
We are optimistic that the long-term prospects of the palm oil business remain favorable. Specifically for 2017, we
project that the production volume will still reflect the effects of El Nino that occurred in 2015.
AGRIBISNIS
AGRIBUSINESS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
209
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Untuk memperkuat fundamental bisnis, AAL akan menekankan target usaha pada tahun 2017 dan selanjutnya
sebagai berikut: 1.
Melanjutkan program intensifikasi, mekanisasi dan otomasi yang dapat mendukung peningkatan
produktivitas dan efisiensi bisnis, dalam rangka mewujudkan AAL menjadi cost leader dalam industri
kelapa sawit. 2. Mengembangkan lebih lanjut sektor hilir kelapa sawit.
3. Melanjutkan kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan untuk membina hubungan yang harmonis
dengan masyarakat sekitar. 4. Mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
melalui berbagai program pelatihan. 5. Memperkuat kemampuan RD sebagai salah satu
kompetensi utama core competence bisnis AAL di masa mendatang, antara lain menghasilkan bibit unggul untuk
mendukung peningkatan produktivitas tanaman; dan 6. Mengembangkan usaha peternakan sapi sebagai inisiatif
diversifikasi bisnis untuk menunjang pertumbuhan profitabilitas ke depan.
To strengthen the business fundamentals, AAL will focus its business targets in 2017 and subsequent years as follows:
1. Building on the intensification program and
mechanization and automation initiatives in order to promote productivity improvement and business
efficiency, to further AAL’s cost leadership position in the palm oil industry.
2. More intensive development of the downstream palm oil business.
3. Maintaining the implementation of corporate social responsibility activities to nurture a harmonious
relationship with the surrounding communities. 4. Developing the quality of human capital through training
programs. 5. Strengthening RD as a core competence of AAL’s
business for the future, including developing high quality seeds to support crop productivity improvements; and
6. Developing the cattle business as a diversification strategy to promote growth of profitability in the future.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
210
LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Investasi di bidang infrastruktur dan logistik merupakan kesempatan bagi Astra untuk
bertumbuh kembang bersama bangsa melalui pembangunan prasarana dasar yang menjadi
fondasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian bangsa
Investment in infrastructure and logistics provides an important opportunity for Astra to contribute and prosper
with the nation by developing infrastructure assets that promise greater social welfare and national economy
INFRASTRUKTUR DAN
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
211
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Bisnis infrastruktur Astra dikelola oleh Astra Infra melalui PT Astratel Nusantara Astratel, sedangkan bisnis logistik
bernaung di bawah Grup SERA melalui PT Serasi Autoraya SERA.
Pada tahun 2016, lini bisnis infrastruktur logistik secara keseluruhan menyumbangkan kontribusi sebesar 2
terhadap total laba bersih konsolidasi Astra, atau naik dari sekitar 1 di tahun 2015. Peningkatan kinerja
ini menghasilkan peningkatan laba bersih grup bisnis infrastruktur dan logistik sebesar 35 menjadi Rp263 miliar.
Tinjauan dan Prospek Industri Infrastruktur dan Logistik
Tinjauan Industri
Ketersediaan infrastruktur dasar yang memadai merupakan fondasi utama bagi peningkatan dan pertumbuhan
kesejahteraan ekonomi dan masyarakat di setiap negara. Namun demikian, proyek infrastruktur adalah investasi
jangka panjang, yang memerlukan pendanaan dalam jumlah signifikan dalam waktu yang singkat. Sehingga, pembangunan
sektor ini mutlak diiringi tekad yang kuat dari pemerintah untuk merancang kerangka regulasi yang secara keseluruhan
melindungi para pemangku kepentingan, termasuk pihak pemodal, kontraktor dan pengguna sarana yang dihasilkan.
Astra’s infrastructure businesses are managed under Astra Infra through PT Astratel Nusantara Astratel, while the
logistics businesses are handled by PT Serasi Autoraya SERA under SERA Group.
In 2016, the infrastructure logistics business line accounted for a total contribution of 2 to Astra’s consolidated
net income, higher than 1 provided in 2015. Improved performance from the group’s infrastructure and logistics
businesses led to increased net income by 35 to Rp263 billion.
Infrastructure and Logistic Industry Overview and Outlook
Industry Overview
The availability and adequacy of basic infrastructure is a prerequisite for the improvement and growth of economic
and social welfare of a nation. However, infrastructure projects constitute long-term investments, also requires
large capital in a relatively limited time span. Therefore, such activities must be delivered with strong commitment from
the government in formulating the necessary regulatory framework to comprehensively protect the interests of all
stakeholders, including the project investors, contractors and ultimate benefactors of the facilities being built.
target tahun 2020 untuk portofolio aset jalan tol milik
Astra
year 2020 target for Astra’s toll road portfolio
500
km
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
212
Sejak beberapa tahun silam, Pemerintah Indonesia telah mengerahkan dukungan dan sumber daya yang besar untuk
mendorong pengembangan infrastruktur dasar di berbagai wilayah di tanah air. Beberapa jenis infrastruktur penting yang
telah diutamakan pembangunannya antara lain adalah fasilitas pembangkit tenaga listrik dan sarana irigasi; sarana perhubungan,
termasuk jalan tol, jaringan jalan kereta api, pelabuhan dan bandar udara; serta peningkatan keunggulan sektor maritim,
dengan mewujudkan pembangunan jalan tol laut. Minat dan partisipasi dari pihak swasta dan internasional juga
menjadi perhatian bagi Pemerintah. Untuk mengakomodasi kepentingan mereka terkait risiko dan prospek sektor ini, telah
dikeluarkan rangkaian peraturan dan regulasi pendukung untuk memberikan jaminan dan kepastian hukum yang jelas
bagi mitra kerja dan pemodal yang prospektif. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk memfasilitasi implementasi proyek
infrastruktur di lapangan, termasuk peraturan tahun 2015 terkait pengadaan tanah untuk pembangunan sarana umum.
Selanjutnya untuk mendukung regulasi tersebut, pada tahun 2016 Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai
salah satu tata cara pendanaan untuk proses pengadaan lahan yang diperuntukkan untuk kepentingan umum.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 102 tahun 2016 tentang Pendanaan Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam Rangka Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, badan usaha dapat
membantu penggalangan dana untuk kegiatan pengadaan lahan, sehingga diharapkan proses pengadaan lahan dapat
berjalan lancar sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.
Prospek Industri
Untuk negara berkembang seperti Indonesia, pembangunan infrastruktur dasar merupakan salah satu agenda utama
nasional untuk menopang pertumbuhan bangsa ke depan. Dukungan Pemerintah terhadap pembangunan sektor ini
di tahun-tahun mendatang juga terlihat jelas, antara lain dari proyek-proyek infrastruktur serta paket-paket regulasi
penunjang yang digulirkan secara berkelanjutan. Indonesia juga memiliki keunikan sebagai negara kepulauan
dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Karenanya, pembangunan aset infrastruktur, seperti sarana
perhubungan dan kelistrikan, mutlak menjangkau wilayah yang luas sekaligus memperhatikan ciri khas budaya,
In the last several years, the Government of Indonesia has exerted great support and resources to push the development
of basic infrastructure in various regions across the country. Several critical infrastructure assets being targeted include
power plants and irrigation facilities; transportation and connectivity, including toll roads, railroad network, seaports
and airports; as well as promoting the glory of the national maritime industry, by developing deep-sea ports.
Another concern for the Government is attracting interest and participation of private and international investors in
these efforts. To accommodate their interests and address the risks and potentials of this sector, a regulatory framework
has been introduced to provide legal clarity and security for potential partners and investors. Efforts have also been made
to facilitate the implementation of infrastructure projects in the field, including the year 2015 regulation related to land
acquisition for purposes of public facilities. To further reinforce this regulation, the Government issued a
policy in 2016 to support an alternative funding mechanism to expedite acquisition of land designated for public use.
Based on Regulation of the President of the Republic of Indonesia No. 102 Year 2016 on Financing the Acquisition of
Land for Public Development related to the Implementation of National Strategic Projects, businesses are allowed to help
raise funds for land acquisition activities, therefore the land acquisition process can progress in accordance with the
established target schedule.
Industry Outlook
For a developing country like Indonesia, developing basic infrastructure is a critical national agenda designed to
promote the country’s growth into the future. Government support to further this objective in the coming years is clearly
evident, as seen by the infrastructure projects that have been specifically identified and supporting regulatory packages
gradually introduced. Indonesia has a unique geographical characteristic as an
archipelago and endowed with abundant natural resources. As such, the development of basic infrastructure, including
transportation facilities and power plants, must have extensive reach to remote areas and accommodate the local
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
213
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
geografi dan potensi ekonomi masing-masing daerah. Dalam keberagaman kebutuhan tersebut, terdapat banyak
peluang bisnis di sektor infrastruktur dan logistik yang dapat dikembangkan sesuai daerah yang dilayani.
Lini Bisnis Infrastruktur
Investasi di bidang infrastruktur melengkapi portofolio bisnis yang Astra kembangkan, khususnya menjanjikan arus
pendapatan yang stabil dalam jangka menengah dan panjang. Selain itu, kesempatan untuk mengelola aset-aset tersebut
juga merupakan kontribusi Astra untuk bertumbuh kembang bersama bangsa karena pembangunan infrastruktur negara
menjadi bekal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian di berbagai daerah.
Proyek-proyek infrastruktur Astra ditangani oleh anak perusahaan Astra, Astratel Nusantara Astratel di bawah Astra
Infra. Saat ini, Astratel telah membangun reputasi sebagai salah satu perusahaan swasta terbesar yang memiliki dan mengelola
proyek jalan tol di Indonesia dengan kemampuan untuk mengembangkan aset-aset infrastruktur lainnya. Pada akhir
tahun 2016, portofolio aset infrastruktur yang dikembangkan dan dijalankan oleh Grup Astra mencakup lima konsesi jalan
tol dengan total keseluruhan 237km, layanan pelabuhan dan logistik bagi perusahaan minyak dan gas di Kalimantan Timur
dan usaha penyedia layanan air bersih di wilayah barat Jakarta.
Aset Infrastruktur Operasional PT Marga Mandalasakti MMS
MMS, perusahaan yang 79,3 sahamnya dimiliki oleh Astratel, adalah operator jalan tol Tangerang-Merak
sepanjang 72km berdasarkan konsesi untuk jangka waktu hingga tahun 2059.
Jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol Tangerang- Merak pada tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar
2, yaitu dari rata-rata 127.330 kendaraan per hari pada tahun 2015 menjadi 130.000 kendaraan per hari.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol, pada tahun 2016 telah diselesaikan konstruksi
untuk penambahan lajur transaksi di gerbang tol Cikupa, Balaraja Timur dan Cilegon Barat. Selanjutnya, MMS
berencana untuk memperluas badan jalan tol dengan menambahkan jalur keempat.
cultures, geographic layout and economic potentials of the target areas. With the diversity of needs, vast opportunities
are available for infrastructure and logistics businesses to develop according to their own area coverage.
Infrastructure Business Line
Investment in infrastructure complements Astra’s extensive business portfolio, particularly in providing stable revenue
flow over the medium and long term. Also, Astra embraces the opportunity to manage infrastructure assets as delivering
its contribution to prosper with the nation, because infrastructure development to a nation is the bridge toward
greater social welfare and stronger local economies.
Astra’s infrastructure projects are under the management of Astratel Nusantara Astratel, a subsidiary of Astra under
Astra Infra. Today, Astratel has built a reputation as one of the largest private companies to own and operate toll road
projects in Indonesia, in addition to having the capabilities to develop other infrastructure assets. At the end of 2016,
Astra Group has developed a portfolio of operational infrastructure assets comprising five concessions for a total
of 237km toll roads, seaport and logistics facilities catering to the oil and gas industry in East Kalimantan and clean
water distribution company serving western Jakarta area.
Operational Infrastructure Assets PT Marga Mandalasakti MMS
MMS, with Astratel holding 79.3 stake, is operator of 72km-long Tangerang-Merak toll road for a concession
period of up to 2059.
The number of cars on the Tangerang-Merak toll road grew in 2016 by 2, with a daily average of 127,330 vehicles in
2015 increasing to 130,000 vehicles.
To improve the quality of service, MMS has completed the construction of additional transaction lanes leading to the
Cikupa, East Balaraja and West Cilegon toll gates in 2016. Subsequent improvement plan is the expansion of the toll
road with the addition of the fourth lane.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
214 PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja
PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja adalah perusahaan yang dimiliki oleh Astratel 49 dan Suez Environment 51.
Palyja mengelola usaha jasa pelayanan air bersih di wilayah bagian barat ibu kota Jakarta berdasarkan konsesi yang
berlaku selama 25 tahun hingga 31 Januari 2023. Pada tahun 2016, Palyja mencatat kenaikan total volume
penjualan air sebesar 1 dari sejumlah 160 juta m
3
pada tahun 2015 menjadi 162 juta m
3
. Dalam rangka peningkatan pelayanan air bersih di wilayah
barat Jakarta, proses renegosiasi kontrak kerja sama antara Palyja dan PAM Jaya terus berlangsung, dimana
pada tanggal 25 Oktober 2016 Palyja dan PAM Jaya telah menandatangani suatu Berita Acara Kesepakatan untuk
menegosiasikan Restrukturisasi Perjanjian Kerjasama.
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal
Terletak di daerah Penajam, Selat Makassar di Kalimantan Timur, Eastkal saat ini menyediakan layanan pelabuhan dan
logistik bagi perusahaan minyak dan gas, pertambangan, kargo umum yang terintegrasi dengan layanan jasa pusat
logistik berikat PLB yang memfasilitasi aktivitas kepabeanan. Eastkal memegang peran strategis sebagai salah satu supply
base bagi sektor minyak dan gas setempat serta rantai usaha dari Grup Astra, khususnya lini bisnis alat berat dan
pertambangan serta perkebunan kelapa sawit. Setelah diakuisisi pada bulan Januari 2013, Eastkal menitikberatkan
program kerja pada upaya untuk memperbaharui dan meningkatkan berbagai prasarana dan fasilitas operasional sesuai
dengan standar kebutuhan sektor minyak dan gas, sehingga Eastkal dapat terus berkontribusi pada kegiatan sektor minyak
dan gas di daerah Kalimantan Timur. Selain sektor minyak dan gas, Eastkal juga membidik peluang bisnis pada sektor-sektor
lain, diantaranya industri pertambangan, perkapalan dan alat
PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja
PT PAM Lyonnaise Jaya Palyja is a company owned by Astratel 49 and Suez Environment 51. Palyja
manages a clean water distribution service catering to the western part of the capital city Jakarta, based on a 25-year
concession that expires on 31January, 2023. Palyja recorded an increase in total water sales of 1 from
the amount of 160 million m
3
in 2015 to 162 million m
3
in 2016.
In order to improve the delivery of clean water service to the western part of Jakarta, Palyja and PAM Jaya are currently
continuing the process of renegotiating their business contract. On 25 October, 2016, Palyja and PAM Jaya
have signed a notarial deed in their effort to negotiate an Agreement of Business Partnership Restructuring.
PT Pelabuhan Penajam Banua Taka Eastkal
Eastkal is located in the area of Penajam, Makassar Strait, East Kalimantan, Eastkal offers port and logistics facilities, with
integrated bonded warehouse services for customs matters, catering to oil and gas, mining and general cargo businesses.
The port also plays a strategic role as one of the supply bases for the local oil and gas industry and support Astra Group’s
value chain, specifically for the heavy equipment and mining, as well as palm oil business operations.
After being acquired in January 2013, Eastkal focused on intensive improvement programs for the renewal and
development of operational infrastructure and facilities to fulfill the basic requirements to cater the oil and gas sector, in
order to continually maximize its contribution to the oil and gas sector in East Kalimantan. In addition, Eastkal also seeks
business opportunities more extensively in other industrial sectors, including mining, shipping and heavy equipment
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
215
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
berat, yang membutuhkan jasa layanan pusat logistik berikat dan pelabuhan pada jalur perdagangan internasional.
Dalam rangka memberikan layanan bernilai lebih bagi pelanggan, sejak bulan Maret 2016 Eastkal telah
memperoleh ijin untuk mengoperasikan fasilitas PLB. Hingga akhir tahun 2016, Eastkal telah mengoperasikan PLB di tiga
lokasi berbeda seperti Penajam, Sukapura dan Kariangau. Pada bulan November 2016, Eastkal telah ditetapkan
sebagai pemenang tender penyediaan pangkalan logistik untuk kegiatan eksplorasi blok South Sesulu yang dikelola
oleh PT Saka Indonesia Sesulu hingga tahun 2019. Pada tahun-tahun mendatang, Eastkal mentargetkan
peningkatan pendapatan dengan strategi untuk melakukan ekspansi fasilitas dan jasa layanan yang ditawarkan, antara lain
mencakup pendirian fasilitas lelang dan jasa layanan pelabuhan untuk proyek-proyek pengembangan fasilitas pembangkit listrik.
Aset Infrastruktur dalam Pembangunan PT Marga Harjaya Infrastruktur MHI
MHI, yang dimiliki oleh Astratel 95 dan Transutama Arya Sejahtera 5, memegang konsesi hingga tahun 2045 atas
pengelolaan Jalan Tol Jombang–Mojokerto di Jawa Timur, yang merupakan bagian dari Jaringan Jalan Tol Trans-Jawa.
Ruas jalan sepanjang 41km ini dibangun terbagi menjadi empat seksi. Seksi satu jalan tol telah selesai pembangunannya di tahun
2014 dan beroperasi secara komersial sejak bulan Oktober 2014. Pada tahun 2016, seksi tiga pembangunannya telah sepenuhnya
selesai pada bulan Oktober 2016 dan sejak bulan Desember 2016 telah dimulai kegiatan operasional komersial. Hingga akhir
tahun 2016, kegiatan konstruksi jalan telah mencapai 68 untuk seksi dua dan 33 untuk seksi empat. Diperkirakan target
penyelesaian pembangunan dan kegiatan operasional secara penuh kedua ruas jalan tol yang tersisa ini pada tahun 2017.
industries that generally require bonded warehouse facilities and port services along international trade routes.
In an effort to deliver more value-added service to customers, Eastkal has obtained a license to operate bonded logistics
facilities in March 2016, and by the year end, these facilities were already operational in three separate locations, which
are Penajam, Sukapura and Kariangau. In November 2016, Eastkal was awarded as the winner in a tender to provide
supply base services for exploration activities in South Sesulu block managed by PT Saka Indonesia Sesulu for the period
up to 2019. In the coming years, Eastkal plans to increase revenue by
a strategy to expand its facilities and services offering, including initiating the construction of auction facilities and
offering port services for power plant development projects.
Infrastructure Assets under Development PT Marga Harjaya Infrastruktur MHI
MHI, which is owned by Astratel 95 and Transutama Arya Sejahtera 5, holds the concession rights up to the year 2045
for the operation of the Jombang–Mojokerto toll road in East Java, which represents a part of the Trans–Java Toll Road Network.
The road that extends over 41km is divided into four sections. Section one of the toll road was fully completed
in 2014 and began commercial operation since October 2014. Subsequently, section three construction was fully
realized in October 2016, followed by its commercial operation beginning in December 2016. At the end of 2016,
the progress of construction has reached 68 for section two and 33 for section four. The target schedule for full
construction and operation of the two remaining sections of the toll road is the year 2017.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
216 PT Marga Trans Nusantara MTN
MTN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Astratel 30, Transutama Arya Sejahtera 10 dan PT Jasa Marga
Tbk 60 untuk menangani proyek pembangunan Jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km yang dibangun dalam 2
seksi. Ruas jalan tol yang nantinya tergabung dalam jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ini memiliki masa konsesi
hingga tahun 2051. Jumlah lahan yang dibebaskan telah mencapai 72 pada
akhir tahun 2016 dan diharapkan mencapai 100 pada tahun 2017, sedangkan kegiatan konstruksi akan dimulai
pada tahun 2017 dengan target waktu penyelesaian konstruksi dan operasional jalan tol pada tahun 2018.
PT Trans Marga Jateng TMJ
TMJ adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Astratel 25, PT Jasa Marga Tbk 73,9 dan PT Sarana Pembangunan
Jawa Tengah 1,1 sebagai pemegang konsesi Jalan Tol Semarang-Solo untuk jangka waktu 45 tahun hingga tahun 2055.
Jalan tol sepanjang 73km ini merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans-Jawa, dan dibangun menjadi lima seksi jalan.
Seksi satu jalan tol telah beroperasi secara resmi sejak tahun 2011, disusul dengan seksi dua di tahun 2014. Pada tahun
2016, kegiatan konstruksi seksi tiga telah mencapai 80 dan diproyeksikan akan selesai pada tahun 2017, sedangkan
kegiatan operasional akan dimulai pada semester kedua tahun 2017. Selanjutnya, seksi empat dan lima jalan tol
sedang dalam tahap pembangunan.
PT Trans Bumi Serbaraja TBS
Pada tahun 2016, TBS, perusahaan yang didirikan oleh konsorsium terdiri dari Astratel 25, Bumi Serpong Damai
40, Transindo Karya Investama 25 dan Sinar Usaha Mahitala 10, mendapatkan mandat untuk menangani
proyek Jalan Tol Serpong–Balaraja. Jalan tol sepanjang 40km yang dibangun dalam 3 seksi ini merupakan bagian dari
jaringan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta dan memiliki masa konsesi hingga tahun 2057.
Hingga akhir tahun 2016, pembangunan proyek masih menanti finalisasi proses penetapan lokasi oleh Pemerintah daerah
sehingga pelaksanaan pembebasan lahan masih terbatas untuk seksi satu jalan tol. Kegiatan konstruksi rencananya
akan dimulai pada tahun 2017 dengan target penyelesaian
PT Marga Trans Nusantara MTN
MTN is a company jointly held by Astratel 30, Transutama Arya Sejahtera 10 and PT Jasa Marga Tbk 60 to
manage the construction project of the 11km Kunciran- Serpong toll road in two sections. The toll road, which
will subsequently merge into the Jakarta Outer Ring Road network, has a concession period up to the year 2051.
The land acquisition process has reached 72 completion at the end of 2016 and is expected to progress toward 100
in 2017. Construction is set to start in the year 2017, with project completion and road operational schedule in the
year 2018.
PT Trans Marga Jateng TMJ
Jointly held by Astratel 25, PT Jasa Marga Tbk 73.9 and PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah 1.1, TMJ is
the rightful owner of the concession for the Semarang-Solo toll road over a period of 45 years up to 2055. The toll road,
running 73km, is part of the Trans–Java Toll Road network, and is constructed in five sections.
Section one of the toll road has been operational since 2011, followed by section two starting in 2014. At the end of
2016, progress for construction of section three has reached 80, estimated to be fully completed by the year 2017 and
to be operational in the second semester of 2017. Finally, sections four and five of the toll road are currently under
development.
PT Trans Bumi Serbaraja TBS
In 2016, TBS, a company established by the consortium made up of Astratel 25, Bumi Serpong Damai 40,
Transindo Karya Investama 25 and Sinar Usaha Mahitala 10, was appointed to handle the Serpong–Balaraja toll
road project. Extending over 40km long, the toll road to be built in three sections is part of the Jakarta Outer Ring Road
network and carries a concession for the period up to 2057.
At the end of 2016, project construction has yet to start pending the finalization of the location mapping process by
the regional Government, resulting in limited land acquisition activities for only section one of the road. Construction
is scheduled to start in 2017 with target of completion
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
217
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
pada tahun 2019 untuk seksi satu, dan berikutnya menyusul konstruksi seksi dua dan tiga dari jalan tol.
Prospek Bisnis Infrastruktur
Strategi investasi Astra pada lini bisnis infrastruktur adalah mengutamakan partisipasi pada proyek-proyek yang telah
menjalankan kegiatan operasional secara keseluruhan brownfield atau sebagian semi-brownfield serta untuk
proyek yang masih dalam tahap lelang atau tender greenfield dibatasi pada aset infrastruktur yang memiliki nilai strategis.
Kebijakan tersebut diharapkan akan menghasilkan potensi pendapatan yang optimal dengan meminimalisir risiko terkait
dengan proses pengembangan proyek. Strategi taktis bisnis infrastruktur memiliki fokus untuk
mempercepat kegiatan pembebasan lahan dan konstruksi untuk proyek jalan tol dalam pengembangan dan
mengoptimalkan layanan terbaik operational excellence untuk aset infrastruktur yang telah resmi beroperasi.
Untuk bisnis infrastruktur, Astra menetapkan target pencapaian untuk tahun 2020 yaitu aset jalan tol sepanjang
500km. Sasaran pengembangan bisnis ke depan adalah bidang infrastruktur yang lebih luas, antara lain proyek
jalan tol, khususnya pada Jaringan Jalan Tol Trans Jawa dan jalan tol dalam kota di daerah Jabodetabek, pelabuhan dan
bandara udara.
Lini Bisnis Logistik
Setelah melaksanakan restrukturisasi pada tahun 2015, PT Serasi Autoraya SERA menjalankan segmen bisnis logistik dengan fokus
usaha pada tiga lini bisnis utama, yaitu solusi transportasi terintegrasi, solusi penjualan kendaraan bekas dan solusi layanan logistik.
Subsegmen bisnis logistik SERA memegang peran yang strategis dalam rantai bisnis Astra, dan bersinergi dengan
lini bisnis lainnya, termasuk otomotif, jasa layanan keuangan dan lainnya. Salah satunya adalah kolaborasi dengan bisnis
otomotif Astra yang memasok berbagai pilihan merek dan jenis kendaraan untuk kebutuhan armada bisnis solusi
transportasi dan solusi logistik. Selain itu, unit solusi penjualan mobil bekas bekerja sama dengan bisnis otomotif dan jasa
layanan keuangan untuk memfasilitasi berbagai transaksi operasional dalam kaitan dengan skema trade-in, penjualan
mobil secara kredit, eksekusi kredit macet dan lainnya. in the year 2019 for section one, and thereafter follows
construction of sections two and three of the toll road.
Outlook of the Infrastructure Business
Astra’s investment strategy in the infrastructure business places priority on participation in brownfield or semi-
brownfield projects, whilst limiting involvement in greenfield projects for infrastructure assets with highly strategic value.
This policy is designed for optimum revenue generation potential with minimized risks related to the project
development.
The tactical strategy requires the infrastructure business to focus on accelerating the land acquisition and construction
activities for toll road projects under development and delivering operational excellence for all operational
infrastructure assets. Astra sets the year 2020 target for the infrastructure business
to achieve toll road assets of 500km in total. Going forward, business development initiatives will be directed into other
areas of the infrastructure sector, including new toll road projects, particularly along the Trans–Java Toll Road network
and urban toll roads within the Jabodetabek area, seaports and airports.
Logistics Business
Following business restructuring in 2015, PT Serasi Autoraya SERA manages the logistics business with focus on three
main business lines, namely integrated transportation solution, used vehicle sales solution and logistics service solution.
SERA’s logistics business holds a strategic role within the Astra value chain and maintains synergy with other Astra
business lines, including automotive, financial services and others. An example is collaboration with Astra automotive
business for supplying a wide selection of brands and types of vehicles for operational fleets of the transportation solution
and logistics solution businesses. In addition, the used vehicle sales solution business cooperates with automotive
and financial services businesses to facilitate operational transactions related to trade-in scheme, automotive credit
sales, bad credit foreclosures and many others.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
218
Pada tahun 2016, tema strategi bisnis logistik menggarisbawahi inovasi bisnis, keunggulan kinerja
operasional operational excellence dan efisiensi biaya. Program kerja untuk efisiensi biaya difokuskan pada biaya
kendaraan dan pemeliharaannya serta biaya operasional dan lainnya, sedangkan untuk mengusung keunggulan kinerja
operasional dilakukan inisiatif diferensiasi produk dengan meningkatkan sistem pengelolaan hubungan pelanggan
dan mempercepat pengembangan bisnis online, serta penguatan sinergi antara tiga lini bisnis SERA. Dari segi
kontribusi terhadap total pendapatan lini bisnis logistik di tahun 2016, unit solusi transportasi terintegrasi memberikan
porsi terbesar dengan 52, disusul oleh lini bisnis solusi penjualan kendaraan bekas dengan 30 dan lini bisnis
solusis layanan logistik menyumbangkan 18. Didukung pertumbuhan ekonomi yang cukup baik serta
kejelian dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan usaha, SERA berhasil meraih berbagai peluang pengembangan
dan pertumbuhan yang baik pada tahun 2016 pada masing- masing lini bisnis logistik sesuai uraian berikut.
Solusi Transportasi Terintegrasi
Subsegmen solusi transportasi terintegrasi melayani pelanggan ritel dan korporasi secara nasional untuk
kebutuhan jasa penyewaan kendaraan untuk jangka panjang maupun jangka pendek, dengan pilihan moda
transportasi yaitu motor, mobil dan bus beserta pengemudi melalui TRAC-Astra Rent A Car TRAC yang beroperasi
secara nasional dan jasa layanan taksi O-RENZ di Surabaya. Selama 2016, TRAC melebarkan usahanya ke bidang
ritel, terutama berfokus pada jasa penyewaan bus dan kendaraan serta penyewaan pengemudi, khususnya di
bidang perjalanan bisnis dan wisata. O-RENZ Taxi melayani kota Surabaya dengan sekitar 700 unit kendaraan yang
telah memiliki teknologi GPS. Sementara TRAC mengelola armada kendaraan mencakup lebih dari 26 ribu mobil, lebih
dari 7 ribu motor dan lebih dari 120 unit bus serta didukung oleh lebih dari 7 ribu pengemudi. Jaringan distribusi TRAC
adalah yang terbesar dalam industri penyewaan kendaraan di seluruh Indonesia, dengan 34 kantor cabang, 70 rental
outlet dan lebih dari 600 bengkel rekanan. Untuk pelanggan korporasi juga tersedia solusi transportasi outsourcing
dengan layanan TMS Transportation Management System. TRAC telah meraih sertifikasi OHSAS 18001:2007 yang
In 2016, the strategic theme for the logistics business underlines business innovation, operational excellence and
cost efficiency. Work programs for cost efficiency are focused on vehicle and maintenance costs as well as operational and
other costs, whereas to achieve operational excellence are implemented product differentiation initiative by enhancing
the customer relationship management system and accelerating the development of online business, as well as
strengthening synergy between SERA’s three business lines. In terms of contribution to total revenue of the logistics
business line in 2016, integrated transportation solution accounted for 52 of revenue, followed by used car sales
solution with 30 and logistics services solution providing the remaining 18.
Supported by economic growth and perception in leveraging the momentum of business growth, SERA managed to
achieve favorable growth and notable successes in each of the logistics business line during 2016 as described below.
Integrated Transportation Solution
Integrated transportation solution subsegment serves retail and corporate customers nationwide for vehicle rental needs
over a short or longer period of time, with a diverse selection of transportation modes available, including motorcycle,
cars and bus including driver through nationwide-operated TRAC-Astra Rent A Car TRAC and O-RENZ taxi service in
Surabaya. Throughout 2016, TRAC expanded its business to retail
customers, exclusively focused on bus and vehicle rentals inclusive of drivers, specifically catering business and
tourism activities. O-RENZ Taxi serves Surabaya with a fleet of approximately 700 units, all fully equipped with
GPS technology. Meanwhile, TRAC manages a fleet made up of more than 26 thousand cars, more than 8 thousand
motorcycles and more than 120 buses with support of more than 7 thousand drivers. TRAC operates the largest
distribution network in the vehicle rental industry in Indonesia, with 34 branch offices, 70 rental outlets and more
than 600 partner workshops. Corporate clients can also take advantage of outsourcing transportation solution with the
TMS Transportation Management System service. TRAC has obtained the OHSAS 18001:2007 certification which
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
219
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
mengakui konsistensi penerapan Occupational Health and Safety Management System OHSMS berkaitan dengan
standar di bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan operasional yang dijalankan.
Beberapa faktor saat ini mendukung pertumbuhan model bisnis solusi transportasi SERA ke depan. Diantaranya
adalah pengembangan sarana transportasi umum yang dilakukan oleh Pemerintah, serta maraknya pertumbuhan
moda transportasi yang bervariasi, baik melalui panggilan aplikasi online, telepon maupun konvensional, telah
menimbulkan adanya kompetisi tarif yang menguntungkan pelanggan. Selain itu, pelemahan kondisi ekonomi juga
menghambat peningkatan daya beli konsumen ritel, sementara kalangan bisnis berupaya menekan biaya
operasional dengan memberlakukan pembatasan atau pengurangan aset korporasi, termasuk kendaraan. Langkah
Pemerintah Indonesia untuk mendukung pertumbuhan industri pariwisata nasional juga memberikan insentif bagi
usaha penyewaan kendaraan, driver dan taksi sebagai solusi transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Untuk itu, TRAC selalu berfokus untuk membantu para pelanggan untuk mendapatkan solusi transportasi dengan
layanan berkualitas tinggi serta biaya yang efisien
Solusi Penjualan Kendaraan Bekas
Solusi penjualan kendaraan bekas untuk transaksi ritel atau langsung difasilitasi oleh mobil88, sedangkan IBID
menyelenggarakan transaksi lelang. Volume penjualan kendaraan bekas selama 2016 sejumlah
39 ribu unit, atau stabil di bandingkan tahun 2015. Belum pulihnya kondisi ekonomi saat ini masih menekan
daya beli konsumen otomotif, yang berpotensi memicu pergeseran transaksi pembelian mobil oleh konsumen,
recognizes the consistent application of the Occupational Health and Safety Management System OHSMS related to
environmental, work safety and health standards in the day- to-day business operations.
Several current factors support the future growth of SERA’s transportation solution business model. Among them are
government efforts to develop public transportation facilities and the rapid growth of diverse transportation alternatives,
with access through online application, telephone service or conventional ordering systems, hence resulting in tariff
competition that benefits the consumer. Furthermore, weakened economic conditions have depressed purchasing
power of retail consumers, while businesses strategically cut operational costs by implementing limitations or
reductions of corporate assets, including motor vehicles. The Government’s programs to promote growth of the national
tourism industry also provide added incentive for vehicle rental, driver and taxi services as transportation solution
alternatives that offer both security and comfort to the general public.
To that end, TRAC remains focused on assisting customers in obtaining transportation solution with high quality service
and cost efficiency.
Used Vehicle Sales Solution
The used vehicle sales solution for retail or direct transaction is carried out through mobil88, whereas IBID facilitates
auction transactions. Used vehicle sales volume was 39 thousand units in 2016, or
stable compared to the sales in 2015. The weakened economic condition today continues to put
pressure on the purchasing power of automotive consumers, which could potentially shift the customer’s preference in
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
220
yaitu lebih memilih kendaraan bekas dengan harga yang lebih ekonomis dibandingkan mobil baru. Selain itu,
kondisi ekonomi yang lesu juga diiringi dengan penurunan kualitas kredit di bidang jasa keuangan, yang terindikasi
dari kenaikan volume penjualan kendaraan lelang oleh IBID sebesar 4 yang merupakan hasil eksekusi jaminan kredit.
Selain itu, pada tahun 2016, lini penjualan kendaraan bekas telah mengimplementasikan model bisnis baru, dimana
mobil88 memfokuskan penjualan langsung kepada pengguna kendaraan bekas, dengan menjalankan strategi marketing
yang agresif, dan di lain pihak, IBID pun berkolaborasi dengan Toyota Tsusho Corporation TTC untuk ekspansi
bisnis lelang mobil ke depannya. Langkah-langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan unit bisnis
penjualan kendaraan bekas milik Astra dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Solusi Layanan Logistik
Solusi layanan logistik yang dikelola oleh SELOG menawarkan layanan logistik otomotif, alat berat serta logistik umum
dengan menggunakan semua jalur transportasi yaitu darat, laut dan udara. Selain itu, SELOG juga memiliki layanan
SELOG Express untuk pengiriman dokumen dan paket. Pada tahun 2016, SELOG beroperasi dengan jaringan 10
cabang yang menjangkau seluruh Indonesia dan total armada yang terdiri dari 1.224 unit truk dan 13 unit vessel
serta fasilitas gudang dengan luas 11,45 hektar dan area penyimpanan seluas 5,74 hektar.
Proyek-proyek infrastruktur yang dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia akan mendorong peningkatan
aktivitas ekonomi di berbagai daerah dan menciptakan arus lalu lintas barang dan prospek yang baik bagi bisnis logistik.
Dengan perkembangan ini, SELOG akan melakukan ekspansi purchasing a car in favor of a used car with a more affordable
pricing compared to the newer cars. In addition, a sluggish economy will ultimately lead to a deterioration of the credit
quality in the financial services sector, as indicated by the rise in the volume of auction sales by IBID of about 4 which is
the result of collateral repossession. In 2016, the used vehicle sales business also implemented
a new business model, wherein mobil88 focused on direct selling to potential used vehicle users by applying an
aggressive marketing strategy. Meanwhile, IBID initiated a collaborative agreement with Toyota Tsusho Corporation
TTC to expand its car auction business in subsequent years. These strategic measures were taken with the aim
of enhancing the readiness of Astra’s used vehicle sales operations in capitalizing on the growth momentum in the
upcoming years.
Logistics Services Solution
The logistics services solution is managed by SELOG which offers logistics services for automotive, heavy equipment and
general logistics by utilizing all channels of transportation – land, sea and air. Further, SELOG also provides SELOG
Express service for document and package delivery. In 2016, SELOG operated with a network of 10 branches
throughout Indonesia and operational fleet consisting of 1,224 trucks and 13 vessels as well as warehouse facilities
with total area of 11.45 hectares and storage area of 5.74 hectares.
The infrastructure projects developed by the Indonesia’s government will stimulate increased economic activities in
various regions and create added goods flows and promising prospects for logistics businesses. Given these developments,
SELOG will carry out expansion of distribution coverage to
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
INFRASTRUCTURE AND LOGISTICS
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
221
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
jangkauan wilayah distribusi untuk memantapkan posisinya di daerah-daerah yang strategis untuk memanfaatkan
momentum pertumbuhan bisnis ke depan. Jasa yang diberikan SELOG adalah jasa logistik yang
komprehensif dan terintegrasi yaitu meliputi pengiriman barang, pengepakan barang, layanan agensi pengiriman,
pengelolaan gudang dan supply chain management system. Segmen industri yang dilayani SELOG amat sangat bervariasi
dari otomotif, customer goods, alat berat, kebutuhan bahan pokok dan lainnya.
Rencana Tahun 2017
Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bertahan diatas tingkat inflasi dengan baik dan SERA berupaya untuk meraih
pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan berbagai peluang pengembangan bagi bisnisnya melalui
inovasi, cost leadership pengembangan bisnis online e-commerce dan penguatan jangkauan pasar. Target dalam
jangka panjang SERA adalah menjadi perusahaan dengan reputasi terbaik di bidangnya, yang memberikan solusi
layanan terbaik di bidang transportasi terintegrasi, penjualan kendaraan bekas dan logistik dengan cara meningkatkan
keunggulan kinerja operasional operational excellence dan kemampuan inti core competence dengan tujuan untuk
meraih tingkat kepuasan pelanggan yang paling optimal dan mewujudkan digitalisasi bisnis pada tahun 2017-2018.
secure its positioning in various strategic areas and capitalize the momentum of business growth in the future.
SELOG provides comprehensive and integrated logistics services covering goods delivery, packaging, delivery
agency services, warehouse management and supply chain management system. SELOG caters to an extensive range
of industries, including automotive, customer goods, heavy equipment, basic goods and many others.
Plans for 2017
Indonesia’s economic growth consistently sustains above the inflation rate and SERA strives to attain sustainable growth
by leveraging on vast opportunities for business development through innovation, cost leadership, e-commerce and
strengthening market reach. SERA’s long-term target is to build a solid reputation in the industry, by offering the best
service solutions in integrated transportation, used vehicle sales, and logistics through improvements in operational
excellence and core competence in order to achieve the highest level of customer satisfaction and transforming into
digital business in 2017-2018.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
222
INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Astragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang kuat dan sumber pendapatan
berulang sebagai pondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan
Astragraphia consistently maintains strong market leadership and recurring income sources
as the foundation of business sustainability
TEKNOLOGI
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
223
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
PT Astra Graphia Tbk Astragraphia, yang didukung oleh dua anak perusahaan dalam kegiatan operasionalnya,
yaitu PT Astra Graphia Information Technology AGIT dan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, merupakan pilar
teknologi informasi bagi Grup Astra. Sebagai pemegang saham utama, Astra memiliki 76,9 kepemilikan saham
Astragraphia, yang seluruhnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp2,6 triliun
pada akhir tahun 2016. Kontribusi Astragraphia terhadap total laba bersih konsolidasi
Astra adalah sekitar 1,3 pada tahun 2016, sedikit menurun dari 1,4 pada tahun sebelumnya. Dalam 5 tahun terakhir,
pertumbuhan rata-rata pendapatan Astragraphia mencapai 10.
PT Astra Graphia Tbk Astragraphia, with support from two subsidiary companies PT Astra Graphia Information
Technology AGIT and PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI, manages the information technology IT business for
Astra Group. As the major shareholder, Astra owns 76.9 of Astragraphia’s shares, all of which are listed on the Indonesia
Stock Exchange with market capitalization of Rp2.6 trillion at the end of 2016.
The contribution of Astragraphia to Astra’s consolidated net income is approximately 1.3 in 2016, slightly down from
1.4 in the previous year. In the last 5 years, Astragraphia recorded average revenue growth of 10.
milik Astragraphia resmi menjadi Online Shop Katalog
Elektronik LKPP RI dengan prinsip Good Corporate
Governance
by Astragraphia officially became an e-catalogue
of the Government’s procurement system LKPP
RI working under the Good Corporate Governance
principles
AXIQoe.com
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
224
Tinjauan dan Prospek Industri Teknologi Informasi
Tinjauan Industri
Dinamika dan laju perubahan teknologi informasi saat ini berlangsung sangat pesat. Alhasil, terdapat banyak potensi
untuk mengembangkan kemampuan teknologi yang telah tersedia menjadi solusi dan aplikasi yang inovatif untuk
berbagai kegunaan dan kebutuhan bisnis dan masyakat secara luas. Selain itu, penggunaan teknologi informasi tidak
dibatasi dari segi ruang borderless, sehingga jangkauan dan manfaat yang dihasilkan juga memiliki hambatan yang
minimal. Di Indonesia, saat ini berbagai indikator digital landscape
mendeteksi adanya pergerakan yang mengarah pada pengembangan transformasi digital digital transformation
di segmen bisnis solusi berbasis TI IT solution business. Sementara untuk segmen solusi dokumen yang saat ini
cenderung menggunakan skema outsourcing managed services, kebutuhan dari sisi teknologi utamanya adalah
mobilitas yang diintegrasikan dengan software dan cloud services untuk memfasilitasi otomatisasi proses bisnis dengan
tingkat keamanan security yang terjamin. Namun demikian, perkembangan segmen ini juga masih dibatasi dengan berbagai
tantangan, antara lain peraturan pemerintah terkait cloud dan data centre, ketersediaan infrastuktur yang belum merata serta
kompetisi yang semakin ketat dari berbagai prinsipal. Perkembangan teknologi juga mengubah pola kehidupan
masyarakat modern, di mana seluruh lapisan masyarakat di Indonesia saat ini semakin intensif dalam penggunaan
social media, termasuk upload foto maupun media lainnya. Tersedianya teknologi online and mobile printing membuka
peluang untuk melakukan pencetakan foto-foto tersebut. Namun, pengembangan teknologi ini mutlak perlu juga
diiringi dengan edukasi pasar yang dilakukan secara intensif, sehingga persaingan dari perangkat percetakan
konvensional dapat diminimalisasi.
Prospek Industri
Pada tahun 2016, lemahnya kondisi makro ekonomi Indonesia masih merupakan tantangan bagi bisnis, sehingga
dalam rangka menekan biaya operasional para pelaku bisnis masih menunda investasi dan pembelanjaan untuk barang
modal, termasuk perangkat kantor dan teknologi informasi.
Overview and Outlook of the Information Technology Industry
Industry Overview
Nowadays, the dynamics and pace of information technology changes advances rapidly. Consequently, there are limitless
potentials to develop existing technology into innovative solutions and applications for business and social benefits
extensively. Further, utilization of information technology is borderless; hence the outreach and the benefits have fewer
barriers.
In Indonesia, various digital landscape indicators today detect a shift toward digital transformation development in
the IT solution business. Meanwhile, the document solution segment is currently concentrated on managed services,
and its needs from a technological perspective are primarily mobility that is integrated with software and cloud services
to facilitate automation of business processes with high security guarantee. Nevertheless, developments within this
segment remained challenged by various factors, including government regulations related to cloud and data centre,
imbalance of infrastructure availability and intensified competition among various principals.
Technological developments are also changing the lifestyle of the modern society, and today all social strata
in Indonesia use social media more intensively, including uploading photos and other medias. The availability of
online and mobile printing technology opens opportunities to allow printing of these photos. However, developing this
particular technology needs to be aligned with efforts for intensive education of the market, so that competition from
conventional printing devices can be minimized.
Industry Outlook
In 2016, weakened macroeconomic conditions in Indonesia continued to be a major challenge for businesses, and
operational efficiency measures dictated businesses to delay investment and procurement of capital goods, including
office and information technology equipment.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
225
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Namun demikian, prospek jangka panjang bisnis solusi TI dan dokumen memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap
pelemahan ekonomi karena permintaan akan bisnis solusi TI dan dokumen akan tetap ada. Hal ini juga didukung tingkat
pendapatan masyarakat Indonesia yang semakin membaik, sedangkan teknologi dan arus informasi telah melekat
sebagai kebutuhan primer dalam kegiatan bisnis dan gaya hidup masyarakat modern. Pemutakhiran teknologi yang
berkelanjutan juga mempersingkat daur hidup perangkat teknologi, sehingga beragam pilihan perangkat keras,
perangkat lunak dan perangkat penyimpanan, pengelolaan dan pencetakan dokumen yang mengusung teknologi
terbaru akan terus membanjiri pasar untuk memikat konsumen.
Astragraphia membantu pelanggan ritel, korporasi dan Pemerintah untuk meningkatkan kelancaran proses bisnis
mereka dengan menawarkan produk dan jasa layanan solusi dokumen, teknologi informasi dan komunikasi Document,
Information, Communication TechnologyDICT yang lengkap.
Produk dan Jasa
Astragraphia secara langsung menangani bisnis solusi dokumen, bermitra dengan Fuji Xerox sebagai principal
utama dalam penyediaan portofolio produk yang terdiri dari Office Product Business OPB, Production Service Business
PSB, Printer Channel Business PCB dan FX Global Services. PT Astra Graphia Information Technology AGIT, salah satu
anak perusahaan Astragraphia, yang mengelola bisnis solusi teknologi informasi dan komunikasi dengan menggandeng
perusahaan TI terdepan dunia, termasuk Cisco, Dell, HP, IBM, Lenovo, Microsoft, MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec,
Trend Micro dan VMWare, untuk menghadirkan solusi layanan sistem TI yang terintegrasi.
Sedangkan unit bisnis jasa layanan perkantoran office services milik Astragraphia beroperasi di bawah anak
perusahaan PT Astragraphia Xprins Indonesia AXI yang menyediakan one stop office services, di antaranya:
solusi layanan alih daya dokumen melalui XWS Xprins Web Services, solusi kebutuhan perkantoran melalui
AXIQoe.com dan solusi pengiriman melalui LGX. Nonetheless, the long-term prospects of the document and
IT solution business shall endure through the current adverse economic condition because demand for these services
remains consistent. Another supporting factor is the growing income level of the Indonesian population, whereas both
technology and information flow have gradually emerged as key essentials in business and lifestyle of the modern society.
Continuous advances in technology also render the life cycle of technological equipment shorter; such that a wide
range of hardware, software as well as document storage, management and printing devices loaded with the latest
technology continue to flood the market to attract buyers’ interest.
Astragraphia assists retail and corporate customers as well as the Government in enhancing their business processes
by a comprehensive offering of Document, Information, Communication Technology DICT solutions.
Products and Services
Astragraphia handles directly the document solution business, partnering with Fuji Xerox as the main principal
in offering a product portfolio consisting of Office Product Business OPB, Production Service Business PSB, Printer
Channel Business PCB and FX Global Services. PT Astra Graphia Information Technology AGIT, one
of Astragraphia’s subsidiaries, manages the information and communication technology solution business by
collaborating with some of the world’s most prominent IT companies, including Cisco, Dell, HP, IBM, Lenovo, Microsoft,
MicroStrategy, Oracle, SAP, Symantec, Trend Micro and VMWare, to deliver integrated IT system solutions.
The office services business unit owned by Astragraphia operates under subsidiary PT Astragraphia Xprins Indonesia
AXI to provide one stop office services, among others: document outsourcing solution through XWS Xprins Web
Services, office needs solution through AXIQoe.com and delivery solution through LGX.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
226
Kegiatan usaha yang dijalankan Astragraphia telah memenuhi standardisasi tingkat Nasional dan Internasional, dibuktikan
dengan didapatkanya Serifikasi ISO 9001:2008-Quality Management System, ISO 14001:2004-Environment
Management System, ISO 27001:2013-Information Security Management, ISO 20000-1:2011-Information Technology
dan OHSAS 18001:2007-Occupation Health Safety. Seluruh Sertifikasi tersebut ditinjau ulang secara berkala oleh
pihak eksternal certification body.
Pemasaran dan Jaringan Penjualan
Astragraphia senantiasa menjaga penguasaan pasar yang kuat dan sumber pendapatan berulang recurring income
sebagai fondasi untuk menjaga keberlanjutan perusahaan. Karenanya, salah satu aspek yang menunjang tingkat
layanan yang optimal adalah peningkatan jangkauan kepada pelanggan. Pada tahun 2016, Astragraphia telah menambah
kantor cabang di Karawang dan titik layanan di Bumi Serpong Damai. Sehingga pada akhir tahun 2016, jaringan distribusi
nasional yang dikelola secara langsung terdiri dari 32 cabang dan 92 titik layanan yang tersebar di 514 kota, serta didukung
185 mitra bisnis di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi Astragraphia juga menyediakan layanan purna
jual bagi pelanggan dalam bentuk kontrak servis jasa perawatan produk. Untuk pelaporan kerusakan produk dan permasalahan
lainnya, pelanggan dapat mengakses fasilitas layanan Customer Call Center 24-jam secara nasional melalui telepon 1500345 atau
media lainnya. Keluhan akan ditindaklanjuti dengan memberikan solusi secara online atau mengirimkan teknisi untuk melakukan
perbaikan secara langsung ke lokasi pelanggan. Kepada para pelanggan yang menerima layanan perbaikan mesin dilakukan
survei untuk memantau tingkat kepuasan atas kualitas layanan yang diberikan.
Pangsa Pasar
Pada tahun 2016, Astragraphia meraih kinerja yang baik dengan meningkatkan pangsa pasar yang diraih, yaitu: 49
untuk portfolio office, 48 untuk portfolio production dan 24 untuk bisnis personal printer sumber: IDC.
Kinerja Penjualan
Pada tahun 2016 Astragraphia meluncurkan produk-produk baru terpilih untuk solusi dokumen di setiap segmen, mulai
dari segmen office, produksi hingga personal printer. Astragraphia’s business operations has met national and
international certification standards, and are currently awarded the ISO 9001:2008-Quality Management System,
ISO 14001:2004-Environment Management System, ISO 27001:2013-Information Security Management,
ISO 20000-1:2011-Information Technology and OHSAS 18001:2007-Occupation Health Safety. All certifications
are subject to periodic review by certification bodies.
Marketing and Sales Network
Astragraphia consistently maintains strong market leadership and recurring income sources as the foundation
of business sustainability. To that end, one of its priorities in ensuring optimum service level is continuous improvement
of customer access. In 2016, Astragraphia added a branch office in Karawang and a service point in Bumi Serpong
Damai. At the end of 2016, the national distribution network that is directly managed by Astragraphia covered 32 branch
offices and 92 service points in 514 cities, and supported by 185 business partners across Indonesia.
Astragraphia’s distribution network also provides after-sales services to customers in the form of maintenance service
agreements. Customers can report product breakdown, damages and other complaints by contacting the 24-hour
Customer Call Center with nationwide access by telephone 1500345 or any other media. Solution and follow-up to
complaints is given online or by sending a technician for repairs directly at the customer’s location. All customers
who received repair services are requested to participate in a survey designed to monitor the level of customer satisfaction
for services rendered.
Market Share
In 2016, Astragraphia gained positive performance by increasing market share: 49 for the office portfolio, 48
for the production portfolio and 24 for the personal printer business source: IDC.
Sales Performance
In 2016, Astragraphia launched selected new products for document solution in each segment, including the office
segment, production and also personal printer.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
227
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Astragraphia juga menambah portofolio bisnis dengan konsep marketplace yang menyediakan barang dan jasa
yang berkaitan dengan kebutuhan kantor. Pada unit bisnis jasa pelayanan perkantoran office services,
AXI meluncurkan AXIQoe.com yang melayani berbagai kebutuhan perkantoran seperti office supplies, office
equipment, electronic dan groceries. Sejak 9 September 2016, AXIQoe.com resmi menjadi Online Shop Katalog Elektronik
LKPP RI dengan prinsip GCG Good Corporate Governance. Pada tahun 2016, Astragraphia mencatat total pendapatan
sebesar Rp2,7 triliun, naik sekitar 2 dibandingkan pendapatan tahun 2015 yaitu Rp2,65 triliun. Namun,
kondisi pelemahan nilai tukar Rupiah, terutama terhadap Yen, berpengaruh pada tingkat profitabilitas Astragraphia
karena harga pembelian stok barang berupa unit mesin dan bahan habis pakai spare parts dan consumable dari prinsipal
mengalami kenaikan. Sehingga, laba bersih mengalami penurunan sebesar 4 pada tahun 2016 menjadi Rp255
miliar dari Rp265 miliar tahun sebelumnya.
Rencana Tahun 2017
Ke depan, lini bisnis TI akan mengembangkan kemampuan kompetensi yang dimiliki own natural competence secara
berkelanjutan sebagai strategi bisnis untuk melayani kalangan pelanggan yang sangat luas, mengingat bahwa
bisnis TI memiliki keunggulan dalam hal tidak memiliki batasan ruang borderless. Visi bagi TI Astra dalam melayani
kebutuhan internal Grup adalah untuk menjadi akselerator fasilitator pada Astra Digitalization Program, serta
mengembangkan produk-produk dan aplikasi-aplikasi solusi secara internal own solution products untuk dipasarkan
kepada konsumen eksternal. Untuk meraih visi tersebut, rencana kerja Astragraphia
pada tahun 2017 mencakup program untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas mitra strategis yang sudah ada.
Selain itu, juga ditargetkan ekspansi pasar di beberapa daerah di Sumatera dan kawasan Indonesia Timur, termasuk
Sulawesi, Maluku dan Papua, antara lain melalui kolaborasi dengan mitra bisnis baru. Astragraphia juga terus berupaya
untuk menjaga keberlangsungan pertumbuhan kontribusi pendapatan bagi Grup Astra dengan memanfaatkan peluang
pengembangan bisnis-bisnis baru, baik melalui akuisisi, kerjasama operasi maupun usaha yang dikembangkan oleh
tenaga ahli internal. Astragraphia also added to the business portfolio a
marketplace concept to provide products and services related to office needs.
In the office services business unit, AXI launched AXIQoe.com that fulfills various office needs, such as office supplies, office
equipment, electronics and groceries. Since 9 September 2016, AXIQoe.com has officially become an ecatalogue of the
Government’s procurement system LKPP RI working under the GCG Good Corporate Governance principles.
In 2016, Astragraphia recorded total revenue of Rp2.7 trillion, up 2 compared to 2015 revenue of Rp2.65
trillion. However, a weaker Rupiah, particularly to the Yen, affected the profitability of Astragraphia because the cost
of inventory, which constitutes spare parts and consumable from the principal, increased. As such, net income declined
by 4 in 2016 to Rp255 billion from Rp265 billion in the previous year.
Plans for 2017
Going forward, the IT business line will continually develop its own natural competence as the business strategy to serve
a broad customer group, considering that the IT business has a unique advantage of being borderless. The vision for
Astra IT in serving the Group’s internal needs is to become the acceleratorfacilitator in the Astra Digitalization Program,
at the same time will also extend the development of own solution products for marketing to external consumer.
To achieve its vision, Astragraphia will focus on 2017 work plans, which cover programs to enhance the quality and
productivity of existing business partners. Market expansion targets include areas in Sumatera and eastern Indonesia,
including Sulawesi, Maluku and Papua, among others by collaboration with new business partners. Astragraphia also
strives to continually boost improvement in the revenue contribution to Astra Group by capitalizing on opportunities
to develop new businesses through acquisitions, operational collaboration and developing other businesses by internal
specialists.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
228
PROPERTI
PROPERTY
Di tengah kondisi industri yang cukup menantang, langkah Astra untuk meluncurkan lini bisnis properti
menunjukkan komitmen serius Astra untuk terus berekspansi secara terencana dan berkelanjutan pada
sektor-sektor dengan prospek masa depan yang baik
The strategic initiative to launch the property business line amid challenging industry conditions is testimony of
Astra’s firm commitment to pursuit selective and sustainable expansion into sectors with favorable future prospects
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
229
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pada tahun 2016, Divisi Properti Astra Property secara resmi menjadi lini bisnis ketujuh dalam portofolio bisnis yang
dikelola dalam Grup Astra. Langkah ini dipacu oleh aspirasi Astra untuk memanfaatkan berbagai peluang yang sinergis
pada sektor properti yang dinilai memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Didukung reputasi Grup Astra yang senantiasa
terjaga dengan baik serta perencanaan strategis yang matang, Astra Property berkomitmen untuk menghadirkan berbagai
proyek-proyek komersil dan residensial yang berkualitas.
Tinjauan Industri Properti tahun 2016 dan Prospek tahun 2017
Lesunya kondisi perekonomian nasional pada tahun 2016, berimbas pada sektor properti yang dapat dilihat dari minat
konsumen yang masih belum membaik dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam kondisi yang kurang kondusif tersebut,
perubahan regulasi memberikan dorongan insentif bagi perkembangan sektor properti, antara lain melalui pelonggaran
persyaratan bagi warga negara asing yang berkedudukan di Indonesia untuk memiliki aset properti di Indonesia. Sementara
pada triwulan ketiga, Bank Indonesia mendukung upaya peningkatan kredit properti melalui pelonggaran ketentuan
loan-to-value LTV di sektor perbankan dan pembiayaan, seraya mempertahankan tingkat suku bunga yang rendah dan
inflasi yang terkendali sepanjang tahun 2016. In 2016, the Property Division Astra Property was officially
promoted as the seventh business line of the business portfolio managed by Astra Group. This initiative was
driven by Astra’s aspiration to capitalize on opportunities and synergy in the property sector which having promising
prospects. Backed by Astra Group’s solid reputation and scrupulous strategic planning, Astra Property is firmly
committed to deliver commercial and residential projects with impeccable quality.
Overview of the Property Industry in 2016 and Outlook in 2017
Slowdown of national economic conditions in 2016 also affected the property sector, as evident in consumer interest
that has not shown much improvement from the previous years. Under such adverse conditions, regulatory changes
serve as incentives for property sector development, including easing the procedures for property asset ownership for
foreigners domiciled in Indonesia. Further in the third quarter, Bank Indonesia supported efforts to push growth of property
loans by relaxing the stipulations of loan-to-value LTV for bank and financing sector, whilst maintaining low interest
rates and manageable inflation level throughout 2016. hektar kompleks terintegrasi
Menara Astra dan Anandamaya Residences
hectare integrated complex Menara Astra and
Anandamaya Residences
2.4
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
230
Walaupun dihadapkan dengan kondisi yang kurang menggembirakan saat ini, prospek jangka panjang sektor
properti di Indonesia masih menjanjikan. Faktor-faktor yang menunjang perkembangan bisnis properti ke depan antara
lain jumlah populasi Indonesia yang cukup besar dan terus bertumbuh, serta terus meningkatnya pendapatan kalangan
kelas menengah. Pemerintah juga terus mendorong upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, termasuk ketersediaan
sarana perumahan yang baik bagi masyarakat luas.
Astra Properti
Pada tahun 2016, fokus kegiatan Astra Properti, yang beroperasi di bawah payung perusahaan PT Menara Astra
bersama PT Brahmayasa Bahtera adalah pengembangan kompleks terintegrasi dengan luas keseluruhan 2,4 hektar
yang terletak di kawasan bisnis Jakarta. Proyek eksklusif tersebut terdiri dari gedung perkantoran Menara Astra,
apartemen Anandamaya Residences, beserta sarana convention hall dan fasilitas ritel penunjang.
Sebagai langkah strategis dalam rangka menata fondasi yang kuat untuk lini bisnis terbaru, proyek mahakarya perdana ini
diharapkan menjadi simbol yang menampilkan komitmen dan kemampuan Grup Astra untuk menghadirkan kualitas
aset properti yang unggul. Selanjutnya, Astra Property akan membentangkan sayap dan memperkuat bisnisnya dengan
meningkatkan nilai portofolio tanah yang telah dimiliki serta aset-aset tanah baru dengan mengembangkannya menjadi
berbagai proyek komersil dan hunian yang prospektif, yang mana pelaksanaannya akan dilakukan baik secara
independen maupun dalam jalinan kemitraan.
Proyek dalam Pengembangan
Perkantoran Menara Astra
Menara Astra merupakan gedung perkantoran yang dirancang dengan kualitas Grade A Office dan standar Green Building
berperingkat Platinum, yaitu peringkat teratas untuk kategori gedung perkantoran. Sebagian dari 47 lantai yang tersedia akan
digunakan sebagai kantor pusat PT Astra International Tbk dan unit bisnis Grup Astra lainnya, dan sisanya untuk disewakan
kepada pihak ketiga. Menara Astra juga didesain memiliki fasilitas pelengkap, yakni convention hall dengan kapasitas 1.000 orang
serta sarana pendukung ritel dengan ketinggian tiga lantai. Pengembangan kawasan ini juga dilakukan bersamaan dengan
konstruksi apartemen Anandamaya Residences. Despite unfavorable conditions faced today, property sector
in Indonesia continues to have very promising prospects in the long run. Other key factors supporting the future
growth of the property business include Indonesia’s large and growing population, as well as rising of the middle
class population income. The government also consistently promotes efforts for social welfare improvements, including
the availability of good quality housing for the people.
Astra Property
In 2016, Astra Property, operating under holding company PT Menara Astra along with PT Brahmayasa Bahtera, focused
on the development of a 2.4 hectare integrated complex located in the business district of Jakarta. The highlights
of this exclusive project are Menara Astra office tower, Anandamaya Residences apartments, and complemented
by convention hall and supporting retail facilities.
A strategic step in setting a solid foundation for the new business, this first masterpiece project is expected to
showcase Astra Group’s commitment and capabilities in delivering high quality property assets. Subsequently, Astra
Property will expand its horizon and strengthen the business by increasing the value of existing and newly acquired land
holdings, developing them into prospective commercial and residential projects, either independently or by collaborating
with strategic partners.
Projects under Development
Menara Astra Office Complex
Menara Astra is designed as a Grade A office tower with Platinum Green Building standard, the highest office
building rating. Some of the 47 floors of the building are designated as the new head office of PT Astra International
Tbk and other Astra Group businesses, while the remaining available space will be leased out to external parties. Menara
Astra will be equipped with supporting facilities, consisting of a convention hall with total capacity of 1,000 people
and three-storeys retail facilities. This project is developed in conjunction with the construction of Anandamaya
Residences apartment.
PROPERTI
PROPERTY
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
231
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Hingga akhir tahun 2016, konstruksi Menara Astra telah mencapai tahap akhir pembangunan struktur gedung, dan
topping off diperkirakan pada awal tahun 2017. Target penyelesaian proyek adalah akhir tahun 2017.
Apartemen Anandamaya Residences
Anandamaya Residences adalah kompleks hunian dengan 509 unit apartemen eksklusif, sebuah persembahan dari
Grup Astra berkolaborasi dengan Hongkong Land Limited, salah satu grup properti terdepan di Asia. Proyek residensial
ini terdiri dari sebuah luxury tower dan dua premium tower, yang dirancang untuk mewujudkan standar kehidupan
metropolitanibukota yang mewah dan berkualitas. Kegiatan pemasaran Anandamaya Residences mulai
dilakukan sejak tahun 2014 dan lebih dari 93 dari 509 unit apartemen yang ditawarkan telah terjual hingga akhir tahun
2016. Target penyelesaian pembangunan Anandamaya Residences diperkirakan pada pertengahan tahun 2018.
By the end of 2016, the progress of Menara Astra construction has reached the final stage of the building
structure, and topping off is scheduled for early 2017. The target for project completion is the end of 2017.
Anandamaya Residences Apartment
Anandamaya Residences is a residential complex offering 509 exclusive apartment units, presented by Astra Group
in collaboration with Hongkong Land Limited, a prominent property group in Asia. The residential project consists of a
luxury tower and two premium towers, designed to offer a new standard for exclusive living in metropolitan Jakarta.
Marketing activities for Anandamaya Residences has been commencing in 2014 and more than 93 of 509 apartment
units being offered have been sold by the end of 2016. The estimated target for completion of construction is mid-2018.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
232 Proyek dalam Perencanaan
PT Astra Modern Land
Astra, melalui PT Astra Land Indonesia ALI, anak perusahaan PT Menara Astra, bergabung dengan Mitra
Sindo Makmur, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk untuk mendirikan PT Astra Modern Land AML,
dengan kepemilikan saham masing-masing 50. Dengan melakukan akuisisi lahan di Jakarta Garden City, AML
akan mengembangkan perumahan skala kota township dengan luas sekitar 67 hektar di kawasan Jakarta Timur.
Kawasan perkotaan tersebut terdiri dari perumahan tapak, apartemen, fasilitas komersial dan area ruang terbuka
publik. Dengan target pasar kelas menengah ke atas, proyek tersebut diharapkan dapat diluncurkan mulai tahun 2017.
Rencana Tahun 2017
Sebagai lini bisnis terbaru, Astra Property bertekad untuk turut memberikan kontribusi dalam mengoptimalkan nilai
dan sinergi bagi segenap pemangku kepentingan Grup Astra. Aspirasi ini akan diraih dengan strategi untuk mewujudkan
rangkaian proyek properti berkelas dunia yang menawarkan kehidupan berkelanjutan. Dengan menitikberatkan fokus
bisnis pada kesempurnaan layanan, Astra Property akan mengerahkan ekspansi portofolio properti yang mencakup
kawasan ritel, serviced apartment, pengembangan perumahan skala kota township, manajemen properti dan
kawasan industri di tahun-tahun mendatang.
Project under Planning
PT Astra Modern Land
Astra, through PT Astra Land Indonesia ALI, a subsidiary of PT Menara Astra, joined with Mitra Sindo Makmur,
a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk to establish PT Astra Modern Land AML, with 50:50 ownership.
Through land acquisition in Jakarta Garden City, AML will develop a township with an area of approximately
67 hectare in East Jakarta. The township will consist of landed houses, apartments, commercial facilities and public
open areas. Targeting the middle up class consumer, this project is estimated to be launched in the year 2017.
Plans for 2017
As the Group’s newest business, Astra Property is committed to give a significant contribution in optimizing value and
sinergy to the stakeholders of Astra Group. This aspiration will be realized by a strategy to deliver a world-class
development experience and sustainable living. With priority of business focus on operational service excellence, Astra
Property will expand property portfolios including to retail, residential serviced apartment, township development,
property management and industrial estate in subsequent years.
PROPERTI
PROPERTY
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
233
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
234
KINERJA
KEUANGAN
TINJAUAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Selama tahun 2016, Grup Astra telah mengalami perkembangan yang stabil dalam beberapa area bisnis.
Terdapat sedikit pemulihan pada pasar otomotif domestik, sedangkan kinerja penjualan usaha alat berat dan
pertambangan terpengaruh secara negatif oleh harga batu bara yang masih rendah pada tahun ini, meskipun situasi
sedikit membaik pada kuartal terakhir. Agribisnis diuntungkan oleh membaiknya harga kelapa sawit meskipun cuaca yang
kurang mendukung mengakibatkan terbatasnya volume produksi dan penjualan pada paruh pertama tahun 2016.
Sebagian besar bisnis jasa keuangan menghasilkan kinerja yang baik, terkecuali Bank Permata yang membukukan provisi
kerugian pinjaman yang cukup besar. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kontribusi keuntungan yang lebih tinggi dari
lini usaha otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis serta infrastruktur dan logistik, sedangkan segmen bisnis
jasa keuangan, teknologi informasi dan properti mencatat penurunan kontribusi terhadap laba.
Posisi keuangan Grup Astra yang sehat memberikan peluang untuk terus melakukan investasi secara selektif
pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang yang baik
Astra Group’s sound financial position provides it with opportunity to continue pursuing
investments selectively in sectors with good long-term growth prospects
In 2016, Astra Group experienced steady progress in a number of business areas. There was a slight recovery in
domestic automotive demand, while trading performance of heavy equipment and mining was adversely impacted by
low coal prices for most of the year, although the situation improved in the final quarter. Agribusiness benefited from
an improvement in crude palm oil prices, although poor weather conditions limited production and sales in the first
half of the year. Most of Group’s financial services businesses performed well, except Permata Bank which recorded
significantly higher loan loss provisions. These conditions resulted in higher profit contributions from automotive,
heavy equipment and mining, agribusiness and infrastructure and logistics, while financial services, information technology
and property recorded lower profit contributions.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
235
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Berikut ini adalah pembahasan yang terperinci mengenai kinerja keuangan Grup Astra untuk tahun buku 2016
dibandingkan tahun buku 2015. Tinjauan keuangan ini disusun berdasarkan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
PT Astra International Tbk pada dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers
dengan opini wajar dalam semua hal yang material.
Kinerja Keuangan Komprehensif
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Jumlah Aset
Total aset tumbuh sebesar 7 dari Rp245,4 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp261,9 triliun pada 31 Desember
2016. Kenaikan aset tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan baik aset lancar sebesar 5 menjadi Rp110,4
triliun serta aset tidak lancar bertumbuh 8 menjadi Rp151,5 triliun.
Aset Lancar
Pada tahun 2016, aset lancar meningkat sebesar Rp5,2 triliun atau 5 dari Rp105,2 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp110,4
triliun. Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar 8 menjadi Rp29,4 triliun, peningkatan pada
piutang usaha sebesar 5 menjadi Rp18,9 triliun dan kenaikan pada piutang pembiayaan sebesar 5 menjadi Rp33,2 triliun,
dan peningkatan aset lancar lainnya sebesar 12 menjadi Rp11,1 triliun yang dikompensasi oleh penurunan persediaan sebesar 3
menjadi Rp17,8 triliun.
Kas dan Setara Kas
Jumlah kas dan setara kas meningkat sebesar 8 dari Rp27,1 trilun menjadi Rp29,4 triliun.
Piutang Usaha
Piutang usaha terutama terdiri dari piutang United Tractors dari pelanggannya, piutang Perseroan dari dealer pihak ketiga
untuk mobil dan sepeda motor dan piutang usaha dari Astra Otoparts. Piutang usaha tumbuh 5 menjadi Rp18,9 triliun
2015: Rp18,1 triliun, yang mengindikasikan perbaikan volume bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif sepanjang
tahun 2016. The following is a detailed discussion of the Group’s financial
performance for the 2016 financial year compared with 2015. This financial review is based on the Consolidated Statement
of Financial Position of PT Astra International Tbk as at and for the year ended December 31, 2016 and 2015, audited
by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan a member firm of the PricewaterhouseCoopers
global network with a fair opinion in all material respects.
Comprehensive Financial Performance
Consolidated Statement of Financial Position Total Assets
Total assets grew by 7 from Rp245.4 trillion at the end of 2015 to Rp261.9 trillion as at 31 December 2016. The
increase in assets was mainly due to growth of both current assets and non-current assets by 5 to Rp110.4 trillion and
8 to Rp151.5 trillion, respectively.
Current Assets
In 2016, current assets increased by Rp5.2 trillion or 5 from Rp105.2 trillion in 2015 to Rp110.4 trillion. The increase
was due to the increase in cash and cash equivalents by 8 to Rp29.4 trillion, increase in trade receivables by 5
to Rp18.9 trillion, increase in financing receivables by 5 to Rp33.2 trillion, and increase in other current assets by
12 to Rp11.1 trillion, compensated by the decrease in inventories by 3 to Rp17.8 trillion.
Cash and Cash Equivalents
Cash and cash equivalents increased by 8 from Rp27.1 trillion to Rp29.4 trillion.
Trade Receivables
Trade receivables predominantly comprise amounts owing to United Tractors from customers, amounts owing to the
Company from third party automotive and motorcycle dealers and amounts owing to Astra Otoparts. Trade receivables grew
by 5 to Rp18.9 trillion 2015: Rp18.1 trillion, an indication of improved business volumes in the Group’s heavy equipment and
mining businesses as well as automotive businesses during 2016.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
236
Piutang Pembiayaan
Piutang pembiayaan lancar dan tidak lancar merupakan kelompok aset terbesar milik Perseroan. Portofolio piutang
pembiayaan naik 8 dari Rp60,1 triliun menjadi Rp64,6 triliun, yang terdiri dari 93 2015: 89 piutang pembiayaan
konsumen dan 7 2015: 11 piutang sewa pembiayaan. Portofolio pembiayaan konsumen mencakup pembiayaan
otomotif yang mendukung merk-merk yang didistribusikan oleh Astra, termasuk Toyota, Daihatsu dan Isuzu untuk segmen
mobil dan Honda untuk segmen sepeda motor. Portofolio sewa pembiayaan terutama adalah pembiayaan sewa guna usaha
leasing untuk mendukung penjualan alat berat Komatsu. Seluruh pinjaman memiliki jaminan berupa kendaraan maupun
alat berat. Kerugian piutang pembiayaan diakui pada saat terjadi dan
mengharuskan manajemen untuk memperkirakan nilai kerugian yang terkandung dalam portofolio. Karenanya,
estimasi dibuat dengan mempertimbangkan riwayat kerugian, penyesuaian dengan kondisi saat ini dan
penilaian atas dampak yang mungkin terjadi berdasarkan sejumlah data yang dapat dicermati, termasuk aspek-aspek
kondisi ekonomi yang sedang berlangsung, seperti tingkat tunggakan, kondisi keuangan konsumen dan segmen
pasar tertentu, nilai jaminan serta tingkat suku bunga saat ini maupun ke depan. Penyisihan untuk piutang ragu-ragu
pada tanggal 31 Desember 2016 sejumlah Rp2,6 triliun, dibandingkan Rp2,7 triliun pada tanggal 31 Desember 2015,
turun 3. Secara persentase dari total piutang pembiayaan, total penyisihan sedikit menurun dari 4,5 menjadi 4,1.
Persediaan
Persediaan terutama terdiri dari alat berat dan suku cadang milik United Tractors, kendaraan dan suku cadang
dari usaha otomotif Grup Astra dan CPO dari Astra Agro Lestari. Persediaan turun 3 dari Rp18,3 triliun menjadi
Rp17,8 triliun pada tanggal 31 Desember 2016, terutama disebabkan oleh segmen alat berat dan pertambangan.
Aset Lancar Lainnya
Aset lancar lainnya, yang terdiri dari investasi lain-lain, pajak dibayar dimuka, pembayaran dimuka lain-lain dan piutang
lancar lain-lain, naik dari Rp9,9 triliun menjadi Rp11,1 triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya piutang
lancar lain-lain dari Rp3,2 triliun di tahun 2015 menjadi Rp4,0 triliun di tahun 2016.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Financing Receivables
Current and non-current financing receivables are the Group’s largest category of assets. The Group’s portfolio
of financing receivables, which increased by 8 from Rp60.1 trillion to Rp64.6 trillion, was comprised 93
2015: 89 consumer financing receivables and 7 2015: 11 finance lease receivables. The consumer
portfolio primarily related to auto loans, supporting the brands that Astra distributes, including Toyota, Daihatsu and
Isuzu in the car market and Honda in the motorcycle market. The finance lease portfolio mainly comprised equipment
leased to support the sale of Komatsu heavy equipment. All loans are collateralized against the vehicle or heavy
equipment. Losses on financing receivables are recognized when they
are incurred and require management to estimate probable losses inherent in the portfolio. Such an estimate requires
consideration of historical loss experience, adjusted for current conditions and judgments about the probable effects
of relevant observable data, including present economic conditions such as delinquency rates, financial health of
specific customers and market segments, collateral values and the present and expected future levels of interest rates.
The provision for doubtful receivables at 31 December 2016 totaled Rp2.6 trillion, compared with Rp2.7 trillion as at 31
December 2015, a decrease of 3. As a percentage of total financing receivables, the overall provision has fallen slightly
from 4.5 to 4.1.
Inventories
Inventories mainly comprised heavy equipment and spare parts held by United Tractors, vehicles and spare parts held
by the Group’s automotive businesses and CPO held by Astra Agro Lestari. Inventories decreased by 3 from Rp18.3 trillion
to Rp17.8 trillion as at 31 December 2016, predominately due to the heavy equipment and mining segment.
Other Current Assets
Other current assets, which comprised other investments, prepaid taxes, other prepayments and other current
receivables increased from Rp9.9 trillion to Rp11.1 trillion. This increase was mainly due to the increase in other current
receivables from Rp3.2 trillion in 2015 to Rp4.0 trillion in 2016.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
237
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Aset Tidak Lancar
Pada tahun 2016, aset tidak lancar naik 8 dari Rp140,3 triliun menjadi Rp151,5 triliun. Kenaikan ini utamanya
disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan tidak lancar sebesar 11 menjadi Rp31,4 triliun, kenaikan investasi pada
ventura bersama dan entitas asosiasi sebesar 15 menjadi Rp34,0 triliun dan kenaikan properti investasi sebesar 77
menjadi Rp6,2 triliun, yang dikompensasi oleh penurunan properti pertambangan sebesar 5 menjadi Rp4,6 triliun.
Investasi pada Ventura Bersama dan Entitas Asosiasi
Total investasi pada ventura bersama dan entitas asosiasi naik 15 dari Rp29,6 triliun menjadi Rp34,0 triliun terutamanya
dikarenakan peningkatan kinerja di perusahaan ventura bersama dan entitas asosiasi otomotif.
Tanaman Perkebunan
Tanaman perkebunan merupakan aset tanah dan kelapa sawit, terdiri dari tanaman menghasilkan dan tanaman belum
menghasilkan, yang terkait kegiatan operasional agribisnis Astra Agro Lestari. Jumlah tanaman perkebunan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan, relatif tidak berubah yakni Rp6,7 triliun.
Aset Tetap
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, naik 4 dari Rp41,7 triliun menjadi Rp43,2 triliun. Kenaikan
tersebut terutama disebabkan oleh investasi pada tanah dan bangunan, terutama untuk penambahan jaringan otomotif.
Pada akhir tahun 2016, Perusahaan memiliki 302 dealer mobil 2015: 285 dan 156 dealer sepeda motor 2015:
148 di seluruh Indonesia. Akumulasi penyusutan naik 9 menjadi Rp42,5 triliun.
Properti Pertambangan
Properti pertambangan terutama terdiri dari konsesi tambang batu bara yang dimiliki oleh anak usaha United
Tractors, beserta cadangan batu bara di sejumlah wilayah konsesi, yang akan berakhir pada waktu tertentu antara
tahun 2026 sampai dengan 2035. Properti pertambangan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan
nilai, turun sebesar 5 menjadi Rp4,6 triliun pada tahun 2016.
Non-current Assets
In 2016, non-current assets increased by 8 from Rp140.3 trillion to Rp151.5 trillion. The was mainly driven by the
increase in non-current financing receivables by 11 to Rp31.4 trillion, increase in investments in joint ventures
and associates by 15 to Rp34.0 trillion and increase in investment properties by 77 to Rp6.2 trillion, compensated
by the decrease in mining properties by 5 to Rp4.6 trillion.
Investments in Joint Ventures and Associates
Total investments in joint ventures and associates increased 15 from Rp29.6 trillion to Rp34.0 trillion due mainly to
improvements in the performance of the automotive joint ventures and associates.
Plantations
Plantations represent palm oil and land assets, comprising mature and immature plantations, related to the agribusiness
operations of Astra Agro Lestari. Total plantations net of accumulated depreciation were relatively unchanged at
Rp6.7 trillion.
Fixed Assets
Fixed assets net of accumulated depreciation increased 4 from Rp41.7 trillion to Rp43.2 trillion. The increase was
primarily due to investments in land and buildings, mainly for automotive network expansion. At the end of 2016,
the Company owned 302 car dealerships 2015: 285 and 156 motorcycle dealerships 2015: 148 nationwide.
Accumulated depreciation of fixed assets increased by 9 to Rp42.5 trillion.
Mining Properties
Mining properties mainly represent contractual rights held by subsidiaries of United Tractors, to mine coal reserves
in specific concession areas, which will expire at various dates between 2026 up to 2035. Mining properties net of
accumulated amortisation and impairment decreased by 5 to Rp4.6 trillion in 2016.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
238
Concession Rights
Concession rights relate to toll road concessions that grant the holder the right to receive toll payments from users
in consideration for the financing and construction of the infrastructure. This right corresponds to the fair value of the
asset under concession plus the borrowing costs capitalized during the construction phase. Toll road concession rights
held by subsidiaries Marga Mandalasakti which holds the 72km Tangerang - Merak toll road concession and Marga
Harjaya Infrastruktur which holds the 41km Jombang – Mojokerto toll road concession, are valid until 2047 and
2045, respectively. Concession rights net of accumulated amortisation increased by 13 from Rp5.3 trillion to
Rp6.0 trillion, primarily as a consequence of the ongoing construction of the Jombang – Mojokerto toll road.
Other Non-current Assets
Other non-current assets include non-current other receivables, other investments, deferred tax assets,
investment properties, goodwill, other intangible assets and other assets, which in total increased from Rp23.7 trillion to
Rp25.1 trillion. This increase was mainly due to an increase in investment properties from Rp3.5 trillion to Rp6.2 trillion.
Total Liabilities
At the end of 2016, total liabilities stood at Rp121.9 trillion, a 3 increase from Rp118.9 trillion as at 31 December 2015.
Total liabilities consisted of Rp89.1 trillion of current liabilities 2015: Rp76.2 trillion, or approximately 73 2015: 64
of the total, and Rp32.9 trillion of non-current liabilities 2015: Rp42.7 trillion, or approximately 27 2015: 36
of the total.
Current Liabilities
At the end of 2016, the Group’s current liabilities were 17 higher at Rp89.1 trillion. One of the components of current
liabilities is trade payables, which predominantly comprised amounts owing by United Tractors to suppliers, amounts
owing by Astra’s sales operations for the purchase of cars and motorcycles, and amounts owing by Astra Otoparts for
the purchase of raw materials and finished units.
Hak Konsesi
Hak konsesi terkait dengan hak pengusahaan jalan tol yang memberikan hak kepada pemegang konsesi untuk
menerima pembayaran tol dari pengguna jalan dengan mempertimbangkan pendanaan dan pembangunan
infrastruktur jalan. Hak konsesi terkait dengan nilai wajar aset tersebut ditambah dengan biaya pinjaman yang dikapitalisasi
selama masa pembangunan. Konsesi jalan tol dimiliki oleh anak perusahaan Marga Mandalasakti yang memegang
konsesi atas jalan tol Tangerang – Merak sepanjang 72km, dan Marga Harjaya Infrastruktur yang memegang konsesi
jalan tol Jombang – Mojokerto sepanjang 41km, masing- masing berlaku sampai dengan tahun 2047 dan 2045. Hak
konsesi setelah dikurangi akumulasi amortisasi naik 13 dari Rp5,3 triliun menjadi Rp6,0 triliun terutama karena proses
pembangunan jalan tol Jombang – Mojokerto yang masih berjalan.
Aset Tidak Lancar Lainnya
Aset tidak lancar lainnya termasuk piutang lain-lain tidak lancar, investasi lain-lain, aset pajak tangguhan, investasi
properti, goodwill, aset tak berwujud lainnya dan aset lain- lain, yang secara keseluruhan naik dari Rp23,7 triliun menjadi
Rp25,1 triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan investasi properti dari Rp3,5 triliun menjadi Rp6,2
triliun.
Jumlah Liabilitas
Pada akhir tahun 2016, total liabilitas sebesar Rp121,9 triliun, naik 3 dari Rp118,9 triliun pada tanggal 31 Desember 2015.
Total liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp89,1 triliun 2015: Rp76,2 triliun, atau sekitar 73 2015: 64 dari
total, dan liabilitas jangka panjang Rp32,9 triliun 2015: Rp42,7 triliun, atau sekitar 27 2015: 36 dari total.
Liabilitas Jangka Pendek
Pada akhir tahun 2016, liabilitas jangka pendek naik 17 menjadi Rp89,1 triliun. Salah satu komponen dari liabilitas
jangka pendek adalah utang usaha, yang sebagian besar merupakan utang usaha United Tractors kepada pemasok,
utang usaha divisi penjualan otomotif Astra atas pembelian mobil dan sepeda motor, dan utang usaha Astra Otoparts
atas pembelian bahan baku dan barang jadi.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
239
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Trade payables as at 31 December 2016 included Rp8.1 trillion 2015: Rp7.7 trillion owing to Komatsu Group which
are secured by letters of credit. The increase in trade payables by 9 to Rp22.5 trillion related mainly to the automotive
and heavy equipment and mining segments. In addition, the increase in current liabilities was also contributed by
the increase in short term borrowings by 57 from Rp12.0 trillion to Rp18.8 trillion.
Non-current Liabilities
Total non-current liabilities at the end of 2016 decreased 23 from Rp42.7 trillion to Rp32.9 trillion. Long-term debt,
which accounts for the majority of non-current liabilities, predominantly related to the Group’s financial services
businesses. Long-term debt, inclusive of the current portion, decreased by 11 from Rp58.7 trillion to Rp52.1 trillion at
the end of 2016. Of the total amount, 22 2015: 20 were bilateral loans from banks, 26 2015: 40 were
syndicated bank loans, 2 2015: 2 were non-bank loans and obligations under finance lease and 50 2015:
38 were bonds. The Company does not guarantee the repayment of debt issued by any of its subsidiaries.
Equity
Total equity attributable to the owners of the parent increased by 10 2015: 7 to Rp112.0 trillion at the end of 2016
from the end 2015 balance of Rp102.0 trillion. The increase in total equity was primarily attributable to an increase in
retained earnings by 9 to Rp101.2 trillion 2015: Rp92.6 trillion.
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Net Revenue
The Group’s activities are focused on seven business lines, which are automotive; financial services; heavy equipment
and mining; agribusiness; infrastructure and logistics; information technology and property.
Consolidated net revenue for 2016 was down 2 at Rp181.1 trillion from Rp184.2 trillion in the previous year,
primarily due to lower revenue within heavy equipment and mining coupled with reduced revenue contribution from
Utang usaha per 31 Desember 2016 termasuk Rp8,1 triliun 2015: Rp7,7 triliun utang kepada Grup Komatsu yang
dijamin dengan letter of credit. Peningkatan utang usaha sebesar 9 menjadi Rp22,5 triliun terutama berkaitan
dengan segmen otomotif dan alat berat dan pertambangan. Selain itu, peningkatan liabilitas jangka pendek juga
didorong oleh kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar 57 dari Rp12,0 triliun menjadi Rp18,8 triliun.
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2016 turun 23 dari Rp42,7 triliun menjadi Rp32,9 triliun.
Sebagian besar dari liabilitas jangka panjang adalah utang jangka panjang yang utamanya berkaitan dengan usaha
jasa keuangan Grup Astra. Utang jangka panjang, termasuk yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun, turun 11
dari Rp58,7 triliun menjadi Rp52,1 triliun pada akhir tahun 2016. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 2015: 20
adalah pinjaman bilateral dari bank, 26 2015: 40 pinjaman sindikasi bank, 2 2015: 2 pinjaman non-
bank dan utang sewa pembiayaan dan 50 2015: 38 obligasi. Perseroan tidak menjamin pelunasan surat utang
yang diterbitkan oleh entitas anak.
Ekuitas
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 10 2015: 7 menjadi Rp112,0 triliun
pada akhir tahun 2016 dibandingkan Rp102,0 triliun pada akhir tahun 2015. Total ekuitas meningkat terutama karena
kenaikan laba ditahan sebesar 9 menjadi Rp101,2 triliun 2015: Rp92,6 triliun.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Konsolidasian
Pendapatan Bersih
Grup Astra memfokuskan kegiatan usahanya pada tujuh segmen bisnis, yaitu otomotif; jasa keuangan; alat berat
dan pertambangan; agribisnis; infrastruktur dan logistik; teknologi informasi dan properti.
Pendapatan bersih konsolidasian untuk tahun 2016 turun 2 menjadi Rp181,1 triliun dari Rp184,2 triliun pada tahun
sebelumnya, terutama akibat penurunan pendapatan pada bisnis alat berat serta kontribusi pendapatan yang lebih
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
240
Astra’s Toyota sales operations following the introduction of a two-tiered distribution model at the beginning of the year.
The breakdown of revenue contribution is presented in the table below. A more detailed discussion on the performance
of the Group’s business lines is provided under the sub- section Business Review, following this sub-section.
Consolidated Net Revenue Breakdown
Cost of Revenue
Cost of revenue in 2016 decreased by 2 from Rp147.5 trillion in 2015 to Rp144.7 trillion. The decrease was due to
lower sales volume in the automotive, heavy equipment and mining, agribusiness segments.
Gross Profit and Gross Margin
Lower net revenue caused the Group’s gross profit to decline by 1 in 2016 to Rp36.4 trillion compared to Rp36.7 trillion
in 2015. The Group’s gross margin improved slightly from 19.9 in 2015 to 20.1.
Operating Expenses and Income
The Group incurred lower selling expenses by 14 from Rp9.1 trillion to Rp7.9 trillion primarily due to lower logistics
and advertising costs. General and administrative expenses increased by 6 from Rp10.4 trillion in 2015 to Rp11.0
trillion in 2016, driven by higher employee costs.
The Group’s share of results of joint ventures and associates decreased by 25 to Rp3.3 trillion 2015: Rp4.5 trillion,
with a significantly reduced contribution from Permata Bank, due to higher loan loss provisions caused by a deterioration
rendah dari Toyota sales operation seiring dengan penerapan model distribusi two-tier pada awal tahun.
Rincian kontribusi pendapatan disajikan pada tabel berikut. Diskusi yang lebih terperinci mengenai kinerja berdasarkan
lini usaha Perseroan dapat dilihat pada sub-bagian Kinerja Bisnis, setelah sub-bagian ini.
Rincian Pendapatan Bersih Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
For the Year Ended 31
th
December
Pendapatan Bersih Rp miliar 2016
2015 Perubahan
Change
Net Revenue Rp billion
Otomotif 94,440
95,434 1
Automotive Jasa Keuangan
17,762 17,074
4 Financial Services
Alat Berat dan Pertambangan 45,112
49,209 8
Heavy Equipment and Mining Agribisnis
14,121 13,059
8 Agribusiness
Infrastruktur dan Logistik 7,189
6,935 4
Infrastructure and Logistics Teknologi Informasi
2,451 2,474
1 Information Technology
Properti 9
11 18
Property Pendapatan Bersih
181,084 184,196
2 Net Revenue
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok pendapatan pada 2016 turun 2 dari Rp147,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp144,7 triliun.
Penurunan tersebut merupakan dampak dari penurunan volume penjualan pada segmen otomotif, alat berat dan
pertambangan serta agribisnis.
Laba Bruto dan Marjin Laba Bruto
Pendapatan bersih yang lebih rendah menyebabkan laba bruto Grup turun sebesar 1 menjadi Rp36,4 triliun pada
tahun 2016 dibandingkan Rp36,7 triliun di tahun 2015. Marjin laba bruto Grup sedikit meningkat dari 19,9 di
tahun 2015 menjadi 20,1.
Beban dan Penghasilan Operasional
Perseroan mengalami penurunan beban penjualan sebesar 14 dari Rp9,1 triliun menjadi Rp7,9 triliun, terutama
karena penurunan pada biaya logistik dan periklanan. Beban umum dan administrasi naik 6 dari Rp10,4 triliun di tahun
2015 menjadi Rp11,0 triliun di tahun 2016 didorong oleh peningkatan biaya karyawan.
Bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas asosiasi turun sebesar 25 menjadi Rp3,3 triliun 2015: Rp4,5 triliun,
dengan kontribusi dari Bank Permata yang turun secara signifikan dengan meningkatnya provisi kerugian pinjaman
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
241
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
in the quality of its corporate loan portfolio, compensated by higher contributions from the Group’s automotive associates
and joint ventures which benefited from the increase in automotive volumes.
Profit for the Year
In 2016, the Group booked profit before tax of Rp22.3 trillion, reflecting a 13 increase compared to Rp19.6
trillion in 2015. Income tax expense was relatively flat at Rp4.0 trillion in
2016. Income tax expense recorded in the consolidated profit and loss account represents the current and deferred
income tax for the Company and its subsidiaries. Income tax in relation to the Group’s joint ventures and associates
is presented within the share of results of joint ventures and associates. Publicly listed entities that comply with
certain requirements, one of which is the maintenance of a minimum 40 equity free-float, are entitled to a 5
tax rate reduction from the applicable corporate income tax rates. Since the fiscal year 2009, the Company and
PT United Tractors Tbk have complied with these requirements and have therefore applied lower tax rates.
The deduction of income tax expense resulted in profit for the year of Rp18.3 trillion, a 17 increase compared to
Rp15.6 trillion recorded in 2015.
Other Comprehensive Income
Total other comprehensive income after tax in 2016 increased by 79 to Rp1.5 trillion from Rp841 billion in
2015. This increase was mainly due to the revaluation of fixed assets. With the addition of other comprehensive income,
total comprehensive income for the year stood at Rp19.8 trillion, 20 higher compared to Rp16.5 trillion in 2015.
Profit Attributable to Owners of the Parent
In 2016, the Group recorded profit attributable to owners of the parent of Rp15.2 trillion, a 5 increase compared to
Rp14.5 trillion in 2015. The increase was due to improved results in automotive, heavy equipment and mining,
agribusiness, and infrastructure and logistics, partially offset sebagai konsekuensi dari penurunan kualitas portofolio
pinjaman korporasi, terkompensasi oleh kontribusi yang lebih baik dari ventura bersama dan entitas asosiasi segmen
otomotif Grup Astra yang diuntungkan oleh kenaikan volume penjualan otomotif.
Laba Tahun Berjalan
Pada tahun 2016, Grup Astra membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp22,3 triliun, naik 13 dibandingkan Rp19,6
triliun pada tahun 2015. Beban pajak penghasilan tahun 2016 relatif tidak berubah
yaitu Rp4,0 triliun. Beban pajak penghasilan yang dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian terdiri dari pajak
penghasilan tahun berjalan dan pajak penghasilan tangguhan Perseroan dan anak perusahaannya. Pajak penghasilan
ventura bersama dan entitas asosiasi sudah termasuk dalam bagian atas hasil bersih ventura bersama dan entitas
asosiasi. Perusahaan publik yang telah memenuhi persyaratan tertentu, salah satunya ekuitas free-float minimal sebesar
40, berhak mendapatkan pengurangan pajak sebesar 5 dari pajak penghasilan badan yang berlaku. Sejak tahun fiskal
2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk telah memenuhi persyaratan tersebut dan karenanya menerapkan tarif pajak
yang lebih rendah. Pengurangan beban pajak penghasilan menghasilkan
laba tahun berjalan sebesar Rp18,3 triliun, naik 17 dibandingkan Rp15,6 triliun di tahun 2015.
Penghasilan Komprehensif Lain
Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak di tahun 2016 naik sebesar 79 menjadi Rp1,5 triliun dari Rp841
miliar di tahun 2015. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh revaluasi aset tetap. Dengan tambahan penghasilan
komprehensif lainnya, jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan adalah Rp19,8 triliun, naik 20 dibandingkan
Rp16,5 triliun di tahun 2015.
Laba yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Di tahun 2016, Perseroan mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,2
triliun, naik 5 dibandingkan Rp14,5 triliun pada tahun 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan kontribusi
dari segmen otomotif, alat berat dan pertambangan,
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
242
by lower contributions from financial services, information technology and property.
Earnings per Share
Basic and diluted earnings per share in 2016 were both at Rp374 per share, 5 higher compared with 2015.
Business Segment Review
The following is a discussion of the Group’s financial performance for the financial year 2016 by business activity.
Net revenue by business activity represents a post-elimination figure.
Net income attributable to Astra’s shareholders by business segment for the past two years is disaggregated in the table
below.
Consolidated Net Income Breakdown
Automotive
In 2016, the wholesale market for cars increased by 5 to 1,061,000 units. Astra’s car sales performance improved by
16 at 591,000 units from 510,000 units in the previous year, with market share rising to 56 from 50. The Group
introduced 14 new models and 9 revamped models during the year. The wholesale market for motorcycles decreased by
8 to 5.9 million units from 6.5 million units in 2015. Astra Honda Motor’s sales fell by 2 to 4.4 million units, with
market share improving to 74 from 69. Astra Honda Motor launched 7 new models and 8 revamped models
during the year. agribisnis serta infrastruktur dan logistik, sebagian diimbangi
oleh penurunan kontribusi dari segmen jasa keuangan, teknologi informasi dan properti.
Laba per Saham
Laba dasar dan dilusian per saham tahun 2016 adalah Rp374 per saham, naik 5 dibandingkan tahun 2015.
Tinjauan Segmen Bisnis
Berikut ini adalah pembahasan kinerja keuangan Grup berdasarkan aktivitas bisnis untuk tahun buku 2016.
Pendapatan bersih per segmen usaha adalah pendapatan bersih setelah eliminasi.
Tabel berikut menyajikan jumlah laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Astra untuk dua tahun terakhir
berdasarkan segmen bisnis.
Rincian Laba Bersih Konsolidasian
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember
For the Year Ended 31
th
December
2016
Rp miliar | Rp billion
2015
Rp miliar | Rp billion
Perubahan
Change Otomotif
9,166 7,464
23 Automotive
Jasa Keuangan 789
3,555 78
Financial Services Alat Berat dan Pertambangan
3,032 2,342
30 Heavy Equipment and Mining
Agribisnis 1,599
493 224
Agribusiness Infrastruktur dan Logistik
263 195
35 Infrastructure and Logistics
Teknologi Informasi 196
204 4
Information Technology Profit
111 211
47 Property
Laba Bersih Konsolidasian 15,156
14,464 5
Attributable Net Income
Otomotif
Pada tahun 2016, pangsa pasar mobil naik 5 menjadi 1.061.000 unit. Kinerja penjualan mobil Astra membaik
16 sebesar 591.000 unit dari 510.000 unit pada tahun sebelumnya, dengan kenaikan pangsa pasar menjadi 56
dari 50. Grup meluncurkan 14 model baru dan 9 model revamped sepanjang tahun. Pasar motor turun 8 menjadi
5,9 juta unit dari 6,5 juta unit di tahun 2015. Penjualan Astra Honda Motor turun 2 menjadi 4,4 juta unit namun pangsa
pasar meningkat menjadi 74 dari 69. Astra Honda Motor meluncurkan 7 model baru dan 8 model revamped
sepanjang tahun.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
243
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pendapatan bersih dari bisnis grup otomotif sebesar Rp94,4 triliun, turun 1 dari Rp95,4 triliun di tahun 2015. Pendapatan
bersih bisnis otomotif berkontribusi 52 terhadap pendapatan bersih Grup di tahun 2016 2015: 52.
Laba bersih bisnis otomotif naik 23 dari Rp7,5 triliun menjadi Rp9,2 triliun, terdiri dari Rp3,3 triliun 2015: Rp3,5
triliun kontribusi dari Perseroan dan anak usaha serta Rp5,9triliun 2015: Rp4,0 triliun dari ventura bersama dan
entitas asosiasi.
Jasa Keuangan
Bisnis jasa keuangan Grup Astra mencatat pendapatan bersih sebesar Rp17,8 triliun, naik 4 dari Rp17,1
triliun di tahun 2015. Kenaikan tersebut terutama akibat peningkatan penjualan otomotif yang mendukung kinerja
perusahaan pembiayaan otomotif. Pendapatan bersih bisnis jasa keuangan berkontribusi 10 pada pendapatan bersih
Grup di tahun 2016 2015: 9. Laba bersih dari bisnis jasa keuangan turun 78 menjadi
Rp789 miliar, utamanya disebabkan oleh kenaikan signifikan atas beban pencadangan kredit bermasalah yang dibukukan
oleh Bank Permata. Peningkatan pendapatan oleh Federal International Finance dan Toyota Astra Financial Services
diimbangi oleh penurunan kontribusi dari perusahaan jasa keuangan lainnya.
Usaha pembiayaan konsumen mencatat kenaikan sebesar 21 pada total nilai pembiayaan menjadi Rp74 triliun,
termasuk di dalamnya jumlah yang didanai melalui joint bank financing without recourse. Astra Sedaya Finance yang
berfokus pada pembiayaan mobil membukukan laba bersih yang lebih rendah 4 dengan Rp934 miliar seiring dengan
penurunan pembiayaan untuk mobil bekas, sedangkan Toyota Astra Financial Services mencatat kenaikan laba bersih
15 dengan Rp351 miliar. Federal International Finance yang fokus pada kredit motor memiliki laba bersih Rp1,8 triliun,
naik 20 berkat keberhasilan strategi diversifikasi produk. Total nilai pembiayaan melalui kegiatan operasional
pembiayaan alat berat naik 20 menjadi Rp4,7 triliun. Net revenue from the Group’s automotive businesses
amounted to Rp94.4 trillion, a decrease of 1 from Rp95.4 trillion in 2015. The Group’s automotive businesses net
revenue contributed 52 to total Group net revenue in 2016 2015: 52.
Net income from the Group’s automotive businesses improved by 23 from Rp7.5 trillion to Rp9.2 trillion, comprising
Rp3.3 trillion 2015: Rp3.5 trillion from the Company and subsidiaries and Rp5.9 trillion 2015: Rp4.0 trillion from joint
ventures and associates.
Financial Services
The Group’s financial services businesses recorded net revenue of Rp17.8 trillion, up 4 from Rp17.1 trillion
in 2015. The increase in revenues was primarily due to higher automotive sales that supported the performance
of automotive financing companies. The financial services businesses net revenue contributed 10 to the Group’s net
revenue in 2016 2015: 9 . Net income from the financial services businesses decreased
by 78 to Rp789 billion, mainly due to a significant increase in loan loss provisions recorded by Permata Bank. Improved
earnings from Federal International Finance and Toyota Astra Financial Services were offset by the decline in the
contribution from other financial services interests.
The consumer finance businesses booked an increase in the aggregate amount financed by 21 to Rp74 trillion,
including balances financed through joint bank financing without recourse. The car-focused Astra Sedaya Finance
recorded net income 4 lower at Rp934 billion following a reduction in used car financing, whereas Toyota Astra
Financial Services recorded net income up 15 at Rp351 billion. Motorcycle-focused Federal International Finance’s
net income was up 20 at Rp1.8 trillion, benefiting from loan product diversification.
The aggregate amount financed through the Group’s heavy equipment-focused finance operations increased by 20 to
Rp4.7 trillion.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
244
Bank Permata, ventura bersama Astra dengan kepemilikan Perseroan sebesar 44,56, mengalami penurunan kualitas
portofolio kredit yang signifikan. Bank Permata mencatat kerugian bersih sebesar Rp6,5 triliun dibandingkan laba
bersih sebesar Rp247 miliar di 2015, akibat peningkatan biaya pencadangan pinjaman, seperti tercermin pada rasio
gross NPL yang naik dari 2,7 pada akhir tahun 2015 menjadi 8,8 pada akhir tahun 2016, sementara rasio net
NPL naik dari 1,4 menjadi 2,2. Asuransi Astra Buana yang menyediakan layanan asuransi
umum melaporkan kenaikan tipis pada laba bersih sebesar Rp923 miliar 2015: Rp911 miliar seiring dengan
penghasilan investasi yang meningkat. Hingga akhir tahun, ventura bersama di bidang asuransi
jiwa Astra Aviva Life mengakuisisi lebih dari 158.000 nasabah asuransi jiwa perorangan dan 133.000 nasabah
dalam program kesejahteraan karyawan, sehingga pada akhir tahun 2016 jumlah nasabah masing-masing menjadi
228.000 dan 596.000.
Alat Berat dan Pertambangan
Segmen alat berat dan pertambangan mencapai pendapatan bersih Rp45,1 triliun di tahun 2016, turun 8 dibandingkan
tahun 2015. Ini mencerminkan 25 dari pendapatan bersih Grup Astra untuk tahun 2016 2015: 27.
United Tractors, yang 59,5 sahamnya dimiliki Astra, mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 8 dari
Rp49,3 triliun menjadi Rp45,5 triliun. Dalam bisnis mesin konstruksi, pendapatan bersih menurun tipis walaupun
penjualan alat berat Komatsu naik 3 menjadi 2.181 unit. Pamapersada Nusantara, anak usaha yang menjalankan
kegiatan kontraktor penambangan, meraih pendapatan bersih yang sama dengan tahun sebelumnya dengan volume
kontrak produksi batu bara sebesar 109 juta ton 2015: 109 juta ton, serta kontrak pemindahan tanah menurun 8
pada 702 juta bank cubic metres 2015: 767 juta bank cubic metres.
Anak-anak perusahaan United Tractors di bidang pertambangan melaporkan penjualan batu bara yang lebih
tinggi 48 dengan jumlah 6,8 juta ton 2015: 4,6 juta ton, dengan pendapatan bersih meningkat sebesar 34.
Astra’s 44.56-held joint venture, Permata Bank, experienced a significant deterioration in the quality of its
corporate loan portfolio. The Bank reported a net loss of Rp6.5 trillion in 2016, compared to a net income of Rp247
billion in 2015, due to a significant increase in loan loss provisions, which saw the bank’s gross non-performing loan
ratio rise from 2.7 at the end of 2015 to 8.8 at the end of 2016, while its net non-performing loan ratio rose from
1.4 to 2.2. The Group’s general insurance company, Asuransi Astra
Buana, recorded a slightly higher net income of Rp923 billion 2015: Rp911 billion due to increased investment income.
By the end of the year, the Group’s life insurance joint venture, Astra Aviva Life, acquired more than 158,000 individual
life customers and 133,000 participants for its corporate employee benefits programmes, bringing the respective
totals to 228,000 and 596,000 at the end of 2016.
Heavy Equipment and Mining
The heavy equipment and mining activities achieved net revenue of Rp45.1 trillion in 2016, an 8 decrease compared
with 2015. This represented 25 of the Group’s net revenue in 2016 2015: 27.
United Tractors, which is 59.5-owned, reported an 8 decrease in net revenue from Rp49.3 trillion to Rp45.5
trillion. In the construction machinery business, net revenue decreased slightly although Komatsu heavy equipment sales
increased by 3 to 2,181units. The contract mining operations of subsidiary, Pamapersada
Nusantara, reported a flat net revenue with contract coal production of 109 million tonnes 2015: 109 million tonnes,
and contract overburden removal down 8 at 702 million bank cubic metres 2015: 767 million bank cubic metres.
United Tractors’ mining subsidiaries reported coal sales 48 higher at 6.8 million tonnes 2015: 4.6 million tonnes, with
net revenue increasing by 34.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
245
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Perusahaan kontraktor umum Acset Indonusa, anak perusahaan United Tractors dengan kepemilikan saham
50,1, meraih laba bersih Rp68 miliar, naik 63 dibandingkan tahun 2015. Acset berhasil mendapatkan kontrak baru senilai
Rp3,8 triliun, dibandingkan Rp3,1 triliun pada tahun 2015. Laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan
Group naik 30 menjadi Rp3,0 triliun di tahun 2016. Tanpa memperhitungkan dampak dari penurunan nilai properti
pertambangan di tahun 2015, kontribusi terhadap laba bersih konsolidasian di tahun 2016 turun 22.
Agribisnis
Astra Agro Lestari, yang 79,7 sahamnya dimiliki oleh Grup Astra, membukukan pendapatan bersih lebih tinggi 8 menjadi
Rp14,1 triliun 2015: Rp13,1 triliun, terutama diakibatkan oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Harga rata-
rata CPO adalah Rp7.768kg, atau lebih tinggi 11 dari lalu. Penjualan CPO turun 3 menjadi 1,0 juta ton, sementara itu
penjualan Olein turun 22 menjadi 320.000 ton. Agribisnis menyumbangkan sebesar 8 2015: 7 terhadap keseluruhan
pendapatan bersih Grup Astra untuk tahun 2016. Laba bersih dari segmen agribisnis naik secara signifikan
menjadi Rp1,6 triliun dari Rp493 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan harga CPO serta keuntungan dari apresiasi
Rupiah akibat translasi kewajiban moneter dalam mata uang Dolar AS.
Infrastruktur dan Logistik
Pada akhir tahun 2016, Grup Astra memiliki konsesi atas 237km jalan tol 2015: 197km, termasuk 115km yang
telah beroperasi secara komersial. Pembangunan masih berlangsung pada dua proyek jalan tol, yaitu seksi dua dan
empat jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 41km di sekitar Surabaya, serta seksi tiga, empat dan lima jalan tol
Semarang-Solo yang terbentang 73km di Jawa Tengah. Dua proyek greenfield yang diakuisisi Astra masih dalam proses
pembebasan lahan dan belum dilaksanakan pembangunan, yakni jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11km dan jalan
tol Serpong-Balaraja sepanjang 40km, yang mana keduanya merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road.
General contractor Acset Indonusa, a 50.1 subsidiary of United Tractors, reported net income of Rp68 billion during
the year, 63 higher compared to 2015. Acset secured new contracts worth Rp3.8 trillion during the year, compared
with Rp3.1 trillion in 2015. Net income from the Group’s heavy equipment and mining
segment increased by 30 to Rp3.0 trillion in 2016. Excluding the impact of the impairment charge taken against the carrying
value of its coal mining properties in 2015, the 2016 net income contribution to the Group would have been 22 lower.
Agribusiness
Astra Agro Lestari, which is 79.7-held, reported net revenue from agribusiness 8 higher at Rp14.1 trillion
2015: Rp13.1 trillion, mainly due to higher crude palm oil prices. Average CPO prices were at Rp7,768kg, or 11
higher than the previous year. CPO sales were 3 lower at 1.0 million tonnes, while Olein sales decreased by 22 to
320,000 tonnes. Agribusiness accounted for 8 2015: 7 of the Group’s net revenue in 2016.
Net income from the Group’s agribusiness segment increased significantly to Rp1.6 trillion from Rp493 billion,
mainly due to higher crude palm oil prices and the benefit of the stronger Rupiah on the translation of its US Dollar
monetary liabilities.
Infrastructure and Logistics
At the end of 2016, the Group had an interest in 237km of toll roads 2015: 197km, of which 115km were
commercially operational. Construction continues at two toll road projects, which are sections two and four of the 41km
Jombang-Mojokerto toll road near Surabaya, as well as sections three, four and five of the 73km Semarang-Solo toll
road in Central Java. Two other greenfield toll road projects acquired by the Group await construction as they are in the
land clearing process, which are the 11km Kunciran-Serpong toll road and the 40km Serpong-Balaraja toll road, both part
of Jakarta’s outer ring-road network.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
246
Pendapatan bersih dari bidang infrastruktur dan logistik naik 4 menjadi Rp7,2 triliun 2015: Rp6,9 triliun. Segmen infrastruktur
dan logistik menyumbang 4 terhadap keseluruhan pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2016 2015: 4.
Jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72km dioperasikan oleh Marga Mandalasakti, yang 79,3 sahamnya dimiliki
oleh Astra, dan mencatat kenaikan volume lalu lintas sebesar 3 menjadi 48 juta kendaraan.
PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem air bersih untuk bagian barat Jakarta, mengalami kenaikan volume penjualan yaitu
162 juta meter kubik 2015: 160 juta meter kubik. Pendapatan Serasi Autoraya turun 4 sementara laba
bersih naik 96 menjadi Rp100 miliar 2015:Rp51 miliar disebabkan oleh marjin bersih yang lebih tinggi pada usaha
leasing dan penyewaan mobil, penjualan kendaraan bekas dan bisnis logistik, meskipun terdapat penurunan kontrak
sewa kendaraan menjadi 24.000 unit 2015: 25.000 unit. Segmen infrastruktur dan logistik mencatat laba bersih lebih
tinggi 35 sebesar Rp263 miliar 2015: Rp195 miliar.
Teknologi Informasi
Pendapatan bersih dari segmen teknologi informasi mencapai Rp2,5 triliun di tahun 2016 2015: Rp2,5 triliun
merepresentasikan 1 dari total pendapatan bersih Grup Astra 2015: 1.
Laba bersih dari teknologi informasi turun 4 menjadi Rp196 miliar di tahun 2016 2015: Rp204 miliar. Astra Graphia, anak
perusahaan yang dimiliki 76,9 sahamnya oleh Astra, bergerak di bidang solusi dokumen dan teknologi informasi dan komunikasi
serta merupakan distributor tunggal alat kantor Fuji Xerox di Indonesia, mencatat penurunan laba bersih sebesar 4 menjadi
Rp255 miliar di tahun 2016 2015: Rp265 miliar.
Properti
Saat ini, terdapat dua proyek dalam pengembangan, yaitu gedung perkantoran grade A Menara Astra serta
Anandamaya Residences, yang keduanya berada dalam kompleks terintegrasi di kawasan bisnis Jakarta. Diharapkan
kedua proyek ini rampung pada tahun 2018 seperti yang telah direncanakan.
Net revenue from infrastructure and logistics increased by 4 to Rp7.2 trillion 2015: Rp6.9 trillion. Infrastructure and
logistics accounted for 4 of the Group’s net revenue in 2016 2015: 4.
The 72km Tangerang-Merak toll road, operated by 79.3-owned Marga Mandalasakti, reported a 3 increase
in traffic volumes to 48 million vehicles.
PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, experienced higher sales volume of 162
million cubic metres 2015: 160 million cubic metres. Serasi Autoraya’s revenue declined by 4, while net income
increased by 96 to Rp100 billion 2015: Rp51 billion due to higher net margins in its car leasing and rental, used
vehicle sales and logistics businesses, despite a decline in the number of vehicles under contract at its car leasing and
rental business to 24,000 units 2015: 25,000 units. The infrastructure and logistics segment recorded net income
35 higher at Rp263 billion 2015: Rp195 billion.
Information Technology
Net revenue from the information technology segment amounted to Rp2.5 trillion in 2016 2015: Rp2.5 trillion,
representing 1 of the Group’s total net revenue 2015: 1.
Net income from information technology declined by 4 to Rp196 billion in 2016 2015: Rp204 billion. Astra Graphia,
76.9-owned, which is active in the area of document information and communication technology solutions and is
the sole distributor of Fuji Xerox office equipment in Indonesia, reported net income down by 4 at Rp255 billion in 2016
2015: Rp265 billion.
Property
Currently, there are 2 projects under development, the grade A Menara Astra office building and the Anandamaya
Residences, both located in an integrated complex in Jakarta’s prime business area. Completion of the two
projects is expected in 2018, as planned.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
247
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Pendapatan bersih dari properti mencapai Rp9 miliar 2015: Rp11 miliar pada tahun 2016. Bisnis properti menyumbangkan kurang
dari 1 terhadap pendapatan bersih Grup Astra di tahun 2016. Laba bersih dari properti mencapai Rp111 miliar, jauh lebih rendah
dibandingkan pendapatan tahun 2015 yang sebesar Rp211 miliar, terutama akibat penurunan revaluation gain pada proyek gedung
perkantoran Menara Astra. Anandamaya Residences, proyek hunian mewah yang 60
sahamnya dimiliki Grup Astra, terus berhasil meraih keunggulan harga di pasar serta menjaring minat pembeli yang kuat, dengan
93 dari total 509 unit telah terjual.
Arus Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah Rp19,4 triliun dibanding kas diperoleh
pada tahun 2015 sebesar Rp25,9 triliun. Penurunan sebesar Rp6,5 triliun pada arus kas bersih terutama disebabkan oleh
penurunan volume bisnis.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 sebesar 10,8 triliun, naik Rp3,6 triliun dibandingkan
jumlah kas digunakan pada tahun 2015, terutamanya diakibatkan oleh investasi modal sebesar Rp3,2 triliun yang
ditanamkan pada Bank Permata. Belanja modal bersih naik 12 dari Rp7,5 triliun di tahun 2015 menjadi Rp8,4 triliun. Dividen
yang diterima naik 7 dari Rp3,6 triliun menjadi Rp3,8 triliun.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan lebih rendah 56 menjadi Rp5,9 triliun. Aktivitas pendanaan
sepanjang tahun terdiri dari penerimaan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp2,7 triliun
2015: pelunasan bersih utang jangka panjang dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp2,1 triliun dan pembayaran dividen
tunai Rp8,1 triliun 2015: Rp10,6 triliun.
Posisi Kas
Grup mencatatkan kenaikan bersih kas dan setara kas yaitu Rp2,7 triliun pada tahun 2016. Pada akhir tahun 2016, saldo
kas dan setara kas Grup sejumlah Rp29,4 triliun. Net revenue from the property business amounted to Rp9
billion 2015: Rp11 billion in 2016. The property business accounted for less than 1 of the Group’s net revenue in
2016. Net income in 2016 was Rp111 billion, significantly lower than the Rp211 billion achieved in 2015, due mainly
to a lower revaluation gain on the Group’s Menara Astra development.
Anandamaya Residences, the Group’s 60-held luxury residential development project, continues to achieve market
leading pricing and strong buyer interest, with 93 out of a total of 509 units sold.
Cash Flows
Net Cash Flows from Operating Activities
The net cash inflow from operating activities for 2016 was Rp19.4 trillion compared to net cash inflow of Rp25.9 trillion
in 2015. The decrease of Rp6.5 trillion in net cash inflow was mainly due to lower business volumes.
Net Cash Flows from Investing Activities
The net cash outflow from investing activities in 2016 was Rp10.8 trillion, Rp3.6 trillion higher than the net cash outflow
for 2015, mainly due to Rp3.2 trillion of capital injected into Permata Bank. The Group’s net capital expenditure increased
by 12 from Rp7.5 trillion in 2015 to Rp8.4 trillion. Cash dividends received were up by 7 from Rp3.6 trillion to
Rp3.8 trillion.
Net Cash Flows from Financing Activities
The net cash outflow from financing activities were 56 lower at Rp5.9 trillion. Financing activities for the year
comprised net proceeds of long-term debt and short-term borrowings of 2.7 trillion 2015: net repayment of long-term
debt and short-term borrowings amounted to Rp2.1 trillion and cash dividend payment of Rp8.1 trillion 2015: Rp10.6
trillion.
Cash Position
The Group recorded a net increase in cash and cash equivalents of Rp2.7 trillion in 2016. At the end of 2016,
the balance of cash and cash equivalents of the Group amounted to Rp29.4 trillion.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
248
Struktur Modal dan Kebijakan Struktur Modal
Kebijakan Struktur Modal
Secara keseluruhan, pengaturan pendanaan Grup Astra dirancang untuk memastikan adanya keseimbangan antara
ekuitas dan utang dalam jangka pendek maupun jangka panjang agar memberikan keleluasaan dalam keputusan pengembangan
bisnis. Astra Grup secara aktif dan teratur meninjau dan mengelola struktur modal untuk memastikan struktur modal dan
imbal hasil bagi pemegang saham pada tingkat yang optimal. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan modal
di masa mendatang dan efisiensi modal Grup Astra, profitabilitas saat ini dan proyeksi ke depan, proyeksi arus kas operasional,
proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi strategis. Jika dibutuhkan, Grup Astra dapat menyesuaikan jumlah dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
Struktur Modal
Grup Astra memantau tingkat modal berdasarkan gearing ratio konsolidasian. Gearing ratio dihitung sebagai
perbandingan antara jumlah utang bersih terhadap total ekuitas. Grup juga secara terpisah mengawasi utang
bersih konsolidasian perusahaan jasa non-keuangan dan perusahaan jasa keuangan, dengan pertimbangan bahwa
perusahaan jasa keuangan beroperasi dengan jumlah utang yang lebih tinggi.
Pada akhir tahun 2016, rasio kas bersih terhadap ekuitas, di luar anak usaha jasa keuangan, adalah 4,4 2015: kas
bersih 0,8. Rasio utang bersih terhadap ekuitas termasuk anak perusahaan jasa keuangan pada akhir tahun adalah
29,7 2015: 34,4. Grup Astra tidak memiliki kebijakan tertentu yang mengatur jumlah utang bersih terhadap ekuitas
konsolidasian. Sepanjang tahun 2016, anak perusahaan Grup Astra
menerbitkan obligasi senilai Rp10,9 triliun 2015: Rp6,6 triliun dan USD300 juta.
Kebijakan Keuangan
Kegiatan Grup Astra menghadapi berbagai macam risiko keuangan. Kebijakan keuangan dirancang untuk mengurangi
dampak keuangan dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai
Capital Structure and Capital Structure Policy
Capital Structure Policy
Overall, the Group’s funding arrangements are designed to keep an appropriate balance between equity and debt, both
short and long term, to give flexibility to develop the business. The Group actively and regularly reviews and manages its
capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future
capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating
cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. If required, the Group
may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Capital Structure
The Group monitors capital on the basis of its consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt
divided by total equity. The Group also monitors separately the consolidated net debt of non-financial services
companies and the consolidated net debt of financial services companies, given that the Group’s financial services
companies operate with higher levels of leverage than the Group’s non-financial services companies.
At the end of 2016, the Group’s net cash to equity ratio, excluding its financial services subsidiaries, was 4.4 2015:
net cash 0.8. Inclusive of the Group’s financial services subsidiaries, the net debt to equity ratio as at the end of
2016 was 29.7 2015: 34.4. The Group does not have a defined consolidated net debt to equity policy.
During 2016, the Group’s subsidiaries issued bonds amounting to Rp10.9 trillion 2015: Rp6.6 trillion and
USD300 million.
Treasury Policy
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks. The Group’s treasury policies are designed to mitigate
the financial impact of fluctuations in interest rates and
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
249
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup Astra.
Grup Astra mengelola risiko keuangan dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen. Tujuan
utamanya adalah untuk membatasi risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga
agar dapat memberikan tingkat kepastian biaya. Dana yang dimiliki Grup Astra dikelola untuk meminimalisir risiko dan
meningkatkan imbal hasil. Informasi lebih lanjut mengenai kebijakan keuangan
dapat dilihat pada Catatan 37 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
Pada Januari 2017, Grup telah menuntaskan akuisisi 40 saham PT Baskhara Utama Sedaya BUS, yang merupakan
pemegang 45 saham perusahaan operator ruas jalan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116km. Selanjutnya, Grup juga
telah menyetujui untuk mengakuisisi sisa kepemilikan 60 saham BUS.
Prospek Usaha ke Depan
Prospek untuk tahun 2017 terlihat positif seiring dengan kondisi ekonomi yang membaik, dan harga batu bara yang
lebih tinggi berpotensi mendukung kinerja bisnis Grup Astra.
Strategi Penjualan dan Pemasaran
Pembahasan terkait aspek pemasaran dan penjualan produk dan jasa layanan disajikan secara terpisah pada bagian
Tinjauan Bisnis dalam Laporan Tahunan ini.
Dividen
Kebijakan Dividen
Perseroan secara konsisten mendistribusikan kepada pemegang saham dividen tunai dari laba bersih setelah pajak.
Perhitungan dividen Perseroan mempertimbangkan kondisi keuangan, profitabilitas dan kebutuhan kas Perseroan di
masa mendatang untuk menunjang kegiatan operasional dan investasi.
Usulan jumlah dividen diajukan oleh manajemen Perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan. Sesuai
foreign exchange rates and to minimize potential adverse effects on the Group’s financial risk.
The Group manages its exposure to financial risk using a variety of techniques and instruments. The main objectives
are to limit exchange and interest rate risks and to provide a degree of certainty related to costs. The investment of the
Group’s cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield.
Further information on treasury policy is contained within the Notes of the Consolidated Financial Statements under
Note 37.
Subsequent Events
In January 2017, the Group completed the acquisition of a 40 interest in PT Baskhara Utama Sedaya BUS, which
owns 45 of the operator of the fully operational 116km Cikopo-Palimanan toll road. Subsequently, the Group has
conditionally agreed to acquire the remaining 60 interest in BUS.
Future Business Prospects
The outlook for 2017 looks positive as improving economic conditions and higher coal prices should benefit the Group’s
business performances.
Sales and Marketing Strategy
Discussions on marketing and sales of products and services are provided separately in the Business Review reports in this
Annual Report.
Dividend
Dividend Policy
The Company has consistently distributed to its shareholders cash dividends from net income after tax. The Company’s
dividend payout takes into consideration the financial condition, profitability and future cash requirements for
business operations and investments.
The Company’s management proposes the amount of dividend to be approved by the Annual GMS. Subject to
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
250
dengan posisi keuangan dan persetujuan Dewan Komisaris, maka manajemen Perseroan dapat memutuskan pembagian
dividen interim sebagai bagian dari dividen tahunan yang akan ditetapkan pada RUPS Tahunan berikutnya.
Pengajuan dan Pembayaran Dividen
Dividen final Rp113 per saham 2015: Rp113 per saham akan diusulkan dalam RUPS Tahunan pada April 2017.
Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp55 per saham 2015: Rp64 per saham membuat
dividen total pada tahun 2016 menjadi Rp168 per saham 2015: Rp177 per saham, yang mencerminkan rasio dividen
payout ratio sebesar 45 2015: 50, atau 45 bila tidak memperhitungkan dampak penurunan nilai properti
pertambangan Grup.
Program Kepemilikan Saham
Tidak terdapat program kepemilikan saham bagi karyawan maupun manajemen di tahun 2016.
Realisasi Dana Hasil Penawaran Umum
Selama tahun 2016, Perseroan tidak memiliki efek yang diterbitkan melalui penawaran umum. Namun, beberapa
anak perusahaan Grup Astra memiliki obligasi yang diterbitkan melalui penawaran umum dan melakukan
penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu di Indonesia. Kewajiban pelaporan terkait dengan penggunaan dana
hasil penawaran umum dilaksanakan oleh masing- masing perusahaan terkait, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh pihak regulator.
Investasi, Ekspansi Divestasi
Pada bulan April 2016, Astratel mengakuisisi 25 saham PT Trans Bumi Serbaraja, yaitu operator proyek jalan tol
Serpong-Balaraja. Pada bulan Oktober 2016, PT Astra Land Indonesia, yang
kepemilikannya dimiliki masing-masing sebesar 50 oleh Perseroan dan Hongkong Land, menandatangani perjanjian
dengan anak usaha PT Modernland Realty Tbk untuk mengakuisisi dan mengembangkan bersama kawasan
seluas 67 hektar di Cakung, Jakarta Timur. the Company’s financial position and the approval from the
Board of Commissioners, the Company’s management may exercise an interim dividend payout as part of the full year’s
dividend to be determined in the Annual GMS for the year.
Dividend Proposal and Payout
A final dividend of Rp113 per share 2015: Rp113 per share will be proposed at the Annual GMS to be held in April
2017. The proposed final dividend together with the interim dividend of Rp55 per share 2015: Rp64 per share will bring
the total dividend for the year to Rp168 per share 2015: Rp177 per share, representing a dividend payout ratio of
45 2015: 50, or 45 excluding the profit impact of the impairment charge on the Group’s coal mining properties.
Stock Ownership Program
There was no stock ownership program for employees and management in 2016.
Realization of Public Offering Proceeds
During 2016, the Company did not have outstanding securities issued through a public offering. However, several
Astra subsidiaries have outstanding bonds issued through public offerings and conducted rights issues in Indonesia.
Reporting obligations related to the use of proceeds are made by respective companies as required by the relevant
regulators.
Investment, Expansion Divestment
In April 2016, Astratel acquired a 25 interest in PT Trans Bumi Serbaraja, operator of the greenfield Serpong-Balaraja
toll road. In October 2016, PT Astra Land Indonesia, owned 50
by the Company and 50 by Hongkong Land, signed an agreement with a subsidiary of PT Modernland Realty Tbk
to acquire and jointly develop a 67 hectare site in Cakung, East Jakarta.
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE OVERVIEW
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
251
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan bisnis sehari-hari, Grup Astra melakukan transaksi dengan pihak berelasi, terutama untuk kegiatan
penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Informasi lebih lanjut mengenai transaksi dengan pihak
berelasi diungkapkan pada Catatan 35 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Transaksi Material yang Mengandung Benturan
Kepentingan
Pada tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang bersifat material dan mengandung benturan kepentingan.
Perubahan Peraturan Perundangan
Pada tahun 2016, tidak terdapat perubahan peraturan perundangan yang mempunyai dampak signifikan terhadap
Grup.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Penerapan standar akuntansi baru dan revisi yang berlaku efektif pada tahun 2016 tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. Informasi lebih lanjut tentang perubahan kebijakan
akuntansi dapat dilihat pada Catatan 2 atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Related Party Transactions
In the normal course of business, the Group enters into transactions with related parties, primarily consisting of
sales, purchases and other financial transactions. Further information on related party transactions is contained
within the Notes of the Consolidated Financial Statements under Note 35.
Material Transactions with Conflicts of Interest
In 2016, there were no material transactions that carry conflicts of interests.
Changes in Law Regulations
In 2016, there were no changes in regulation that have had a significant impact on the Group.
Changes in Accounting Policies
The adoption of the new and revised accounting standards that are effective from 2016 did not have a material impact
on the Group’s consolidated financial statements. Further information on changes in accounting policy is
contained within the Notes of the Consolidated Financial Statements under Note 2.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
252
Abas Alibasyah
Kampung Nelayan | Fishermen Village 1967
75 x 140 cm. Cat Minyak pada Kanvas | Oil on Canvas Koleksi Galeri Nasional Indonesia | Collection of Galeri Nasional Indonesia
254
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
KELOLA
PERUSAHAAN
TATA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
253
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
254
KELOLA
PERUSAHAAN
TATA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Perseroan memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris
dan Direksi, dengan batasan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan danatau Anggaran Dasar
Perseroan. Wewenang tersebut mencakup pengambilan keputusan
terhadap hal-hal sebagai berikut: • Persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan laporan
Dewan Komisaris dan laporan keuangan Perseroan; • Penggunaan laba bersih Perseroan;
• Pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta penetapan remunerasi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi;
General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholders GMS has the authority that is not granted to the Board of Directors and the Board of
Commissioners, within the limits prescribed in the laws and regulations andor the Company’s Articles of Associations.
The authority includes decision making in regards to the following matters:
• Approval of annual report and ratification of the Board of Commissioners report and the Company’s financial
statements; • Utilization of the Company’s net profit;
• Appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors determination
of the remuneration of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners;
Kegiatan bisnis Astra dilengkapi dengan pedoman Astra Good Corporate Governance sebagai
panduan untuk menyelaraskan sistem dan perilaku yang pantas dalam menjalankan bisnis sesuai
dengan filosofi perusahaan Catur Dharma
Astra’s business operations are equipped with Astra Good Corporate Governance guidelines to assist in aligning
systems and conducts in running the business in accordance with the corporate philosophy Catur Dharma
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
255
Information Management
Reports Company
Profile Human
Analysis Corporate
Governance Report
Social Responsibility
Financial Statements 2016
• Penggabungan, peleburan atau pemisahan Perseroan; • Perubahan Anggaran Dasar Perseroan;
• Rencana Perseroan melakukan transaksi yang melebihi nilai tertentu danatau transaksi yang mengandung
benturan kepentingan tertentu. RUPS Perseroan terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa. RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun, paling lambat 6 enam bulan setelah ditutupnya tahun
buku, sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diadakan sewaktu- waktu berdasarkan kebutuhan Perseroan.
Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK, pemegang saham secara sendiri atau bersama-sama yang
mewakili sekurang-kurangnya 110 dari jumlah seluruh saham Perseroan atau Dewan Komisaris dapat meminta Direksi untuk
memanggil dan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Permintaan tersebut harus disampaikan secara tertulis kepada Direksi
Perseroan dengan menyebutkan hal-hal yang ingin dibicarakan disertai alasannya dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain
sebagaimana disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Secara umum, RUPS Perseroan dapat dilangsungkan apabila
dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari setengah bagian dari jumlah seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan.
Semua keputusan RUPS diusahakan untuk diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 50 bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. • Corporate mergers, consolidations, and spin off;
• Amendments to the Company’s Articles of Association; • Corporate plan to execute transactions exceeding certain
limits andor conflict of interests transactions.
The Company’s GMS is made up of the Annual GMS and Extraordinary GMS. The Annual GMS must be held every
year no later than 6 six months after the closing of the Company’s fiscal year. The Extraordinary GMS may be held
at any time as the Company deems necessary. Pursuant to the Financial Services Authority OJK regulations,
the Board of Commissioners or a single shareholder or shareholders jointly holding at least 110 of the total shares of
the Company may request the Board of Directors to call and convene an Extraordinary GMS. The request must be made
in writing, setting out details of the matters to be discussed as well as the reasons thereof, and must comply with other
provisions stipulated within the Articles of Association.
In general, the Company’s GMS can be held if it is attended by shareholders that represent more than half of the total
shares issued by the Company. The GMS seeks to arrive at a decision based on a consensus. In the event that a decision
cannot be reached through a consensus, decisions will be taken based on affirmative vote of more than 50 of the
shares with voting rights represented at the GMS.
Laporan Tahunan 2016
Annual Report • Astra International
256
Persyaratan kuorum dan pemungutan suara RUPS yang berbeda dan lebih tinggi berlaku dalam hal RUPS mengambil
keputusan untuk menyetujui hal-hal tertentu, seperti penggabungan danatau peleburan Perseroan. Ketentuan
mengenai hal-hal terkait RUPS diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
RUPS Tahunan 2016
Pada tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan 1 satu kali RUPS, yakni RUPS Tahunan pada tanggal 27 April
2016, dengan tingkat kehadiran pemegang saham sebesar